Aulia Home bukan sekadar gaya desain interior; ini adalah sebuah filosofi hidup yang menempatkan ketenangan, keanggunan, dan fungsi sebagai poros utama. Dalam bahasa Arab, ‘Aulia’ sering dihubungkan dengan konsep wali atau sesuatu yang mulia dan dekat. Dalam konteks hunian, Aulia Home mewakili ruang suci pribadi, sebuah tempat perlindungan yang dirancang untuk mendukung kesejahteraan spiritual dan fisik penghuninya. Ini adalah pencarian akan kesederhanaan yang mewah, di mana setiap elemen memiliki makna, dan kekacauan visual dieliminasi demi menciptakan harmoni yang abadi.
Pendekatan desain ini menekankan kualitas di atas kuantitas. Alih-alih mengikuti tren sesaat, Aulia Home berpegangan pada prinsip-prinsip desain klasik yang tak lekang oleh waktu, memadukannya dengan sentuhan minimalis modern. Hasilnya adalah ruang yang terasa hangat, mengundang, namun tetap menunjukkan kemewahan yang tenang dan terperinci. Artikel ini akan mengupas tuntas setiap lapisan dari Aulia Home, mulai dari konsep dasar hingga implementasi material, warna, dan pencahayaan yang membawa semangat keanggunan abadi ke dalam setiap sudut rumah.
Untuk memahami mengapa Aulia Home begitu menenangkan, kita harus melihat tiga pilar fundamental yang menopang seluruh konsep desain ini:
Kesederhanaan dalam Aulia Home tidak berarti hampa, melainkan berarti jelas dan terstruktur. Garis-garis bersih, furnitur yang memiliki bentuk esensial, dan penataan ruang terbuka adalah kuncinya. Penghindaran dekorasi yang berlebihan memastikan bahwa mata dapat beristirahat, dan pikiran tidak terbebani oleh stimulus visual yang tidak perlu. Setiap perabotan dipilih karena fungsi ganda—estetika dan kegunaannya—menciptakan efisiensi ruang yang maksimal.
Meskipun bentuknya sederhana, Aulia Home mengandalkan kekayaan tekstur untuk memberikan kedalaman dan kehangatan. Penggunaan material alami seperti kayu yang belum diolah, linen, wol, batu alam, dan keramik handmade menjadi ciri khas. Kontras antara permukaan halus (seperti marmer) dan permukaan kasar (seperti anyaman rami) menciptakan dialog visual yang kaya tanpa perlu warna-warna mencolok.
Cahaya, baik alami maupun buatan, adalah jiwa dari Aulia Home. Desain harus memaksimalkan penetrasi cahaya matahari. Ketika cahaya berinteraksi dengan tekstur dan palet warna netral, ruangan menjadi hidup dan terasa lebih luas. Pencahayaan buatan dirancang secara berlapis (ambient, task, accent) untuk menciptakan suasana intim dan fleksibel, sesuai dengan waktu dan aktivitas penghuni.
Setiap ruang dalam Aulia Home memiliki perlakuan khusus, dirancang untuk melayani kebutuhan spesifik sambil mempertahankan konsistensi estetika yang menenangkan.
Ruang tamu adalah wajah dari Aulia Home. Di sini, fokus diletakkan pada menciptakan zona percakapan yang nyaman. Furnitur haruslah besar, empuk, dan berlapis bahan alami. Sofa linen berwarna krem atau abu-abu pucat dipadukan dengan karpet wol tebal berwarna senada. Meja kopi sering kali terbuat dari balok kayu solid atau marmer dengan vena halus, berfungsi sebagai jangkar visual.
Kunci sukses dalam ruang tamu Aulia Home adalah memastikan tidak ada barang yang diletakkan tanpa tujuan. Dekorasi dikurasi dengan cermat, mencerminkan perjalanan atau minat pemilik rumah, bukan sekadar mengisi kekosongan. Sistem penyimpanan tersembunyi (built-in cabinetry) sangat penting untuk menjaga permukaan tetap bersih dan rapi.
Dapur dalam konsep Aulia Home adalah perpaduan sempurna antara fungsi modern dan estetika tradisional yang hangat. Material dominan di sini adalah kayu (untuk kabinet bawah atau pulau) dan batu alam (untuk meja kerja). Warna yang dipilih adalah putih, krem, atau abu-abu batu untuk memberikan kesan kebersihan dan cahaya.
Peralatan dapur modern diintegrasikan secara mulus ke dalam kabinet, mengurangi distraksi visual. Pulau dapur sering kali dirancang sangat besar, berfungsi tidak hanya sebagai area persiapan makanan tetapi juga sebagai titik kumpul informal. Di atas pulau, lampu gantung minimalis dengan desain geometris dari bahan alami (seperti kuningan matte atau keramik) menjadi aksen penting.
Ruang makan didominasi oleh meja panjang dari kayu solid, menekankan nilai kebersamaan. Kursi makan dipilih dengan ergonomi yang tinggi dan bantalan lembut, mengundang tamu untuk berlama-lama. Pencahayaan di atas meja makan harus hangat dan terfokus, menciptakan suasana intim saat santap malam.
Kamar tidur adalah manifestasi paling murni dari filosofi Aulia Home: Sanctuary. Tujuannya adalah mempromosikan istirahat total dan pemulihan. Palet warna sangat diredam—putih gading, taupe, dan abu-abu lembut. Tempat tidur harus menjadi fokus utama, sering kali berukuran besar dengan sandaran kepala berlapis kain mewah atau kayu bertekstur alami.
Lapisan tempat tidur (bedding) adalah investasi utama: seprai linen berkualitas tinggi, selimut kasmir atau wol alpaka, dan bantal dalam berbagai kepadatan. Semua ini memberikan sensasi mewah saat disentuh. Jendela harus dilengkapi dengan tirai ganda—tirai tipis (sheer) untuk memaksimalkan cahaya pagi dan tirai tebal (blackout) untuk memastikan kegelapan total saat tidur.
Pencahayaan malam berupa lampu meja rendah dengan dimmer, menghindari lampu langit-langit yang terang. Penyimpanan harus 100% terintegrasi. Lemari dan laci built-in membantu menyembunyikan pakaian dan barang pribadi, menjaga ruangan bebas dari kekacauan yang mengganggu tidur.
Keindahan Aulia Home terletak pada penguasaan material yang tulus. Material dipilih bukan hanya berdasarkan penampilan, tetapi juga pada bagaimana mereka terasa saat disentuh, bagaimana mereka menua, dan bagaimana mereka berinteraksi dengan cahaya.
Kayu adalah tulang punggung estetika ini. Pilihan utama adalah kayu jati Belanda (untuk warna terang dan urat yang halus), oak (untuk ketahanan dan tekstur yang kuat), atau kenari (untuk warna yang lebih gelap dan kaya). Yang paling penting adalah finishingnya. Finishing matte atau minyak alami lebih disukai daripada pernis mengkilap, karena memungkinkan tekstur alami kayu tetap menonjol dan terasa organik. Kayu digunakan di lantai (papan lebar), panel dinding, dan furnitur utama.
Marmer (khususnya yang berwarna putih atau abu-abu pucat dengan urat minimal), travertin, atau granit yang diredam digunakan untuk lantai kamar mandi, meja dapur, dan terkadang sebagai permukaan meja. Penggunaan batu memberikan sensasi dingin dan kokoh yang menyeimbangkan kehangatan kayu. Permukaan batu harus dijaga agar tetap bersih, menekankan keindahan alami urat batunya.
Tekstil adalah tempat Aulia Home benar-benar bersinar dalam hal kenyamanan. Fokus utamanya adalah pada serat alami:
Lapisan tekstil menciptakan kedalaman. Misalnya, menumpuk karpet rami di bawah karpet wol yang lebih lembut, atau memadukan bantal katun polos dengan bantal kulit halus. Sentuhan ini memastikan bahwa meskipun palet warnanya netral, ruangan jauh dari kata membosankan.
Palet warna Aulia Home adalah spektrum monokromatik dan netral yang sangat luas. Warna-warna ini dipilih karena kemampuannya untuk memantulkan cahaya dan menciptakan suasana tenang. Palet ini mendukung keanggunan abadi, karena tidak mudah ketinggalan zaman seperti warna-warna trendi.
Warna dasar adalah putih yang hangat, krem (ivory), dan abu-abu muda (dove gray).
Aksen warna digunakan hemat-hemat, biasanya melalui seni, tanaman, atau aksesori kecil. Aksen yang digunakan harus bersumber dari alam:
Penggunaan warna dalam Aulia Home adalah tentang gradasi. Dinding mungkin berwarna putih gading, furnitur satu tingkat lebih gelap (taupe), dan bantal satu tingkat lebih terang (krem). Gradasi ini menciptakan kesan ruang yang kaya, seolah-olah warna tersebut tumbuh dari tanah itu sendiri.
Seperti namanya, Aulia Home sangat bergantung pada ‘cahaya’ untuk mendefinisikan ruang. Desain pencahayaan di sini adalah seni multilayered yang tidak boleh diabaikan.
Arsitektur harus memastikan jendela dan pintu kaca didesain besar. Gorden harus mudah dibuka dan idealnya menggunakan material tipis yang memungkinkan cahaya menyebar merata, bukan memblokirnya. Cermin diletakkan secara strategis untuk memantulkan cahaya alami jauh ke dalam ruangan yang lebih gelap.
Setiap ruangan harus memiliki minimal tiga jenis pencahayaan:
Suhu warna (Kelvin) sangat penting. Aulia Home selalu mengutamakan cahaya yang hangat (warm white), idealnya antara 2700K hingga 3000K. Cahaya yang terlalu biru (di atas 4000K) terasa dingin dan tidak serasi dengan filosofi kenyamanan dan ketenangan rumah ini.
Di Aulia Home, dekorasi bukan sekadar mengisi rak, melainkan narasi visual tentang siapa penghuninya. Pendekatan ini adalah 'Less is More,' namun setiap 'Less' memiliki kualitas dan cerita yang tinggi.
Daripada dekorasi massal, Aulia Home memilih seni orisinal. Lukisan abstrak bertekstur, keramik buatan tangan, atau patung kayu minimalis. Seni harus memberikan jeda visual yang menenangkan, bukan kejutan yang mengganggu. Keramik sering kali dibiarkan polos atau memiliki glasir matte yang bersahaja.
Tanaman hijau seperti Fiddle Leaf Fig, Sansevieria, atau Olive Tree adalah esensial. Mereka tidak hanya menambahkan warna hijau yang menenangkan tetapi juga meningkatkan kualitas udara. Pot tanaman harus terbuat dari bahan alami seperti terakota, batu, atau keranjang anyaman rami.
Kenyamanan Aulia Home juga menyentuh indra penciuman. Penghindaran pewangi sintetis dan penggunaan difuser minyak esensial (seperti sandalwood, cedarwood, atau lavender) membantu menciptakan suasana damai. Bau adalah bagian dari kenangan, dan Aulia Home dirancang untuk menciptakan kenangan yang tenang dan bersih.
Meskipun Aulia Home menghargai nilai tradisional dan alami, ia tidak mengabaikan kenyamanan modern. Teknologi harus diintegrasikan secara cerdas dan senyap. Semua kabel disembunyikan. Speaker audio disembunyikan di balik panel dinding atau diintegrasikan ke dalam furnitur.
Sistem smart home digunakan untuk mengontrol pencahayaan (dimmer), suhu, dan tirai. Kontrol ini harus intuitif dan minimalis, memungkinkan penghuni untuk dengan mudah menyesuaikan lingkungan mereka tanpa tampilan perangkat keras yang mencolok. Estetika yang bersih dipertahankan dengan menempatkan stasiun pengisian daya tersembunyi di dalam laci atau kabinet.
Konsep ruang negatif—ruang kosong di sekitar objek—adalah kunci dalam Aulia Home. Ini adalah ruang bernapas bagi mata. Dengan sengaja membiarkan dinding kosong atau membatasi perabotan, kita mengurangi 'kebisingan' visual yang dapat membebani pikiran.
Desain ini secara langsung berkontribusi pada kesehatan mental. Ruangan yang teratur dan bersih seringkali mencerminkan pikiran yang teratur. Aulia Home, dengan penekanannya pada material alami, cahaya, dan ketenangan, berfungsi sebagai detoksifikasi dari kehidupan luar yang serba cepat dan penuh tekanan. Ini adalah investasi jangka panjang dalam kualitas hidup.
Filosofi Aulia tidak berhenti di ambang pintu. Area luar ruangan harus berfungsi sebagai perpanjangan alami dari interior.
Aulia Home adalah desain yang bertanggung jawab. Pilihan material tidak hanya didasarkan pada estetika, tetapi juga pada durabilitas dan sumbernya. Kayu yang bersertifikat, bahan yang dapat didaur ulang, dan fokus pada produk lokal adalah prioritas.
Karena Aulia Home berfokus pada kualitas tinggi, perawatannya cenderung lebih mudah. Material alami menua dengan anggun—kayu mendapatkan patina, dan linen menjadi lebih lembut dari waktu ke waktu. Hal ini mendorong penghuni untuk menghargai proses penuaan rumah, alih-alih terus-menerus mencari pengganti baru. Rumah ini dirancang untuk bertahan seumur hidup, menjadi warisan kenyamanan dan keanggunan.
Setiap investasi dalam furnitur utama, seperti sofa atau meja makan, harus dipertimbangkan dari perspektif keawetan. Furnitur dalam Aulia Home didasarkan pada desain klasik yang tidak akan terlihat usang dalam sepuluh atau dua puluh tahun ke depan. Ini mengurangi kebutuhan untuk sering mengganti perabotan, sejalan dengan prinsip keberlanjutan.
Meskipun Aulia Home tampak teratur dan sempurna, filosofi ini juga merangkul sedikit sentuhan dari estetika Wabi-Sabi Jepang—menemukan keindahan dalam ketidaksempurnaan dan ketidakabadian. Retakan kecil di keramik, urat kayu yang menonjol, atau sedikit noda pada linen dianggap sebagai bagian dari sejarah rumah, bukan sebagai kekurangan yang harus diperbaiki segera. Hal ini memungkinkan ruang untuk terasa lebih manusiawi dan mengundang, bukan seperti museum yang steril.
Netralitas warna dalam Aulia Home bukan berarti kurangnya imajinasi, melainkan cara untuk menempatkan fokus pada interaksi antara bentuk, tekstur, dan cahaya. Mari kita telaah lebih jauh tentang gradasi abu-abu dan krem:
Abu-abu dalam Aulia Home hampir selalu dicampur dengan sedikit cokelat atau kuning, menghasilkan 'Greige' (Grey + Beige) atau 'Taupe'. Warna-warna ini memiliki keuntungan ganda: mereka memberikan kontras yang cukup dengan warna putih murni tanpa terasa dingin (seperti abu-abu biru), dan mereka sangat fleksibel, terlihat indah di bawah cahaya alami maupun buatan yang hangat. Taupe sering digunakan untuk dinding utama, memberikan latar belakang yang tenang bagi karya seni dan tekstil berwarna krem.
Putih murni seringkali terlalu keras. Sebaliknya, Aulia Home menggunakan 'putih kulit telur' (shell white) atau 'off-white' yang memiliki undertone kemerahan atau kekuningan. Putih ini menciptakan resonansi dengan material alami, membuat ruangan terasa seperti sedang memeluk, bukan memantul. Langit-langit biasanya dicat dengan warna yang sedikit lebih terang daripada dinding untuk mempertinggi ruangan.
Dalam aspek arsitektur, Aulia Home mengedepankan geometri yang sederhana. Pintu dan jendela tanpa bingkai yang mencolok (frameless), kabinet yang dipasang rata dengan dinding (flush mounting), dan tidak adanya hiasan tepi yang berlebihan (trimming) menciptakan aliran yang tak terputus. Filosofi ini berlaku bahkan untuk detail terkecil seperti saklar lampu dan stop kontak, yang sebisa mungkin disembunyikan atau dipilih dalam warna yang menyatu sempurna dengan dinding.
Penyimpanan vertikal yang mencapai langit-langit juga menjadi ciri khas. Kabinet tinggi memaksimalkan ruang penyimpanan dan menghilangkan permukaan atas yang dapat mengumpulkan debu dan kekacauan. Solusi penyimpanan yang cerdas ini memastikan bahwa fungsi dan kerapian berjalan beriringan.
Aulia Home adalah jawaban bagi mereka yang mencari pelarian dari dunia yang bising. Ini adalah desain yang tidak menuntut perhatian, melainkan memberikannya—perhatian terhadap detail, kenyamanan, dan keindahan yang mendalam. Dengan berinvestasi pada material alami yang menua dengan indah, palet warna yang tenang, dan penguasaan pencahayaan, kita tidak hanya membangun sebuah rumah, tetapi menciptakan sebuah warisan keanggunan dan ketenangan yang abadi.
Memasuki Aulia Home berarti memasuki ruang di mana setiap elemen bekerja sama untuk meningkatkan kedamaian batin. Ini adalah tempat di mana kualitas lebih penting daripada volume, dan di mana kesederhanaan adalah bentuk kemewahan tertinggi. Filosofi ini menjamin bahwa rumah tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga sumber inspirasi dan kesejahteraan sejati bagi semua yang menghuninya.
Untuk mencapai esensi Aulia Home, seseorang harus selalu bertanya: Apakah elemen ini menambah kedamaian atau kekacauan? Jika jawabannya adalah kedamaian, maka ia cocok. Jika kekacauan, maka ia harus dihilangkan. Inilah disiplin yang diperlukan untuk menciptakan surga pribadi yang terkurasi dengan sempurna dan penuh makna.
Kombinasi antara tekstur kasar dari batu alam pada lantai dan kehalusan linen pada gorden menciptakan kontras taktil yang menarik. Sentuhan akhir pada detail kecil, seperti pegangan pintu dari kuningan matte atau kaki meja dari besi tempa minimalis, melengkapi keseluruhan visual yang rapi dan elegan. Semua ini berkontribusi pada pengalaman menyeluruh di mana rumah berfungsi sebagai cerminan diri yang tenang dan damai.
Desain ini juga sangat adaptif. Meskipun berakar pada kesederhanaan, ia dapat diinterpretasikan dalam berbagai skala, mulai dari apartemen kecil hingga rumah pedesaan yang luas. Kuncinya adalah konsistensi dalam material dan niat. Setiap keputusan desain harus berpusat pada menciptakan ruang yang mendukung relaksasi dan keindahan yang tidak pernah usang, memastikan bahwa Aulia Home akan terus menjadi tempat perlindungan bagi generasi mendatang.
Di Aulia Home, tinggi plafon (langit-langit) seringkali ditingkatkan untuk memperkuat kesan lapang dan cahaya. Plafon yang tinggi memberikan 'ruang bernapas' dan menonjolkan vertikalitas, membuat ruangan terasa lebih agung. Proporsi adalah segalanya; furnitur dipilih agar sesuai dengan skala ruangan, menghindari potongan yang terlalu besar yang dapat membuat ruangan terasa sesak atau terlalu kecil yang membuatnya hilang di tengah ruang.
Cetakan dan lis di sepanjang pertemuan dinding dan plafon (cornice) dijaga seminimal mungkin atau dihilangkan sama sekali. Ketika digunakan, cetakan tersebut harus sederhana dan geometris, bukan bergaya tradisional yang rumit, agar tetap sejalan dengan estetika garis bersih modern. Pengecualian mungkin diberikan pada rumah yang lebih tua, di mana elemen klasik dipertahankan tetapi dicat dengan warna dinding untuk mengurangi kontras visual.
Pintu interior seringkali merupakan 'slab doors'—pintu polos tanpa panel dekoratif—dengan engsel tersembunyi. Pintu ini dicat warna dinding, membuatnya hampir tak terlihat ketika tertutup. Ini membantu menjaga aliran visual yang mulus dari satu ruang ke ruang lain. Jendela, idealnya, harus berupa kaca besar, tanpa banyak sekat (mullions), untuk memaksimalkan pandangan luar dan masuknya cahaya.
Ketika sekat diperlukan untuk integritas struktural atau estetika, mereka harus tipis dan berwarna gelap (hitam matte atau abu-abu gelap) untuk menciptakan kontras tajam yang minimalis dengan latar belakang yang terang. Perlengkapan jendela seperti kunci dan pegangan harus dipilih dengan hati-hati, seringkali menggunakan baja tahan karat atau kuningan matte minimalis.
Salah satu kekayaan Aulia Home adalah kemampuannya untuk mengintegrasikan seni lokal dan kerajinan tangan. Hal ini memberikan rumah karakter yang unik dan mendukung komunitas seniman. Namun, pemilihan karya ini harus tetap berpegang pada palet warna yang diredam dan tekstur alami.
Penggunaan keramik buatan tangan Indonesia, misalnya dari Kasongan atau Bali, yang memiliki glasir alami, matte, atau dibiarkan tanpa glasir (terakota) sangat penting. Keramik ini berfungsi sebagai vas, mangkuk buah, atau dekorasi meja. Bentuknya harus organik, sedikit tidak beraturan, sesuai dengan prinsip apresiasi ketidaksempurnaan.
Rotan dan anyaman bambu digunakan untuk furnitur luar ruangan, lampu gantung, atau keranjang penyimpanan. Material ini menambahkan lapisan tekstur yang ringan dan sentuhan tropis yang halus, mengingatkan pada hubungan erat dengan alam. Kain tenun ikat atau songket yang ditenun secara tradisional dapat digunakan sebagai bantal aksen atau selimut lempar, asalkan warna yang dipilih adalah indigo alami, krem, atau cokelat tanah.
Ketenangan di Aulia Home tidak hanya visual, tetapi juga auditori. Perencanaan akustik sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang damai. Dinding dan lantai yang kedap suara memastikan privasi dan mengurangi kebisingan eksternal yang mengganggu.
Di dalam ruangan, material lembut seperti karpet tebal, gorden berlapis, dan pelapis dinding akustik yang tersembunyi membantu meredam gema. Ini membuat percakapan menjadi lebih tenang dan suasana lebih intim. Filosofi Aulia menolak suara yang keras dan mengganggu, mendukung suara yang lembut—musik instrumental yang tenang, bunyi air, atau hening yang nyaman.
Sistem audio, seperti yang disebutkan sebelumnya, harus terintegrasi. Speaker berkualitas tinggi yang tersembunyi memberikan suara yang kaya dan merata tanpa mengorbankan estetika. Ini adalah tentang menciptakan pengalaman multisensori, di mana setiap indra merasa diperhatikan dan ditenangkan.
Aliran yang mulus antara ruangan adalah tanda Aulia Home yang terencana dengan baik. Ini dicapai melalui:
Aliran ini mempromosikan kemudahan bergerak dan interaksi sosial. Dalam gaya hidup modern, di mana seringkali batas antara bekerja, bersantai, dan makan menjadi kabur, aliran yang baik sangat vital untuk menjaga perasaan terbuka dan fleksibel.
Cermin adalah alat penting dalam Aulia Home. Mereka digunakan tidak hanya untuk fungsi praktis, tetapi juga untuk:
Permukaan reflektif lainnya, seperti kuningan poles pada vas atau permukaan air pada fitur air, digunakan secara hemat untuk menangkap dan memecah cahaya, menambahkan dinamika tanpa mengganggu ketenangan visual.
Kamar mandi dalam Aulia Home adalah spa pribadi. Ruangan ini harus menjadi tempat ritual perawatan diri yang menenangkan. Material utama adalah batu alam dan kayu yang tahan lembab.
Tujuan kamar mandi Aulia adalah eliminasi stres, menjadikannya ruang di mana kesibukan hari terlepas, digantikan oleh ketenangan dan sensasi alami.
Meskipun berpegang pada prinsip abadi, Aulia Home juga melihat ke masa depan. Desain ini semakin mengintegrasikan elemen Biofilik, di mana manusia merasa lebih terhubung dengan alam.
Konsep Biofilik diwujudkan melalui dinding hijau (vertical garden) indoor yang terawat baik, jendela yang sangat besar yang menghilangkan hambatan antara dalam dan luar, dan penggunaan material mentah yang dominan. Ini bukan hanya estetika, tetapi pengakuan bahwa desain rumah memiliki dampak mendalam pada psikologi dan kesehatan penghuninya. Aulia Home berjanji untuk terus menjadi sebuah rumah yang bukan hanya indah untuk dilihat, tetapi juga menyenangkan dan menyehatkan untuk ditinggali.
Keanggunan yang dicari dalam Aulia Home adalah keanggunan yang datang dari kedalaman dan ketulusan, bukan dari pajangan kekayaan. Ini adalah gaya hidup yang diprioritaskan, di mana waktu untuk istirahat, refleksi, dan interaksi yang bermakna diutamakan di atas segalanya. Kesederhanaan, cahaya, dan tekstur adalah bahasa universal yang memungkinkan rumah ini berbicara dengan jiwa, menciptakan tempat suci yang benar-benar abadi.
Setiap detail, mulai dari bagaimana pintu kabinet menutup perlahan hingga sensasi kaki menginjak karpet wol tebal di pagi hari, telah dipertimbangkan. Aulia Home adalah masterclass dalam menciptakan pengalaman hunian yang holistik dan menenangkan, sebuah investasi dalam kualitas hidup yang sesungguhnya.