Memahami Bacaan Takbir ke 3 Sholat Jenazah dan Maknanya

Sholat jenazah merupakan salah satu kewajiban kolektif (fardhu kifayah) bagi umat Islam terhadap saudaranya yang telah meninggal dunia. Pelaksanaan sholat ini memiliki keutamaan besar sebagai bentuk penghormatan terakhir, sekaligus sebagai sarana mendoakan ampunan dan rahmat bagi almarhum atau almarhumah. Berbeda dari sholat fardhu lainnya, sholat jenazah dilaksanakan tanpa rukuk dan sujud, melainkan terdiri dari empat kali takbir yang masing-masing diikuti dengan bacaan doa khusus.

Puncak dari permohonan ampunan dan kasih sayang dalam sholat jenazah terletak pada doa yang dibaca setelah takbir ketiga. Momen ini adalah inti dari sholat tersebut, di mana jamaah secara khusyuk memohon kepada Allah SWT agar mengampuni segala dosa, merahmati, memaafkan, dan memuliakan jenazah. Memahami bacaan ini tidak hanya sebatas menghafal lafadznya, tetapi juga meresapi setiap makna yang terkandung di dalamnya. Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai bacaan takbir ke 3 sholat jenazah, mulai dari lafadz untuk jenazah laki-laki, perempuan, hingga panduan lengkap tata cara pelaksanaannya.

Kaligrafi Lafadz Allah Kaligrafi Lafadz Allah sebagai simbol spiritualitas dan keimanan dalam Islam

Doa Takbir ke-3 untuk Jenazah Laki-laki

Ketika jenazah yang disholatkan adalah seorang laki-laki (termasuk anak laki-laki), doa yang dipanjatkan menggunakan dhomir (kata ganti) 'hu'. Bacaan yang paling umum dan dianjurkan berdasarkan hadits shahih adalah sebagai berikut:

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ

Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu'anhu, wa akrim nuzulahu, wa wassi' madkhalahu, waghsilhu bil-ma'i wats-tsalji wal-barad, wa naqqihi minal-khathaya kama naqqaitats-tsaubal-abyadha minad-danas, wa abdilhu daran khairan min darihi, wa ahlan khairan min ahlihi, wa zaujan khairan min zaujihi, wa adkhilhul-jannata, wa a'idzhu min 'adzabil-qabri wa 'adzabin-nar.

Artinya: "Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah kesalahannya. Muliakanlah tempat kedatangannya, luaskanlah tempat masuknya (kuburnya), dan mandikanlah ia dengan air, salju, dan embun. Bersihkanlah ia dari segala kesalahan sebagaimana Engkau membersihkan pakaian putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, dan pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Masukkanlah ia ke dalam surga, dan lindungilah ia dari siksa kubur dan siksa api neraka."

Doa Takbir ke-3 untuk Jenazah Perempuan

Jika jenazah yang disholatkan adalah seorang perempuan (termasuk anak perempuan), bacaan doanya sama, namun kata ganti (dhomir) diubah dari 'hu' menjadi 'ha'. Perubahan ini sangat penting untuk memastikan doa tersebut ditujukan secara spesifik kepada almarhumah.

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا، وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهَا، وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهَا، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا، وَأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ

Allahummaghfirlaha warhamha wa'afiha wa'fu'anha, wa akrim nuzulaha, wa wassi' madkhalaha, waghsilha bil-ma'i wats-tsalji wal-barad, wa naqqiha minal-khathaya kama naqqaitats-tsaubal-abyadha minad-danas, wa abdilha daran khairan min dariha, wa ahlan khairan min ahliha, wa zaujan khairan min zaujiha, wa adkhilhal-jannata, wa a'idzha min 'adzabil-qabri wa 'adzabin-nar.

Artinya: "Ya Allah, ampunilah dia (perempuan), rahmatilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah kesalahannya. Muliakanlah tempat kedatangannya, luaskanlah tempat masuknya (kuburnya), dan mandikanlah ia dengan air, salju, dan embun. Bersihkanlah ia dari segala kesalahan sebagaimana Engkau membersihkan pakaian putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, dan pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Masukkanlah ia ke dalam surga, dan lindungilah ia dari siksa kubur dan siksa api neraka."

Memaknai Setiap Penggalan Doa Takbir Ketiga

Doa ini bukanlah sekadar rangkaian kata, melainkan sebuah permohonan yang komprehensif dan mendalam. Mari kita bedah makna dari setiap kalimatnya untuk meningkatkan kekhusyukan kita saat mendoakan jenazah.

1. Permohonan Ampunan dan Rahmat

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ (Allahummaghfirlahu warhamhu) - "Ya Allah, ampunilah dia dan rahmatilah dia." Ini adalah permohonan paling dasar dan fundamental. Kita meminta agar Allah menghapus segala dosa dan kesalahan yang pernah diperbuat oleh almarhum semasa hidupnya. Setelah diampuni, kita memohon agar Allah melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya, yang merupakan kunci keselamatan di akhirat.

2. Permohonan Keselamatan dan Maaf

وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ (Wa'afihi wa'fu'anhu) - "Selamatkanlah dia dan maafkanlah kesalahannya." 'Afiyah (keselamatan) di sini mencakup keselamatan dari segala hal yang menakutkan di alam barzakh dan hari kiamat. Sementara 'afwu (maaf) adalah tingkatan yang lebih tinggi dari maghfirah (ampunan), di mana kesalahan tidak hanya ditutupi, tetapi dihapus seolah-olah tidak pernah terjadi.

3. Permohonan Kemuliaan dan Kelapangan

وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ (Wa akrim nuzulahu, wa wassi' madkhalahu) - "Muliakanlah tempat kedatangannya dan luaskanlah tempat masuknya." Kita memohon agar Allah menyambut almarhum dengan sambutan yang mulia di sisi-Nya dan menjadikan kuburnya sebagai tempat yang lapang dan nyaman, bukan liang yang sempit dan menyiksa.

4. Permohonan Penyucian Total

وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ (Waghsilhu bil-ma'i wats-tsalji wal-barad) - "Mandikanlah ia dengan air, salju, dan embun." Penggunaan tiga elemen dingin ini adalah kiasan untuk penyucian yang sempurna dari segala noda dosa. Dosa sering diibaratkan dengan api yang panas, maka pemadamnya adalah sesuatu yang dingin dan menyucikan.

5. Permohonan Kebersihan dari Dosa

وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ (Wa naqqihi minal-khathaya kama naqqaitats-tsaubal-abyadha minad-danas) - "Bersihkanlah ia dari segala kesalahan sebagaimana Engkau membersihkan pakaian putih dari kotoran." Ini adalah tamsil yang sangat indah. Pakaian putih yang bersih melambangkan fitrah manusia yang suci. Kita memohon agar Allah mengembalikan almarhum kepada keadaan suci seperti itu, tanpa noda sedikit pun.

6. Permohonan Pengganti yang Lebih Baik

وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ... (Wa abdilhu daran khairan min darihi...) - "Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya..." Ini adalah permohonan agar Allah memberikan ganti yang jauh lebih baik di akhirat atas segala yang ia tinggalkan di dunia: rumah yang lebih indah (surga), keluarga yang lebih baik (para penghuni surga), dan pasangan yang lebih mulia.

7. Permohonan Surga dan Perlindungan dari Neraka

وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ (Wa adkhilhul-jannata, wa a'idzhu min 'adzabil-qabri wa 'adzabin-nar) - "Masukkanlah ia ke dalam surga, dan lindungilah ia dari siksa kubur dan siksa api neraka." Ini adalah puncak dari segala permohonan, yaitu tujuan akhir setiap mukmin: meraih kenikmatan abadi di surga dan terhindar dari siksaan yang pedih di alam kubur serta api neraka.

Panduan Lengkap Tata Cara Sholat Jenazah

Untuk memahami posisi doa takbir ketiga secara utuh, penting bagi kita untuk mengetahui keseluruhan tata cara pelaksanaan sholat jenazah dari awal hingga akhir. Berikut adalah panduan langkah demi langkah.

A. Syarat Sah Sholat Jenazah

Sebelum melaksanakan sholat, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi:

  1. Jenazah sudah dimandikan dan dikafani.
  2. Orang yang mensholatkan harus suci dari hadas besar dan kecil, serta menutup aurat.
  3. Sholat dilaksanakan menghadap kiblat.
  4. Letak jenazah berada di depan orang yang mensholatkan (di arah kiblat).

B. Rukun Sholat Jenazah

Rukun adalah bagian inti dari sholat yang jika ditinggalkan maka sholatnya tidak sah. Rukun sholat jenazah ada delapan:

  • Niat: Berniat di dalam hati untuk melakukan sholat jenazah atas mayit tertentu dengan empat kali takbir.
  • Berdiri: Mengerjakan sholat dengan posisi berdiri bagi yang mampu.
  • Empat Kali Takbir: Mengucapkan takbiratul ihram dan tiga takbir lainnya.
  • Membaca Surat Al-Fatihah: Dibaca setelah takbir yang pertama.
  • Membaca Shalawat Nabi: Dibaca setelah takbir yang kedua.
  • Mendoakan Jenazah: Dibaca setelah takbir yang ketiga (ini adalah fokus utama artikel ini).
  • Membaca Doa untuk Kaum Muslimin: Dibaca setelah takbir yang keempat.
  • Salam: Mengucapkan salam untuk mengakhiri sholat.

C. Tata Cara Pelaksanaan (Langkah demi Langkah)

Posisi imam berdiri sejajar dengan kepala jenazah jika jenazahnya laki-laki, dan sejajar dengan perut/pinggang jika jenazahnya perempuan. Makmum membentuk shaf (barisan) di belakang imam, dianjurkan dalam jumlah ganjil.

1. Niat dan Takbiratul Ihram (Takbir Pertama)

Sholat dimulai dengan niat yang tulus di dalam hati. Berikut contoh lafadz niat yang bisa diucapkan untuk memantapkan hati:

  • Niat sebagai Imam (untuk jenazah laki-laki):
    "Ushalli 'ala hadzal mayyiti arba'a takbiratin fardhal kifayati imaman lillahi ta'ala."
    (Aku niat sholat atas jenazah ini empat takbir fardhu kifayah sebagai imam karena Allah Ta'ala.)
  • Niat sebagai Makmum (untuk jenazah perempuan):
    "Ushalli 'ala hadzihil mayyitati arba'a takbiratin fardhal kifayati ma'muman lillahi ta'ala."
    (Aku niat sholat atas jenazah ini empat takbir fardhu kifayah sebagai makmum karena Allah Ta'ala.)

Setelah berniat, angkat kedua tangan seraya mengucapkan takbir pertama: "Allahu Akbar". Kemudian, letakkan tangan di antara pusar dan dada (bersedekap), lalu membaca Surat Al-Fatihah secara sirr (suara pelan).

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ. الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ

2. Takbir Kedua dan Bacaan Shalawat

Setelah selesai membaca Al-Fatihah, lakukan takbir kedua tanpa mengangkat tangan: "Allahu Akbar". Setelah takbir kedua, baca shalawat atas Nabi Muhammad SAW. Shalawat yang paling utama adalah Shalawat Ibrahimiyah, seperti yang dibaca saat tasyahud akhir dalam sholat fardhu.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Allahumma shalli 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala ali sayyidina Muhammad, kama shallaita 'ala sayyidina Ibrahim wa 'ala ali sayyidina Ibrahim, wa barik 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala ali sayyidina Muhammad, kama barakta 'ala sayyidina Ibrahim wa 'ala ali sayyidina Ibrahim, fil 'alamina innaka hamidun majid.

3. Takbir Ketiga dan Doa untuk Jenazah

Lakukan takbir ketiga: "Allahu Akbar". Inilah saatnya memanjatkan doa khusus untuk jenazah. Bacalah doa yang telah dijelaskan secara rinci di bagian awal artikel ini, disesuaikan dengan jenis kelamin jenazah (menggunakan 'hu' untuk laki-laki dan 'ha' untuk perempuan). Inilah momen paling krusial di mana seluruh jamaah memohonkan ampunan dan rahmat bagi almarhum/almarhumah.

4. Takbir Keempat dan Doa Penutup

Setelah selesai mendoakan jenazah, lakukan takbir keempat: "Allahu Akbar". Setelah takbir ini, dianjurkan untuk membaca doa bagi kaum muslimin secara umum, dan khususnya bagi keluarga yang ditinggalkan. Salah satu doa yang bisa dibaca adalah:

اَللّٰهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلَا تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ

Allahumma la tahrimna ajrahu, wa la taftinna ba'dahu, waghfirlana wa lahu.

Artinya: "Ya Allah, janganlah Engkau halangi kami untuk memperoleh pahalanya dan janganlah Engkau beri kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia."

Jika jenazahnya perempuan, kata ganti 'hu' diubah menjadi 'ha': "Allahumma la tahrimna ajraha, wa la taftinna ba'daha, waghfirlana wa laha."

5. Salam

Sholat diakhiri dengan mengucapkan salam sambil menoleh ke kanan, sama seperti sholat pada umumnya.

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Mengucapkan salam kedua sambil menoleh ke kiri hukumnya sunnah.

Keutamaan dan Hikmah di Balik Sholat Jenazah

Sholat jenazah bukan sekadar ritual, melainkan ibadah yang sarat dengan hikmah dan keutamaan, baik bagi jenazah, keluarga yang ditinggalkan, maupun masyarakat yang melaksanakannya.

Bagi Jenazah

Keutamaan terbesar adalah diterimanya doa dan permohonan ampunan yang dipanjatkan oleh kaum muslimin. Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang muslim meninggal dunia, lalu disholatkan oleh empat puluh orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, melainkan Allah akan memberikan syafaat mereka untuknya." (HR. Muslim). Doa pada takbir ketiga menjadi harapan besar bagi jenazah untuk mendapatkan ampunan, rahmat, dan keringanan di alam barzakh.

Bagi yang Mensholatkan

Allah menjanjikan pahala yang sangat besar bagi mereka yang ikut serta dalam prosesi pengurusan jenazah. Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa yang mengiringi jenazah seorang muslim karena iman dan mengharap pahala, dan ia senantiasa bersamanya hingga jenazah itu disholatkan dan selesai dari penguburannya, maka ia pulang dengan membawa dua qirath. Setiap qirath setara dengan Gunung Uhud. Dan barangsiapa yang mensholatkannya kemudian pulang sebelum jenazah itu dikuburkan, maka ia pulang dengan membawa satu qirath." Ini menunjukkan betapa mulianya amalan ini di sisi Allah.

Bagi Keluarga dan Masyarakat

Sholat jenazah adalah wujud nyata dari ukhuwah islamiyah dan kepedulian sosial. Kehadiran jamaah memberikan dukungan moril dan kekuatan bagi keluarga yang sedang berduka. Selain itu, prosesi ini menjadi pengingat yang kuat (dzikrul maut) bagi yang masih hidup tentang kepastian datangnya kematian, mendorong setiap individu untuk mempersiapkan bekal terbaik sebelum ajal menjemput. Ini adalah pelajaran berharga tentang kefanaan dunia dan keabadian akhirat.

🏠 Kembali ke Homepage