Tahlil dan tawasul merupakan amalan yang telah mengakar kuat dalam tradisi keislaman di Nusantara. Keduanya adalah bentuk ibadah, zikir, dan doa yang ditujukan kepada Allah SWT, sekaligus menjadi sarana untuk mengirimkan pahala bacaan kepada para arwah, baik keluarga, guru, maupun kaum muslimin secara umum. Mengamalkan bacaan tawasul tahlil lengkap adalah wujud cinta, bakti, dan penghormatan kita kepada mereka yang telah mendahului.
Artikel ini akan memandu Anda secara rinci mengenai susunan bacaan tawasul dan tahlil, mulai dari pembukaan (muqaddimah), pengiriman Al-Fatihah, rangkaian zikir inti, hingga ditutup dengan doa tahlil yang menyentuh. Setiap bacaan disajikan dalam tulisan Arab, transliterasi Latin untuk mempermudah pelafalan, serta terjemahan dalam Bahasa Indonesia untuk mendalami maknanya.
Bagian 1: Muqaddimah dan Niat
Sebelum memulai rangkaian zikir, hal yang paling fundamental adalah meluruskan niat. Niatkan dalam hati bahwa amalan ini semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT, mencari ridha-Nya, dan memohon agar pahala dari bacaan ini disampaikan kepada arwah yang kita tuju. Muqaddimah dimulai dengan menghadiahkan bacaan Surat Al-Fatihah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, serta orang-orang saleh lainnya.
1. Pengiriman Al-Fatihah untuk Nabi Muhammad SAW
إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ وَأَهْلِ بَيْتِهِ أَجْمَعِيْنَ، شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ
Ilaa hadrotin-nabiyyil mushthofaa, Muhammadin shollalloohu 'alaihi wa sallam, wa 'alaa aalihii wa ash-haabihii wa azwaajihii wa dzurriyyatihii wa ahli baitihii ajma'iin. Syai-un lillaahi lahumul-faatihah.
"Teruntuk junjungan Nabi yang terpilih, Muhammad SAW, beserta seluruh keluarga, sahabat, istri, keturunan, dan ahli baitnya. Sesuatu karena Allah, untuk mereka Al-Fatihah."
Setelah membaca niat di atas, dilanjutkan dengan membaca Surat Al-Fatihah sebanyak satu kali. Ini adalah bentuk penghormatan tertinggi kita kepada Rasulullah SAW sebagai pembawa risalah Islam.
2. Pengiriman Al-Fatihah untuk Para Nabi, Sahabat, dan Ulama
Langkah selanjutnya adalah mengirimkan Al-Fatihah kepada para nabi, malaikat, sahabat, tabi'in, serta para ulama dan waliyullah yang telah berjasa besar dalam menyebarkan ajaran Islam.
ثُمَّ إِلَى حَضْرَةِ إِخْوَانِهِ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمَلَائِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ، خُصُوْصًا سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجَيْلَانِيِّ، شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ
Tsumma ilaa hadroti ikhwaanihii minal anbiyaa-i wal mursaliin, wal auliyaa-i wasy-syuhadaa-i wash-shoolihiin, wash-shohaabati wat-taabi'iin, wal 'ulamaa-il 'aamiliin, wal mushonnifiinal mukhlishiin, wa jamii'il malaa-ikatil muqorrobiin, khushuushon sayyidinaa asy-Syaikh 'Abdul Qoodir al-Jailani. Syai-un lillaahi lahumul-faatihah.
"Kemudian kepada para saudaranya dari kalangan para nabi dan rasul, para wali, orang-orang yang mati syahid, orang-orang saleh, para sahabat dan tabi'in, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas, dan seluruh malaikat yang dekat dengan Allah, khususnya kepada tuanku Syekh Abdul Qadir Al-Jailani. Sesuatu karena Allah, untuk mereka Al-Fatihah."
Setelah itu, kembali membaca Surat Al-Fatihah satu kali.
3. Pengiriman Al-Fatihah untuk Para Guru dan Leluhur
Kita melanjutkan tawasul dengan mendoakan para leluhur, orang tua, guru-guru kita, dan seluruh kaum muslimin yang telah wafat.
ثُمَّ إِلَى جَمِيْعِ أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْأَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا، خُصُوْصًا آبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادَنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخَنَا وَمَشَايِخَ مَشَايِخِنَا وَلِمَنِ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ، شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ
Tsumma ilaa jamii'i ahlil qubuur, minal muslimiina wal muslimaat, wal mu'miniina wal mu'minaat, min masyaariqil ardhi ilaa maghooribihaa barrihaa wa bahrihaa, khushuushon aabaa-anaa wa ummahaatinaa wa ajdaadanaa wa jaddaatinaa wa masyaayikhonaa wa masyaayikho masyaayikhinaa wa limanijtama'naa haahunaa bisababih. Syai-un lillaahi lahumul-faatihah.
"Kemudian kepada semua ahli kubur dari kaum muslimin laki-laki dan perempuan, kaum mukminin laki-laki dan perempuan, dari timur hingga ke barat, baik di darat maupun di laut. Khususnya kepada bapak-bapak dan ibu-ibu kami, kakek-kakek dan nenek-nenek kami, guru-guru kami dan guru dari guru-guru kami, serta kepada arwah yang menjadi sebab kami berkumpul di sini. Sesuatu karena Allah, untuk mereka Al-Fatihah."
Setelah itu, membaca Surat Al-Fatihah satu kali. Jika ada nama arwah yang ingin dikhususkan, bisa ditambahkan bacaan berikut sebelum Al-Fatihah terakhir:
خُصُوْصًا إِلَى رُوْحِ ... (sebutkan nama almarhum/almarhumah) بِنْ / بِنْتِ ... (sebutkan nama ayahnya). اَلْفَاتِحَةُ
Khushuushon ilaa ruuhi... (sebut nama almarhum/ah) bin/binti... (sebut nama ayahnya). Al-Faatihah.
"Khususnya kepada ruh... (nama) bin/binti... (nama ayahnya). Al-Fatihah."
Bagian 2: Rangkaian Inti Bacaan Tahlil
Setelah selesai dengan muqaddimah tawasul, kita memasuki bagian inti dari bacaan tawasul tahlil lengkap, yaitu serangkaian ayat Al-Qur'an, zikir, dan selawat yang dibaca secara berurutan.
1. Surat Al-Ikhlas (3 kali)
Surat Al-Ikhlas memiliki keutamaan yang luar biasa, di mana membacanya tiga kali setara dengan mengkhatamkan Al-Qur'an. Surat ini menegaskan kemurnian tauhid dan keesaan Allah SWT.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ. اَللهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Bismillaahir-rohmaanir-rohiim. Qul huwalloohu ahad. Alloohush-shomad. Lam yalid wa lam yuulad. Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad.
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.'"
2. Tahlil dan Takbir
Setiap selesai membaca surat-surat pendek, diselingi dengan bacaan tahlil dan takbir.
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Laa ilaaha illalloohu walloohu akbar.
"Tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar."
3. Surat Al-Falaq (1 kali)
Surat ini berisi permohonan perlindungan kepada Allah dari segala kejahatan makhluk.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ. وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِ. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Bismillaahir-rohmaanir-rohiim. Qul a'uudzu birobbil-falaq. Min syarri maa kholaq. Wa min syarri ghoosiqin idzaa waqob. Wa min syarrin-naffaatsaati fil-'uqod. Wa min syarri haasidin idzaa hasad.
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk) yang Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.'"
Dilanjutkan lagi dengan Tahlil dan Takbir: Laa ilaaha illalloohu walloohu akbar.
4. Surat An-Nas (1 kali)
Surat An-Nas juga merupakan permohonan perlindungan, khususnya dari bisikan jahat setan yang tersembunyi.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ. إِلٰهِ النَّاسِ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ. الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
Bismillaahir-rohmaanir-rohiim. Qul a'uudzu birobbin-naas. Malikin-naas. Ilaahin-naas. Min syarril-waswaasil-khonnaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin-naas. Minal jinnati wan-naas.
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.'"
Dilanjutkan lagi dengan Tahlil dan Takbir: Laa ilaaha illalloohu walloohu akbar.
5. Awal Surat Al-Baqarah (Ayat 1-5)
Ayat-ayat ini menjelaskan ciri-ciri orang yang bertakwa, yang beriman kepada yang gaib, mendirikan salat, menafkahkan rezeki, serta beriman kepada kitab-kitab yang diturunkan Allah.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. المّ. ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ فِيْهِ، هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ. الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ. وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَ. أُولٰئِكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ وَأُولٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
Bismillaahir-rohmaanir-rohiim. Alif laam miim. Dzaalikal-kitaabu laa roiba fiih, hudal lil-muttaqiin. Alladziina yu'minuuna bil-ghoibi wa yuqiimuunash-sholaata wa mimmaa rozaqnaahum yunfiquun. Walladziina yu'minuuna bimaa unzila ilaika wa maa unzila min qoblik, wa bil-aakhiroti hum yuuqinuun. Ulaa-ika 'alaa hudam mir robbihim wa ulaa-ika humul-muflihuun.
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Alif Lam Mim. Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa. (Yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."
6. Ayat Kursi (Surat Al-Baqarah: 255)
Ayat Kursi adalah ayat yang paling agung dalam Al-Qur'an. Isinya menjelaskan tentang keesaan dan kekuasaan mutlak Allah SWT atas langit dan bumi.
وَإِلٰهُكُمْ إِلٰهٌ وَّاحِدٌ لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ. اَللهُ لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ، لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌ، لَهُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَؤُوْدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
Wa ilaahukum ilaahuw waahid, laa ilaaha illaa huwar-rohmaanur-rohiim. Alloohu laa ilaaha illaa huwal-hayyul-qoyyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw wa laa nauum, lahuu maa fis-samaawaati wa maa fil-ardh, man dzal-ladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi-idznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa kholfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai-im min 'ilmihii illaa bimaa syaa', wasi'a kursiyyuhus-samaawaati wal-ardh, wa laa ya-uuduhuu hifzhuhumaa wa huwal-'aliyyul-'azhiim.
"Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup, Yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi, Maha Agung."
7. Zikir Istighfar dan Tahlil
Bagian ini adalah inti dari zikir, memohon ampunan dan mengesakan Allah.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ
Astaghfirulloohal-'adziim. (Dibaca 3 kali)
"Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."
أَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ
Afdholudz-dzikri fa'lam annahuu laa ilaaha illallooh.
"Ketahuilah, sebaik-baik zikir adalah 'Laa ilaaha illallah' (Tiada Tuhan selain Allah)."
Kemudian, kalimat tahlil dibaca dengan khusyuk, biasanya sebanyak 33 kali atau 100 kali.
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ
Laa ilaaha illallooh.
"Tiada Tuhan selain Allah."
Setelah selesai, ditutup dengan kalimat syahadat yang lengkap.
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Laa ilaaha illallooh, Muhammadur rosuululloh shollalloohu 'alaihi wa sallam.
"Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah, semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan kepadanya."
8. Selawat Nabi
Membaca selawat adalah bentuk kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW dan memohon agar Allah melimpahkan rahmat kepadanya.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ
Alloohumma sholli 'alaa sayyidinaa Muhammad, alloohumma sholli 'alaihi wa sallim. (Dibaca 2 kali)
"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad. Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepadanya."
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، يَا رَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ
Alloohumma sholli 'alaa sayyidinaa Muhammad, yaa robbi sholli 'alaihi wa sallim.
"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad. Wahai Tuhanku, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepadanya."
Bagian 3: Doa Penutup Tahlil
Setelah seluruh rangkaian zikir selesai, majelis ditutup dengan doa. Doa tahlil adalah puncak dari permohonan, di mana kita memuji Allah, berselawat kepada Nabi, dan secara spesifik memohon agar pahala bacaan disampaikan kepada arwah yang dituju, serta memohon ampunan dan rahmat bagi mereka dan bagi kita yang masih hidup. Ini adalah bagian terpenting dari bacaan tawasul tahlil lengkap.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ, حَمْدَ الشَّاكِرِيْنَ حَمْدَ النَّاعِمِيْنَ, حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
اَللّٰهُمَّ تَقَبَّلْ وَأَوْصِلْ ثَوَابَ مَا قَرَأْنَاهُ مِنَ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَمَا هَلَّلْنَا وَمَا سَبَّحْنَا وَمَا اسْتَغْفَرْنَا وَمَا صَلَّيْنَا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, هَدِيَّةً وَاصِلَةً وَرَحْمَةً نَازِلَةً وَبَرَكَةً شَامِلَةً إِلَى حَضْرَةِ حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ أَعْيُنِنَا سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَإِلَى جَمِيْعِ إِخْوَانِهِ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْمَلَائِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ.
ثُمَّ إِلَى جَمِيْعِ أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْأَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا إِلَى آبَائِنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَنَخُصُّ خُصُوْصًا مَنِ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ وَلِأَجْلِهِ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اَللّٰهُمَّ أَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ أَهْلِ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ.
رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلْفَاتِحَةُ...
Bismillaahir-rohmaanir-rohiim. Alhamdulillaahi robbil-'aalamiin, hamdasy-syaakiriin, hamdan-naa'imiin, hamday yuwaafii ni'amahuu wa yukaafi-u maziidah. Yaa robbanaa lakal-hamdu kamaa yambaghii lijalaali wajhikal-kariimi wa 'azhiimi sulthoonik.
Alloohumma sholli wa sallim 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammad.
Alloohumma taqobbal wa aushil tsawaaba maa qoro'naahu minal-qur'aanil-'azhiim, wa maa hallalnaa wa maa sabbahnaa wa mas-taghfarnaa wa maa shollainaa 'alaa sayyidinaa Muhammadin shollalloohu 'alaihi wa sallam, hadiyyatan waashilatan wa rohmatan naazilatan wa barokatan syaamilatan ilaa hadhroti habiibinaa wa syafii'inaa wa qurroti a'yuninaa sayyidinaa wa maulaanaa Muhammadin shollalloohu 'alaihi wa sallam, wa ilaa jamii'i ikhwaanihii minal-anbiyaa-i wal-mursaliin, wal-auliyaa-i wasy-syuhadaa-i wash-shoolihiin, wash-shohaabati wat-taabi'iin, wal-'ulamaa-il 'aamiliin, wal-mushonnifiinal mukhlishiin, wa jamii'il mujaahidiina fii sabiilillaahi robbil-'aalamiin, wal-malaa-ikatil muqorrobiin.
Tsumma ilaa jamii'i ahlil qubuur minal-muslimiina wal-muslimaat, wal-mu'miniina wal-mu'minaat, min masyaariqil ardhi ilaa maghooribihaa barrihaa wa bahrihaa, khushuushon ilaa aabaa-inaa wa ummahaatinaa wa ajdaadinaa wa jaddaatinaa, wa nakhush-shu khushuushon manijtama'naa haahunaa bisababihii wa li-ajlih.
Alloohummaghfir lahum warhamhum wa 'aafihim wa'fu 'anhum. Alloohumma anzilir-rohmata wal-maghfirota 'alaa ahlil-qubuuri min ahli laa ilaaha illallooh Muhammadur rosuululloh.
Robbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanah, wa fil-aakhiroti hasanah, wa qinaa 'adzaaban-naar.
Wa shollalloohu 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aalihii wa shohbihii wa sallam. Subhaana robbika robbil-'izzati 'ammaa yashifuun. Wa salaamun 'alal-mursaliin. Wal-hamdulillaahi robbil-'aalamiin. Al-Faatihah...
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Pujian orang-orang yang bersyukur, pujian orang-orang yang diberi nikmat. Pujian yang sepadan dengan nikmat-nikmat-Nya dan mencukupi tambahannya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji sebagaimana layaknya bagi kemuliaan wajah-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad.
Ya Allah, terimalah dan sampaikanlah pahala bacaan Al-Qur'an kami, zikir tahlil kami, tasbih kami, istighfar kami, dan selawat kami kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW. Sebagai hadiah yang sampai, rahmat yang turun, dan berkah yang menyebar, kepada junjungan kekasih kami, penolong kami, dan penyejuk mata kami, pemimpin dan tuan kami, Muhammad SAW, serta kepada seluruh saudaranya dari kalangan para nabi dan rasul, para wali, syuhada, orang-orang saleh, sahabat, tabi'in, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas, segenap pejuang di jalan Allah Tuhan semesta alam, dan para malaikat yang selalu mendekatkan diri kepada-Nya.
Kemudian, kepada seluruh ahli kubur dari kaum muslimin laki-laki dan perempuan, kaum mukminin laki-laki dan perempuan dari timur hingga ke barat, di darat maupun di laut. Khususnya kepada bapak-bapak kami, ibu-ibu kami, kakek-kakek kami, nenek-nenek kami, dan kami khususkan lagi kepada arwah yang karena sebabnya kami berkumpul di sini.
Ya Allah, ampunilah mereka, rahmatilah mereka, sejahterakanlah mereka, dan maafkanlah mereka. Ya Allah, turunkanlah rahmat dan ampunan kepada ahli kubur dari golongan orang-orang yang meyakini 'Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad utusan Allah'.
Wahai Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa api neraka.
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya. Maha Suci Tuhanmu, Tuhan Yang Maha Perkasa, dari sifat-sifat yang mereka gambarkan. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Al-Fatihah..."
Rangkaian acara tahlil ditutup dengan membaca Surat Al-Fatihah bersama-sama sekali lagi.