Ayam Petelur Umur 2 Bulan: Pondasi Optimal Menuju Produktivitas Tinggi

Usia dua bulan, atau setara dengan delapan minggu kehidupan ayam petelur, merupakan fase krusial yang sering disebut sebagai tahap Grower Awal. Tahap ini adalah jembatan penting antara masa brooding (pemeliharaan awal) dan masa pullet (remaja akhir) sebelum mencapai puncak produksi telur.

Manajemen yang tepat pada usia 2 bulan tidak hanya menentukan laju pertumbuhan fisik ayam, tetapi juga membentuk kerangka tulang, kapasitas organ vital, dan yang paling penting, keseragaman kawanan (uniformity). Keseragaman ini adalah kunci utama keberhasilan peternakan, memastikan ayam mencapai kematangan seksual dan mulai berproduksi dalam waktu yang hampir bersamaan.

Ilustrasi pertumbuhan ayam GROWER AWAL

Ilustrasi fase pertumbuhan ayam pada usia 2 bulan (Grower Awal), fokus pada pembentukan fisik.

I. Manajemen Kandang dan Lingkungan pada Usia 8 Minggu

Pada usia 2 bulan, ayam sudah tidak memerlukan pemanas (brooder) lagi, tetapi mereka membutuhkan lingkungan yang stabil dan aman dari fluktuasi suhu ekstrem. Kapasitas dan desain kandang harus disesuaikan untuk mengakomodasi peningkatan ukuran fisik dan mobilitas ayam.

A. Kepadatan Kandang (Stocking Density) yang Ideal

Kepadatan yang berlebihan adalah penyebab utama stres, kanibalisme, dan penyebaran penyakit yang cepat. Di fase grower awal (8-12 minggu), ruang yang diperlukan per ekor harus ditingkatkan secara signifikan dibandingkan fase starter.

B. Pengelolaan Litter (Alas Kandang)

Litter yang buruk pada usia 2 bulan dapat memicu masalah serius seperti koksidiosis, cacingan, dan masalah pernapasan. Kelembaban litter harus dijaga pada tingkat ideal (sekitar 20-30%).

  1. Kering dan Gembur: Pastikan litter tetap kering dan gembur. Lakukan pengadukan (turning) secara rutin, minimal setiap dua hari sekali, terutama di area sekitar tempat minum yang rentan basah.
  2. Ventilasi Krusial: Ventilasi yang baik adalah kunci untuk menghilangkan kelembaban berlebih dan gas amonia. Gas amonia, yang berasal dari dekomposisi feses, sangat berbahaya bagi sistem pernapasan ayam dan dapat menyebabkan kebutaan sementara jika kadarnya terlalu tinggi. Pada usia 2 bulan, ayam lebih sensitif terhadap kualitas udara.
  3. Penambahan Bahan Baru: Jika litter mulai menggumpal atau berbau tajam, tambahkan lapisan sekam baru yang kering. Hindari penggunaan kapur (lime) secara berlebihan karena dapat memicu masalah pernapasan jika tidak dikelola dengan baik.

C. Suhu dan Ventilasi Optimal

Meskipun ayam 2 bulan relatif tahan banting terhadap suhu, stres panas (heat stress) dapat menghambat pertumbuhan. Suhu yang ideal untuk fase grower awal berkisar antara 20°C hingga 24°C.

Ilustrasi kandang ayam petelur KANDANG GROWER

Ilustrasi desain kandang yang menunjukkan pentingnya ruang dan sirkulasi udara di fase grower.

II. Manajemen Pakan dan Nutrisi Spesifik Ayam Umur 2 Bulan

Usia 2 bulan menandai pergantian dari pakan Starter ke pakan Grower. Perubahan ini harus dilakukan secara bertahap dan memerlukan penyesuaian komposisi nutrisi yang signifikan untuk mendukung pertumbuhan kerangka dan otot, namun mencegah penumpukan lemak berlebih yang dapat mengganggu produksi telur di masa depan.

A. Peralihan Pakan (Feed Transition)

Transisi dari pakan starter (protein tinggi, energi tinggi) ke pakan grower (protein sedikit lebih rendah, kalsium rendah) idealnya dimulai pada akhir minggu ke-7 dan selesai sepenuhnya pada awal minggu ke-9. Transisi mendadak dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan penurunan konsumsi pakan.

Pakan Grower memiliki kandungan protein yang sedikit lebih rendah (biasanya 16-18%) dan energi metabolik yang disesuaikan. Yang paling penting, pakan grower memiliki kandungan Kalsium (Ca) yang sangat rendah (sekitar 0,8-1,0%). Hal ini penting karena tingginya kalsium pada fase ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal (nefrosis) dan mengganggu penyerapan nutrisi lain.

B. Komposisi Nutrisi Kunci pada Fase Grower

Fase 8 minggu adalah masa pembangunan kerangka tulang yang kokoh, yang akan menjadi fondasi tempat penumpukan kalsium untuk pembentukan cangkang telur. Oleh karena itu, rasio mineral sangat penting.

1. Protein dan Asam Amino

Meskipun protein dikurangi dari fase starter, kebutuhan akan asam amino esensial seperti Metionin dan Lisin tetap tinggi untuk sintesis protein otot dan pembentukan bulu yang optimal. Defisiensi protein pada fase ini dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat dan kerentanan terhadap penyakit. Idealnya, protein mentah (Crude Protein/CP) harus dipertahankan antara 17% hingga 18% pada awal fase grower.

2. Energi Metabolik (ME)

Energi harus dikelola agar ayam tumbuh pada tingkat yang diinginkan tanpa menjadi gemuk. Kelebihan lemak abdominal pada usia 2 bulan akan sangat merugikan saat ayam mulai berproduksi. Tingkat Energi Metabolik yang direkomendasikan adalah sekitar 2800 hingga 2950 Kkal/kg.

3. Mineral dan Fosfor

Fosfor (P) harus tersedia dalam jumlah yang cukup (sekitar 0,4% hingga 0,5%) dan dalam bentuk yang dapat dicerna (Available Phosphorus) untuk mineralisasi tulang. Rasio Kalsium dan Fosfor harus dijaga ketat, idealnya 2:1 atau 2,5:1, untuk memaksimalkan pembentukan tulang tanpa merusak fungsi ginjal. Jika rasio ini terganggu, meskipun kalsiumnya rendah, tetap dapat menimbulkan masalah metabolik yang serius.

C. Pengelolaan Pemberian Pakan Harian

Pada usia 2 bulan, ayam mulai memiliki pola makan yang lebih teratur. Pemberian pakan tidak boleh hanya sekadar mengisi wadah. Manajemen pakan yang baik bertujuan untuk mencapai tingkat konsumsi pakan harian (Feed Intake) yang sesuai dengan standar genetik dan memastikan semua ayam memiliki kesempatan makan yang sama.

D. Air Minum: Kualitas dan Aksesibilitas

Air adalah nutrisi yang paling diabaikan, padahal 80% dari total berat tubuh ayam adalah air. Ayam umur 2 bulan minum sekitar dua kali lipat dari berat pakan yang mereka konsumsi.

Kriteria Air Minum Optimal:

  1. Suhu Air: Suhu air harus sejuk. Air yang terlalu panas (di atas 30°C) mengurangi konsumsi, sementara air yang terlalu dingin dapat menyebabkan stres.
  2. Kebersihan: Tempat minum harus dibersihkan setidaknya dua kali sehari. Biofilm (lapisan lendir yang terbentuk di pipa atau wadah) adalah sarang bakteri dan harus disikat secara rutin.
  3. Akses: Pastikan ketinggian tempat minum (drinker) disesuaikan dengan tinggi punggung ayam, sehingga ayam dapat minum dengan nyaman tanpa menumpahkan air ke litter.
  4. Klorinasi atau Asidifikasi: Penggunaan klorin (untuk sanitasi) atau asam organik (untuk mengurangi pH dan menghambat pertumbuhan bakteri) perlu dipertimbangkan, terutama jika sumber air berasal dari sumur atau waduk.

III. Program Kesehatan dan Vaksinasi Wajib Usia 2 Bulan

Pada usia 8 minggu, program vaksinasi primer sebagian besar sudah selesai, namun fokus beralih ke vaksinasi penguat (booster) dan pengawasan terhadap penyakit yang muncul seiring dengan perubahan lingkungan dan peningkatan kepadatan.

A. Vaksinasi Penguat (Booster)

Program vaksinasi sangat bervariasi tergantung lokasi geografis dan prevalensi penyakit lokal. Namun, beberapa vaksinasi penguat yang umum dilakukan pada atau sekitar usia 8 minggu meliputi:

Pentingnya Pencatatan Vaksinasi: Setiap dosis, metode pemberian, dan tanggal vaksinasi harus dicatat dengan detail. Catatan ini menjadi acuan penting untuk program kesehatan di masa depan dan saat ayam akan dijual sebagai pullet.

B. Pencegahan Cacingan (Deworming)

Ayam yang dipelihara di sistem litter (lantai) sangat rentan terhadap serangan cacing, termasuk cacing gelang (Ascaridia galli) dan cacing pita (Tapeworms). Cacingan menghabiskan nutrisi yang seharusnya digunakan untuk pertumbuhan, menyebabkan keterlambatan, dan menurunkan keseragaman.

Program deworming harus diterapkan secara rutin, biasanya dimulai antara 8 hingga 10 minggu, dan diulang setiap 4-6 minggu setelahnya. Obat cacing (anthelmintik) seperti Piperazine atau Levamisol dapat diberikan melalui air minum atau dicampurkan dalam pakan. Pastikan dosis tepat dan semua ayam menerima obat.

C. Pengawasan Penyakit Pernapasan

Pada fase grower, manajemen ventilasi yang buruk dapat memicu infeksi pernapasan seperti CRD (Chronic Respiratory Disease) atau Snot (Infectious Coryza).

IV. Pengawasan Pertumbuhan dan Uniformity (Keseragaman)

Tujuan utama manajemen usia 2 bulan adalah mencapai target berat badan standar dan keseragaman yang tinggi. Keseragaman (uniformity) diukur dari seberapa dekat berat badan individu ayam dengan rata-rata berat badan kawanan. Idealnya, keseragaman harus di atas 80% pada usia ini.

A. Penimbangan Berat Badan Mingguan

Ayam harus ditimbang secara rutin, minimal seminggu sekali. Penimbangan harus dilakukan pada sampel acak (minimal 5% dari total populasi) pada waktu yang sama setiap minggu (biasanya di pagi hari sebelum diberi pakan).

Langkah Perhitungan Uniformity:

  1. Hitung rata-rata berat badan kawanan (BB Rata-rata).
  2. Tentukan rentang berat badan yang dapat diterima: Ayam yang beratnya berada dalam batas +/- 10% dari BB Rata-rata dianggap seragam.
  3. Hitung persentase ayam yang masuk dalam rentang tersebut.

Jika keseragaman di bawah 70%, ini menandakan masalah manajemen pakan atau penyakit. Ayam yang terlalu kecil akan terlambat bertelur, sementara ayam yang terlalu besar cenderung memiliki masalah kualitas telur di kemudian hari.

B. Penyesuaian Manajemen Berdasarkan Berat Badan

Jika target berat badan tidak tercapai, penyesuaian harus segera dilakukan:

V. Detail Mendalam: Manajemen Lingkungan dan Perilaku

Manajemen yang baik juga mencakup kontrol terhadap faktor-faktor lingkungan dan perilaku yang memengaruhi kesehatan psikologis dan fisik ayam, terutama saat mereka memasuki masa remaja awal.

A. Kontrol Cahaya (Lighting Program)

Program pencahayaan pada fase grower sangat kritikal. Tujuannya adalah menekan kematangan seksual ayam sehingga mereka tidak mulai bertelur terlalu dini. Bertelur terlalu dini (sebelum mencapai berat badan dan kerangka yang matang) akan menghasilkan telur yang sangat kecil dan berpotensi menyebabkan prolaps.

Prinsip Program Pencahayaan Grower (8-18 minggu):

  1. Intensitas Rendah: Intensitas cahaya harus dijaga rendah, idealnya 5 hingga 10 lux. Ini menenangkan ayam dan mengurangi risiko perilaku kanibalisme.
  2. Durasi Konstan atau Menurun: Total jam cahaya (alami + buatan) harus dijaga konstan (misalnya 9 jam) atau perlahan dikurangi, tetapi tidak boleh ditingkatkan. Peningkatan durasi cahaya sebelum waktunya akan memicu hipofisis untuk melepaskan hormon yang mempercepat produksi telur.
  3. Kandang Tertutup (Blackout): Jika menggunakan kandang tertutup, kontrol cahaya menjadi mutlak dan mudah. Di kandang terbuka, manajemen tirai sangat penting untuk mencegah cahaya alami tambahan di pagi atau sore hari.

B. Pencegahan Kanibalisme dan Stres

Ayam umur 2 bulan sering kali mulai menunjukkan perilaku mematuk (pecking) yang bisa berujung pada kanibalisme, terutama jika terjadi kekurangan nutrisi, kepadatan tinggi, atau cahaya terlalu terang.

VI. Perbedaan Perawatan Ayam Petelur Cokelat dan Putih

Meskipun prinsip dasar perawatan (kandang, kesehatan, air) adalah sama, terdapat sedikit perbedaan dalam manajemen nutrisi dan target berat badan antara ayam petelur yang menghasilkan telur cokelat (Brown Egg Layers, misal: Lohmann Brown, Hy-Line Brown) dan ayam petelur yang menghasilkan telur putih (White Egg Layers, misal: Hy-Line W-80, Bovans White).

A. Target Berat Badan

Ayam petelur cokelat cenderung memiliki bobot badan yang lebih berat dan memerlukan konsumsi pakan yang sedikit lebih banyak daripada ayam petelur putih. Oleh karena itu, target berat badan pada usia 2 bulan untuk strain cokelat biasanya lebih tinggi sekitar 10% hingga 15% dari strain putih. Manajemen pakan jatah (restricted feeding) seringkali lebih ketat pada ayam cokelat untuk mencegah kegemukan yang dapat mengganggu pembentukan organ reproduksi.

B. Kematangan Seksual

Beberapa strain petelur putih mencapai kematangan seksual sedikit lebih cepat. Oleh karena itu, manajemen cahaya harus sangat ketat untuk memastikan mereka tidak bertelur sebelum mencapai berat badan minimum yang diperlukan (biasanya sekitar 1.2 kg hingga 1.4 kg tergantung strain). Keterlambatan dalam peningkatan durasi cahaya di fase grower adalah kunci.

C. Toleransi Suhu

Secara umum, ayam petelur cokelat memiliki toleransi yang sedikit lebih baik terhadap suhu dingin, sedangkan ayam petelur putih terkadang lebih sensitif. Namun, keduanya rentan terhadap stres panas. Oleh karena itu, pada usia 2 bulan, sistem ventilasi harus mampu menangani kebutuhan kedua jenis strain secara efektif.

VII. Evaluasi Kebutuhan Ruang Pakan dan Minum

Kompetisi adalah masalah serius pada kawanan ayam. Meskipun nutrisi pakan sudah tepat, jika ayam dominan memonopoli tempat pakan, maka ayam yang lebih lemah akan mengalami defisiensi dan keseragaman akan menurun drastis.

Standar Minimal Ruang Pakan (Per Ekor, Usia 8 Minggu):

Standar Minimal Ruang Minum (Per Ekor, Usia 8 Minggu):

Jika jumlah ayam yang makan secara bersamaan kurang dari 90% dari populasi pada satu waktu, ini mengindikasikan bahwa jumlah tempat pakan/minum tidak memadai atau distribusinya tidak merata di dalam kandang.

VIII. Manajemen Eksklusif untuk Pemeliharaan di Kandang Baterai

Meskipun ayam petelur umumnya dipindahkan ke kandang baterai pada usia 16-18 minggu (pra-produksi), beberapa peternakan sudah mulai menggunakan sangkar khusus grower pada usia 2 bulan. Manajemen pada sistem sangkar ini sedikit berbeda dari sistem litter.

A. Pencegahan Kerusakan Kaki dan Dada

Kawat sangkar grower harus memiliki desain yang tidak menyebabkan iritasi atau luka pada kaki ayam. Jika ayam terlalu lama berdiri di kawat yang keras, dapat terjadi foot pad lesions (luka pada telapak kaki) atau keel bone deformities (kelainan tulang dada) karena gesekan yang konstan.

B. Eliminasi Litter yang Kotor

Keuntungan utama kandang baterai adalah eliminasi masalah litter (amonia, koksidiosis). Namun, kotoran harus dibersihkan secara rutin dari baki atau conveyor di bawah sangkar untuk mencegah bau dan menarik serangga atau hama.

C. Kontrol Bobot Lebih Ketat

Karena ayam di kandang baterai memiliki pergerakan yang sangat terbatas, risiko penumpukan lemak sangat tinggi. Oleh karena itu, manajemen pakan jatah (restricted feeding) harus diterapkan dengan disiplin ketat untuk mencegah kelebihan berat badan pada usia 2 bulan.

IX. Penanganan Stres dan Pencegahan Gangguan Perilaku

Stres yang dialami ayam umur 2 bulan dapat berasal dari berbagai sumber, mulai dari penanganan yang kasar (saat penimbangan atau vaksinasi), perpindahan kandang, hingga kondisi cuaca yang ekstrem. Mengelola stres adalah investasi langsung terhadap produktivitas masa depan.

A. Penanganan yang Tenang

Saat menimbang, memvaksinasi, atau memisahkan ayam, penanganan harus dilakukan dengan tenang dan minim kebisingan. Penggunaan pencahayaan redup saat penanganan dapat membantu menenangkan ayam. Stres fisik yang diakibatkan oleh penanganan yang kasar dapat menyebabkan penurunan kekebalan tubuh sementara, membuat ayam rentan terhadap infeksi.

B. Pemberian Suplemen Anti-Stres

Jika ayam baru saja dipindahkan atau mengalami stres berat (misalnya akibat suhu tinggi mendadak), pemberian suplemen vitamin C, vitamin E, atau elektrolit melalui air minum sangat dianjurkan. Vitamin C membantu ayam memproduksi hormon anti-stres kortikosteron.

C. Perlindungan dari Predator

Kehadiran predator (tikus, ular, musang, atau anjing liar) di sekitar kandang dapat menyebabkan kepanikan massal (piling) yang mengakibatkan ayam mati terhimpit. Pada malam hari, pastikan kandang tertutup rapat dan program pengendalian hama (rodent control) dijalankan secara konsisten.

X. Program Sanitasi dan Biosekuriti Lanjutan

Biosekuriti harus diperketat seiring bertambahnya usia ayam, terutama karena fase grower adalah fase terlama sebelum produksi.

A. Kontrol Akses

Batasi akses orang luar atau kendaraan yang tidak berkepentingan masuk ke area kandang. Petugas kandang harus menggunakan pakaian dan alas kaki khusus kandang (sepatu bot yang dicelupkan ke disinfektan).

B. Sanitasi Peralatan

Semua peralatan yang dipindahkan dari satu kandang ke kandang lain (sekop, timbangan, ember) harus disanitasi secara menyeluruh. Kontaminasi silang antar kandang adalah cara tercepat penyebaran penyakit.

C. Pengendalian Hama (Pest Management)

Lalat dan tikus adalah vektor utama penyakit. Tikus tidak hanya merusak konstruksi kandang dan mencuri pakan, tetapi juga membawa penyakit seperti Salmonella. Program penempatan umpan beracun (rodenticide) harus dilakukan dengan aman agar tidak dijangkau oleh ayam atau hewan peliharaan lainnya.

D. Proses Pencatatan Harian yang Detil

Pada usia 2 bulan, pencatatan harus mencakup:

  1. Konsumsi Pakan Harian (kg).
  2. Konsumsi Air Minum Harian (liter).
  3. Angka Kematian Harian (Mortalitas).
  4. Gejala Penyakit atau Perilaku Abnormal.
  5. Suhu dan Kelembaban Kandang (Pagi dan Sore).

Data ini memungkinkan peternak mendeteksi anomali lebih awal. Misalnya, penurunan konsumsi air yang tiba-tiba seringkali menjadi tanda pertama adanya masalah kesehatan yang sedang berkembang, bahkan sebelum gejala fisik terlihat.

Ilustrasi nutrisi pakan ayam PROTEIN & ENERGI

Ilustrasi komposisi pakan grower yang seimbang untuk usia 2 bulan.

XI. Mengoptimalkan Kesehatan Usus (Gut Health)

Kesehatan usus pada usia 2 bulan adalah prediktor utama seberapa efisien ayam akan menyerap nutrisi dari pakan yang mahal. Usus yang sehat memastikan pakan yang dikonsumsi diubah menjadi pertumbuhan, bukan dikeluarkan sebagai feses yang tidak tercerna.

A. Peran Serat Kasar dalam Pakan

Pada fase grower, serat kasar (crude fiber) dalam pakan harus dijaga pada tingkat yang memadai (sekitar 3% hingga 5%). Serat membantu merangsang perkembangan saluran pencernaan, meningkatkan gerakan peristaltik, dan membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus.

B. Penggunaan Probiotik dan Prebiotik

Untuk mendukung mikrobiota usus yang sehat, penggunaan suplemen seperti probiotik (bakteri menguntungkan) dan prebiotik (makanan untuk bakteri menguntungkan) dapat dipertimbangkan. Ini sangat penting terutama setelah program pengobatan antibiotik atau saat terjadi stres lingkungan.

C. Manajemen Koksidiosis (Coccidiosis)

Koksidiosis adalah penyakit usus parasit yang paling umum pada ayam yang dipelihara di lantai (litter). Pada usia 2 bulan, ayam mungkin sudah terpapar secara alami dan memiliki kekebalan parsial, tetapi stres atau litter yang basah dapat memicu wabah.

XII. Persiapan Menuju Fase Pullet Akhir (8 Minggu ke Depan)

Keputusan manajemen yang dibuat pada usia 2 bulan akan memiliki dampak jangka panjang pada fase pullet akhir (3-4 bulan) dan akhirnya pada puncak produksi telur.

A. Penentuan Jadwal Debeaking Kedua

Jika debeaking (pemotongan paruh) pertama dilakukan saat anak ayam, maka debeaking kedua mungkin diperlukan di fase grower, idealnya antara 8 hingga 12 minggu, tergantung pada pertumbuhan paruh dan risiko kanibalisme. Debeaking harus selesai jauh sebelum ayam mencapai kematangan seksual untuk meminimalkan stres saat mendekati masa produksi.

B. Pemindahan ke Kandang Baterai (Pre-Caging)

Jika peternakan berencana memindahkan ayam ke kandang baterai produksi, pemindahan harus dilakukan secara bertahap. Idealnya, ayam harus terbiasa dengan lingkungan kandang baterai sebelum program cahaya ditingkatkan. Beberapa peternak memindahkan ayam ke kandang baterai grower pada usia 12-14 minggu untuk adaptasi sosial dan fisik yang lebih baik.

C. Analisis Data Historis dan Prediksi

Pada akhir usia 2 bulan, peternak harus meninjau semua data pertumbuhan. Jika berat badan, keseragaman, dan tingkat kematian berada dalam batas standar breed, maka dapat diprediksi bahwa ayam memiliki potensi tinggi untuk mencapai puncak produksi yang kuat (lebih dari 90% hen-day production).

Sebaliknya, jika keseragaman rendah (di bawah 70%) atau berat badan jauh di bawah standar, peternak harus memproyeksikan potensi kerugian produksi di masa depan dan melakukan intervensi korektif yang drastis, seperti memisahkan dan memberikan pakan khusus kepada ayam yang terbelakang (runt chicks).

D. Faktor Cuaca dan Adaptasi Manajemen Pakan

Pada usia 2 bulan, ayam sangat responsif terhadap perubahan cuaca. Jika terjadi musim kemarau yang sangat panas:

Fase 2 bulan adalah momen penentuan. Keberhasilan manajemen pada periode ini adalah jaminan kualitas dan kesiapan ayam petelur untuk memulai karier produktif mereka sebagai penghasil telur yang efisien.

🏠 Kembali ke Homepage