Panduan Bacaan Ziarah Kubur Orang Tua

Ilustrasi nisan kuburan untuk ziarah Sebuah ilustrasi sederhana nisan kuburan dengan rumput di bawahnya, melambangkan ziarah kubur.

Ziarah kubur, khususnya mengunjungi makam orang tua, adalah sebuah amalan yang memiliki kedalaman makna spiritual dan emosional bagi seorang anak. Ini bukan sekadar tradisi, melainkan sebuah bentuk penghormatan, cinta, dan bakti yang tak terputus (birrul walidain) meski raga telah terpisah oleh kematian. Kunjungan ini menjadi jembatan doa, penghubung hati antara anak yang masih hidup dengan orang tua yang telah berpulang ke rahmatullah.

Tujuan utama dari ziarah kubur adalah untuk mendoakan almarhum dan almarhumah agar diampuni segala dosanya, dilapangkan kuburnya, dan diterima segala amal ibadahnya oleh Allah SWT. Selain itu, ziarah juga menjadi pengingat yang kuat bagi peziarah akan kepastian datangnya kematian (tadzkiratul maut), yang pada gilirannya dapat melembutkan hati, menjauhkan diri dari cinta dunia yang berlebihan, dan memotivasi untuk meningkatkan ibadah sebagai bekal di akhirat kelak.

Melaksanakan ziarah kubur dengan adab yang benar dan bacaan yang sesuai tuntunan akan menyempurnakan tujuan mulia dari amalan ini. Artikel ini akan memandu Anda secara rinci mengenai tata cara, adab, serta bacaan-bacaan yang dianjurkan saat berziarah ke makam orang tua tercinta.

Adab dan Tata Cara Ziarah Kubur

Sebelum kita membahas bacaan-bacaan inti, sangat penting untuk memahami dan menerapkan adab yang benar saat berziarah. Adab ini mencerminkan rasa hormat kita tidak hanya kepada orang tua yang diziarahi, tetapi juga kepada seluruh penghuni kubur dan kesucian area pemakaman.

1. Persiapan Sebelum Berangkat

Niat yang lurus adalah pondasi dari setiap amalan. Luruskan niat dalam hati bahwa tujuan ziarah adalah untuk mendoakan orang tua dan mengingat kematian, semata-mata karena Allah SWT. Hindari niat-niat yang menyimpang, seperti meminta-minta kepada penghuni kubur, karena hal tersebut merupakan perbuatan syirik yang sangat dilarang. Dianjurkan untuk berwudhu terlebih dahulu dari rumah untuk menjaga kesucian diri.

2. Mengucapkan Salam Saat Memasuki Area Pemakaman

Ketika tiba di pintu gerbang atau memasuki area pemakaman, hendaknya mengucapkan salam yang ditujukan kepada seluruh ahli kubur. Ini adalah bentuk penghormatan dan doa umum bagi mereka. Salam yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:

السَّلامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَإِنَّا إِنْ شاءَ اللهُ بِكُمْ لاحِقُونَ، أَسْأَلُ اللهَ لَنا وَلَكُمُ الْعافِيَةَ

Assalaamu ‘alaikum ahlad diyaari minal mu’miniina wal muslimiin, wa innaa insyaa allaahu bikum laahiquun, as-alullaaha lanaa wa lakumul ‘aafiyah.

"Keselamatan semoga tercurah atas kalian, wahai penghuni kubur dari kalangan kaum mukminin dan muslimin. Dan sesungguhnya kami, insya Allah, akan menyusul kalian. Aku memohon kepada Allah bagi kami dan bagi kalian Al-'Afiyah (keselamatan dari segala keburukan)."

3. Di Sisi Makam Orang Tua

Sesampainya di makam orang tua, jagalah sikap dan perilaku. Berikut adalah beberapa adab yang perlu diperhatikan:

Bacaan-Bacaan Inti Saat Ziarah Kubur Orang Tua

Setelah menjaga adab dan posisi yang benar di sisi makam, inilah saatnya memanjatkan doa dan bacaan Al-Qur'an untuk orang tua. Urutan bacaan bisa bervariasi, namun berikut adalah susunan yang umum diamalkan dan dianjurkan.

1. Membaca Istighfar

Memulai dengan istighfar atau permohonan ampun adalah langkah yang sangat baik. Kita memohon ampunan untuk diri kita sendiri sebagai peziarah, dan yang terpenting, memohonkan ampunan yang seluas-luasnya bagi kedua orang tua.

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ

Astaghfirullahal 'adziim alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaih.

"Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya."

Bacalah istighfar ini sebanyak tiga kali atau lebih dengan penuh penghayatan, berharap Allah SWT mengampuni segala dosa dan kekhilafan almarhum dan almarhumah semasa hidupnya.

2. Membaca Dzikir (Tasbih, Tahmid, Tahlil, dan Takbir)

Setelah istighfar, lanjutkan dengan berdzikir untuk mengingat keagungan Allah. Pahalanya dapat kita niatkan sebagai hadiah bagi orang tua. Dzikir ini melembutkan hati dan menjadi pengantar doa-doa selanjutnya.

Dzikir ini bisa dibaca masing-masing 33 kali atau sesuai kemampuan, ditutup dengan bacaan pelengkapnya.

3. Membaca Surat Al-Fatihah

Surat Al-Fatihah adalah Ummul Qur'an, induk dari Al-Qur'an. Setiap shalat kita membacanya, dan dalam doa, surat ini memiliki kedudukan yang sangat istimewa. Hadiahkan bacaan Al-Fatihah secara khusus untuk orang tua.

Niatkan dalam hati, "Ya Allah, aku hadiahkan pahala bacaan Surat Al-Fatihah ini untuk ayahku (sebutkan nama) dan ibuku (sebutkan nama)."

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ. الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."

4. Membaca Tiga Surat Pendek (Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas)

Membaca tiga surat ini (sering disebut Al-Mu'awwidzatain bersama Al-Ikhlas) memiliki banyak keutamaan. Khususnya Surat Al-Ikhlas, membacanya tiga kali dinilai setara dengan mengkhatamkan Al-Qur'an.

Surat Al-Ikhlas (dibaca 3 kali):

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ. اَللّٰهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.'"

Surat Al-Falaq (dibaca 1 kali):

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَ. وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِ. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.'"

Surat An-Nas (dibaca 1 kali):

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰнِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ. اِلٰهِ النَّاسِ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِ. الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.'"

5. Membaca Ayat Kursi

Ayat Kursi (Al-Baqarah: 255) adalah ayat yang paling agung dalam Al-Qur'an. Membacanya memiliki keutamaan yang luar biasa, termasuk memberikan ketenangan dan perlindungan. Pahalanya juga dapat dihadiahkan kepada orang tua.

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ

"Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi, Maha Agung."

6. Membaca Surat Yasin (Jika Waktu Memungkinkan)

Surat Yasin sering disebut sebagai 'jantung Al-Qur'an' dan sangat populer dibacakan untuk orang yang telah meninggal. Terdapat riwayat yang menyebutkan bahwa membacakan Surat Yasin untuk ahli kubur dapat meringankan mereka. Meskipun sebagian ulama memperdebatkan kekuatan riwayat tersebut, mengamalkannya sebagai bentuk ikhtiar dan kasih sayang kepada orang tua adalah perbuatan yang terpuji. Jika waktu dan kondisi memungkinkan, membaca Surat Yasin secara lengkap adalah pilihan yang sangat baik.

7. Membaca Tahlil Singkat

Tahlil adalah inti dari dzikir. Mengucapkan kalimat tauhid ini berulang kali dengan khusyuk akan mendatangkan pahala yang besar. Anda bisa membacanya sebanyak 33 kali, 100 kali, atau lebih.

لَا إِلَهَ إِلَّا الله

Laa ilaaha illallah.

"Tiada Tuhan selain Allah."

Puncak Ziarah: Doa Khusus untuk Kedua Orang Tua

Setelah menyelesaikan rangkaian dzikir dan bacaan Al-Qur'an, inilah saatnya untuk memanjatkan doa pamungkas yang secara spesifik ditujukan untuk kedua orang tua. Inilah inti dan tujuan dari ziarah. Berdoalah dengan bahasa yang paling Anda pahami dan dengan sepenuh hati. Berikut adalah beberapa contoh doa yang bisa dipanjatkan.

Doa Mendasar untuk Pengampunan Orang Tua

Ini adalah doa yang paling dikenal dan diajarkan sejak kecil. Maknanya sangat dalam, mencakup permohonan ampun dan kasih sayang.

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

Rabbighfirlii wa liwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa.

"Ya Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan sayangilah keduanya sebagaimana mereka telah mendidikku pada waktu kecil."

Doa Lengkap untuk Orang Tua yang Telah Wafat

Untuk doa yang lebih komprehensif, Anda bisa membaca doa berikut ini yang memohonkan berbagai kebaikan bagi mereka di alam kubur.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمَا وَارْحَمْهُمَا وَعَافِهِمَا وَاعْفُ عَنْهُمَا، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُمَا، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُمَا، وَاغْسِلْهُمَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِمَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُمَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِمَا، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِمَا، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِمَا، وَأَدْخِلْهُمَا الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُمَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ

Allahummaghfirlahuma warhamhuma wa 'aafihima wa'fu 'anhuma, wa akrim nuzulahuma, wa wassi' mudkhalahuma, waghsilhuma bil maa-i wats tsalji wal barad, wa naqqihima minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minad danas, wa abdilhuma daaran khairan min daarihima, wa ahlan khairan min ahlihima, wa zaujan khairan min zaujihima, wa adkhilhumaal jannata, wa a'idzhuma min 'adzaabil qabri wa 'adzaabin naar.

"Ya Allah, ampunilah keduanya, rahmatilah keduanya, selamatkanlah keduanya, dan maafkanlah keduanya. Muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah pintu masuknya, mandikanlah keduanya dengan air, salju, dan embun. Bersihkanlah keduanya dari segala kesalahan sebagaimana kain putih dibersihkan dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, dan pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Masukkanlah keduanya ke dalam surga, dan lindungilah keduanya dari siksa kubur dan siksa neraka."

(Catatan: Jika mendoakan salah satu saja, misal hanya ibu, ganti dhomir 'huma' menjadi 'ha'. Jika hanya ayah, ganti 'huma' menjadi 'hu').

Berdoa dengan Bahasa Sendiri

Setelah membaca doa-doa dalam bahasa Arab, jangan ragu untuk berbicara kepada Allah dengan bahasa Indonesia. Ungkapkan semua kerinduan, rasa terima kasih, dan permohonan Anda untuk orang tua. Contohnya:

"Ya Allah, Tuhanku Yang Maha Pengasih. Aku bersimpuh di sini, di hadapan makam ibuku/ayahku. Aku rindu padanya, ya Allah. Terima kasih telah menitipkanku kepada orang tua yang begitu hebat. Ampuni segala salah dan khilafnya, baik yang ia sengaja maupun tidak. Jadikanlah kuburnya ini taman dari taman-taman surga-Mu, jangan jadikan lubang dari lubang neraka-Mu. Terangi kuburnya, lapangkanlah ia. Terimalah shalatnya, puasanya, sedekahnya, dan semua amal baiknya. Pertemukanlah kami kembali kelak di surga-Mu yang terindah. Aamiin ya Rabbal 'alamin."

Makna dan Hikmah di Balik Ziarah Kubur

Ziarah kubur bukan sekadar ritual membaca doa. Ia adalah sebuah perjalanan spiritual yang kaya akan hikmah dan pelajaran berharga.

1. Mengingat Kematian (Tadzkiratul Maut)

Berdiri di antara nisan-nisan membuat kita sadar bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara. Kemewahan, jabatan, dan segala yang kita kejar pada akhirnya akan ditinggalkan. Ini adalah pengingat paling efektif untuk melunakkan hati yang keras dan memotivasi kita untuk mempersiapkan bekal akhirat dengan sebaik-baiknya.

2. Wujud Bakti yang Abadi (Birrul Walidain)

Rasulullah SAW bersabda bahwa ketika seorang manusia meninggal, terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya. Ziarah kubur adalah manifestasi nyata dari doa anak yang shalih. Doa kita adalah hadiah terindah yang bisa terus kita kirimkan kepada mereka, menjadi penyejuk dan penerang di alam barzakh.

3. Merenungi Jasa dan Kasih Sayang Orang Tua

Saat berziarah, kenangan-kenangan bersama orang tua seringkali muncul kembali. Pengorbanan mereka, kasih sayang mereka yang tak terhingga, dan semua jasa mereka menjadi terasa begitu nyata. Momen ini menumbuhkan rasa syukur yang mendalam dan mendorong kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik, sebagai cara untuk membanggakan mereka meski mereka tak lagi di sisi.

4. Melepas Kerinduan dengan Cara yang Benar

Rasa rindu kepada orang yang telah tiada adalah hal yang manusiawi. Ziarah menjadi sarana untuk menyalurkan kerinduan itu ke dalam bentuk yang positif dan berpahala, yaitu dengan doa. Daripada larut dalam kesedihan yang tak berujung, kita mengubahnya menjadi energi spiritual yang bermanfaat bagi almarhum dan almarhumah.


Ziarah ke makam orang tua adalah momen refleksi yang mendalam, sebuah ibadah yang menghubungkan dunia dan akhirat melalui untaian doa. Lakukanlah dengan adab yang baik, niat yang tulus, dan bacaan yang khusyuk. Semoga setiap langkah, setiap huruf Al-Qur'an yang dilantunkan, dan setiap doa yang dipanjatkan menjadi cahaya yang menerangi kubur orang tua kita, mengangkat derajat mereka di sisi Allah SWT, dan pada akhirnya mengumpulkan kita semua kembali dalam Jannah-Nya. Aamiin.

🏠 Kembali ke Homepage