Pengantar: Makna Doa dalam Ibadah Umroh
Ibadah umroh adalah sebuah perjalanan spiritual yang agung, sebuah ziarah ke Baitullah di Makkah Al-Mukarramah. Setiap langkah, setiap gerakan, dan setiap ritual dalam umroh memiliki makna yang mendalam dan sarat dengan nilai-nilai ketakwaan. Salah satu pilar terpenting yang menghidupkan ruh ibadah ini adalah doa. Doa adalah esensi dari ibadah, jembatan yang menghubungkan seorang hamba dengan Rabb-nya. Melalui untaian kata-kata yang tulus, jemaah umroh menumpahkan segala harapan, permohonan ampun, dan rasa syukur kepada Allah SWT.
Artikel ini disusun sebagai panduan komprehensif untuk memandu Anda melalui setiap tahapan ibadah umroh, dengan fokus utama pada bacaan-bacaan dan doa yang dianjurkan. Dari niat yang terpatri di hati saat di miqat, gema talbiyah yang syahdu, putaran tawaf yang penuh pengharapan, hingga lari-lari kecil sa'i yang sarat sejarah, semuanya diiringi dengan dzikir dan doa. Memahami dan menghayati setiap bacaan ini tidak hanya akan menyempurnakan ibadah secara syariat, tetapi juga akan memperkaya pengalaman batin, menjadikan perjalanan umroh Anda lebih bermakna dan berkesan. Mari kita selami bersama lautan hikmah di balik setiap doa dalam ibadah umroh.
Tahap Persiapan: Doa Sebelum Berangkat
Perjalanan umroh dimulai jauh sebelum kaki menginjakkan tanah suci. Persiapan spiritual dimulai dari rumah, dengan hati yang bersih dan niat yang lurus. Berikut adalah doa-doa yang dianjurkan untuk dibaca sebelum memulai perjalanan agung ini.
1. Doa Keluar Rumah
Saat hendak melangkahkan kaki keluar dari pintu rumah, panjatkanlah doa ini sebagai permohonan perlindungan dan penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT selama perjalanan.
بِسْمِ اللهِ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
Bismillāhi, tawakkaltu ‘alallāhi, lā haula wa lā quwwata illā billāh.
Artinya: "Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah."
2. Doa Saat Menaiki Kendaraan
Baik itu mobil, bus, atau pesawat, ketika Anda sudah berada di atas kendaraan yang akan membawa Anda ke tanah suci, bacalah doa berikut untuk memohon keselamatan dan kemudahan dalam perjalanan.
سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ
Subhānal-ladzī sakhkhara lanā hādzā wa mā kunnā lahū muqrinīn, wa innā ilā rabbinā lamunqalibūn.
Artinya: "Maha Suci Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami."
Setelah membaca doa tersebut, dianjurkan untuk melanjutkan dengan membaca takbir (Allahu Akbar) sebanyak 3 kali, tahmid (Alhamdulillah) sebanyak 3 kali, dan tahlil (Laa ilaha illallah) sekali, kemudian memanjatkan doa safar yang lebih lengkap untuk memohon kebaikan dan perlindungan selama perjalanan.
Miqat: Gerbang Memulai Ibadah Umroh
Miqat adalah batas tempat bagi seorang jemaah untuk memulai niat ihram umroh atau haji. Di sinilah pakaian biasa ditanggalkan dan diganti dengan kain ihram, menandakan dimulainya serangkaian ibadah suci. Niat adalah rukun yang paling utama, dan dari sinilah perjalanan spiritual sesungguhnya dimulai.
1. Niat Umroh
Niat dilafazkan dengan lisan dan diteguhkan di dalam hati. Lafaz niat umroh adalah sebagai berikut:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ عُمْرَةً
Labbaykallāhumma ‘umratan.
Artinya: "Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, untuk berumroh."
Jika Anda khawatir tidak dapat menyelesaikan umroh karena sakit atau halangan lain, Anda bisa menambahkan syarat (istitsna') setelah niat utama.
فَإِنْ حَبَسَنِي حَابِسٌ فَمَحِلِّي حَيْثُ حَبَسْتَنِي
Fa in habasanī hābisun fa mahillī haitsu habastanī.
Artinya: "Jika aku terhalang oleh suatu halangan, maka tempat tahallulku adalah di mana aku terhalang."
Dengan mengucapkan syarat ini, jika Anda benar-benar menghadapi uzur syar'i yang menghalangi penyelesaian umroh, Anda boleh bertahallul tanpa dikenai denda (dam).
2. Bacaan Talbiyah
Setelah berniat, jemaah disunnahkan untuk memperbanyak bacaan Talbiyah. Talbiyah adalah ikrar dan jawaban atas panggilan Allah. Bacaan ini dilantunkan terus-menerus sepanjang perjalanan dari miqat menuju Makkah hingga memulai tawaf. Suara jemaah yang menggema melantunkan talbiyah menciptakan suasana yang syahdu dan penuh kekhusyukan.
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ، لَا شَرِيْكَ لَكَ
Labbaykallāhumma labbayk, labbayka lā syarīka laka labbayk. Innal-hamda wan-ni‘mata laka wal-mulk, lā syarīka lak.
Artinya: "Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Aku penuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat, dan kekuasaan hanyalah milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu."
Jemaah laki-laki dianjurkan untuk mengeraskan suara saat membaca talbiyah, sementara jemaah perempuan cukup dengan suara yang terdengar oleh dirinya sendiri. Gema talbiyah adalah syiar yang agung, pengingat konstan akan tujuan utama perjalanan ini: semata-mata untuk Allah SWT.
Memasuki Kota Makkah dan Masjidil Haram
Ketika mulai memasuki wilayah Tanah Haram Makkah, ada doa-doa khusus yang dianjurkan untuk dibaca sebagai ungkapan syukur dan permohonan berkah.
1. Doa Saat Memasuki Kota Makkah
اللَّهُمَّ هَذَا حَرَمُكَ وَأَمْنُكَ، فَحَرِّمْ لَحْمِي وَدَمِي وَشَعْرِي وَبَشَرِي عَلَى النَّارِ، وَآمِنِّي مِنْ عَذَابِكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ، وَاجْعَلْنِي مِنْ أَوْلِيَائِكَ وَأَهْلِ طَاعَتِكَ
Allāhumma hādzā haramuka wa amnuka, fa harrim lahmī wa damī wa sya’rī wa basyarī ‘alan-nār, wa āminnī min ‘adzābika yauma tab’atsu ‘ibādak, waj’alnī min auliyā-ika wa ahli thā’atik.
Artinya: "Ya Allah, ini adalah tanah haram-Mu dan tempat aman-Mu. Maka haramkanlah daging, darah, rambut, dan kulitku dari api neraka. Amankanlah aku dari azab-Mu pada hari Engkau membangkitkan hamba-hamba-Mu. Dan jadikanlah aku termasuk wali-wali-Mu dan orang-orang yang taat kepada-Mu."
2. Doa Saat Masuk Masjidil Haram
Sama seperti memasuki masjid pada umumnya, dianjurkan untuk melangkahkan kaki kanan terlebih dahulu sambil membaca doa berikut:
بِسْمِ اللهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ اللهِ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوبِي وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
Bismillāh, was-salātu was-salāmu ‘alā rasūlillāh. Allāhummagfirlī dzunūbī waftahlī abwāba rahmatik.
Artinya: "Dengan nama Allah, shalawat dan salam atas Rasulullah. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku dan bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu."
3. Doa Saat Pertama Kali Melihat Ka'bah
Momen pertama kali mata memandang Ka'bah adalah saat yang sangat istimewa dan mustajab untuk berdoa. Getaran iman akan terasa begitu kuat. Manfaatkanlah waktu ini untuk memanjatkan doa dengan penuh kekhusyukan. Salah satu doa yang bisa dibaca adalah:
اللَّهُمَّ زِدْ هَذَا الْبَيْتَ تَشْرِيفًا وَتَعْظِيمًا وَتَكْرِيمًا وَمَهَابَةً، وَزِدْ مَنْ شَرَّفَهُ وَعَظَّمَهُ مِمَّنْ حَجَّهُ أَوِ اعْتَمَرَهُ تَشْرِيفًا وَتَكْرِيمًا وَتَعْظِيمًا وَبِرًّا
Allāhumma zid hādzal-baita tasyrīfan wa ta‘zhīman wa takrīman wa mahābah, wa zid man syarrafahū wa ‘azzhamahū mimman hajjahū awi‘tamarahū tasyrīfan wa takrīman wa ta‘zhīman wa birran.
Artinya: "Ya Allah, tambahkanlah kemuliaan, keagungan, kehormatan, dan kehebatan pada Baitullah ini. Dan tambahkanlah pula kemuliaan, kehormatan, keagungan, dan kebaikan bagi orang-orang yang memuliakannya dari kalangan yang berhaji atau berumroh."
Setelah itu, Anda bebas memanjatkan doa apa pun dalam bahasa apa pun, karena ini adalah salah satu waktu terbaik untuk berdoa. Ungkapkan segala isi hati dan hajat Anda kepada Allah SWT.
Tawaf: Tujuh Putaran Penuh Makna
Tawaf adalah ritual mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali putaran, dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di Hajar Aswad pula, dengan posisi Ka'bah berada di sebelah kiri. Setiap putaran adalah simbol dari perjalanan hidup yang selalu berpusat pada Allah. Bacaan Talbiyah berhenti ketika Anda akan memulai tawaf.
1. Doa Sebelum Memulai Tawaf (di depan Hajar Aswad)
Sebelum memulai putaran pertama, berdirilah menghadap Hajar Aswad, lalu angkat tangan seraya mengucapkan:
بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ
Bismillāhi wallāhu akbar.
Artinya: "Dengan nama Allah, dan Allah Maha Besar."
Jika memungkinkan, disunnahkan untuk mencium Hajar Aswad. Namun, jika tidak memungkinkan karena padatnya jemaah, cukup dengan memberikan isyarat dengan tangan kanan (istilam) ke arah Hajar Aswad, lalu mencium tangan tersebut, sambil mengucapkan takbir. Jangan memaksakan diri hingga menyakiti diri sendiri atau orang lain.
2. Bacaan Selama Tawaf
Tidak ada doa khusus yang wajib dibaca pada putaran pertama hingga ketujuh, kecuali doa yang dibaca di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad. Jemaah bebas membaca doa apa saja, berdzikir, atau membaca Al-Qur'an. Namun, ada beberapa doa ma'tsur (berasal dari Nabi) yang sangat dianjurkan.
Doa yang Paling Sering Dibaca Nabi SAW saat Tawaf:
Doa yang paling sering dibaca oleh Rasulullah SAW, terutama saat berada di antara Rukun Yamani (sudut Ka'bah sebelum Hajar Aswad) dan Hajar Aswad, adalah doa sapu jagat.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Rabbanā, ātinā fid-dunyā hasanah, wa fil-ākhirati hasanah, wa qinā ‘adzāban-nār.
Artinya: "Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa api neraka."
Doa ini sangat dianjurkan untuk dibaca pada setiap putaran saat melintasi area antara dua rukun tersebut. Untuk sisa putaran, Anda bisa memanjatkan doa-doa berikut atau doa lainnya sesuai hajat Anda.
Kumpulan Doa dan Dzikir Pilihan Saat Tawaf
Berikut adalah kumpulan dzikir dan doa yang bisa Anda baca untuk mengisi setiap putaran tawaf. Anda bisa memilih beberapa di antaranya atau mengulang-ulang yang paling Anda hafal dan hayati.
-
Membaca Tasbih, Tahmid, Tahlil, dan Takbir:
سُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ للهِ، وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ
Subhānallāh, walhamdulillāh, wa lā ilāha illallāh, wallāhu akbar, wa lā hawla wa lā quwwata illā billāhil ‘aliyyil ‘azhīm.
Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, dan tiada daya upaya serta kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung."
-
Memohon Ampunan dan Rahmat:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
Allāhumma innī as-alukal ‘afwa wal ‘āfiyah fid-dunyā wal-ākhirah.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ampunan dan kesehatan di dunia dan akhirat."
-
Doa Memohon Keteguhan Iman:
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
Yā muqallibal qulūb, tsabbit qalbī ‘alā dīnik.
Artinya: "Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu."
-
Doa untuk Orang Tua:
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Rabbighfirlī wa liwālidayya warhamhumā kamā rabbayānī shaghīrā.
Artinya: "Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan sayangilah keduanya sebagaimana mereka telah menyayangiku di waktu kecil."
3. Setelah Selesai Tawaf
Setelah menyelesaikan tujuh putaran, disunnahkan untuk melakukan beberapa amalan berikut:
a. Shalat Sunnah Tawaf di Belakang Maqam Ibrahim
Carilah tempat di belakang Maqam Ibrahim (jika memungkinkan) untuk melaksanakan shalat sunnah tawaf dua rakaat. Jika tidak memungkinkan karena padat, shalat boleh dilakukan di mana saja di area Masjidil Haram. Pada rakaat pertama setelah Al-Fatihah, baca surat Al-Kafirun. Pada rakaat kedua setelah Al-Fatihah, baca surat Al-Ikhlas.
Setelah shalat, dianjurkan untuk memanjatkan doa. Ini adalah waktu yang mustajab.
b. Berdoa di Multazam (Jika Memungkinkan)
Multazam adalah area dinding Ka'bah yang terletak di antara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah. Ini adalah tempat yang sangat mustajab untuk berdoa. Jika memungkinkan tanpa menyakiti orang lain, Anda bisa mendekat, menempelkan dada dan pipi, serta merentangkan tangan di dinding Ka'bah sambil memanjatkan doa dengan sungguh-sungguh. Jika tidak, cukup berdoa dari kejauhan.
c. Minum Air Zamzam
Setelah shalat, disunnahkan untuk minum air Zamzam. Sebelum minum, menghadaplah ke arah Ka'bah dan panjatkan doa, karena doa ketika minum air Zamzam adalah mustajab.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا وَاسِعًا، وَشِفَاءً مِنْ كُلِّ دَاءٍ
Allāhumma innī as-aluka ‘ilman nāfi‘an, wa rizqan wāsi‘an, wa syifā-an min kulli dā-in.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang luas, dan kesembuhan dari segala penyakit."
Minumlah air Zamzam dengan adab yang baik: duduk jika memungkinkan, minum dengan tiga kali tegukan, dan niatkan untuk kebaikan dunia dan akhirat.
Sa'i: Mengenang Perjuangan Hajar
Sa'i adalah ritual berjalan atau berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwa sebanyak tujuh kali. Ritual ini mengenang perjuangan Siti Hajar saat mencari air untuk putranya, Nabi Ismail AS. Perjalanan dimulai dari bukit Safa dan berakhir di bukit Marwa. Perjalanan dari Safa ke Marwa dihitung satu kali, dan dari Marwa ke Safa dihitung sebagai perjalanan kedua, dan seterusnya.
1. Doa Saat Mendekati Bukit Safa
Sebelum memulai Sa'i, saat hendak menaiki bukit Safa, bacalah ayat Al-Qur'an berikut:
إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ ۖ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا
Innas-safā wal-marwata min sya‘ā-irillāh(i), faman hajjal-baita awi‘tamara falā junāha ‘alaihi an yattawwafa bihimā.
Artinya: "Sesungguhnya Safa dan Marwa adalah sebagian dari syiar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau berumroh, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya." (QS. Al-Baqarah: 158).
Lalu ucapkan:
أَبْدَأُ بِمَا بَدَأَ اللهُ بِهِ
Abda-u bimā bada-allāhu bih.
Artinya: "Aku memulai dengan apa yang Allah mulai dengannya."
2. Doa di Atas Bukit Safa dan Marwa
Setibanya di puncak bukit Safa, menghadaplah ke arah Ka'bah, angkat kedua tangan, dan bacalah dzikir berikut sebanyak tiga kali. Di antara setiap bacaan, panjatkanlah doa pribadi sesuai hajat masing-masing.
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ
Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar.
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar."
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Lā ilāha illallāhu wahdahū lā syarīka lah, lahul-mulku wa lahul-hamdu yuhyī wa yumīt, wa huwa ‘alā kulli syai-in qadīr.
Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dia yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ، أَنْجَزَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ
Lā ilāha illallāhu wahdah, anjaza wa‘dah, wa nasara ‘abdah, wa hazamal-ahzāba wahdah.
Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa. Dia telah menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan mengalahkan golongan-golongan (musuh) sendirian."
Penting: Rangkaian dzikir dan takbir ini dibaca sebanyak tiga kali. Di antara pengulangan pertama dan kedua, serta antara kedua dan ketiga, adalah waktu yang sangat mustajab untuk memanjatkan doa apa pun yang Anda inginkan. Manfaatkan momen ini sebaik-baiknya.
Bacaan yang sama juga dianjurkan untuk dibaca ketika Anda sampai di puncak bukit Marwa pada setiap akhir perjalanan (perjalanan ke-2, ke-4, ke-6, dan terakhir ke-7).
3. Bacaan Selama Perjalanan Sa'i
Saat berjalan dari Safa ke Marwa atau sebaliknya, tidak ada doa khusus yang diwajibkan. Jemaah bebas berdzikir, berdoa, atau membaca Al-Qur'an. Salah satu doa yang baik untuk dibaca selama perjalanan sa'i adalah:
رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ، إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُّ الْأَكْرَمُ
Rabbighfir warham, innaka antal a’azzul akram.
Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah dan berilah rahmat. Sesungguhnya Engkau Maha Perkasa lagi Maha Mulia."
Ketika melintasi area yang ditandai dengan lampu hijau (disebut Batnul Wadi), jemaah laki-laki disunnahkan untuk berlari-lari kecil (raml), sementara jemaah perempuan cukup berjalan cepat. Area ini diyakini sebagai lembah tempat Hajar berlari dengan kepanikan mencari air.
4. Doa Setelah Selesai Sa'i
Setelah menyelesaikan perjalanan ketujuh yang berakhir di bukit Marwa, tidak ada doa khusus yang disunnahkan. Namun, alangkah baiknya jika Anda menutup rangkaian sa'i dengan berdoa menghadap Ka'bah, memanjatkan syukur atas kemudahan yang diberikan, dan memohon agar seluruh rangkaian ibadah umroh diterima oleh Allah SWT.
Tahallul: Simbol Penyucian Diri
Tahallul adalah rukun umroh yang terakhir. Secara harfiah, tahallul berarti "menjadi halal", yaitu dihalalkannya kembali hal-hal yang dilarang selama ihram. Tahallul ditandai dengan memotong sebagian rambut kepala.
Praktik Tahallul
Bagi jemaah laki-laki, yang lebih utama (afdhal) adalah mencukur gundul seluruh rambut kepala (al-halq). Rasulullah SAW mendoakan rahmat dan ampunan tiga kali bagi yang menggundul dan sekali bagi yang hanya memendekkan. Namun, jika hanya ingin memotong sebagian (at-taqshir), maka cukup dengan memotong rambut dari seluruh bagian kepala secara merata, minimal tiga helai.
Bagi jemaah perempuan, cukup dengan memotong ujung rambutnya sepanjang satu ruas jari yang dikumpulkan menjadi satu.
Doa Saat Hendak Memotong Rambut
Sebelum memotong rambut, dianjurkan untuk menghadap kiblat dan membaca doa berikut:
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ. اللَّهُمَّ هَذِهِ نَاصِيَتِي فَتَقَبَّلْ مِنِّي وَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُحَلِّقِينَ وَالْمُقَصِّرِينَ، يَا وَاسِعَ الْمَغْفِرَةِ. آمين
Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Allāhumma hādizihī nāshiyatī fataqabbal minnī waghfirlī dzunūbī. Allāhummaghfir lil muhalliqīna wal muqasshirīn, yā wāsi’al maghfirah. Āmīn.
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Ya Allah, inilah ubun-ubunku, maka terimalah dariku (amal ini) dan ampunilah dosa-dosaku. Ya Allah, ampunilah orang-orang yang mencukur gundul dan yang memendekkan rambut. Wahai Dzat yang Maha Luas Ampunan-Nya. Amin."
Doa Setelah Selesai Memotong Rambut
Setelah selesai memotong rambut, sempurnakanlah dengan membaca doa ini sebagai ungkapan syukur.
الْحَمْدُ للهِ الَّذِي قَضَى عَنَّا مَنَاسِكَنَا. اللَّهُمَّ زِدْنَا إِيمَانًا وَيَقِينًا وَعَوْنًا، وَاغْفِرْ لَنَا وَلِآبَائِنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَلِجَمِيعِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ
Alhamdulillāhil ladzī qadhā ‘annā manāsikanā. Allāhumma zidnā īmānan wa yaqīnan wa ‘awnan, waghfir lanā wa li ābā-inā wa ummahātinā wa li jamī’il muslimīna wal muslimāt.
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah menyelesaikan manasik kami. Ya Allah, tambahkanlah kepada kami iman, keyakinan, dan pertolongan. Dan ampunilah kami, bapak-bapak kami, ibu-ibu kami, dan seluruh kaum muslimin dan muslimat."
Dengan selesainya tahallul, maka berakhirlah rangkaian rukun umroh. Jemaah kini telah bebas dari larangan-larangan ihram dan umrohnya telah sempurna, insya Allah.
Penutup: Harapan Akan Umroh yang Mabrur
Demikianlah panduan lengkap bacaan dan doa dalam setiap tahapan ibadah umroh. Setiap lafaz yang terucap, setiap doa yang dipanjatkan, adalah wujud penghambaan kita kepada Sang Pencipta. Ibadah umroh bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan sebuah transformasi spiritual yang mendalam. Tujuannya adalah untuk kembali dalam keadaan suci seperti bayi yang baru lahir, dengan dosa-dosa yang telah diampuni dan hati yang lebih dekat kepada Allah SWT.
Semoga setiap doa yang kita panjatkan di tanah suci diijabah, setiap langkah kita dinilai sebagai ibadah, dan semoga Allah SWT menerima seluruh amal kita serta menganugerahkan kita umroh yang mabrur. Umroh yang mabrur, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, tidak ada balasan baginya kecuali surga. Semoga kita semua diberikan kesempatan untuk menjadi tamu-Nya di Baitullah dan meraih ganjaran yang agung tersebut. Aamiin ya Rabbal 'alamin.