Panduan Bacaan Sholat Subuh Lengkap
Sholat Subuh adalah salah satu sholat fardhu lima waktu yang memiliki keutamaan luar biasa. Dilaksanakan pada waktu fajar, sholat ini menjadi penanda dimulainya hari seorang muslim dengan ketaatan kepada Allah SWT. Keistimewaannya tidak hanya terletak pada waktunya yang penuh berkah, tetapi juga pada bacaan khusus di dalamnya, yaitu Doa Qunut. Artikel ini akan mengupas tuntas seluruh bacaan sholat Subuh, mulai dari niat hingga salam, serta dzikir dan doa setelahnya, agar ibadah kita semakin sempurna dan khusyuk.
1. Niat Sholat Subuh
Niat adalah rukun pertama dan terpenting dalam setiap ibadah. Niat dilakukan di dalam hati bersamaan dengan Takbiratul Ihram, menegaskan tujuan kita melaksanakan sholat Subuh semata-mata karena Allah Ta'ala. Meskipun diucapkan dalam hati, melafalkan niat sebelum sholat dapat membantu memantapkan hati.
Niat Sholat Subuh Sebagai Imam
أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى
Ushalli fardhash shubhi rak'ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta'aalaa. "Aku niat sholat fardhu Subuh dua rakaat, menghadap kiblat, sebagai imam karena Allah Ta'ala."Niat Sholat Subuh Sebagai Makmum
أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Ushalli fardhash shubhi rak'ataini mustaqbilal qiblati ma'muuman lillaahi ta'aalaa. "Aku niat sholat fardhu Subuh dua rakaat, menghadap kiblat, sebagai makmum karena Allah Ta'ala."Niat Sholat Subuh Sendiri (Munfarid)
أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli fardhash shubhi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aalaa. "Aku niat sholat fardhu Subuh dua rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu karena Allah Ta'ala."2. Takbiratul Ihram
Setelah niat mantap, sholat dimulai dengan Takbiratul Ihram. Gerakannya adalah mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga (untuk laki-laki) atau bahu (untuk perempuan), sambil mengucapkan:
اللهُ أَكْبَرُ
Allahu Akbar. "Allah Maha Besar."Ucapan ini adalah proklamasi agung yang memisahkan kita dari urusan duniawi dan mengantarkan kita sepenuhnya ke dalam hadirat Allah SWT. Dengan mengucapkannya, segala aktivitas selain gerakan dan bacaan sholat menjadi haram dilakukan.
3. Doa Iftitah
Setelah Takbiratul Ihram dan bersedekap, disunnahkan untuk membaca Doa Iftitah. Terdapat beberapa versi doa iftitah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Membaca salah satunya sudah cukup. Mengetahui beberapa versi dapat memperkaya amalan kita.
Versi Pertama (Paling Umum di Indonesia)
اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا. إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لَا شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.
Allaahu akbar kabiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa'ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wa maa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin. "Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan lurus dan berserah diri, dan aku bukanlah termasuk golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk golongan orang-orang muslim."Doa ini merupakan ikrar totalitas seorang hamba. Ia mengakui kebesaran Allah, menghadapkan seluruh dirinya hanya kepada Sang Pencipta, dan mendedikasikan seluruh hidup dan matinya sebagai bentuk ibadah.
Versi Kedua (Riwayat Abu Hurairah)
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالثَّلْجِ وَالْمَاءِ وَالْبَرَدِ.
Allaahumma baa'id bainii wa baina khathaayaaya kamaa baa'adta bainal masyriqi wal maghrib. Allaahumma naqqinii min khathaayaaya kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minad danas. Allaahummaghsilnii min khathaayaaya bits tsalji wal maa'i wal barad. "Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan salju, air, dan embun."Doa ini adalah permohonan ampunan yang sangat mendalam. Permintaan untuk dijauhkan dari dosa sejauh timur dan barat, serta dibersihkan sebersih kain putih, menunjukkan kerinduan jiwa untuk kembali suci di hadapan Tuhannya.
4. Membaca Surah Al-Fatihah
Membaca Surah Al-Fatihah adalah rukun qauli (ucapan) yang wajib dibaca di setiap rakaat sholat. Sholat tidak sah tanpanya. Al-Fatihah disebut juga Ummul Qur'an (Induk Al-Qur'an) karena merangkum seluruh isi pokok Al-Qur'an.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ. الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ.
Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdu lillaahi rabbil 'aalamiin. Arrahmaanir rahiim. Maaliki yaumid diin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an'amta 'alaihim ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalliin. "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."Setelah membaca Al-Fatihah, baik imam maupun makmum, disunnahkan untuk mengucapkan "Aamiin" yang berarti "Kabulkanlah, ya Allah."
5. Membaca Surah Pendek
Setelah Al-Fatihah pada rakaat pertama dan kedua, disunnahkan membaca surah atau beberapa ayat dari Al-Qur'an. Pada sholat Subuh, disunnahkan membaca surah-surah yang tergolong dalam tiwal al-mufassal (surah-surah yang relatif panjang). Namun, membaca surah pendek pun tetap sah. Berikut beberapa contoh surah pendek yang sering dibaca:
Surah Al-Ikhlas
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ. اَللّٰهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ.
Qul huwallaahu ahad. Allaahush shamad. Lam yalid wa lam yuulad. Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad. "Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia'."Surah Al-Falaq
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَ. وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِ. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ.
Qul a'uudzu birabbil falaq. Min syarri maa khalaq. Wa min syarri ghaasiqin idzaa waqab. Wa min syarrin naffaatsaati fil 'uqad. Wa min syarri haasidin idzaa hasad. "Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki'."Surah An-Nas
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ. اِلٰهِ النَّاسِ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِ. الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ.
Qul a'uudzu birabbin naas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril waswaasil khannaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas. Minal jinnati wan naas. "Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia'."6. Ruku' dan Bacaannya
Setelah selesai membaca surah, angkat kembali kedua tangan seperti Takbiratul Ihram sambil mengucapkan "Allahu Akbar," kemudian membungkuk untuk ruku'. Punggung dan kepala lurus sejajar, pandangan ke tempat sujud, dan kedua telapak tangan memegang lutut.
Saat ruku', baca tasbih berikut sebanyak tiga kali atau lebih dalam hitungan ganjil:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhaana rabbiyal 'adziimi wa bihamdih. "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."Ruku' adalah simbol ketundukan dan pengagungan seorang hamba kepada keagungan Allah SWT.
7. I'tidal dan Bacaannya
Bangkit dari ruku' untuk berdiri tegak, disebut I'tidal. Gerakan ini diiringi dengan mengangkat kedua tangan sambil membaca:
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Sami'allaahu liman hamidah. "Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya."Setelah berdiri tegak sempurna, lanjutkan dengan membaca:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Rabbanaa lakal hamdu mil'as samaawaati wa mil'al ardhi wa mil'a maa syi'ta min syai'in ba'du. "Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."I'tidal adalah momen untuk memuji Allah atas anugerah-Nya yang tak terhingga, memenuhi langit dan bumi.
8. Sujud dan Bacaannya
Dari posisi I'tidal, turun untuk sujud sambil mengucap "Allahu Akbar." Sujud dilakukan dengan tujuh anggota badan menyentuh lantai: dahi (bersama hidung), kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung jari kaki. Ini adalah posisi terdekat seorang hamba dengan Tuhannya.
Saat sujud, baca tasbih berikut sebanyak tiga kali atau lebih dalam hitungan ganjil:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subhaana rabbiyal a'laa wa bihamdih. "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."Sujud adalah puncak kerendahan diri, mengakui ketinggian mutlak milik Allah SWT.
9. Duduk di Antara Dua Sujud
Bangkit dari sujud pertama sambil mengucap "Allahu Akbar," lalu duduk iftirasy (telapak kaki kiri diduduki dan telapak kaki kanan ditegakkan). Dalam posisi ini, bacalah doa permohonan ampun dan rahmat:
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ
Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii. "Ya Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."Doa ini sangat komprehensif, mencakup permohonan segala kebaikan di dunia dan akhirat. Setelah itu, lakukan sujud kedua dengan bacaan yang sama seperti sujud pertama. Selesailah rakaat pertama.
Rakaat kedua dilakukan dengan cara yang sama, mulai dari berdiri membaca Al-Fatihah dan surah pendek, hingga sujud kedua. Perbedaan utama sholat Subuh terletak pada apa yang dilakukan setelah I'tidal pada rakaat kedua.
10. Doa Qunut (Rakaat Kedua)
Doa Qunut adalah bacaan khusus yang disunnahkan dalam mahzab Syafi'i untuk dibaca pada saat I'tidal (setelah bangkit dari ruku') di rakaat kedua sholat Subuh. Setelah membaca "Rabbanaa lakal hamdu...", angkat kedua tangan seperti posisi berdoa dan bacalah Doa Qunut.
Bacaan Lengkap Doa Qunut
اَللّهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ، فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ، وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ اِلَيْكَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Allahummahdinii fiiman hadaiit, wa'aafinii fiiman 'aafaiit, wa tawallanii fiiman tawallaiit, wa baarik lii fiimaa a'thaiit, wa qinii syarra maa qadhaiit, fa innaka taqdhii wa laa yuqdhaa 'alaiik, wa innahuu laa yadzillu man waalaiit, wa laa ya'izzu man 'aadaiit, tabaarakta rabbanaa wa ta'aalait, fa lakal hamdu a'laa maa qadhaiit, astaghfiruka wa atuubu ilaiik, wa shallallahu 'alaa sayyidinaa muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam. "Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berkahilah rezeki yang telah Engkau berikan kepadaku. Lindungilah aku dari keburukan takdir yang telah Engkau tetapkan. Sesungguhnya Engkaulah yang menetapkan dan tidak ada yang bisa menetapkan atas-Mu. Sesungguhnya tidak akan hina orang yang Engkau bela. Dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi Engkau. Bagi-Mu segala puji atas apa yang telah Engkau takdirkan. Aku memohon ampunan dan bertaubat kepada-Mu. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya."Hukum Membaca Doa Qunut Subuh
Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hukum membaca Doa Qunut saat sholat Subuh.
- Mahzab Syafi'i dan Maliki: Berpendapat bahwa membaca Doa Qunut pada rakaat kedua sholat Subuh hukumnya adalah Sunnah Mu'akkadah (sunnah yang sangat dianjurkan). Jika lupa membacanya, disunnahkan untuk melakukan sujud sahwi sebelum salam. Mereka berlandaskan pada hadits yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW senantiasa melakukan qunut pada sholat Subuh hingga beliau wafat.
- Mahzab Hanafi dan Hanbali: Berpendapat bahwa Doa Qunut Subuh tidak disyariatkan secara rutin. Mereka memandang bahwa hadits-hadits mengenai qunut Subuh yang terus-menerus memiliki kelemahan, dan yang lebih kuat adalah qunut yang dilakukan pada saat-saat tertentu saja (Qunut Nazilah), yaitu ketika umat Islam ditimpa musibah besar.
Perbedaan ini adalah rahmat dalam Islam. Seorang muslim hendaknya mengikuti mahzab yang diyakininya atau yang dianut oleh mayoritas masyarakat di lingkungannya dengan tetap menghormati pendapat yang lain.
Setelah selesai membaca Doa Qunut, turunlah untuk sujud, kemudian duduk di antara dua sujud, sujud kedua, dan terakhir duduk untuk Tasyahud Akhir.
11. Tasyahud (Tahiyat) Akhir
Duduk Tasyahud Akhir dilakukan dengan posisi tawarruk (kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan, dan duduk di atas lantai). Jari telunjuk tangan kanan diacungkan ke arah kiblat saat membaca syahadat. Bacaannya adalah sebagai berikut:
اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلّٰهِ. اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. اَلسَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلٰى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ.
Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah. "Segala penghormatan, keberkahan, shalawat, dan kebaikan hanyalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya tercurah kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah."Membaca Shalawat Ibrahimiyah
Setelah membaca tasyahud, dilanjutkan dengan membaca shalawat Ibrahimiyah, yaitu shalawat terbaik yang diajarkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad, kamaa shallaita 'alaa sayyidinaa ibraahiim wa 'alaa aali sayyidinaa ibraahiim, wa baarik 'alaa sayyidinaa muhammad wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad, kamaa baarakta 'alaa sayyidinaa ibraahiim wa 'alaa aali sayyidinaa ibraahiim, fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid. "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Dan limpahkanlah berkah kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan berkah kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia."Doa Sebelum Salam
Sebelum mengakhiri sholat dengan salam, disunnahkan untuk membaca doa memohon perlindungan dari empat perkara:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
Allahumma inni a'udzubika min 'adzabi jahannam, wa min 'adzabil qabri, wa min fitnatil mahya wal mamat, wa min syarri fitnatil masihid dajjal. "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal."12. Salam
Sholat diakhiri dengan mengucapkan salam sambil menolehkan kepala ke kanan terlebih dahulu, kemudian ke kiri.
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
Assalaamu 'alaikum wa rahmatullaah. "Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah untukmu."Dengan mengucapkan salam, berakhirlah rangkaian ibadah sholat Subuh.
13. Dzikir dan Doa Setelah Sholat Subuh
Setelah menyelesaikan sholat Subuh, sangat dianjurkan untuk tidak langsung beranjak pergi. Waktu setelah Subuh adalah waktu yang penuh berkah. Luangkan waktu untuk berdzikir dan berdoa kepada Allah SWT.
Rangkaian Dzikir yang Dianjurkan:
- Membaca Istighfar (3 kali):
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِيْ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullahal 'adziim, alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaih. "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya." - Membaca doa keselamatan:
اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالْإِكْرَامِ
Allahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam. "Ya Allah, Engkaulah As-Salaam (Maha Pemberi Keselamatan), dan dari-Mulah keselamatan. Maha Suci Engkau, wahai Dzat yang memiliki segala keagungan dan kemuliaan." - Membaca Tasbih, Tahmid, dan Takbir (masing-masing 33 kali):
- Subhanallah (سُبْحَانَ اللهِ) - Maha Suci Allah (33 kali)
- Alhamdulillah (الْحَمْدُ لِلهِ) - Segala Puji bagi Allah (33 kali)
- Allahu Akbar (اللهُ أَكْبَرُ) - Allah Maha Besar (33 kali)
- Menutup rangkaian dzikir di atas dengan membaca:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa 'alaa kulli syai'in qadiir. "Tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nyalah segala kerajaan dan bagi-Nyalah segala puji. Dia yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu." - Membaca Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255):
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌ ۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖ ۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ ۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
"Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar."Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa membaca Ayat Kursi setiap selesai sholat fardhu, maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga kecuali kematian." (HR. An-Nasa'i)
- Membaca Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas (masing-masing 3 kali setelah sholat Subuh dan Maghrib, dan 1 kali setelah sholat lainnya). Ini berdasarkan hadits yang menganjurkan hal tersebut untuk perlindungan diri.
Setelah berdzikir, panjatkanlah doa pribadi kepada Allah SWT. Mintalah apa pun yang menjadi hajat, baik urusan dunia maupun akhirat, karena Allah Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan doa hamba-hamba-Nya.
Keutamaan Sholat Subuh
Mengetahui keutamaan sholat Subuh dapat menjadi motivasi kuat untuk senantiasa menjaganya.
- Disaksikan oleh Para Malaikat: Sholat Subuh adalah salah satu dari dua sholat yang disaksikan secara langsung oleh para malaikat malam dan malaikat siang. Allah berfirman, "...dan (laksanakan pula sholat) Subuh. Sungguh, sholat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat)." (QS. Al-Isra': 78).
- Jaminan Perlindungan Allah: Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang melaksanakan sholat Subuh maka ia berada dalam jaminan Allah." (HR. Muslim). Ini berarti ia akan mendapatkan perlindungan, penjagaan, dan keamanan dari Allah sepanjang hari.
- Pahala Setara Sholat Semalam Penuh: Melaksanakan sholat Subuh berjamaah memiliki pahala yang sangat besar. "Barangsiapa yang sholat Isya berjamaah maka seakan-akan dia telah sholat setengah malam. Dan barangsiapa yang sholat Subuh berjamaah maka seakan-akan dia telah sholat seluruh malam." (HR. Muslim).
- Sumber Cahaya di Hari Kiamat: Di hari kiamat yang gelap gulita, orang-orang yang menjaga sholat Subuh akan mendapatkan cahaya yang sempurna. "Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan di dalam kegelapan menuju masjid-masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat." (HR. Abu Dawud & Tirmidzi).
- Pintu Menuju Surga: Menjaga sholat Subuh dan Ashar adalah salah satu kunci memasuki surga. "Barangsiapa yang mengerjakan sholat bardain (yaitu sholat Subuh dan Ashar) maka dia akan masuk surga." (HR. Bukhari & Muslim).
Dengan memahami setiap bacaan dan keutamaannya, semoga kita dapat melaksanakan sholat Subuh dengan lebih khusyuk, penuh penghayatan, dan istiqamah. Sholat Subuh bukan sekadar kewajiban, melainkan sebuah kebutuhan spiritual untuk memulai hari dengan keberkahan dan perlindungan dari Allah SWT.