Panduan Bacaan Sholat Jenazah Lengkap Sesuai Sunnah

Sholat jenazah adalah salah satu kewajiban kolektif (fardhu kifayah) bagi umat Islam terhadap saudaranya yang telah meninggal dunia. Pelaksanaannya merupakan bentuk penghormatan terakhir, permohonan ampun, serta doa agar almarhum atau almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Berbeda dari sholat fardhu atau sunnah lainnya, sholat jenazah memiliki tata cara yang unik, yaitu dilaksanakan dengan berdiri tanpa rukuk dan sujud, serta terdiri dari empat kali takbir.

Memahami setiap bacaan dalam sholat jenazah adalah hal yang sangat penting agar ibadah ini dapat dilaksanakan dengan khusyuk dan sempurna. Artikel ini akan membahas secara mendalam dan terperinci seluruh bacaan sholat jenazah, mulai dari niat, bacaan setelah setiap takbir, hingga doa penutup, baik untuk jenazah laki-laki maupun perempuan.

Hukum dan Kedudukan Sholat Jenazah

Hukum melaksanakan sholat jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya, kewajiban ini dibebankan kepada seluruh komunitas Muslim di suatu wilayah. Apabila sebagian dari mereka telah melaksanakannya, maka gugurlah kewajiban bagi yang lain. Namun, jika tidak ada satu pun orang yang menyolatkannya, maka seluruh komunitas Muslim di wilayah tersebut akan menanggung dosa.

Dasar hukum ini bersandar pada perintah Rasulullah SAW yang senantiasa menyolatkan jenazah kaum Muslimin dan mendorong para sahabat untuk melakukannya. Keutamaan menyolatkan jenazah pun sangat besar, sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang menyaksikan jenazah sampai ia menyolatkannya, maka baginya satu qirath. Lalu barangsiapa yang menyaksikan jenazah hingga dimakamkan, maka baginya dua qirath." Ada yang bertanya, "Apa yang dimaksud dengan dua qirath?" Beliau menjawab, "Seperti dua gunung yang besar." (HR. Bukhari dan Muslim).

Syarat Sah Sholat Jenazah

Sebelum memulai sholat jenazah, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi agar sholat tersebut dianggap sah. Syarat-syarat ini terbagi menjadi syarat bagi orang yang sholat, dan syarat bagi jenazah itu sendiri.

Syarat bagi Orang yang Melaksanakan Sholat:

Syarat bagi Jenazah:

Rukun Sholat Jenazah

Rukun adalah bagian inti dari suatu ibadah yang jika salah satunya ditinggalkan, maka ibadah tersebut tidak sah. Rukun sholat jenazah adalah sebagai berikut:

  1. Niat: Menyengaja di dalam hati untuk melakukan sholat jenazah atas mayit tertentu.
  2. Berdiri bagi yang Mampu: Sholat ini dilakukan sambil berdiri dari awal hingga akhir.
  3. Empat Kali Takbir: Mengucapkan "Allahu Akbar" sebanyak empat kali, termasuk takbiratul ihram.
  4. Membaca Surat Al-Fatihah: Dibaca setelah takbir pertama.
  5. Membaca Shalawat atas Nabi Muhammad SAW: Dibaca setelah takbir kedua.
  6. Mendoakan Jenazah: Dibaca setelah takbir ketiga.
  7. Salam: Mengucapkan salam untuk mengakhiri sholat.

Tata Cara dan Bacaan Lengkap Sholat Jenazah

Berikut adalah panduan langkah demi langkah beserta bacaan lengkap dalam sholat jenazah.

1. Niat Sholat Jenazah

Niat dilafalkan di dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram. Namun, melafalkannya lisan hukumnya sunnah untuk membantu konsentrasi hati. Bacaan niat berbeda tergantung pada posisi kita (imam atau makmum) dan jenis kelamin jenazah.

Niat untuk Jenazah Laki-laki (Sebagai Makmum)

أُصَلِّى عَلَى هَذَا الْمَيِّتِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةٍ مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى

Usholli 'ala hadzal mayyiti arba'a takbiratin fardho kifayatin ma'muman lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat sholat untuk jenazah laki-laki ini empat takbir fardhu kifayah sebagai makmum karena Allah Ta'ala."

Niat untuk Jenazah Perempuan (Sebagai Makmum)

أُصَلِّى عَلَى هَذِهِ الْمَيِّتَةِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةٍ مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى

Usholli 'ala hadzihil mayyitati arba'a takbiratin fardho kifayatin ma'muman lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat sholat untuk jenazah perempuan ini empat takbir fardhu kifayah sebagai makmum karena Allah Ta'ala."

Niat untuk Jenazah Laki-laki (Sebagai Imam)

أُصَلِّى عَلَى هَذَا الْمَيِّتِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةٍ إِمَامًا لِلّهِ تَعَالَى

Usholli 'ala hadzal mayyiti arba'a takbiratin fardho kifayatin imaman lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat sholat untuk jenazah laki-laki ini empat takbir fardhu kifayah sebagai imam karena Allah Ta'ala."

Niat untuk Jenazah Perempuan (Sebagai Imam)

أُصَلِّى عَلَى هَذِهِ الْمَيِّتَةِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةٍ إِمَامًا لِلّهِ تَعَالَى

Usholli 'ala hadzihil mayyitati arba'a takbiratin fardho kifayatin imaman lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat sholat untuk jenazah perempuan ini empat takbir fardhu kifayah sebagai imam karena Allah Ta'ala."

2. Bacaan Setelah Takbir Pertama

Setelah melakukan takbiratul ihram (takbir pertama) sambil berniat, letakkan tangan kanan di atas tangan kiri di antara pusar dan dada. Kemudian, baca Surat Al-Fatihah secara sirr (pelan, hanya terdengar oleh diri sendiri).

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ. الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ

Bismillaahirrohmaanirrohiim. Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin. Arrohmaanir rohiim. Maaliki yaumiddiin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinash shiroothol mustaqiim. Shirootholladziina an'amta 'alaihim ghoiril maghdhuubi 'alaihim waladh-dhoolliin.

Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."

3. Bacaan Setelah Takbir Kedua

Setelah selesai membaca Al-Fatihah, lakukan takbir kedua dengan mengangkat tangan, lalu kembali bersedekap. Bacaan setelah takbir kedua adalah shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Bacaan shalawat yang paling utama adalah Shalawat Ibrahimiyah, seperti yang dibaca saat tasyahud akhir dalam sholat biasa.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Allahumma sholli 'ala sayyidinaa Muhammad wa 'ala aali sayyidinaa Muhammad, kamaa shollaita 'ala sayyidinaa Ibrahim wa 'ala aali sayyidinaa Ibrahim, wa baarik 'ala sayyidinaa Muhammad wa 'ala aali sayyidinaa Muhammad, kamaa baarokta 'ala sayyidinaa Ibrahim wa 'ala aali sayyidinaa Ibrahim, fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid.

Artinya: "Ya Allah, berikanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Dan berikanlah berkah kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan berkah kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia."

Jika tidak hafal shalawat Ibrahimiyah, diperbolehkan membaca shalawat yang lebih singkat, misalnya: "Allahumma sholli 'ala sayyidinaa Muhammad."

4. Bacaan Setelah Takbir Ketiga

Setelah selesai membaca shalawat, lakukan takbir ketiga. Bacaan setelah takbir ini adalah doa khusus untuk jenazah. Doa ini adalah inti dari sholat jenazah, yaitu permohonan ampun dan rahmat untuk almarhum/almarhumah. Bacaan doanya berbeda untuk jenazah laki-laki dan perempuan.

Doa untuk Jenazah Laki-laki

Kata ganti yang digunakan adalah "hu" yang berarti "nya" untuk laki-laki.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ

Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu 'anhu, wa akrim nuzulahu, wa wassi' madkholahu, waghsilhu bil maa-i wats tsalji wal barod, wa naqqihi minal khothoyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minad danas, wa abdilhu daaron khoiron min daarihi, wa ahlan khoiron min ahlihi, wa zaujan khoiron min zaujihi, wa adkhilhul jannata, wa a'idzhu min 'adzabil qobri wa 'adzabin naar.

Artinya: "Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat kepadanya, sejahterakanlah dia, dan maafkanlah kesalahannya. Muliakanlah tempat kedatangannya, luaskanlah tempat masuknya, dan mandikanlah ia dengan air, salju, dan embun. Bersihkanlah ia dari segala kesalahan sebagaimana kain putih dibersihkan dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya, dan pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Masukkanlah ia ke dalam surga, dan lindungilah ia dari siksa kubur dan siksa api neraka."

Doa untuk Jenazah Perempuan

Kata ganti "hu" diubah menjadi "ha" yang berarti "nya" untuk perempuan.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا، وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهَا، وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهَا، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا، وَأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ

Allahummaghfirlahaa warhamhaa wa'afihaa wa'fu 'anhaa, wa akrim nuzulahaa, wa wassi' madkholahaa, waghsilhaa bil maa-i wats tsalji wal barod, wa naqqihaa minal khothoyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minad danas, wa abdilhaa daaron khoiron min daarihaa, wa ahlan khoiron min ahlihaa, wa zaujan khoiron min zaujihaa, wa adkhilhal jannata, wa a'idzhaa min 'adzabil qobri wa 'adzabin naar.

Artinya: "Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat kepadanya, sejahterakanlah dia, dan maafkanlah kesalahannya. Muliakanlah tempat kedatangannya, luaskanlah tempat masuknya, dan mandikanlah ia dengan air, salju, dan embun. Bersihkanlah ia dari segala kesalahan sebagaimana kain putih dibersihkan dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya, dan pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Masukkanlah ia ke dalam surga, dan lindungilah ia dari siksa kubur dan siksa api neraka."

5. Bacaan Setelah Takbir Keempat

Selesai membaca doa pada takbir ketiga, lakukan takbir keempat. Setelah itu, dianjurkan untuk diam sejenak sebelum membaca doa terakhir. Doa ini ditujukan untuk kaum Muslimin secara umum dan juga untuk jenazah tersebut.

Doa untuk Jenazah Laki-laki

اَللّٰهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلَا تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ

Allahumma laa tahrimnaa ajrohu wa laa taftinnaa ba'dahu waghfirlanaa walahu.

Artinya: "Ya Allah, janganlah Engkau haramkan kami dari pahalanya, dan janganlah Engkau beri fitnah kepada kami sesudah ia meninggal, dan ampunilah kami dan dia."

Doa untuk Jenazah Perempuan

اَللّٰهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهَا وَلَا تَفْتِنَّا بَعْدَهَا وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهَا

Allahumma laa tahrimnaa ajrohaa wa laa taftinnaa ba'dahaa waghfirlanaa walahaa.

Artinya: "Ya Allah, janganlah Engkau haramkan kami dari pahalanya, dan janganlah Engkau beri fitnah kepada kami sesudah ia meninggal, dan ampunilah kami dan dia."

6. Salam

Setelah membaca doa pada takbir keempat, sholat jenazah diakhiri dengan salam, sama seperti sholat lainnya. Ucapkan salam sambil menoleh ke kanan, kemudian ke kiri.

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Assalaamu 'alaikum wa rohmatullaahi wa barokaatuh.

Artinya: "Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya tercurah kepada kalian."

Dengan mengucap salam, maka selesailah rangkaian sholat jenazah. Disunnahkan untuk membaca salam yang pertama dengan suara yang lebih keras daripada salam yang kedua.

Doa untuk Jenazah Anak-Anak

Jika jenazah adalah anak kecil yang belum mencapai usia baligh, maka doa setelah takbir ketiga berbeda. Karena anak kecil belum memiliki dosa, doanya berfokus agar ia menjadi simpanan pahala dan pemberi syafaat bagi kedua orang tuanya.

اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ فَرَطًا وَذُخْرًا لِوَالِدَيْهِ، وَشَفِيْعًا مُجَابًا. اللَّهُمَّ ثَقِّلْ بِهِ مَوَازِيْنَهُمَا وَأَعْظِمْ بِهِ أُجُوْرَهُمَا، وَأَلْحِقْهُ بِصَالِحِ الْمُؤْمِنِيْنَ، وَاجْعَلْهُ فِي كَفَالَةِ إِبْرَاهِيْمَ، وَقِهِ بِرَحْمَتِكَ عَذَابَ الْجَحِيْمِ

Allahummaj'alhu farothon wa dzukhron liwaalidaihi, wa syafii'an mujaaban. Allahumma tsaqqil bihi mawaaziinahumaa wa a'dzim bihi ujuurohumaa, wa alhiqhu bishoolihil mu'miniin, waj'alhu fii kafaalati ibroohiim, wa qihi birohmatika 'adzaabal jahiim.

Artinya: "Ya Allah, jadikanlah dia sebagai simpanan pendahuluan dan tabungan bagi kedua orang tuanya, dan pemberi syafaat yang dikabulkan. Ya Allah, beratkanlah timbangan amal kedua orang tuanya dengannya, dan perbesarlah pahala mereka. Kumpulkanlah dia bersama orang-orang beriman yang shaleh, dan jadikanlah ia dalam pengasuhan Nabi Ibrahim. Lindungilah ia dengan rahmat-Mu dari siksa neraka Jahim."

Jika jenazah anak-anak tersebut perempuan, maka kata ganti "hu" diubah menjadi "ha".

Doa Setelah Sholat Jenazah

Meskipun sholat jenazah sudah selesai dengan salam, sangat dianjurkan untuk memanjatkan doa tambahan bagi jenazah. Doa ini bisa dipanjatkan secara bersama-sama dipimpin oleh imam atau secara individu. Berikut adalah salah satu contoh doa yang bisa dibaca:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا، وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا، وَصَغِيْرِنَا وَكَبِيْرِنَا، وَذَكَرِنَا وَأُنْثَانَا. اللَّهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَأَحْيِهِ عَلَى اْلإِسْلاَمِ، وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى اْلإِيْمَانِ. اللَّهُمَّ هَذَا عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ، خَرَجَ مِنْ رَوْحِ الدُّنْيَا وَسَعَتِهَا، وَمَحْبُوْبُهُ وَأَحِبَّاؤُهُ فِيْهَا، إِلَى ظُلْمَةِ الْقَبْرِ وَمَا هُوَ لاَقِيْهِ. كَانَ يَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ وَأَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ. اللَّهُمَّ إِنَّهُ نَزَلَ بِكَ وَأَنْتَ خَيْرُ مَنْزُوْلٍ بِهِ، وَأَصْبَحَ فَقِيْرًا إِلَى رَحْمَتِكَ وَأَنْتَ غَنِيٌّ عَنْ عَذَابِهِ، وَقَدْ جِئْنَاكَ رَاغِبِيْنَ إِلَيْكَ شُفَعَاءَ لَهُ. اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ مُحْسِنًا فَزِدْ فِي إِحْسَانِهِ، وَإِنْ كَانَ مُسِيْئًا فَتَجَاوَزْ عَنْهُ، وَلَقِّهِ بِرَحْمَتِكَ رِضَاكَ، وَقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَهُ، وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ وَجَافِ اْلأَرْضَ عَنْ جَنْبَيْهِ، وَلَقِّهِ بِرَحْمَتِكَ اْلأَمْنَ مِنْ عَذَابِكَ حَتَّى تَبْعَثَهُ آمِنًا إِلَى جَنَّتِكَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

Artinya: "Ya Allah, ampunilah orang yang hidup di antara kami dan orang yang telah wafat, yang hadir dan yang tidak hadir, yang kecil dan yang besar, laki-laki dan perempuan. Ya Allah, siapa pun yang Engkau hidupkan di antara kami, hidupkanlah ia di atas Islam, dan siapa pun yang Engkau wafatkan, wafatkanlah ia di atas iman. Ya Allah, ini adalah hamba-Mu, anak hamba laki-laki-Mu, dan anak hamba perempuan-Mu. Ia telah keluar dari kesenangan dunia dan keluasannya, serta orang-orang yang dicintainya, menuju kegelapan kubur dan apa yang akan dijumpainya. Dulu ia bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu, dan Engkau lebih mengetahuinya. Ya Allah, sesungguhnya ia kini singgah di sisi-Mu dan Engkaulah sebaik-baik tempat singgah. Ia sangat membutuhkan rahmat-Mu, sementara Engkau tidak butuh untuk menyiksanya. Kami datang kepada-Mu dengan penuh harap sebagai pemberi syafaat baginya. Ya Allah, jika ia orang baik, maka tambahkanlah kebaikannya. Jika ia orang yang berbuat buruk, maka maafkanlah kesalahannya. Pertemukan ia dengan keridhaan-Mu berkat rahmat-Mu. Lindungilah ia dari fitnah dan azab kubur. Lapangkanlah kuburnya, jauhkan bumi dari kedua sisinya, dan pertemukan ia dengan rahmat-Mu, keamanan dari siksa-Mu, hingga Engkau bangkitkan ia dalam keadaan aman menuju surga-Mu, dengan rahmat-Mu, wahai Dzat yang Maha Pengasih di antara para pengasih."

Hikmah di Balik Sholat Jenazah

Pelaksanaan sholat jenazah mengandung banyak hikmah dan pelajaran berharga bagi kaum muslimin yang masih hidup. Di antaranya adalah:

Dengan memahami setiap bacaan dan hikmah di dalamnya, semoga kita dapat melaksanakan sholat jenazah dengan lebih khusyuk, ikhlas, dan penuh penghayatan. Ini adalah tugas mulia dan kesempatan terakhir kita untuk berbuat baik kepada saudara seiman yang telah kembali kepada Sang Pencipta.

🏠 Kembali ke Homepage