Panduan Lengkap Bacaan Sholat Nisfu Sya'ban dan Amalannya

Ilustrasi malam Nisfu Sya'ban dengan masjid dan bulan sabit Ilustrasi malam Nisfu Sya'ban dengan masjid dan bulan sabit

Bulan Sya'ban merupakan salah satu bulan yang dimuliakan dalam kalender Islam, menjadi gerbang menuju bulan suci Ramadan. Di pertengahan bulan ini, tepatnya pada malam ke-15, terdapat sebuah malam istimewa yang dikenal sebagai malam Nisfu Sya'ban. Malam ini diyakini penuh dengan keberkahan, rahmat, dan ampunan dari Allah SWT. Banyak umat Muslim di seluruh dunia menyambutnya dengan meningkatkan ibadah, salah satunya adalah dengan melaksanakan sholat sunnah khusus yang dikenal sebagai sholat Nisfu Sya'ban.

Artikel ini akan mengupas secara mendalam dan menyeluruh mengenai panduan ibadah di malam Nisfu Sya'ban, mulai dari keutamaannya, tata cara sholat sunnahnya, hingga bacaan doa dan dzikir yang dianjurkan. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang komprehensif bagi siapa saja yang ingin menghidupkan malam mulia ini dengan amalan yang terbaik.

Memahami Keutamaan Agung Malam Nisfu Sya'ban

Sebelum melangkah ke panduan praktis, penting untuk meresapi keistimewaan malam Nisfu Sya'ban. Memahami fadhilah atau keutamaannya akan menumbuhkan semangat dan kekhusyukan dalam beribadah. Malam ini memiliki beberapa sebutan yang mencerminkan kemuliaannya:

Malam Nisfu Sya'ban adalah malam refleksi, malam permohonan ampun, dan malam untuk menata kembali lembaran hidup kita. Ini adalah momentum spiritual untuk memperbaiki hubungan dengan Sang Pencipta sebelum memasuki madrasah agung di bulan Ramadan.

Panduan Lengkap Sholat Sunnah Nisfu Sya'ban

Salah satu amalan utama untuk menghidupkan malam ini adalah dengan mendirikan sholat sunnah. Sholat ini dapat dilakukan secara sendiri-sendiri (munfarid) di rumah ataupun berjamaah di masjid atau mushola. Berikut adalah panduan lengkapnya.

Waktu Pelaksanaan

Sholat sunnah Nisfu Sya'ban dilaksanakan pada malam tanggal 15 bulan Sya'ban. Waktunya dimulai setelah sholat Maghrib dan berlangsung hingga sebelum masuk waktu sholat Subuh. Waktu yang paling utama adalah di sepertiga malam terakhir, namun melaksanakannya di awal waktu setelah sholat Maghrib atau Isya juga sangat baik.

Jumlah Rakaat

Tidak ada ketentuan pasti mengenai jumlah rakaatnya. Namun, yang paling umum diamalkan adalah sebanyak dua rakaat dengan satu kali salam. Sholat ini bisa diulang beberapa kali sesuai dengan kemampuan. Ada juga yang melaksanakannya hingga 100 rakaat dengan 50 kali salam, namun memulai dengan dua rakaat yang khusyuk sudah sangat baik.

Niat Sholat Nisfu Sya'ban

Niat adalah rukun sholat yang paling fundamental dan letaknya di dalam hati. Namun, melafalkan niat (talaffuzh) dianjurkan oleh sebagian ulama untuk membantu memantapkan hati. Berikut adalah lafal niatnya:

1. Niat Sholat Sendirian (Munfarid)

أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى Transliterasi: Ushallî sunnata nisfi sya'bâna rak'ataini lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku niat sholat sunah Nisfu Sya'ban dua rakaat karena Allah Ta'ala."

2. Niat Sholat Sebagai Imam

أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى Transliterasi: Ushallî sunnata nisfi sya'bâna rak'ataini imâman lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku niat sholat sunah Nisfu Sya'ban dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta'ala."

3. Niat Sholat Sebagai Makmum

أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى Transliterasi: Ushallî sunnata nisfi sya'bâna rak'ataini ma'mûman lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku niat sholat sunah Nisfu Sya'ban dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta'ala."

Tata Cara dan Bacaan Sholat Nisfu Sya'ban

Secara umum, tata cara pelaksanaannya sama seperti sholat sunnah dua rakaat lainnya. Namun, terdapat keunikan pada bacaan surat setelah Al-Fatihah yang biasa diamalkan oleh para ulama salaf. Berikut adalah rinciannya langkah demi langkah:

Langkah Gerakan dan Bacaan
1. Niat Membaca niat di dalam hati sesuai dengan posisi sholat (sendiri, imam, atau makmum).
2. Takbiratul Ihram Mengangkat kedua tangan sejajar telinga atau bahu sambil mengucapkan "Allahu Akbar".
3. Doa Iftitah Membaca doa iftitah yang biasa dibaca. Salah satu contohnya:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً. إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ. إِنَّ صَلاَتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ. Artinya: "Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan lurus dan berserah diri, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya, dan dengan itu aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang yang muslim."
4. Membaca Al-Fatihah Membaca Surat Al-Fatihah secara lengkap dan tartil.
5. Membaca Surat Pendek Setelah Al-Fatihah, dianjurkan untuk membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 10 kali. Ini adalah amalan yang sering dilakukan, meskipun membaca surat lain juga diperbolehkan.
6. Ruku' Ruku' dengan tuma'ninah sambil membaca tasbih ruku' tiga kali atau lebih:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
7. I'tidal Bangkit dari ruku' dengan tuma'ninah sambil membaca:
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Kemudian dilanjutkan dengan:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
8. Sujud Sujud dengan tuma'ninah sambil membaca tasbih sujud tiga kali atau lebih:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
9. Duduk di Antara Dua Sujud Duduk dengan tuma'ninah sambil membaca doa:
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي
10. Sujud Kedua Melakukan sujud kedua dengan bacaan yang sama seperti sujud pertama.
11. Rakaat Kedua Bangkit untuk rakaat kedua, lalu membaca Surat Al-Fatihah dan dilanjutkan kembali dengan membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 10 kali. Kemudian lanjutkan gerakan sholat seperti pada rakaat pertama hingga sujud kedua.
12. Tasyahud Akhir Duduk untuk tasyahud akhir dan membaca bacaan tasyahud secara lengkap, termasuk shalawat Ibrahimiyah.
13. Salam Mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri untuk mengakhiri sholat.

Amalan dan Bacaan Setelah Sholat Nisfu Sya'ban

Ibadah di malam Nisfu Sya'ban tidak berhenti setelah salam. Justru, momen setelah sholat adalah waktu yang mustajab untuk melanjutkan munajat kepada Allah SWT. Ada beberapa amalan yang sangat dianjurkan dan telah menjadi tradisi di kalangan umat Islam.

1. Membaca Surat Yasin Sebanyak Tiga Kali

Amalan membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali adalah salah satu tradisi yang paling populer. Setiap kali selesai membaca Yasin, disunnahkan untuk memanjatkan doa Nisfu Sya'ban dengan niat yang berbeda pada setiap bacaan.

Setelah setiap bacaan Yasin, dilanjutkan dengan membaca doa khusus Nisfu Sya'ban.

2. Membaca Doa Khusus Malam Nisfu Sya'ban

Ini adalah doa utama yang dipanjatkan pada malam tersebut. Doa ini berisi permohonan ampun, permintaan anugerah, dan pengakuan atas keagungan Allah SWT. Berikut adalah bacaan doanya secara lengkap:

اَللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْهِ، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ، يَا ذَا الطَّوْلِ وَالإِنْعَامِ. لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِئِيْنَ، وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ، وَأَمَانَ الْخَائِفِيْنَ. اَللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُوْمًا أَوْ مَطْرُوْدًا أَوْ مُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ بِفَضْلِكَ شَقَاوَتِيْ وَحِرْمَانِيْ وَطَرْدِيْ وَإِقْتَارَ رِزْقِيْ، وَأَثْبِتْنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ، فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ: ﴿يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ﴾. إِلٰهِي بِالتَّجَلِّي الْأَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ، الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَيُبْرَمُ، أَنْ تَكْشِفَ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ مَا نَعْلَمُ وَمَا لَا نَعْلَمُ وَمَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ، إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُّ الْأَكْرَمُ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ Transliterasi: Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu 'alaih, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in'âm. Lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn, wa jâral mustajîrîn, wa amânal khâ'ifîn. Allâhumma in kunta katabtanî 'indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan au mahrûman au mathrûdan au muqattaran 'alayya fir rizqi, famhullâhumma bi fadhlika syaqâwatî wa hirmânî wa thardî wa iqtâra rizqî, wa atsbitnî 'indaka fî ummil kitâbi sa'îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât. Fa innaka qulta wa qaulukal haqqu fî kitâbikal munzali 'alâ lisâni nabiyyikal mursal: "Yamhullâhu mâ yasyâ'u wa yutsbitu, wa 'indahû ummul kitâb." Ilâhî bit tajallil a'zhami fî lailatin nishfi min syahri sya'bânil mukarram, allatî yufraqu fîhâ kullu amrin hakîmin wa yubram, an taksyifa 'annâ minal balâ'i mâ na'lamu wa mâ lâ na'lamu wa mâ anta bihî a'lam. Innaka antal a'azzul akram. Wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'alâ âlihî wa shahbihî wa sallam.

Artinya: "Wahai Tuhanku yang Maha Pemberi, dan tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemilik kekayaan dan pemberi nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, pelindung para pengungsi, penolong para peminta pertolongan, dan pemberi keamanan bagi orang-orang yang takut. Wahai Tuhanku, jika Engkau telah menetapkanku di sisi-Mu dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir, atau disempitkan rezekinya, maka hapuskanlah, wahai Tuhanku, dengan karunia-Mu, kecelakaanku, keterhalanganku, keterusiranku, dan kesempitan rezekiku. Dan tetapkanlah aku di sisi-Mu dalam Ummul Kitab sebagai orang yang beruntung, diberi rezeki, dan diberi taufik untuk melakukan kebaikan. Karena sesungguhnya Engkau telah berfirman dan firman-Mu adalah benar di dalam Kitab-Mu yang diturunkan melalui lisan Nabi-Mu yang diutus: 'Allah menghapus apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya terdapat Ummul Kitab.' Wahai Tuhanku, dengan penampakan-Mu yang Maha Agung pada malam pertengahan bulan Sya'ban yang mulia, yang pada malam itu dipisahkan (dijelaskan) segala urusan yang penuh hikmah dan ditetapkan, angkatlah dari kami bencana, baik yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui, dan yang Engkau lebih mengetahuinya. Sesungguhnya Engkau Maha Mulia lagi Maha Pemurah. Dan semoga rahmat dan keselamatan Allah tercurah kepada junjungan kami Nabi Muhammad, nabi yang ummi, serta kepada keluarga dan para sahabatnya."

3. Memperbanyak Dzikir, Istighfar, dan Shalawat

Selain doa di atas, isilah sisa malam dengan berdzikir, memohon ampunan (istighfar), dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Dzikir-dzikir ringan seperti tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil sangat dianjurkan.

Fokus utama lainnya adalah istighfar, karena malam ini adalah malam pengampunan. Bacalah Sayyidul Istighfar (rajanya istighfar) dengan penuh penghayatan.

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ Artinya: "Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada di atas janji-Mu dan ikrar-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa selain Engkau."

Jangan lupakan juga untuk memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Shalawat adalah salah satu sebab terkabulnya doa dan diangkatnya kesulitan.

Amalan Pendukung di Malam dan Siang Hari Nisfu Sya'ban

Untuk menyempurnakan ibadah di momen istimewa ini, ada beberapa amalan lain yang bisa dilakukan:

  1. Bertaubat Nasuha: Gunakan malam ini untuk benar-benar menyesali semua dosa dan kesalahan, bertekad kuat untuk tidak mengulanginya lagi. Taubat yang tulus adalah kunci utama meraih ampunan Allah.
  2. Membaca Al-Qur'an: Selain Surat Yasin, luangkan waktu untuk membaca surat-surat lain dalam Al-Qur'an. Tadabbur (merenungkan) ayat-ayat-Nya akan menambah kedekatan dengan Allah.
  3. Memohon Hajat Pribadi: Setelah melakukan rangkaian ibadah, ambillah waktu khusus untuk berdoa memohon segala hajat pribadi Anda. Sampaikan dengan bahasa yang paling tulus, karena Allah Maha Mendengar.
  4. Menjaga Diri dari Kemaksiatan: Hindari perbuatan yang sia-sia dan maksiat seperti bergunjing, bertengkar, atau menyimpan dendam. Malam yang suci ini harus diisi dengan hal-hal yang positif dan mendekatkan diri kepada-Nya.
  5. Berpuasa pada Siang Harinya: Sangat dianjurkan untuk berpuasa sunnah pada keesokan harinya, yaitu pada tanggal 15 Sya'ban. Ini melengkapi ibadah malam dengan amalan di siang hari, dan merupakan bagian dari persiapan menyambut bulan Ramadan.

Penutup: Meraih Berkah Menuju Ramadan

Malam Nisfu Sya'ban adalah sebuah hadiah berharga dari Allah SWT. Ini adalah kesempatan untuk melakukan 'pemanasan' spiritual, membersihkan hati, dan memohon kekuatan sebelum memasuki bulan Ramadan yang penuh berkah. Melaksanakan sholat Nisfu Sya'ban, membaca Yasin, memanjatkan doa, dan memperbanyak dzikir adalah cara kita menunjukkan kesungguhan dalam menyambut tamu agung tersebut.

Inti dari semua amalan ini adalah keikhlasan dan kekhusyukan. Lakukanlah setiap ibadah dengan niat yang tulus semata-mata karena Allah SWT. Semoga kita semua termasuk hamba-hamba-Nya yang mendapatkan ampunan, rahmat, dan keberkahan di malam Nisfu Sya'ban, serta dipertemukan dengan bulan Ramadan dalam keadaan iman yang terbaik.

🏠 Kembali ke Homepage