Manajemen Kritis Ayam KUB Umur 2 Bulan (8 Minggu)

Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) merupakan salah satu jenis ayam buras unggulan yang dikembangkan untuk menghasilkan telur dan daging dengan performa yang lebih baik dibandingkan ayam kampung biasa. Ketika Ayam KUB mencapai usia 2 bulan, atau tepatnya 8 minggu, peternak memasuki fase kritis yang menentukan keberhasilan performa ayam hingga mencapai fase produksi atau panen. Periode ini adalah masa transisi dari fase starter yang rentan menuju fase grower (pembesaran) yang membutuhkan penyesuaian nutrisi, ruang, dan manajemen kesehatan yang sangat spesifik. Kesalahan kecil dalam manajemen pada usia ini dapat mengakibatkan pertumbuhan terhambat, angka konversi pakan yang buruk (FCR), atau bahkan timbulnya penyakit massal.

Manajemen Ayam KUB pada usia 8 minggu memerlukan perhatian yang sangat detail, tidak hanya pada pemberian pakan, tetapi juga pada aspek lingkungan, pencegahan penyakit, dan persiapan mental ayam menuju fase dewasa. Artikel ini akan mengupas tuntas semua aspek manajemen yang diperlukan untuk memastikan Ayam KUB tumbuh optimal, mencapai bobot standar, dan memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat sebagai modal utama memasuki masa produktif.

I. Memahami Tahap Pertumbuhan Ayam KUB Umur 2 Bulan

Pada usia 8 minggu, Ayam KUB idealnya telah menunjukkan perkembangan fisik yang signifikan. Mereka sudah sepenuhnya lepas dari panas buatan (brooder) dan mulai menunjukkan karakteristik seksual sekunder, meskipun belum matang. Pemahaman mendalam tentang fisiologi dan etologi (perilaku) ayam pada tahap ini sangat penting untuk penyesuaian manajemen.

1. Fisiologi dan Perkembangan Fisik

Pada usia 2 bulan, sistem pencernaan dan skeletal ayam KUB telah matang. Tulang-tulang mulai mengeras (mineralisasi meningkat), dan pertumbuhan bulu berjalan sangat cepat, menggantikan bulu-bulu halus anakan. Berat badan ideal pada usia 8 minggu bagi Ayam KUB yang dipelihara dengan intensif berkisar antara 600 hingga 750 gram, meskipun ini dapat bervariasi tergantung genetik dan kualitas pakan yang diberikan pada fase starter sebelumnya. Laju Pertumbuhan Harian Rata-rata (ADG) harus tetap dipantau secara ketat. Jika ADG menurun drastis, ini mengindikasikan masalah pada nutrisi atau adanya tekanan penyakit subklinis.

2. Perubahan Perilaku (Etologi)

Perilaku sosial ayam pada usia 8 minggu menjadi lebih kompleks. Hirarki sosial (pecking order) mulai terbentuk secara permanen. Adanya dominasi dan perkelahian ringan adalah hal yang wajar. Namun, peningkatan agresi dapat menjadi indikasi kepadatan kandang yang terlalu tinggi, kekurangan pakan atau air, atau lingkungan yang terlalu panas. Kanibalisme, terutama pematukan bulu, juga sering muncul pada fase ini jika manajemen lingkungan atau nutrisi terganggu.

Minggu 1 Minggu 4 Minggu 8 (Fase Kritis) Minggu 12 Berat Ideal Batas Minimum Target Pertumbuhan Ayam KUB

Diagram 1: Transisi Pertumbuhan pada Usia 8 Minggu

II. Optimalisasi Nutrisi dan Manajemen Pakan (Fase Grower)

Nutrisi adalah pilar utama keberhasilan pada usia 2 bulan. Ayam KUB harus segera dialihkan dari pakan starter (biasanya protein 20-22%) ke pakan grower (pembesaran). Pengalihan ini harus dilakukan secara bertahap untuk menghindari stres pencernaan (disebut masa transisi pakan).

1. Penyesuaian Komposisi Pakan Grower

Pakan grower untuk Ayam KUB (usia 8 minggu hingga sekitar 16-18 minggu) ditujukan untuk mendukung pertumbuhan kerangka yang stabil tanpa memicu pertumbuhan lemak berlebih. Kandungan energi harus dipertahankan, tetapi kadar protein dapat sedikit diturunkan, dan asupan serat kasar mulai ditingkatkan.

Spesifikasi Nutrisi Kunci (Usia 8-12 Minggu):

2. Teknik Transisi Pakan yang Aman

Transisi pakan dari starter ke grower tidak boleh mendadak. Proses transisi idealnya memakan waktu 5 hingga 7 hari:

  1. Hari 1-2: 75% Pakan Starter + 25% Pakan Grower.
  2. Hari 3-4: 50% Pakan Starter + 50% Pakan Grower.
  3. Hari 5-6: 25% Pakan Starter + 75% Pakan Grower.
  4. Hari 7 dan seterusnya: 100% Pakan Grower.

Selama masa transisi, tambahkan vitamin C dan elektrolit dalam air minum untuk meminimalkan stres akibat perubahan nutrisi.

3. Manajemen Pemberian Pakan Kuantitatif

Pada usia 8 minggu, Ayam KUB harus sudah memiliki kebiasaan makan yang teratur. Peternak harus menghitung kebutuhan pakan harian total berdasarkan populasi dan target bobot. Secara umum, konsumsi pakan harian (CPH) per ekor pada usia ini berkisar antara 75 hingga 90 gram. Pemberian pakan harus dipecah menjadi minimal dua hingga tiga kali sehari untuk merangsang nafsu makan dan memastikan distribusi yang merata, terutama di kandang koloni.

Strategi Pengurangan Pakan (Restricted Feeding)

Bagi Ayam KUB yang dipelihara sebagai calon indukan petelur, kadang diperlukan strategi pembatasan pakan (restricted feeding) menjelang akhir fase grower (sekitar minggu ke-12 dan seterusnya). Namun, pada usia 8 minggu, pembatasan pakan harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan bertahap, hanya jika ayam menunjukkan pertumbuhan yang terlalu cepat (kelebihan lemak) yang dapat menghambat produksi telur di masa depan. Pembatasan pakan pada usia ini berisiko menghambat perkembangan organ reproduksi dan sistem kekebalan.

4. Pentingnya Air Minum Bersih

Konsumsi air pada Ayam KUB usia 2 bulan meningkat drastis. Rasio air minum terhadap pakan adalah sekitar 2:1 hingga 3:1. Air harus selalu bersih, segar, dan dingin (tidak terpapar sinar matahari langsung). Pastikan tempat minum dicuci setiap hari untuk mencegah pembentukan biofilm bakteri (lapisan lendir) yang merupakan sumber penyakit koksidiosis dan kolibasilosis. Kualitas air—pH dan kandungan mineral—harus dipantau secara berkala, karena air yang tidak higienis adalah penyebab utama gangguan pencernaan pada fase grower.

III. Manajemen Kesehatan dan Biosekuriti Lanjutan

Fase 8 minggu adalah masa di mana ayam telah melewati sebagian besar jadwal vaksinasi primer, tetapi ancaman penyakit masih tinggi karena sistem kekebalan tubuh sedang aktif berjuang melawan tantangan lingkungan. Manajemen kesehatan pada tahap ini berfokus pada biosekuriti dan pemantauan klinis.

1. Reviu dan Pelaksanaan Program Vaksinasi

Meskipun jadwal vaksinasi inti (ND, Gumboro) biasanya selesai pada minggu ke-3 atau ke-4, ada beberapa peternakan yang memasukkan vaksinasi ulangan atau vaksinasi pencegahan penyakit lain pada atau setelah minggu ke-8:

2. Pengenalan Penyakit Khas Umur 2 Bulan

Pada fase grower, penyakit yang dominan biasanya tidak lagi berupa penyakit anakan (seperti diare putih) melainkan penyakit yang dipicu oleh stres lingkungan atau penurunan kebersihan kandang:

a. Koksidiosis (Coccidiosis)

Parasit usus ini menyerang ketika kebersihan litter mulai menurun atau kelembaban meningkat. Gejalanya berupa kotoran berdarah, lesu, dan pertumbuhan terhenti. Manajemen litter kering (<20% kelembaban) dan pemberian koksidiostat dalam pakan grower adalah kunci pencegahan.

b. Kolibasilosis (Colibacillosis)

Disebabkan oleh bakteri E. coli, seringkali muncul akibat sanitasi air minum yang buruk atau stres panas. Menyebabkan infeksi pernapasan, radang kantung udara, dan pada kasus berat, infeksi organ dalam (septikemia).

c. Chronic Respiratory Disease (CRD)

Mulai terlihat jika ventilasi kandang buruk, menyebabkan akumulasi amonia. Gejala termasuk ngorok, batuk, dan mata berair. Infeksi ini sering diperparah oleh E. coli.

3. Protokol Biosekuriti Level Lanjut

Biosekuriti harus diperketat seiring bertambahnya usia ayam dan semakin dekatnya mereka ke fase produksi.

IV. Manajemen Kandang dan Lingkungan

Kandang pada usia 8 minggu harus disesuaikan untuk menampung ukuran ayam yang lebih besar dan perubahan perilaku mereka. Kepadatan adalah faktor tunggal terpenting yang harus dikelola pada fase ini.

Kandang Ayam KUB (Fase Grower) 10 Ekor / Meter Persegi (Maksimal) Ventilasi

Diagram 2: Standar Kepadatan dan Ruang Kandang

1. Penyesuaian Kepadatan Kandang

Kepadatan ideal untuk Ayam KUB usia 8 minggu adalah sekitar 7 hingga 10 ekor per meter persegi (m2). Jika kepadatan melebihi batas ini, ayam akan mengalami stres panas, peningkatan kelembaban litter, dan memicu perilaku agresif (kanibalisme). Pada kandang postal dengan sistem litter, pastikan Anda telah menambah luas area yang digunakan sejak minggu ke-6. Jika Anda menggunakan kandang baterai, pastikan ukuran sekat sudah memadai untuk mengakomodasi pertumbuhan bobot ayam tanpa melukai kulit atau bulu mereka.

2. Ventilasi dan Pengendalian Amonia

Masalah utama pada usia ini di kandang postal adalah tingginya produksi amonia yang berasal dari kotoran ayam yang membusuk dalam litter. Amonia adalah iritan kuat yang merusak saluran pernapasan ayam, membuatnya sangat rentan terhadap CRD.

3. Penyesuaian Peralatan

Tempat pakan dan tempat minum yang digunakan pada fase starter (anak ayam) kini terlalu kecil. Pada usia 8 minggu, gantilah tempat pakan dan minum dengan ukuran yang lebih besar. Pastikan jumlah tempat pakan memadai sehingga setiap ayam dapat makan secara serentak tanpa berebut. Idealnya, setiap meter tempat pakan linier harus melayani 50 hingga 70 ekor ayam pada fase grower.

V. Strategi Pencegahan Kanibalisme dan Stres

Kanibalisme, terutama pematukan bulu dan kloaka, seringkali mencapai puncaknya menjelang usia pubertas (fase grower). Ini bukan hanya masalah perilaku, tetapi seringkali indikasi manajemen yang salah.

1. Mengatasi Stres Lingkungan

2. Mengelola Kanibalisme

Kanibalisme dipicu oleh kepadatan, defisiensi nutrisi (terutama garam, metionin, atau serat), serta cahaya yang terlalu terang.

VI. Analisis Ekonomi dan Prediksi Hasil

Pada usia 2 bulan, peternak harus mulai menghitung Angka Konversi Pakan (FCR) kumulatif dan memproyeksikan biaya hingga panen atau mulai bertelur. FCR adalah indikator efisiensi yang krusial.

1. Menghitung FCR Kumulatif

FCR (Feed Conversion Ratio) adalah rasio jumlah pakan yang dihabiskan untuk menghasilkan 1 kg bobot badan. Untuk Ayam KUB intensif, FCR yang baik pada usia 8 minggu seharusnya berada di kisaran 1.8 hingga 2.2.

Rumus: $\text{FCR} = \frac{\text{Total Konsumsi Pakan (kg)}}{\text{Total Bobot Badan (kg)}}$

Jika FCR lebih tinggi dari 2.5 pada fase ini, berarti ada inefisiensi, yang mungkin disebabkan oleh masalah kesehatan subklinis, kualitas pakan yang buruk (tidak seimbang asam amino), atau manajemen lingkungan yang menyebabkan stres dan peningkatan konsumsi pakan hanya untuk pemeliharaan tubuh, bukan pertumbuhan.

2. Proyeksi Kebutuhan Pakan Hingga Masa Produksi

Jika Ayam KUB ditujukan sebagai indukan petelur, mereka akan mencapai kematangan seksual sekitar usia 20-24 minggu. Peternak harus memproyeksikan total pakan yang dibutuhkan dari usia 8 minggu hingga 20 minggu (sekitar 12 minggu ke depan). Perhitungan ini sangat penting untuk manajemen modal dan pengadaan stok pakan.

Contoh Proyeksi Biaya Pakan Lanjutan:

Jika konsumsi pakan rata-rata harian (CPH) adalah 85 gram/ekor, maka kebutuhan per ekor hingga usia 20 minggu (84 hari) adalah sekitar $84 \times 0.085 \text{ kg} = 7.14$ kg. Total akumulasi pakan dari DOC hingga 20 minggu bisa mencapai 8-9 kg/ekor. Mengetahui angka ini memungkinkan peternak untuk negosiasi harga pakan dan memastikan ketersediaan dana.

3. Seleksi dan Grading (Culling)

Pada usia 8 minggu, peternak harus melakukan seleksi ketat. Ayam yang memiliki bobot jauh di bawah standar, cacat fisik, atau menunjukkan tanda-tanda penyakit kronis harus segera dipisahkan (culling) atau dijual. Mempertahankan ayam yang pertumbuhannya buruk hanya akan meningkatkan biaya pakan tanpa memberikan hasil yang sepadan, dan yang lebih penting, ayam yang sakit dapat menjadi sumber infeksi bagi kawanan yang sehat. Pemisahan dilakukan berdasarkan:

VII. Manajemen Lanjutan untuk Peternakan Skala Besar

Untuk peternakan Ayam KUB skala besar (di atas 1000 ekor), manajemen pada usia 8 minggu memerlukan sistem yang lebih terstruktur, terutama dalam hal pencatatan dan pengendalian mutu.

1. Pencatatan (Record Keeping) yang Detail

Pencatatan harus mencakup harian, mingguan, dan kumulatif:

2. Pengelolaan Limbah (Litter)

Pada skala besar, volume kotoran yang dihasilkan pada usia 2 bulan sangat besar. Manajemen litter yang efektif tidak hanya untuk kesehatan ayam tetapi juga untuk lingkungan. Limbah litter yang sudah dikeluarkan harus dikomposkan jauh dari kandang atau diproses menjadi pupuk. Jangan pernah menggunakan litter bekas dari kelompok ayam sebelumnya tanpa disinfeksi dan masa istirahat (downtime) yang memadai.

3. Teknik Pembibitan dan Pemuliaan (Jika KUB Indukan)

Jika peternakan ditujukan untuk memproduksi DOC (Day Old Chick), pada usia 8 minggu hingga 12 minggu adalah masa krusial untuk memastikan perkembangan organ reproduksi yang sehat. Ini melibatkan manajemen protein dan energi yang sangat tepat. Pakan yang terlalu kaya energi akan menyebabkan deposisi lemak di ovarium, yang dapat mengakibatkan prolaps atau kegagalan bertelur saat dewasa. Oleh karena itu, peternak perlu mengendalikan bobot badan target (standard body weight) dengan sangat ketat berdasarkan kurva pertumbuhan standar KUB.

4. Penggunaan Teknologi dan Otomatisasi

Dalam peternakan modern, penggunaan sistem otomatisasi pakan dan minum mulai dipertimbangkan pada fase grower. Dispenser pakan otomatis memastikan distribusi pakan yang cepat dan merata, mengurangi waktu yang dihabiskan oleh ayam untuk berebut, yang pada gilirannya mengurangi stres dan kanibalisme. Sensor suhu dan kelembaban harus terpasang untuk memicu sistem ventilasi atau misting otomatis jika kondisi lingkungan melebihi batas toleransi ayam.

Manajemen Ayam KUB pada usia 2 bulan adalah sebuah seni dan sains. Periode ini menuntut transisi yang mulus dari kebutuhan anak ayam yang intensif menjadi kebutuhan remaja yang berfokus pada pembentukan kerangka, otot, dan kematangan kekebalan tubuh. Dengan memprioritaskan kualitas pakan grower, menjaga kepadatan kandang yang ideal, dan melaksanakan protokol biosekuriti secara disiplin, peternak dapat memastikan bahwa Ayam KUB mereka berkembang menjadi ternak yang produktif, baik sebagai petelur maupun sumber daging berkualitas.

VIII. Analisis Mendalam Kualitas Pakan Grower: Bukan Sekadar Angka

Pemahaman mengenai pakan grower tidak hanya terbatas pada persentase protein kasar (PK) 17-19%. Kualitas pakan sangat bergantung pada ketersediaan hayati (bioavailability) dari nutrisi yang terkandung di dalamnya. Peternak yang mencampur pakan sendiri (self-mixing) harus sangat memperhatikan sumber baku pakan.

1. Pentingnya Biji-bijian sebagai Sumber Energi

Pada fase grower, sumber energi utama seperti jagung kuning harus berkualitas tinggi, bebas dari mikotoksin. Mikotoksin (racun jamur) yang umum seperti Aflatoksin sering mencemari jagung dan sangat berbahaya bagi hati serta sistem kekebalan ayam, bahkan dalam dosis rendah. Ayam KUB yang keracunan mikotoksin pada usia 8 minggu akan menunjukkan performa pertumbuhan yang terhenti meskipun konsumsi pakannya normal.

2. Keseimbangan Asam Amino (AA)

Protein kasar adalah total, tetapi yang penting adalah profil asam amino yang dapat dicerna (digestible amino acids). Metionin dan Lisin disebut AA pembatas karena seringkali menjadi defisit dan merupakan fondasi untuk pertumbuhan otot dan bulu.

3. Peran Serat Kasar (Fiber)

Meningkatkan serat kasar (3.5% hingga 5%) pada pakan grower memiliki dua fungsi utama: membuat ayam merasa kenyang (mengurangi kanibalisme) dan membantu perkembangan gizzard (empedal). Gizzard yang sehat adalah kunci bagi ayam untuk mencerna nutrisi dari pakan yang lebih kasar (seperti hijauan) di masa depan.

IX. Penanganan Lingkungan Mikro Kandang

Lingkungan mikro merujuk pada kondisi langsung di sekitar ayam, yang sangat dipengaruhi oleh suhu, kelembaban, dan gas berbahaya.

1. Manajemen Kelembaban Relatif (RH)

Kelembaban relatif ideal dalam kandang KUB usia 8 minggu adalah antara 60% hingga 70%. Kelembaban yang terlalu tinggi (>80%) memicu pertumbuhan jamur pada litter dan meningkatkan risiko Koksidiosis. Kelembaban yang terlalu rendah (<40%) meningkatkan debu, yang dapat memperburuk infeksi pernapasan. Penggunaan hygrometer (alat pengukur kelembaban) harus menjadi praktik standar.

2. Pengukuran dan Kontrol Gas Amonia

Kadar amonia (NH3) dalam kandang tidak boleh melebihi 20 ppm (parts per million). Kadar di atas 25 ppm menyebabkan luka bakar pada mata dan saluran pernapasan ayam. Jika bau amonia terdeteksi oleh manusia, kadarnya sudah sangat tinggi. Solusi darurat adalah meningkatkan ventilasi secara instan, mengganti bagian litter yang basah, dan menggunakan serbuk kapur tohor untuk mengikat amonia. Gas amonia adalah silent killer bagi performa pertumbuhan ayam pada fase grower.

X. Strategi Pengelolaan Kesehatan Usus (Gut Health)

Kesehatan usus (gut health) adalah garda terdepan sistem kekebalan. Ayam KUB yang memiliki usus sehat akan mencerna pakan lebih efisien dan lebih resisten terhadap penyakit.

1. Penggunaan Probiotik dan Prebiotik

Pada usia 2 bulan, sistem pencernaan ayam siap menerima bantuan dari probiotik (bakteri menguntungkan) dan prebiotik (makanan untuk bakteri menguntungkan). Pemberian probiotik membantu menstabilkan flora usus, terutama setelah program antibiotik atau vaksinasi. Sumber alami probiotik seperti fermentasi air tajin atau molase dapat digunakan, tetapi suplemen komersial biasanya lebih stabil dan terjamin.

2. Pengasaman Air Minum

Menjaga pH usus tetap asam (sekitar 6.0) sangat penting untuk mencegah pertumbuhan bakteri patogen seperti Salmonella dan E. coli. Penggunaan asam organik (seperti asam sitrat atau asam format) dalam air minum secara berkala dapat membantu menjaga lingkungan usus tetap optimal. Ini juga meningkatkan kemampuan ayam untuk menyerap mineral penting.

3. Pencegahan Disbakteriosis

Disbakteriosis adalah ketidakseimbangan flora usus, sering ditandai dengan feses berbusa atau lengket. Kondisi ini sering muncul akibat transisi pakan yang terlalu cepat atau pakan yang terkontaminasi. Penanganannya memerlukan kombinasi antibiotik (jika parah) dan penstabil flora usus (probiotik).

XI. Penanganan Ayam Jantan dan Betina pada Usia 8 Minggu

Meskipun Ayam KUB tidak menunjukkan dimorfisme seksual yang jelas saat DOC, pada usia 8 minggu perbedaan fisik (jengger, pial, ukuran tubuh) sudah mulai terlihat. Jika tujuannya adalah produksi telur (indukan), pemisahan jenis kelamin sangat dianjurkan untuk manajemen yang lebih spesifik.

1. Alasan Pemisahan (Sexing)

2. Indikasi Fisik untuk Pemisahan

Pada usia 8 minggu, ayam jantan KUB mulai memiliki jengger dan pial yang lebih merah, tebal, dan tegak. Bobotnya juga umumnya 5-10% lebih berat dari betina. Ekor jantan juga mulai membentuk bulu sekunder yang lebih panjang dan melengkung.

XII. Tantangan dan Solusi Khusus di Musim Perubahan

Ayam KUB pada usia 2 bulan sangat rentan terhadap perubahan cuaca ekstrem, terutama transisi dari musim kemarau ke hujan atau sebaliknya. Stres termal (dingin atau panas) akan menguras energi yang seharusnya digunakan untuk pertumbuhan.

1. Musim Hujan (Kelembaban Tinggi)

Risiko: Peningkatan kelembaban litter, peningkatan amonia, dan penyakit yang ditularkan melalui air (Koksidiosis, Kolibasilosis). Solusi: Angkat tirai kandang lebih tinggi di siang hari, tambahkan pemanas di malam hari jika suhu turun drastis, dan tambahkan kapur tohor secara reguler ke litter.

2. Musim Kemarau (Panas Ekstrem)

Risiko: Stres panas, dehidrasi, dan penurunan drastis nafsu makan. Solusi: Pastikan air minum dingin dan diganti beberapa kali sehari, berikan elektrolit, gunakan sistem misting atau sprinkling di atap, dan hindari pemberian pakan pada puncak panas (jam 11:00-14:00).

XIII. Analisis Kebutuhan Vitamin dan Mineral Khusus

Pakan pabrikan yang baik umumnya sudah mencakup kebutuhan vitamin dan mineral. Namun, jika peternak melihat tanda-tanda spesifik, suplementasi harus diberikan pada usia 8 minggu.

Manajemen Ayam KUB pada usia 8 minggu memerlukan pendekatan holistik, menggabungkan ilmu nutrisi, kesehatan lingkungan, dan biosekuriti yang ketat. Dengan perhatian yang detail pada fase transisi ini, peternak meletakkan dasar yang kuat untuk mendapatkan Ayam KUB yang sehat, produktif, dan menguntungkan di fase selanjutnya.

XIV. Implementasi Program Pengurangan Obat-obatan (Antibiotic Reduction)

Di banyak negara, tren peternakan bergeser menuju pengurangan penggunaan antibiotik untuk pencegahan (AGP). Manajemen Ayam KUB umur 2 bulan harus mendukung strategi ini, mengandalkan kekuatan biosekuriti dan suplemen alami.

1. Peningkatan Penggunaan Asam Lemak Rantai Pendek (SCFA)

Asam lemak rantai pendek, seperti Asam Butirat, dapat dimasukkan ke dalam pakan. Asam Butirat secara langsung menyehatkan sel-sel usus (enterosit) dan meningkatkan tinggi vili usus, yang berarti penyerapan nutrisi menjadi jauh lebih efisien. Usus yang sehat secara struktural lebih sulit ditembus oleh bakteri patogen.

2. Fitobiotik sebagai Pengganti Pendorong Pertumbuhan

Fitobiotik adalah aditif pakan yang berasal dari tanaman (misalnya, ekstrak bawang putih, kunyit, thyme). Senyawa bioaktif dalam fitobiotik memiliki sifat antimikroba alami, membantu mengendalikan populasi bakteri jahat tanpa menggunakan antibiotik. Beberapa fitobiotik juga merangsang sekresi enzim pencernaan, meningkatkan FCR.

XV. Manajemen Pencahayaan untuk Keseimbangan Hormonal

Meskipun manajemen cahaya paling krusial pada fase layer, pada usia 8 minggu, peternak harus mulai mengendalikan program pencahayaan untuk menghindari kematangan seksual yang terlalu dini pada betina.

1. Pembatasan Jam Cahaya (Growing Period)

Ayam KUB adalah ayam yang responsif terhadap cahaya. Kematangan seksual dini (sebelum 20 minggu) dapat menyebabkan ayam bertelur kecil dan tidak teratur. Untuk menahan kematangan seksual, program cahaya harus dibatasi pada 8 hingga 10 jam cahaya per hari (termasuk cahaya matahari). Jika menggunakan kandang tertutup, sistem pewaktuan otomatis (timer) harus diatur secara ketat.

2. Efek Cahaya pada Kanibalisme

Seperti disebutkan sebelumnya, cahaya yang terlalu intens (lebih dari 5-10 lux) meningkatkan risiko kanibalisme. Pastikan sumber cahaya terletak tinggi dan tersebar, dan idealnya menggunakan bola lampu dengan spektrum warna yang lebih hangat (kuning atau merah) untuk mengurangi agresi.

XVI. Protokol Penimbangan dan Evaluasi Uniformitas

Tujuan utama manajemen umur 2 bulan adalah mencapai uniformitas yang tinggi di dalam kawanan. Uniformitas adalah persentase ayam yang memiliki bobot dalam kisaran 10% dari bobot rata-rata kelompok.

1. Mengapa Uniformitas Penting?

Ayam dengan bobot yang tidak seragam akan menyebabkan masalah besar saat fase bertelur. Ayam yang terlalu kecil tidak akan mencapai ukuran organ reproduksi yang matang, sementara ayam yang terlalu besar cenderung gemuk dan mengalami prolaps. Uniformitas yang baik (target >80% pada usia 8 minggu) memastikan semua ayam mencapai kematangan pada saat yang bersamaan.

2. Cara Meningkatkan Uniformitas

XVII. Manajemen Stres Pasca Penanganan (Handling Stress)

Usia 8 minggu adalah periode di mana ayam sering mengalami penanganan: penimbangan, grading, atau vaksinasi ulangan. Setiap penanganan menyebabkan stres yang dapat menekan sistem kekebalan.

1. Meminimalkan Gangguan

Lakukan semua kegiatan penanganan di pagi hari yang sejuk dan selesaikan dengan cepat. Hindari penanganan saat suhu puncak siang hari. Pastikan petugas yang menangani ayam bergerak tenang dan tidak berisik.

2. Dukungan Pasca-Stres

Setelah penimbangan atau vaksinasi, berikan suplemen vitamin (terutama A, D, E, K) dan elektrolit dalam air minum selama 24-48 jam. Elektrolit membantu mengembalikan keseimbangan osmotik yang hilang akibat stres.

XVIII. Penggunaan Herbal dan Suplemen Alami

Dalam konteks peternakan KUB semi-intensif, penggunaan suplemen alami semakin populer sebagai alternatif pencegahan penyakit.

Penerapan praktik-praktik manajemen lanjutan ini pada Ayam KUB umur 2 bulan akan memastikan bahwa investasi yang telah ditanamkan sejak fase DOC tidak sia-sia, menghasilkan kawanan yang tangguh, seragam, dan siap untuk mencapai potensi produktifnya secara maksimal di masa depan.

🏠 Kembali ke Homepage