Amalan Istimewa Setelah Sholat Ashar: Kunci Ketenangan dan Keberkahan

Waktu Ashar adalah sebuah persimpangan. Ia bukan sekadar penanda bergesernya siang menuju senja, tetapi juga sebuah momen spiritual yang sarat makna. Saat matahari mulai condong ke ufuk barat, saat bayang-bayang benda memanjang melebihi tingginya, di situlah terbentang sebuah kesempatan emas bagi setiap hamba untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Sholat Ashar, yang disebut-sebut sebagai Sholat Wustha atau sholat pertengahan, memiliki kedudukan yang sangat istimewa. Mengisinya dengan amalan-amalan penuh khusyuk setelah menunaikannya adalah cara terbaik untuk menutup lembaran amal harian dengan tinta kebaikan dan mempersiapkan diri menyambut malam dengan hati yang tenteram.

Banyak di antara kita yang mungkin tergesa-gesa setelah salam, kembali tenggelam dalam kesibukan duniawi yang seolah tiada akhir. Namun, meluangkan beberapa menit saja untuk berdzikir, berdoa, dan merenung setelah sholat Ashar dapat memberikan dampak luar biasa bagi ketenangan jiwa, keberkahan rezeki, dan kekuatan iman. Ini adalah waktu di mana para malaikat pencatat amal siang bersiap untuk 'naik' dan digantikan oleh malaikat malam. Alangkah indahnya jika laporan amal kita ditutup dengan lantunan dzikir dan untaian doa yang tulus kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Keistimewaan Waktu Setelah Sholat Ashar

Untuk memahami mengapa amalan setelah sholat Ashar begitu ditekankan, kita perlu menyelami kedudukan waktu ini dalam Al-Qur'an dan Hadits. Waktu Ashar adalah momen krusial yang menyimpan banyak rahasia dan keutamaan.

Sholat Wustha: Sholat Pertengahan yang Agung

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an, yang mengisyaratkan pentingnya sebuah sholat spesifik di antara sholat lima waktu:

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَىٰ وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ

"Peliharalah semua sholat(mu), dan (peliharalah) sholat wustha. Berdirilah untuk Allah (dalam sholatmu) dengan khusyu'." (QS. Al-Baqarah: 238)

Para ulama tafsir memiliki beberapa pendapat mengenai sholat mana yang dimaksud dengan "Sholat Wustha". Namun, pendapat yang paling kuat dan dipegang oleh mayoritas ulama, berdasarkan hadits-hadits shahih, adalah Sholat Ashar. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah riwayat:

"Mereka (kaum musyrikin) telah menyibukkan kita dari sholat wustha, (yaitu) sholat Ashar." (HR. Bukhari dan Muslim)

Penyebutan secara khusus ini menunjukkan betapa agungnya kedudukan Sholat Ashar. Allah memerintahkan kita untuk menjaganya secara spesifik setelah memerintahkan untuk menjaga seluruh sholat. Ini adalah sinyal bahwa ada keutamaan dan perhatian ekstra yang harus kita berikan pada sholat ini dan waktu di sekitarnya.

Waktu Pergantian Malaikat Pencatat Amal

Salah satu keistimewaan terbesar waktu Ashar adalah ia menjadi salah satu dari dua waktu pergantian tugas para malaikat yang mencatat amal perbuatan manusia. Waktu yang lainnya adalah saat sholat Subuh. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan fenomena agung ini dalam sabdanya:

"Para malaikat malam dan malaikat siang silih berganti mendatangi kalian. Mereka berkumpul pada waktu sholat Subuh dan sholat Ashar. Kemudian, para malaikat yang menyertai kalian semalam suntuk naik (ke langit). Allah bertanya kepada mereka—dan Dia lebih mengetahui keadaan mereka—'Bagaimana kalian tinggalkan hamba-hamba-Ku?' Mereka menjawab, 'Kami tinggalkan mereka dalam keadaan sedang sholat, dan kami datangi mereka dalam keadaan sedang sholat'." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini memberikan gambaran yang sangat indah. Bayangkan, saat para malaikat melaporkan aktivitas kita kepada Allah, mereka bersaksi bahwa kita sedang berada dalam kondisi terbaik, yaitu mendirikan sholat atau berdzikir setelahnya. Amalan yang kita lakukan setelah salam Ashar menjadi penutup laporan amal harian kita. Bukankah ini motivasi yang luar biasa untuk memperbanyak istighfar, tasbih, dan doa di waktu yang berharga ini?

Ancaman Keras Bagi yang Meninggalkannya

Keagungan Sholat Ashar juga terlihat dari betapa kerasnya ancaman bagi orang yang dengan sengaja meninggalkannya. Hal ini menunjukkan betapa krusialnya sholat ini dalam neraca amal seorang hamba. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Barangsiapa meninggalkan sholat Ashar, maka terhapuslah amalnya." (HR. Bukhari)

Dalam riwayat lain, beliau bersabda:

"Orang yang terlewat (tidak mengerjakan) sholat Ashar, seakan-akan ia telah kehilangan keluarga dan hartanya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Ancaman ini bukanlah hal sepele. Kehilangan seluruh keluarga dan harta adalah kerugian duniawi terbesar yang bisa dibayangkan. Rasulullah menggunakan perumpamaan ini untuk menggambarkan betapa dahsyatnya kerugian ukhrawi bagi mereka yang lalai terhadap sholat Ashar. Oleh karena itu, tidak hanya menunaikannya tepat waktu, tetapi juga menghiasinya dengan amalan-amalan setelahnya adalah bentuk kesyukuran dan penjagaan kita terhadap perintah agung ini.

Rangkaian Dzikir dan Wirid Pokok Setelah Salam

Setelah menyelesaikan sholat Ashar dengan salam, janganlah terburu-buru beranjak. Luangkanlah waktu sejenak untuk menyambung koneksi spiritual dengan Allah melalui dzikir-dzikir yang telah diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Dzikir ini laksana air sejuk yang menyirami taman hati, menumbuhkan ketenangan dan kedamaian.

1. Membaca Istighfar (Permohonan Ampun)

Langkah pertama dan utama adalah memohon ampunan. Mengapa? Karena dalam sholat kita, seringkali masih terdapat kekurangan, kekurangkhusyukan, dan pikiran yang melayang ke mana-mana. Istighfar adalah cara kita menambal kekurangan tersebut dan mengakui kelemahan kita di hadapan Allah Yang Maha Sempurna. Rasulullah sendiri, yang dijamin masuk surga dan diampuni dosa-dosanya, senantiasa beristighfar setelah sholat.

Beliau biasa membaca:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ

"Aku memohon ampun kepada Allah." (Dibaca 3 kali)

Setelah itu dilanjutkan dengan doa:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

"Ya Allah, Engkau adalah As-Salam (Maha Pemberi Keselamatan), dan dari-Mulah keselamatan. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Maha Agung dan Maha Mulia." (HR. Muslim)

Istighfar membersihkan hati dari noda-noda dosa yang mungkin kita lakukan sepanjang hari. Ia membuka pintu rahmat dan menjadikan doa-doa kita selanjutnya lebih mudah untuk diijabah. Ini adalah adab seorang hamba: memulai permohonan dengan pengakuan dosa dan permohonan ampun.

2. Melantunkan Tasbih, Tahmid, dan Takbir

Ini adalah wirid yang sangat populer dan memiliki keutamaan yang luar biasa. Kombinasi tiga kalimat mulia ini—Tasbih (Subhanallah), Tahmid (Alhamdulillah), dan Takbir (Allahu Akbar)—adalah bentuk pujian tertinggi kepada Allah.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Barangsiapa yang bertasbih (mengucapkan 'Subhanallah') setelah setiap sholat sebanyak 33 kali, bertahmid (mengucapkan 'Alhamdulillah') sebanyak 33 kali, dan bertakbir (mengucapkan 'Allahu Akbar') sebanyak 33 kali, itu semua berjumlah 99, lalu ia menggenapkannya menjadi 100 dengan (membaca):

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

'Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.'

...maka akan diampuni dosa-dosanya meskipun sebanyak buih di lautan." (HR. Muslim)

Mari kita renungkan makna di balik setiap kalimat:

Mengamalkan wirid ini secara rutin setelah Ashar adalah investasi akhirat yang sangat menguntungkan, dengan modal yang ringan di lisan namun berat di timbangan amal.

3. Membaca Ayat Kursi: Penjaga Menuju Surga

Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255) adalah ayat yang paling agung di dalam Al-Qur'an. Kandungannya merangkum sifat-sifat kebesaran, kekuasaan, ilmu, dan kehendak Allah secara komprehensif. Keutamaan membacanya setelah sholat fardhu sangatlah besar, termasuk setelah sholat Ashar.

ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ

"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda mengenai keutamaannya:

"Barangsiapa membaca Ayat Kursi setiap selesai sholat fardhu, maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga kecuali kematian." (HR. An-Nasa'i, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

Hadits ini adalah sebuah jaminan yang luar biasa. Dengan amalan yang begitu ringan—hanya membutuhkan waktu kurang dari satu menit—kita dijanjikan surga. Ini menunjukkan betapa pemurahnya Allah dan betapa besar barokah yang terkandung dalam ayat yang agung ini. Merutinkannya setelah Ashar berarti kita memastikan satu lagi langkah kita lebih dekat menuju surga-Nya.

4. Membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas

Tiga surat terakhir dalam Al-Qur'an ini dikenal sebagai Al-Mu'awwidzat, yaitu surat-surat perlindungan. Membacanya setelah sholat Ashar memiliki keutamaan khusus, terutama karena waktu senja adalah waktu di mana kejahatan dan gangguan seringkali mulai muncul.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Bacalah (surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas) ketika sore dan pagi hari sebanyak tiga kali, maka itu mencukupimu dari segala sesuatu." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Waktu setelah sholat Ashar termasuk dalam kategori waktu sore. Membaca ketiganya, masing-masing satu kali setelah sholat fardhu biasa, dan tiga kali setelah Subuh dan Ashar (atau Maghrib), adalah sunnah yang sangat dianjurkan.

Dengan membaca tiga surat ini, kita seolah-olah mengenakan baju zirah spiritual yang akan melindungi kita dari berbagai marabahaya hingga malam tiba.

Doa-Doa Mustajab di Waktu Senja

Setelah membasahi lisan dengan dzikir dan pujian, inilah saatnya mengangkat kedua tangan untuk memanjatkan doa. Waktu setelah Ashar adalah salah satu waktu yang mustajab, di mana doa seorang hamba memiliki peluang besar untuk dikabulkan. Manfaatkan momen emas ini untuk memohon segala hajat, baik urusan dunia maupun akhirat.

Doa Sayyidul Istighfar (Raja dari Segala Istighfar)

Meskipun ini adalah doa istighfar, membacanya di waktu sore memiliki keutamaan yang sangat spesifik dan luar biasa. Rasulullah menyebutnya sebagai Sayyidul Istighfar, penghulu atau raja dari semua permohonan ampun, karena kandungannya yang begitu lengkap dan mendalam.

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

"Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada di atas perjanjian dan janji-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku. Aku mengakui nikmat-Mu atasku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Sungguh, tiada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau."

Keutamaannya dijelaskan dalam hadits:

"Barangsiapa mengucapkannya di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu ia meninggal pada hari itu sebelum sore, maka ia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu ia meninggal sebelum pagi, maka ia termasuk penghuni surga." (HR. Bukhari)

Membaca doa ini setelah Ashar adalah cara untuk mengunci hari kita dengan jaminan surga, jika Allah berkehendak kita wafat sebelum malam tiba. Ini adalah amalan yang sarat dengan pengakuan total akan kehambaan dan keagungan Allah.

Doa Memohon Perlindungan dari Empat Perkara Mengerikan

Ini adalah doa yang sangat sering dibaca oleh Rasulullah, bahkan dalam tasyahud akhir sholatnya. Mengulangnya setelah sholat akan semakin menguatkan permohonan kita. Doa ini mencakup perlindungan dari empat fitnah dan azab terbesar yang akan dihadapi manusia.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal." (HR. Muslim)

Doa ini adalah paket perlindungan komprehensif. Kita memohon diselamatkan dari azab akhirat (neraka dan kubur), ujian dunia (fitnah kehidupan dan kematian), serta fitnah terbesar di akhir zaman (Dajjal). Merutinkan doa ini menunjukkan kesadaran kita akan bahaya-bahaya besar yang mengancam iman dan keselamatan kita.

Doa Sapu Jagat: Permohonan Kebaikan Dunia dan Akhirat

Doa ini adalah doa yang paling sering dipanjatkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam karena sifatnya yang sangat ringkas namun mencakup segala kebaikan.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Al-Baqarah: 201)

Kebaikan (hasanah) di dunia mencakup segala hal: kesehatan, rezeki yang halal dan berkah, keluarga yang sakinah, ilmu yang bermanfaat, dan hati yang selalu bersyukur. Sedangkan kebaikan di akhirat mencakup kemudahan hisab, naungan di hari kiamat, minuman dari telaga Nabi, dan puncaknya adalah masuk surga dan melihat wajah Allah. Dengan satu doa singkat ini, kita telah memohon paket kebahagiaan yang lengkap.

Amalan Pelengkap untuk Menyempurnakan Sore Hari

Selain dzikir dan doa yang bersifat rutin, ada beberapa amalan lain yang sangat baik dilakukan di waktu luang setelah Ashar untuk menambah pundi-pundi pahala dan keberkahan.

Membaca dan Mentadabburi Al-Qur'an

Waktu sore yang tenang adalah momen yang sangat ideal untuk berinteraksi dengan firman Allah. Setelah hati ditenangkan dengan dzikir, pikiran menjadi lebih jernih untuk menerima petunjuk dan hikmah dari Al-Qur'an. Tidak perlu terburu-buru mengejar target kuantitas. Bacalah beberapa ayat dengan tartil, pahami terjemahannya, dan coba renungkan maknanya (tadabbur). Biarkan ayat-ayat Al-Qur'an berbicara kepada hati kita, menjadi solusi atas masalah yang kita hadapi, dan menjadi cahaya yang menerangi jalan hidup kita.

Memperbanyak Shalawat kepada Nabi

Bershalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah perintah langsung dari Allah. Waktu setelah Ashar, terutama di hari Jumat, adalah waktu yang sangat dianjurkan untuk memperbanyak shalawat.

"Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat (memberi rahmat) kepadanya sepuluh kali." (HR. Muslim)

Shalawat adalah ekspresi cinta dan penghormatan kita kepada Rasulullah. Ia adalah sebab turunnya rahmat, diangkatnya derajat, dihapuskannya dosa, dan dikabulkannya doa. Melantunkan shalawat di waktu senja akan membuat hati kita terhubung dengan suri tauladan terbaik dan mendatangkan ketenangan yang luar biasa.

Bermuhasabah (Introspeksi Diri)

Gunakan waktu tenang setelah Ashar untuk sejenak merenung dan melakukan introspeksi diri. Tanyakan pada diri sendiri: "Kebaikan apa yang sudah aku lakukan hari ini? Dosa atau kelalaian apa yang telah aku perbuat? Apakah aku sudah lebih baik dari hari kemarin?" Muhasabah adalah cara untuk terus memperbaiki diri. Dengan menyadari kekurangan, kita akan terdorong untuk segera bertaubat dan bertekad untuk menjadi lebih baik di esok hari. Ini adalah amalan para orang shalih yang senantiasa mengawasi amal perbuatan mereka.

Kesimpulan: Menjadikan Waktu Ashar Sebagai Momen Emas Harian

Waktu setelah sholat Ashar adalah anugerah yang teramat berharga. Ia adalah jembatan antara kesibukan siang dan ketenangan malam. Mengisinya dengan dzikir, wirid, doa, dan amalan-amalan saleh lainnya adalah sebuah investasi spiritual yang akan kita petik hasilnya tidak hanya di akhirat, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari di dunia.

Ketenangan jiwa, kelapangan hati, terbukanya pintu rezeki, perlindungan dari segala keburukan, dan ampunan atas dosa-dosa adalah sebagian kecil dari buah yang bisa kita raih. Kuncinya adalah istiqomah atau konsistensi. Jadikan rangkaian amalan ini sebagai kebiasaan yang tak terpisahkan dari sholat Ashar kita. Meskipun hanya beberapa menit, jika dilakukan dengan rutin dan penuh keyakinan, dampaknya akan sangat dahsyat. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa memberikan kita taufik dan hidayah untuk dapat menghidupkan waktu-waktu berharga kita dengan amalan yang Dia cintai dan ridhai.

🏠 Kembali ke Homepage