Panduan Lengkap Bacaan Izhar Syafawi

Ilustrasi Izhar Syafawi مْ Dibaca Jelas Ilustrasi hukum bacaan Izhar Syafawi, menunjukkan huruf Mim Sukun diucapkan dengan jelas dari bibir.

Membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar merupakan sebuah keutamaan bagi setiap Muslim. Salah satu pilar penting dalam mencapai kesempurnaan bacaan adalah dengan mempelajari dan menerapkan ilmu tajwid. Tajwid secara bahasa berarti membaguskan, sedangkan secara istilah adalah ilmu yang mempelajari cara melafalkan huruf-huruf Al-Qur'an dengan benar sesuai dengan makhraj (tempat keluar) dan sifat-sifatnya. Di antara sekian banyak hukum dalam ilmu tajwid, terdapat pembahasan khusus mengenai hukum Mim Sukun (مْ), yang terbagi menjadi tiga, yaitu Ikhfa Syafawi, Idgham Mimi, dan Izhar Syafawi. Artikel ini akan mengupas secara tuntas dan mendalam mengenai bacaan Izhar Syafawi.

Memahami Makna Izhar Syafawi

Untuk memahami hukum ini secara komprehensif, mari kita bedah istilah "Izhar Syafawi" menjadi dua kata: Izhar dan Syafawi.

Dengan demikian, Izhar Syafawi dapat diartikan sebagai cara membaca huruf Mim Sukun (مْ) dengan jelas, terang, dan tanpa dengung ketika ia bertemu dengan huruf-huruf tertentu. Suara Mim Sukun dilafalkan dengan sempurna dengan merapatkan kedua bibir, lalu segera membukanya untuk melafalkan huruf berikutnya tanpa ada jeda atau suara sengau.

Kapan Terjadinya Bacaan Izhar Syafawi?

Hukum bacaan Izhar Syafawi terjadi apabila terdapat Mim Sukun (مْ) bertemu dengan salah satu dari 26 huruf hijaiyah, selain huruf Mim (م) dan Ba (ب).

Seperti yang kita ketahui, jumlah huruf hijaiyah ada 28 (jika Lam Alif tidak dihitung sebagai huruf terpisah). Dari 28 huruf tersebut, dua huruf dikecualikan dari hukum Izhar Syafawi:

  1. Jika Mim Sukun (مْ) bertemu dengan huruf Mim (م), hukumnya menjadi Idgham Mimi (atau Idgham Mutamatsilain).
  2. Jika Mim Sukun (مْ) bertemu dengan huruf Ba (ب), hukumnya menjadi Ikhfa Syafawi.

Maka, sisa dari 28 huruf hijaiyah tersebut adalah huruf-huruf yang menyebabkan terjadinya hukum Izhar Syafawi. Totalnya ada 26 huruf.

Huruf-Huruf Izhar Syafawi

Berikut adalah ke-26 huruf yang apabila didahului oleh Mim Sukun (مْ), maka bacaannya menjadi Izhar Syafawi:

ا (ء) - ت - ث - ج - ح - خ - د - ذ - ر - ز - س - ش - ص - ض - ط - ظ - ع - غ - ف - ق - ك - ل - ن - و - هـ - ي

Ketika Mim Sukun bertemu dengan salah satu dari huruf-huruf di atas, baik dalam satu kata maupun di antara dua kata, cara membacanya harus jelas. Bibir dirapatkan untuk mengucapkan 'm' yang sukun, lalu langsung dilepaskan untuk mengucapkan huruf berikutnya.

Cara Membaca Izhar Syafawi dengan Benar

Menerapkan bacaan Izhar Syafawi membutuhkan ketelitian. Kesalahan yang sering terjadi adalah membacanya dengan sedikit dengung atau menahannya terlalu lama, yang membuatnya terdengar seperti Ikhfa Syafawi. Berikut adalah langkah-langkah untuk membacanya dengan benar:

  1. Lafalkan Mim Sukun (مْ) dengan Sempurna: Rapatkan kedua bibir Anda secara penuh untuk menghasilkan suara 'm' yang jelas. Pastikan tidak ada udara yang keluar dari hidung (ghunnah).
  2. Tanpa Dengung (Ghunnah): Suara 'm' harus murni keluar dari mulut saat bibir tertutup, bukan suara sengau yang naik ke rongga hidung. Izhar berarti jelas, maka sifat ghunnah harus dihilangkan.
  3. Tanpa Jeda (Saktah): Setelah melafalkan Mim Sukun, segera pindah ke pelafalan huruf berikutnya tanpa ada jeda atau berhenti sejenak. Transisinya harus lancar dan mengalir.
  4. Perhatikan Huruf Setelahnya: Berikan hak pelafalan yang sempurna bagi huruf yang terletak setelah Mim Sukun. Kejelasan Mim Sukun tidak boleh mengurangi kejelasan huruf berikutnya.

Sebuah tips penting, terutama ketika Mim Sukun bertemu dengan huruf Wawu (و) dan Fa (ف), adalah untuk lebih berhati-hati. Karena makhraj Wawu dan Fa berdekatan dengan makhraj Mim (sama-sama di area bibir), ada kecenderungan untuk membacanya secara samar (ikhfa). Oleh karena itu, para ulama tajwid menekankan pentingnya meng-izharkan atau menjelaskan bacaan Mim Sukun pada pertemuan ini secara lebih tegas.

Contoh Lengkap Bacaan Izhar Syafawi dalam Al-Qur'an

Untuk memahami lebih dalam, mari kita telaah contoh-contoh Izhar Syafawi untuk setiap hurufnya, yang diambil langsung dari ayat-ayat suci Al-Qur'an.

1. Mim Sukun (مْ) bertemu Hamzah (ء)

ظَمْـَٔانُ يَحْسَبُهُ

...ẓam`ānu yaḥsabuhū...

"...orang yang dahaga menyangkanya air..." (QS. An-Nur: 39)

Penjelasan Tajwid: Pada lafaz ظَمْـَٔانُ, terdapat Mim Sukun (مْ) yang bertemu dengan huruf Hamzah (ء). Maka, cara membacanya adalah dengan melafalkan Mim Sukun secara jelas ("zham-"), kemudian langsung menyambung ke huruf Hamzah ("-`a").

2. Mim Sukun (مْ) bertemu Ta (ت)

أَمْ تَحْسَبُ أَنَّ أَكْثَرَهُمْ

Am taḥsabu anna akṡarahum...

"Ataukah engkau mengira bahwa kebanyakan mereka..." (QS. Al-Furqan: 44)

Penjelasan Tajwid: Pada lafaz أَمْ تَحْسَبُ, Mim Sukun (مْ) bertemu dengan huruf Ta (ت). Bacaan Mim Sukun dilafalkan dengan jelas dan tegas ("am"), tanpa ada dengung, lalu dilanjutkan dengan pelafalan huruf Ta ("taḥsabu").

3. Mim Sukun (مْ) bertemu Tsa (ث)

أَمْ ثَمَرًا ۚ هَٰذَا

...am ṡamaran hāżā...

"atau buah-buahan? Ini..." (Contoh ilustratif)

Penjelasan Tajwid: Pada contoh ini, Mim Sukun (مْ) bertemu dengan huruf Tsa (ث). Cara membacanya adalah dengan menjelaskan suara Mim Sukun ("am"), kemudian lidah segera bergerak ke makhraj huruf Tsa ("tsamaran").

4. Mim Sukun (مْ) bertemu Jim (ج)

لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي

Lahum jannātun tajrī...

"Bagi mereka surga-surga yang mengalir..." (QS. Al-Bayyinah: 8)

Penjelasan Tajwid: Pada lafaz لَهُمْ جَنَّاتٌ, terdapat Mim Sukun (مْ) bertemu dengan huruf Jim (ج). Suara Mim Sukun pada kata "lahum" dibaca jelas, lalu disambung dengan lancar ke huruf Jim pada kata "jannātun".

5. Mim Sukun (مْ) bertemu Ha (ح)

وَيُمْسِكُ ٱلسَّمَآءَ أَن تَقَعَ عَلَى ٱلْأَرْضِ إِلَّا بِإِذْنِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ بِٱلنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَّحِيمٌ

...innallāha bin-nāsi lara`ụfur raḥīm

"...Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia." (QS. Al-Hajj: 65, contoh pada waqaf)

Penjelasan Tajwid: Jika berhenti (waqaf) pada kata رَحِيمٌ, maka Mim dibaca sukun dan ia dibaca jelas. Ini adalah contoh Izhar Mutlaq, namun prinsip kejelasan Mim Sukun tetap berlaku. Contoh yang lebih tepat: عَلَيْكُمْ حَفِيظِيْنَ ('alaikum ḥafīẓīn), Mim Sukun dibaca jelas bertemu Ha.

6. Mim Sukun (مْ) bertemu Kha (خ)

إِنَّهُمْ خُشُبٌ مُّسَنَّدَةٌ

innahum khusyubum musannadah...

"Seakan-akan mereka itu kayu yang tersandar." (QS. Al-Munafiqun: 4, contoh pada waqaf)

Penjelasan Tajwid: Pada contoh waqaf di خُشُبٌ, ia menjadi khusyub. Jika ada Mim Sukun bertemu Kha seperti pada لَكُمْ خَيْرٌ (lakum khairun), maka Mim Sukun dibaca jelas tanpa dengung.

7. Mim Sukun (مْ) bertemu Dal (د)

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ دِيْنُكُمْ

...lakum dīnukum...

"Bagimu agamamu..." (Merujuk pada QS. Al-Kafirun: 6)

Penjelasan Tajwid: Pada lafaz لَكُمْ دِيْنُكُمْ, Mim Sukun bertemu dengan huruf Dal. Maka, Mim Sukun pada kata "lakum" dibaca dengan jelas ("lakum"), kemudian langsung disambung ke pengucapan huruf Dal ("dīnukum").

8. Mim Sukun (مْ) bertemu Dzal (ذ)

وَمَثَلُهُمْ ذَٰلِكَ

...wa maṡaluhum żālika...

"...dan perumpamaan mereka itu..." (Contoh ilustratif)

Penjelasan Tajwid: Ketika Mim Sukun (مْ) bertemu dengan huruf Dzal (ذ) seperti pada contoh, maka Mim Sukun wajib dibaca secara Izhar (jelas) tanpa ditahan.

9. Mim Sukun (مْ) bertemu Ra (ر)

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ

Alam tara kaifa fa'ala rabbuka...

"Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah berbuat..." (QS. Al-Fil: 1)

Penjelasan Tajwid: Pada lafaz أَلَمْ تَرَ, terdapat Mim Sukun (مْ) yang bertemu dengan huruf Ra (ر) pada kata berikutnya. Bacaan Mim Sukun harus jelas ("alam"), tidak boleh ada unsur dengung sama sekali sebelum masuk ke huruf Ra.

10. Mim Sukun (مْ) bertemu Zai (ز)

فِي قُلُوْبِهِمْ زَيغٌ

...fī qulụbihim zaiġun...

"...dalam hati mereka ada kecenderungan kepada kesesatan..." (QS. Ali 'Imran: 7)

Penjelasan Tajwid: Mim Sukun pada قُلُوْبِهِمْ bertemu dengan huruf Zai (ز). Ini adalah contoh Izhar Syafawi, di mana Mim Sukun dilafalkan dengan jelas tanpa ditahan.

11. Mim Sukun (مْ) bertemu Sin (س)

أَمْسِكْ عَلَيْكَ زَوْجَكَ

Amsik 'alaika zaujaka...

"Tahanlah istrimu..." (QS. Al-Ahzab: 37)

Penjelasan Tajwid: Pada kata أَمْسِكْ, Mim Sukun (مْ) bertemu dengan huruf Sin (س) dalam satu kata. Ini juga merupakan Izhar Syafawi, dibaca "am-sik" dengan jelas.

12. Mim Sukun (مْ) bertemu Syin (ش)

وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ شُبَاتًا

wa ja'alnā naumakum syubātā

"...dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat," (QS. An-Naba: 9)

Penjelasan Tajwid: Pada lafaz نَوْمَكُمْ شُبَاتًا, Mim Sukun bertemu dengan huruf Syin. Cara membacanya adalah dengan melafalkan Mim Sukun di akhir kata "naumakum" dengan jelas, lalu langsung masuk ke huruf Syin.

13. Mim Sukun (مْ) bertemu Shad (ص)

وَيَنْصُرْكُمْ صَلَاحًا

...wayanṣurkum ṣalāḥan...

"...dan menolongmu dengan pertolongan yang baik..." (Contoh ilustratif)

Penjelasan Tajwid: Pertemuan antara Mim Sukun (مْ) dan huruf Shad (ص) seperti pada contoh di atas mengharuskan Mim Sukun dibaca Izhar Syafawi, yakni jelas dan tanpa dengung.

14. Mim Sukun (مْ) bertemu Dhad (ض)

عَلَيْهِمْ ضَرَرًا

...'alaihim ḍararan...

"...atas mereka suatu kemudharatan..." (Contoh ilustratif)

Penjelasan Tajwid: Pada contoh ini, Mim Sukun (مْ) bertemu dengan huruf Dhad (ض). Mim Sukun dilafalkan dengan jelas, kemudian disambung dengan pelafalan huruf Dhad yang tebal.

15. Mim Sukun (مْ) bertemu Tha (ط)

وَلَهُمْ طَعَامٌ

...wa lahum ṭa'āmun...

"...dan bagi mereka makanan..." (Contoh ilustratif)

Penjelasan Tajwid: Mim Sukun (مْ) yang bertemu dengan huruf Tha (ط) dibaca secara Izhar Syafawi. Lafalkan Mim dengan jelas, kemudian lafalkan huruf Tha yang tebal setelahnya.

16. Mim Sukun (مْ) bertemu Zha (ظ)

أَنْتُمْ ظَالِمُوْنَ

...antum ẓālimụna...

"...kamu adalah orang-orang yang zalim." (QS. Al-Baqarah: 51)

Penjelasan Tajwid: Pada lafaz أَنْتُمْ ظَالِمُوْنَ, Mim Sukun bertemu dengan huruf Zha (ظ). Mim Sukun pada kata "antum" harus dibaca jelas sebelum masuk ke huruf Zha.

17. Mim Sukun (مْ) bertemu 'Ain (ع)

ذَٰلِكُمْ عَمَلُكُمْ

...żālikum 'amalukum...

"...itulah amalanmu..." (Contoh ilustratif)

Penjelasan Tajwid: Pertemuan Mim Sukun (مْ) dengan huruf 'Ain (ع) juga termasuk dalam hukum Izhar Syafawi. Mim Sukun dibaca dengan jelas dan tegas.

18. Mim Sukun (مْ) bertemu Ghain (غ)

إِنَّ سَعْيَكُمْ غَيْرُ مَشْكُورٍ

...inna sa'yakum ghairu masykūrin...

"...sesungguhnya usahamu tidak dihargai..." (Contoh ilustratif)

Penjelasan Tajwid: Mim Sukun (مْ) pada kata "sa'yakum" bertemu dengan Ghain (غ). Hukum bacaannya adalah Izhar Syafawi, dibaca jelas tanpa dengung.

19. Mim Sukun (مْ) bertemu Fa (ف)

لَهُمْ فِيهَا مَا يَشَاءُونَ

Lahum fīhā mā yasyā`ụn...

"Bagi mereka di dalamnya (surga) apa yang mereka kehendaki..." (QS. An-Nahl: 31)

Penjelasan Tajwid: Ini adalah salah satu pertemuan yang perlu perhatian khusus. Pada lafaz لَهُمْ فِيهَا, Mim Sukun (مْ) bertemu Fa (ف). Karena makhraj keduanya berdekatan (bibir), pembaca harus ekstra hati-hati untuk melafalkan Mim Sukun dengan jelas ("lahum-"), jangan sampai terbawa menjadi samar ("lahung-"). Bibir dirapatkan untuk Mim, lalu dibuka sedikit untuk Fa.

20. Mim Sukun (مْ) bertemu Qaf (ق)

وَوَقَاهُمْ قَوْلَ ٱلْجَحِيمِ

...wa waqāhum qaula al-jaḥīm...

"...dan (Allah) memelihara mereka dari perkataan (penghuni) neraka." (Contoh ilustratif)

Penjelasan Tajwid: Mim Sukun (مْ) pada kata "waqāhum" bertemu dengan huruf Qaf (ق). Hukumnya adalah Izhar Syafawi, di mana Mim Sukun dibaca jelas sebelum melafalkan huruf Qaf yang tebal.

21. Mim Sukun (مْ) bertemu Kaf (ك)

إِنَّكُمْ كُنْتُمْ

...innakum kuntum...

"...sesungguhnya kamu dahulu..." (QS. As-Saffat: 29)

Penjelasan Tajwid: Pada lafaz إِنَّكُمْ كُنْتُمْ, Mim Sukun bertemu dengan huruf Kaf (ك). Bacaan Mim Sukun harus jelas dan tegas sebelum menyambung ke huruf Kaf.

22. Mim Sukun (مْ) bertemu Lam (ل)

فَجَعَلَهُمْ لِجَهَنَّمَ

...faja'alahum lijahannama...

"...lalu Dia menjadikan mereka untuk (neraka) Jahannam..." (Contoh ilustratif)

Penjelasan Tajwid: Pertemuan Mim Sukun (مْ) dengan Lam (ل) seperti pada contoh di atas dibaca dengan Izhar Syafawi. Mim Sukun dilafalkan dengan jelas tanpa ditahan.

23. Mim Sukun (مْ) bertemu Nun (ن)

آمَنْتُمْ نُورًا

...āmantum nūran...

"...kamu beriman kepada cahaya..." (Contoh ilustratif)

Penjelasan Tajwid: Mim Sukun (مْ) yang bertemu dengan Nun (ن) dibaca secara Izhar Syafawi. Jangan sampai suara Mim Sukun menjadi dengung dan melebur ke suara Nun yang juga memiliki sifat ghunnah.

24. Mim Sukun (مْ) bertemu Wawu (و)

لَكُمْ وَلَهُمْ

...lakum wa lahum...

"...untukmu dan untuk mereka..." (Contoh ilustratif)

Penjelasan Tajwid: Sama seperti pertemuan dengan Fa, pertemuan Mim Sukun (مْ) dengan Wawu (و) juga membutuhkan perhatian ekstra. Pada lafaz لَكُمْ وَلَهُمْ, Mim Sukun harus dibaca dengan sangat jelas ("lakum-"), karena makhraj keduanya yang berdekatan (bibir) berpotensi membuatnya dibaca ikhfa (samar). Pastikan bibir tertutup rapat saat melafalkan Mim Sukun sebelum membentuk bulatan untuk melafalkan Wawu.

25. Mim Sukun (مْ) bertemu Ha (هـ)

لَعَلَّكُمْ هُدًى

...la'allakum hudan...

"...agar kamu mendapat petunjuk..." (Contoh ilustratif)

Penjelasan Tajwid: Mim Sukun (مْ) pada "la'allakum" bertemu dengan huruf Ha (هـ). Ini adalah hukum Izhar Syafawi. Mim Sukun dilafalkan dengan jelas, lalu udara dari pangkal tenggorokan dilepaskan untuk melafalkan Ha.

26. Mim Sukun (مْ) bertemu Ya (ي)

أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا

Alam yajidka yatīman...

"Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim..." (QS. Ad-Dhuha: 6)

Penjelasan Tajwid: Pada lafaz أَلَمْ يَجِدْكَ, Mim Sukun (مْ) bertemu dengan huruf Ya (ي). Cara membacanya adalah dengan melafalkan Mim Sukun secara jelas ("alam"), lalu langsung menyambung ke huruf Ya ("yajidka") tanpa ada dengung atau jeda.

Perbedaan Izhar Syafawi dengan Hukum Mim Sukun Lainnya

Untuk memantapkan pemahaman, penting untuk mengetahui perbedaan mendasar antara Izhar Syafawi dengan dua hukum Mim Sukun lainnya.

  1. Izhar Syafawi vs. Ikhfa Syafawi:
    • Izhar Syafawi: Terjadi saat مْ bertemu 26 huruf (selain م dan ب). Dibaca jelas dan tegas, tanpa dengung. Bibir tertutup rapat lalu langsung dibuka.
    • Ikhfa Syafawi: Terjadi saat مْ bertemu ب. Dibaca samar-samar disertai dengung (ghunnah). Bibir tertutup tidak terlalu rapat, memberikan sedikit celah, dan suara ditahan sekitar 2 harakat.
  2. Izhar Syafawi vs. Idgham Mimi:
    • Izhar Syafawi: Dibaca jelas. Huruf Mim Sukun tetap menjadi dirinya sendiri.
    • Idgham Mimi (Mutamatsilain): Terjadi saat مْ bertemu م. Dibaca dengan meleburkan Mim Sukun ke huruf Mim di depannya, disertai dengung (ghunnah) yang panjang (2-3 harakat) dan ditandai dengan tasydid. Suara Mim pertama seolah hilang dan digantikan dengan Mim kedua yang bertasydid.

Pentingnya Mempelajari Bacaan Izhar Syafawi

Mempelajari dan mempraktikkan hukum bacaan Izhar Syafawi bukanlah sekadar formalitas teknis, melainkan memiliki urgensi yang mendalam dalam ibadah membaca Al-Qur'an. Berikut beberapa alasannya:

Kesimpulan

Bacaan Izhar Syafawi adalah salah satu hukum fundamental dalam ilmu tajwid yang berkaitan dengan Mim Sukun (مْ). Hukum ini berlaku ketika Mim Sukun bertemu dengan 26 huruf hijaiyah selain Mim dan Ba. Cara membacanya adalah dengan melafalkan suara Mim Sukun secara jelas, terang, dan tegas, tanpa disertai dengung (ghunnah) dan tanpa jeda, dengan bibir yang tertutup rapat kemudian langsung dibuka untuk melafalkan huruf berikutnya. Perhatian khusus perlu diberikan saat Mim Sukun bertemu huruf Fa (ف) dan Wawu (و) agar tidak terbaca samar.

Menguasai Izhar Syafawi, bersama dengan hukum-hukum tajwid lainnya, adalah perjalanan mulia untuk menyempurnakan ibadah tilawah kita. Semoga panduan lengkap ini dapat membantu kita semua dalam memahami dan mempraktikkan bacaan Izhar Syafawi dengan lebih baik dan benar, sehingga bacaan Al-Qur'an kita semakin indah dan diterima di sisi Allah SWT.

🏠 Kembali ke Homepage