Panduan Bacaan Doa Setelah Sholat Fardhu Lengkap dan Artinya
Momen berdzikir adalah penyempurna ibadah sholat kita.
Sholat fardhu adalah tiang agama, sebuah kewajiban utama bagi setiap Muslim. Namun, ibadah agung ini tidak berakhir begitu saja setelah salam. Terdapat amalan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW, yaitu berdzikir dan memanjatkan doa. Momen setelah sholat adalah salah satu waktu mustajab, di mana pintu langit terbuka dan doa-doa lebih mudah diijabah oleh Allah SWT.
Banyak orang mencari panduan lengkap mengenai bacaan doa setelah sholat fardhu dan artinya dalam format PDF. Kebutuhan ini muncul karena kemudahan memiliki salinan digital yang bisa dibaca kapan saja di ponsel atau dicetak untuk membantu hafalan, terutama bagi orang tua. Artikel ini akan menyajikan secara rinci dan terstruktur seluruh rangkaian wirid, dzikir, dan doa pasca sholat fardhu, mulai dari istighfar hingga doa penutup yang ma'tsur (berasal dari ajaran Nabi).
Keutamaan Agung Berdzikir dan Berdoa Setelah Sholat
Sebelum kita menyelami setiap lafal bacaan, penting untuk memahami mengapa amalan ini memiliki kedudukan yang begitu istimewa. Berdzikir dan berdoa setelah sholat bukanlah sekadar rutinitas tanpa makna, melainkan sebuah jembatan untuk menyempurnakan ibadah dan memperkuat hubungan spiritual dengan Sang Pencipta.
Allah SWT sendiri memerintahkan kita untuk senantiasa mengingat-Nya. Dalam Al-Qur'an Surat Al-Ahzab ayat 41, Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا
"Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya."
Salah satu waktu terbaik untuk melaksanakan perintah ini adalah sesaat setelah kita menunaikan sholat. Saat itu, hati kita masih dalam kondisi tunduk dan khusyuk, jiwa kita masih terhubung dengan keagungan Allah. Rasulullah SAW telah memberikan teladan dan menjelaskan berbagai keutamaan dari amalan ini melalui hadits-haditsnya.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, dari Tsauban RA, ia berkata: "Apabila Rasulullah SAW selesai dari sholatnya (sholat fardhu), beliau beristighfar tiga kali, dan mengucapkan: 'Allahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam'." Ini menunjukkan bahwa amalan pertama setelah sholat adalah memohon ampunan, sebagai tanda kerendahan hati seorang hamba yang menyadari segala kekurangan dalam ibadahnya.
Keutamaan lainnya yang sangat luar biasa adalah ampunan dosa. Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang bertasbih (mengucapkan Subhanallah) sebanyak 33 kali, bertahmid (mengucapkan Alhamdulillah) sebanyak 33 kali, dan bertakbir (mengucapkan Allahu Akbar) sebanyak 33 kali setelah sholat fardhu, sehingga jumlahnya menjadi 99, kemudian menggenapkannya menjadi 100 dengan ucapan 'Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qadiir', maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan." (HR. Muslim)
Hadits ini memberikan motivasi yang sangat kuat. Betapa pemurahnya Allah, yang menyediakan sarana penghapusan dosa melalui amalan lisan yang ringan namun memiliki bobot pahala yang sangat berat di sisi-Nya. Ini adalah bukti kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya yang ingin selalu kembali kepada-Nya dalam keadaan bersih.
Urutan Bacaan Wirid dan Dzikir Lengkap Setelah Sholat Fardhu
Berikut adalah urutan bacaan dzikir dan wirid yang shahih dan umum diamalkan, berdasarkan petunjuk dari Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW. Setiap bacaan disajikan dengan tulisan Arab, transliterasi Latin untuk mempermudah pelafalan, serta artinya agar kita dapat meresapi setiap maknanya.
1. Membaca Istighfar (3 kali)
Langkah pertama yang dicontohkan Nabi adalah memohon ampunan. Ini adalah bentuk adab seorang hamba, mengakui bahwa sholat yang baru saja dikerjakan mungkin masih jauh dari sempurna, penuh dengan kelalaian dan kurangnya kekhusyukan.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ
Astaghfirullahal 'adziim.
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."
Dengan beristighfar, kita menambal segala kekurangan dalam sholat kita dan memohon agar ibadah kita tetap diterima di sisi-Nya. Ini adalah manifestasi dari sifat tawadhu' (rendah hati) dan pengakuan bahwa hanya Allah yang sempurna.
2. Membaca Pujian dan Salam untuk Allah
Setelah memohon ampun, kita memuji Allah sebagai sumber segala kedamaian dan keselamatan. Doa ini mengandung pengakuan akan keagungan dan kemuliaan-Nya.
اَللّهُمَّ اَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَاذَاْلجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ
Allahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam.
Artinya: "Ya Allah, Engkaulah As-Salaam (Yang Maha Pemberi Keselamatan), dan dari-Mulah keselamatan. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Memiliki Keagungan dan Kemuliaan."
Dalam doa ini, kita mengakui bahwa "As-Salam" adalah salah satu nama terindah Allah. Dia adalah sumber dari segala bentuk kedamaian, baik kedamaian batin maupun keselamatan dari segala marabahaya. Dengan mengucapkannya, kita berharap agar Allah melimpahkan kedamaian dalam hidup kita setelah menyelesaikan sholat. Ungkapan "Dzal Jalaali wal Ikram" adalah pengakuan atas kebesaran dan kedermawanan Allah yang tak terbatas.
3. Bacaan Tahlil Singkat
Ini adalah ikrar tauhid, penegasan bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dibaca setelah pujian di atas.
لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumiit, wa huwa 'ala kulli syai-in qadiir.
Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nyalah segala kerajaan dan bagi-Nyalah segala puji. Dia yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Kalimat ini adalah jantung dari ajaran Islam. Mengucapkannya dengan penuh keyakinan setelah sholat menguatkan kembali fondasi keimanan kita. Kita mengakui kedaulatan mutlak Allah (lahul mulku), bahwa segala puji hanya pantas untuk-Nya (lahul hamdu), dan kekuasaan-Nya meliputi kehidupan dan kematian serta segala hal di alam semesta.
4. Membaca Doa Perlindungan dari Siksa Neraka (Khusus setelah Maghrib dan Subuh, 7 kali)
Amalan ini memiliki keutamaan khusus. Rasulullah bersabda, jika seseorang membacanya setelah sholat Maghrib dan Subuh kemudian ia meninggal pada malam atau hari itu, maka ia akan dilindungi dari api neraka.
اللَّهُمَّ أَجِرْنِي مِنَ النَّارِ
Allahumma ajirnii minan naar.
Artinya: "Ya Allah, lindungilah aku dari api neraka."
5. Membaca Ayat Kursi (Surat Al-Baqarah: 255)
Ayat Kursi adalah ayat yang paling agung di dalam Al-Qur'an. Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa yang membacanya setiap selesai sholat fardhu, tidak ada yang menghalanginya masuk surga kecuali kematian. Ini adalah keutamaan yang sangat besar.
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ
Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw wa laa nauum, lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardh, man dzal ladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi idznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai im min 'ilmihii illaa bimaa syaa', wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardh, wa laa ya'uuduhuu hifdzuhumaa, wa huwal 'aliyyul 'adziim.
Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."
Setiap kalimat dalam Ayat Kursi adalah deklarasi keesaan, kekuasaan, dan ilmu Allah yang tak terbatas. "Al-Hayyul Qayyum" (Yang Maha Hidup dan Terus Menerus Mengurus) menegaskan bahwa Allah tidak bergantung pada apapun, sementara seluruh makhluk bergantung pada-Nya. Pengetahuan-Nya meliputi masa lalu, masa kini, dan masa depan. Kekuasaan-Nya (Kursi-Nya) meliputi seluruh alam semesta. Merenungkan makna ayat ini setelah sholat dapat meningkatkan rasa takjub dan ketundukan kita kepada Allah SWT.
6. Membaca Tasbih, Tahmid, dan Takbir (Masing-masing 33 kali)
Ini adalah inti dari dzikir setelah sholat yang memiliki janji ampunan dosa sebesar buih di lautan. Dibaca dengan perlahan, penuh penghayatan, dan biasanya menggunakan jari tangan atau tasbih untuk menghitung.
a. Tasbih (سُبْحَانَ اللهِ) - 33 kali
سُبْحَانَ اللهِ
Subhanallah.
Artinya: "Maha Suci Allah."
Tasbih adalah penyucian. Dengan mengucapkan "Subhanallah", kita menyatakan bahwa Allah Maha Suci dari segala sifat kekurangan, kelemahan, atau keserupaan dengan makhluk-Nya. Ini adalah pengakuan atas kesempurnaan mutlak Allah dalam segala aspek.
b. Tahmid (اَلْحَمْدُ ِللهِ) - 33 kali
اَلْحَمْدُ ِللهِ
Alhamdulillah.
Artinya: "Segala puji bagi Allah."
Tahmid adalah ungkapan syukur. "Alhamdulillah" berarti segala bentuk pujian yang sempurna hanya milik Allah. Kita memuji-Nya atas nikmat iman, Islam, kesehatan, rezeki, dan miliaran nikmat lain yang tak terhitung, baik yang kita sadari maupun yang tidak kita sadari.
c. Takbir (اَللهُ اَكْبَرُ) - 33 kali
اَللهُ اَكْبَرُ
Allahu Akbar.
Artinya: "Allah Maha Besar."
Takbir adalah pengagungan. Dengan mengucapkan "Allahu Akbar", kita mengakui bahwa Allah lebih besar dari segala sesuatu: lebih besar dari masalah kita, ketakutan kita, ambisi kita, dan bahkan lebih besar dari alam semesta itu sendiri. Kalimat ini menanamkan ketenangan dan keyakinan bahwa kita memiliki pelindung Yang Maha Besar.
7. Menggenapkan Menjadi 100 dengan Bacaan Tahlil
Setelah menyelesaikan Tasbih, Tahmid, dan Takbir (total 99), dzikir ini disempurnakan dengan bacaan berikut untuk menggenapkannya menjadi seratus.
لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qadiir.
Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nyalah segala kerajaan dan bagi-Nyalah segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
8. Membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas
Membaca tiga surat perlindungan ini (dikenal sebagai Al-Mu'awwidzat) setelah sholat fardhu juga merupakan sunnah yang dianjurkan. Khusus setelah sholat Subuh dan Maghrib, dianjurkan untuk membacanya masing-masing sebanyak tiga kali.
Surat Al-Ikhlas (1 kali)
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ. اللَّهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ. وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Artinya: "Katakanlah: 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia'."
Surat Al-Falaq (1 kali)
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِن شَرِّ مَا خَلَقَ. وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ. وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ. وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Artinya: "Katakanlah: 'Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki'."
Surat An-Nas (1 kali)
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ. إِلَهِ النَّاسِ. مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ. الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ
Artinya: "Katakanlah: 'Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia'."
Kumpulan Doa Penutup Setelah Sholat Fardhu
Setelah rangkaian dzikir selesai, inilah saatnya kita mengangkat kedua tangan untuk memanjatkan doa, memohon segala hajat dunia dan akhirat. Tidak ada doa yang baku, kita boleh berdoa dengan bahasa apa pun yang kita mengerti. Namun, ada beberapa contoh doa yang جامع (lengkap dan mencakup banyak hal) yang sering dibaca oleh para ulama dan diajarkan secara turun-temurun.
Doa hendaknya diawali dengan pujian kepada Allah (hamdalah) dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Contoh Doa Penutup yang Lengkap
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدًا يُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِى لِجَلاَلِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
Bismillaahirrohmaanirrohiim. Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin. Hamday yu-waafii ni'amahuu wa yukaafi'u maziidah. Yaa robbanaa lakalhamdu kamaa yanbaghii lijalaali waj-hika wa 'azhiimi sulthoonik. Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammad wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammad.
Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Dengan pujian yang sebanding dengan nikmat-Nya dan menjamin tambahannya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, sebagaimana yang layak bagi keagungan wajah-Mu dan kebesaran kekuasaan-Mu. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad."
Setelah mukadimah doa yang indah ini, kita lanjutkan dengan permohonan-permohonan inti.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا. وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ.
Allahummaghfirlii wa liwaalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo. Wa lijami'il muslimiina wal muslimaat, wal mu'miniina wal mu'minaat, al-ahyaa'i minhum wal amwaat.
Artinya: "Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan sayangilah keduanya sebagaimana mereka telah mendidikku di waktu kecil. Dan ampunilah seluruh kaum muslimin dan muslimat, kaum mukminin dan mukminat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia."
Ini adalah doa yang sangat mulia, memohon ampunan untuk diri sendiri, lalu untuk kedua orang tua sebagai bentuk bakti (birrul walidain), dan kemudian mendoakan seluruh umat Islam.
اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْـأَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ، وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ، وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ، وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ، وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ، وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ، وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ.
Allahumma innaa nas-aluka salaamatan fid diin, wa 'aafiyatan fil jasad, wa ziyaadatan fil 'ilmi, wa barokatan fir rizqi, wa taubatan qoblal maut, wa rohmatan 'indal maut, wa maghfirotan ba'dal maut.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu keselamatan dalam agama, kesehatan pada tubuh, pertambahan dalam ilmu, keberkahan dalam rezeki, taubat sebelum mati, rahmat ketika mati, dan ampunan setelah mati."
Doa ini mencakup hampir semua aspek kebaikan yang kita butuhkan dalam hidup. Mulai dari yang paling fundamental (keselamatan agama), kebutuhan duniawi (kesehatan dan rezeki berkah), hingga persiapan untuk kehidupan akhirat.
اَللّٰهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِى سَكَرَاتِ الْمَوْتِ، وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ.
Allahumma hawwin 'alainaa fii sakarootil maut, wan najaata minan naar, wal 'afwa 'indal hisaab.
Artinya: "Ya Allah, mudahkanlah kami dalam menghadapi sakaratul maut, berikanlah kami keselamatan dari api neraka, dan ampunan pada saat hisab (perhitungan amal)."
Ini adalah permohonan untuk tiga fase krusial di akhir kehidupan dan awal kehidupan akhirat. Kita memohon kemudahan saat ruh dicabut, keselamatan dari siksa neraka, dan pengampunan di hari penghakiman.
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ.
Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba'da idz hadaitanaa wa hab lanaa mil ladunka rahmah, innaka antal wahhaab.
Artinya: "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)."
Doa ini adalah permohonan agar kita senantiasa istiqomah di atas jalan hidayah. Hati manusia sangat mudah berbolak-balik, maka kita memohon kepada Allah, Sang Pembolak-balik Hati, untuk menetapkan hati kita dalam keimanan.
رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
Rabbanaa aatinaa fid dunyaa hasanah, wa fil aakhiroti hasanah, wa qinaa 'adzaaban naar.
Artinya: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka."
Ini adalah doa "sapu jagat" yang diajarkan dalam Al-Qur'an. Mencakup permohonan segala bentuk kebaikan, baik yang bersifat duniawi (ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal, keluarga yang sakinah) maupun ukhrawi (ampunan Allah, surga-Nya).
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Wa sallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aalihii wa sahbihii wa sallam. Wal hamdu lillaahi rabbil 'aalamiin.
Artinya: "Semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam."
Doa ditutup kembali dengan shalawat dan hamdalah, sebagai adab dalam berdoa kepada Allah SWT.
Cara Mudah Membuat File PDF Bacaan Doa Setelah Sholat
Bagi Anda yang ingin menyimpan panduan ini dalam format PDF agar mudah diakses di ponsel, tablet, atau untuk dicetak, caranya sangat mudah. Anda tidak memerlukan aplikasi khusus. Ikuti langkah-langkah sederhana berikut:
- Salin Teks (Copy): Pilih semua teks bacaan doa dan dzikir dalam artikel ini yang ingin Anda simpan. Anda bisa menekan dan menahan pada layar ponsel atau menggunakan mouse di komputer untuk menyeleksi teks, lalu pilih opsi 'Salin' atau 'Copy'.
- Tempel ke Editor Teks: Buka aplikasi pengolah kata yang ada di perangkat Anda, seperti Google Docs (gratis), Microsoft Word, Catatan (Notes), atau aplikasi sejenisnya. Tempel (Paste) teks yang sudah Anda salin ke dalam dokumen baru.
- Atur Format Sesuai Keinginan: Anda bisa mengatur ukuran huruf, jenis font, dan spasi agar lebih nyaman dibaca. Misalnya, perbesar ukuran teks Arab agar lebih jelas. Susun urutannya sesuai keinginan Anda.
-
Simpan atau Ekspor sebagai PDF:
- Di Microsoft Word atau Google Docs: Cari menu 'File', lalu pilih 'Save As' (Simpan Sebagai) atau 'Download'. Pada pilihan tipe file, pilih 'PDF'.
- Di Ponsel (Android/iOS): Banyak aplikasi catatan atau pengolah kata memiliki fitur 'Share' atau 'Export'. Pilih opsi 'Print', lalu di jendela pratinjau cetak, pilih tujuan 'Save as PDF'.
Dengan memiliki file PDF pribadi, Anda dapat membukanya kapan saja tanpa koneksi internet, mencetaknya untuk diletakkan di mushola rumah, atau membagikannya kepada keluarga dan kerabat. Ini adalah cara praktis untuk membantu diri sendiri dan orang lain dalam menjaga amalan yang mulia ini.