Amalan Setelah Sholat Maghrib: Meraih Berkah di Awal Malam
Ilustrasi seseorang berdoa setelah sholat Maghrib.
Waktu maghrib adalah momen peralihan yang istimewa. Siang hari beranjak pergi, digantikan oleh kegelapan malam yang menenangkan. Bagi seorang Muslim, waktu setelah menunaikan sholat fardhu Maghrib bukanlah akhir dari ibadah, melainkan sebuah gerbang emas untuk melanjutkan ketaatan dan meraih keberkahan. Ini adalah saat yang sangat dianjurkan untuk diisi dengan berbagai amalan setelah sholat maghrib yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, menghapus dosa, dan membuka pintu-pintu rezeki.
Banyak orang mungkin merasa lelah setelah beraktivitas seharian dan terburu-buru untuk beristirahat atau melanjutkan urusan duniawi. Namun, meluangkan sedikit waktu untuk berdzikir, berdoa, dan melakukan amalan sunnah lainnya di momen ini memiliki keutamaan yang luar biasa. Anggaplah waktu ini sebagai jeda spiritual, sebuah oase di tengah padang pasir kesibukan dunia, di mana kita mengisi kembali energi ruhani kita untuk menyambut malam dan mempersiapkan hari esok.
Artikel ini akan mengupas secara mendalam dan menyeluruh berbagai amalan setelah sholat maghrib yang bisa kita rutinkan. Mulai dari wirid dan dzikir yang ma'tsur (bersumber dari ajaran Rasulullah SAW), doa-doa mustajab, sholat sunnah, hingga amalan lain yang memperkaya spiritualitas kita. Mari kita selami bersama bagaimana memaksimalkan waktu berharga ini untuk investasi akhirat kita.
Rangkaian Dzikir dan Wirid: Benteng Pelindung di Awal Malam
Setelah salam dalam sholat Maghrib, janganlah tergesa-gesa beranjak. Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk membiasakan diri berdzikir. Dzikir adalah cara kita mengingat Allah, mensyukuri nikmat-Nya, dan memohon ampunan-Nya. Ini adalah fondasi dari amalan setelah sholat maghrib.
1. Istighfar dan Pujian kepada Allah
Langkah pertama yang diajarkan adalah memohon ampunan. Betapapun khusyuknya sholat kita, pasti ada kekurangan di dalamnya. Istighfar menyempurnakan ibadah kita dan membersihkan hati dari noda dosa.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullahal 'adziim, alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaih. (Dibaca 3 kali)
"Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup, Yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), dan aku bertaubat kepada-Nya."
Setelah memohon ampun, lanjutkan dengan memuji Allah sebagai bentuk pengakuan atas keagungan dan kekuasaan-Nya yang mutlak.
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir. (Dibaca 3 atau 10 kali)
"Tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dia yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
2. Doa Memohon Perlindungan dari Siksa Neraka
Secara khusus setelah sholat Maghrib (dan Subuh), dianjurkan membaca doa ini sebelum berbicara dengan orang lain. Keutamaannya sangat besar, yaitu perlindungan dari api neraka.
اللَّهُمَّ أَجِرْنِي مِنَ النَّارِ
Allahumma ajirnii minan naar. (Dibaca 7 kali)
"Ya Allah, lindungilah aku dari api neraka."
Membaca doa ini dengan penuh keyakinan sebanyak tujuh kali setelah Maghrib, insyaAllah, jika kita meninggal pada malam itu, Allah akan mencatat kita sebagai orang yang dilindungi dari neraka. Sebuah amalan yang sangat ringan dengan ganjaran yang luar biasa berat timbangannya.
3. Membaca Tasbih, Tahmid, dan Takbir
Ini adalah rangkaian dzikir yang sangat populer dan diajarkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW sebagai amalan yang dapat menghapus dosa-dosa meskipun sebanyak buih di lautan. Rangkaian ini sering disebut sebagai Tasbih Fatimah, karena Nabi mengajarkannya kepada putrinya, Fatimah RA.
- Tasbih (سُبْحَانَ اللهِ): Dibaca 33 kali. Mengucapkan "Subhanallah" berarti kita menyucikan Allah dari segala kekurangan, sifat yang tidak pantas, dan dari segala sekutu. Ini adalah pengakuan akan kesempurnaan mutlak Allah.
- Tahmid (اَلْحَمْدُ لِلهِ): Dibaca 33 kali. Mengucapkan "Alhamdulillah" adalah ungkapan syukur tertinggi atas segala nikmat yang tak terhitung jumlahnya, baik yang kita sadari maupun yang tidak kita sadari.
- Takbir (اَللهُ أَكْبَرُ): Dibaca 33 kali. Mengucapkan "Allahu Akbar" adalah proklamasi bahwa Allah Maha Besar, lebih besar dari segala masalah kita, ketakutan kita, dan segala sesuatu di alam semesta ini.
Setelah itu, sempurnakan menjadi seratus dengan membaca:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir.
"Tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Membiasakan dzikir ini tidak hanya mendatangkan pahala, tetapi juga memberikan ketenangan batin yang luar biasa. Ritme dzikir yang teratur menenangkan detak jantung dan pikiran, membuat kita merasa lebih dekat dengan Sang Pencipta.
Ayat-Ayat Al-Qur'an Pilihan Setelah Sholat
Membaca beberapa ayat Al-Qur'an setelah sholat adalah bagian penting dari wirid. Ayat-ayat ini memiliki fadhilah (keutamaan) khusus sebagai pelindung dan pembuka pintu rahmat.
1. Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255)
Ayat Kursi disebut sebagai "pemimpin" para ayat Al-Qur'an. Keagungannya tak tertandingi. Rasulullah SAW bersabda bahwa barangsiapa yang membacanya setiap selesai sholat fardhu, maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian. Ini adalah jaminan yang luar biasa dari Allah melalui lisan Rasul-Nya.
اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw wa laa nauum, lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardh, man dzalladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi idznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai-im min 'ilmihii illaa bimaa syaa', wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardh, wa laa ya-uuduhuu hifzhuhumaa, wa huwal 'aliyyul 'azhiim.
"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."
Membaca Ayat Kursi setelah sholat Maghrib juga berfungsi sebagai benteng perlindungan dari gangguan jin dan setan sepanjang malam hingga pagi hari. Renungkanlah setiap kalimatnya, rasakan keagungan Allah yang tergambar di dalamnya, dan biarkan ayat ini menjadi penjaga ruhani Anda.
2. Tiga Surah Pelindung (Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas)
Tiga surah terakhir dalam Al-Qur'an ini, yang dikenal juga sebagai Al-Mu'awwidzatain (dua surah peminta perlindungan) bersama Al-Ikhlas, memiliki kekuatan perlindungan yang dahsyat. Khusus setelah sholat Maghrib dan Subuh, dianjurkan untuk membacanya masing-masing sebanyak tiga kali.
- Surah Al-Ikhlas: Memurnikan tauhid. Membacanya tiga kali setara dengan pahala mengkhatamkan Al-Qur'an. Ini adalah deklarasi keesaan Allah yang absolut.
- Surah Al-Falaq: Memohon perlindungan dari kejahatan makhluk di waktu malam, sihir, dan kedengkian. Sangat relevan dibaca saat malam tiba.
- Surah An-Nas: Memohon perlindungan dari bisikan jahat setan, baik dari golongan jin maupun manusia, yang sering kali menggoda hati.
Dengan merutinkan ketiganya, kita seolah-olah membangun perisai tak kasat mata yang menjaga diri kita, keluarga, dan harta benda dari segala macam keburukan.
Sholat Sunnah Ba'diyah Maghrib dan Sholat Awwabin
Setelah selesai berdzikir, amalan setelah sholat maghrib yang sangat dianjurkan selanjutnya adalah mendirikan sholat sunnah. Ini adalah cara untuk menambal kekurangan sholat fardhu dan meraih cinta Allah SWT.
1. Sholat Sunnah Rawatib Ba'diyah Maghrib
Sholat sunnah dua rakaat setelah Maghrib termasuk dalam kategori sunnah mu'akkadah, artinya sholat sunnah yang sangat dianjurkan dan hampir tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW. Keutamaannya adalah membangun sebuah rumah di surga bagi siapa saja yang merutinkannya.
Tata Cara Pelaksanaan:
- Niat: Cukup berniat dalam hati untuk melaksanakan sholat sunnah ba'diyah Maghrib dua rakaat karena Allah Ta'ala. Contoh lafaz niat: "Ushalli sunnatal maghribi rak'ataini ba'diyyatan lillahi ta'ala."
- Rakaat Pertama: Setelah takbiratul ihram, baca doa iftitah, Al-Fatihah, kemudian dianjurkan membaca surah Al-Kafirun.
- Rakaat Kedua: Setelah Al-Fatihah, dianjurkan membaca surah Al-Ikhlas.
- Gerakan Lainnya: Rukuk, i'tidal, sujud, dan seterusnya dilakukan seperti sholat biasa hingga salam.
Melaksanakan sholat sunnah ini menunjukkan kesungguhan kita dalam beribadah, tidak hanya mencukupkan diri dengan yang wajib saja. Ini adalah tanda cinta dan kerinduan seorang hamba kepada Rabb-nya.
2. Sholat Awwabin: Ibadahnya Orang-Orang yang Kembali
Salah satu amalan setelah sholat maghrib yang istimewa namun mungkin jarang diketahui adalah Sholat Awwabin. Awwabin berasal dari kata "awwab" yang berarti "orang yang banyak kembali (bertaubat) kepada Allah". Sholat ini dilaksanakan di antara waktu Maghrib dan Isya.
"Barangsiapa yang sholat enam rakaat di antara Maghrib dan Isya, di mana ia tidak berbicara buruk di antara sholat-sholat tersebut, maka sholat itu sebanding dengan ibadah dua belas tahun." (HR. Tirmidzi)
Meskipun ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai kekuatan hadits ini, banyak ulama saleh yang mengamalkannya karena keutamaannya yang agung. Sholat Awwabin menjadi simbol taubat dan kembalinya seorang hamba kepada Allah di awal malam.
Jumlah Rakaat dan Pelaksanaan:
- Jumlah rakaatnya bervariasi, mulai dari 2, 4, 6, hingga 20 rakaat. Namun, yang paling umum diamalkan adalah 6 rakaat.
- Sholat sunnah Ba'diyah Maghrib yang dua rakaat dapat dihitung sebagai bagian dari Sholat Awwabin. Jadi, kita cukup menambah 4 rakaat lagi.
- Pelaksanaannya adalah dengan salam setiap dua rakaat (3 kali salam untuk 6 rakaat).
- Bacaan surahnya bebas, bisa memilih surah-surah pendek yang dihafal.
Waktu antara Maghrib dan Isya adalah waktu yang seringkali lalai bagi banyak orang. Mengisinya dengan Sholat Awwabin adalah cara cerdas untuk mengubah waktu luang menjadi pundi-pundi pahala yang berlimpah dan menjadi bukti bahwa kita adalah hamba yang senantiasa ingin kembali dan mendekat kepada-Nya.
Memperbanyak Doa: Mengadukan Harapan pada Sang Pengabul
Waktu setelah sholat adalah salah satu waktu mustajab untuk berdoa. Terlebih setelah Maghrib, di awal malam yang hening, hati lebih mudah untuk khusyuk dan fokus. Jangan sia-siakan kesempatan ini untuk memanjatkan segala hajat dan harapan.
Adab dalam Berdoa
Agar doa kita lebih berpeluang untuk diijabah, perhatikan adab-adab berikut:
- Memulai dengan Pujian dan Shalawat: Awali doa dengan memuji Allah (misalnya dengan membaca Alhamdulillah) dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
- Mengangkat Tangan: Mengangkat kedua tangan adalah sunnah yang menunjukkan kerendahan diri dan kesungguhan dalam memohon.
- Khusyuk dan Yakin: Berdoalah dengan hati yang hadir, penuh harap, dan yakin bahwa Allah Maha Mendengar dan akan mengabulkan dengan cara terbaik menurut-Nya.
- Merendahkan Suara: Berdoalah dengan suara yang lirih, antara terdengar oleh diri sendiri dan tidak sampai mengganggu orang lain.
- Menutup dengan Shalawat dan Pujian: Akhiri doa sebagaimana memulainya, yaitu dengan shalawat dan pujian kepada Allah.
Contoh Doa-Doa Pilihan
Berikut adalah beberapa doa yang bisa dipanjatkan sebagai bagian dari amalan setelah sholat maghrib:
a. Doa Keselamatan Dunia dan Akhirat (Doa Sapu Jagat)
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa 'adzaaban naar.
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka."
b. Doa untuk Kedua Orang Tua
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Rabbighfirlii wa liwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa.
"Ya Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku di waktu kecil."
c. Doa Memohon Ilmu, Rezeki, dan Amal yang Diterima
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
Allahumma innii as-aluka 'ilman naafi'an, wa rizqan thayyiban, wa 'amalan mutaqabbalan.
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amalan yang diterima."
Tentu saja, kita juga bisa berdoa dengan bahasa kita sendiri, mencurahkan segala isi hati, keluh kesah, dan harapan kepada Allah. Dialah sebaik-baik tempat mengadu.
Menghidupkan Malam dengan Tilawah Al-Qur'an
Waktu antara Maghrib dan Isya sering disebut sebagai "ghafatul lail" atau waktu lalainya malam. Banyak orang menghabiskannya dengan menonton televisi, bersantai, atau berbincang yang sia-sia. Padahal, para salafus shalih (orang-orang saleh terdahulu) justru menghidupkan waktu ini dengan membaca Al-Qur'an.
Keutamaan Membaca Al-Qur'an di Waktu Ini
Membaca Al-Qur'an pada waktu ini memberikan ketenangan jiwa setelah seharian beraktivitas. Cahaya Al-Qur'an akan menerangi hati dan rumah kita, mengusir kegelisahan dan mendatangkan rahmat. Ini adalah cara terbaik untuk menjaga koneksi kita dengan kalamullah (firman Allah).
Surah-Surah yang Dianjurkan
Meskipun semua ayat Al-Qur'an mulia, ada beberapa surah yang memiliki keutamaan khusus jika dibaca pada malam hari, menjadikannya pilihan tepat untuk amalan setelah sholat maghrib.
1. Surah Al-Waqi'ah
Surah Al-Waqi'ah dikenal sebagai surah pembuka pintu rezeki dan pencegah kefakiran. Banyak ulama menganjurkan untuk merutinkan membacanya setiap malam. Memulainya setelah Maghrib adalah waktu yang sangat tepat.
"Barangsiapa membaca surat Al-Waqi’ah setiap malam, maka ia tidak akan ditimpa kefakiran selamanya." (Hadits ini populer dan sering dikutip para ulama).
Dengan membaca dan merenungi maknanya yang menggambarkan dahsyatnya hari kiamat dan balasan bagi penghuni surga dan neraka, hati kita akan terdorong untuk lebih giat beribadah dan tidak terlalu terikat dengan dunia. Inilah kunci rezeki yang sesungguhnya: ketakwaan.
2. Surah Al-Mulk
Surah Al-Mulk adalah penyelamat dari siksa kubur. Rasulullah SAW tidak akan tidur sebelum membaca surah ini. Membacanya di awal malam adalah persiapan ruhani kita untuk menghadapi "kematian kecil" yaitu tidur, dan memohon perlindungan Allah di alam barzakh kelak.
Jadikanlah membaca surah Al-Mulk sebagai kebiasaan yang tak terpisahkan dari rutinitas malam Anda. Surah ini akan menjadi sahabat dan pembela kita di dalam kubur yang gelap dan sempit. Ia akan berargumentasi kepada Allah untuk memintakan ampunan bagi pembacanya.
3. Surah Yasin
Surah Yasin sering disebut sebagai "jantungnya Al-Qur'an". Membacanya di malam hari akan mendatangkan ampunan dari Allah SWT. Ini adalah surah yang penuh dengan pelajaran tentang keimanan, hari kebangkitan, dan kisah para nabi, yang dapat menguatkan iman dan menenangkan hati yang gundah.
Amalan Tambahan: Muhasabah dan Menuntut Ilmu
Selain ibadah mahdhah (ritual), waktu setelah Maghrib juga sangat produktif untuk amalan-amalan yang meningkatkan kualitas diri sebagai seorang hamba.
1. Muhasabah Diri (Introspeksi)
Duduklah sejenak dalam keheningan. Pejamkan mata dan putar kembali rekaman perjalanan hari yang telah berlalu. Muhasabah adalah proses introspeksi dan evaluasi diri.
- Syukuri Kebaikan: Ingatlah setiap kebaikan dan ketaatan yang berhasil kita lakukan hari ini. Ucapkan Alhamdulillah, dan sadari bahwa semua itu terjadi atas taufik dan pertolongan Allah.
- Sesali Kesalahan: Ingatlah setiap dosa, kelalaian, atau perkataan yang menyakitkan yang mungkin kita lakukan. Rasakan penyesalan yang mendalam dan segera beristighfar, memohon ampunan Allah.
- Buat Rencana Perbaikan: Bertekadlah dalam hati untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama dan berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik esok hari.
Umar bin Khattab RA pernah berkata, "Hisablah dirimu sebelum kamu dihisab." Muhasabah harian adalah cara terbaik untuk menjaga hati tetap hidup, peka terhadap dosa, dan senantiasa berada di jalur perbaikan.
2. Menuntut Ilmu Agama
Waktu setelah Maghrib adalah waktu yang barakah untuk belajar. Jika ada kajian atau majelis taklim di masjid terdekat, usahakan untuk menghadirinya. Duduk di taman-taman surga (sebutan untuk majelis ilmu) adalah amalan yang sangat dicintai Allah.
Jika tidak memungkinkan, manfaatkan waktu ini untuk membaca buku-buku agama, mendengarkan ceramah online dari ulama yang terpercaya, atau berdiskusi ilmu bersama anggota keluarga. Mengajarkan anak-anak tentang kisah nabi atau adab-adab Islami setelah Maghrib juga merupakan investasi pahala jariyah yang tak ternilai.
Kesimpulan: Istiqomah dalam Meraih Berkah
Rangkaian amalan setelah sholat maghrib yang telah dipaparkan di atas mungkin terlihat banyak. Namun, kuncinya bukanlah melakukan semuanya sekaligus lalu berhenti, melainkan istiqomah atau konsisten dalam menjalankannya.
Mulailah dari yang paling mudah bagi Anda. Mungkin dari membiasakan dzikir dasar dan membaca Ayat Kursi. Setelah itu menjadi kebiasaan, tambahkan dengan sholat sunnah ba'diyah. Lalu, coba rutinkan membaca satu surah pilihan setiap malam. Perlahan tapi pasti, bangunlah benteng amalan Anda di awal malam.
Waktu setelah Maghrib adalah permata yang terlalu berharga untuk dibiarkan berlalu begitu saja. Ia adalah saat di mana pintu langit terbuka lebar, doa-doa diijabah, dan rahmat Allah turun melimpah. Dengan mengisi waktu ini dengan amalan-amalan yang dicintai-Nya, kita tidak hanya menabung pahala untuk akhirat, tetapi juga meraih ketenangan, keberkahan, dan perlindungan untuk kehidupan dunia kita. Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan dan keistiqomahan untuk menghidupkan setiap awal malam kita dengan amalan-amalan terbaik.