Ilustrasi tangan sedang berdoa Gambar siluet dua tangan yang menengadah ke atas dalam posisi berdoa, melambangkan permohonan dan ibadah.

Kumpulan 40 Doa Penting Sehari-hari

Doa adalah inti dari ibadah, senjata seorang mukmin, dan cara kita berkomunikasi langsung dengan Allah SWT. Dengan berdoa, setiap aktivitas yang kita lakukan, dari yang terkecil hingga terbesar, bisa bernilai pahala dan mendatangkan keberkahan. Berikut adalah kumpulan doa-doa penting yang dapat kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari.

1. Doa Ketika Bangun Tidur

Memulai hari dengan mengingat Allah adalah kunci untuk mendapatkan hari yang penuh berkah. Tidur sering diibaratkan sebagai "kematian kecil", dan saat kita bangun, itu adalah anugerah kehidupan baru yang patut disyukuri. Doa ini mengajarkan kita untuk bersyukur atas nikmat dihidupkan kembali setelah dimatikan sementara.

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

"Alhamdu lillahil ladzii ahyaanaa ba'da maa amaa tanaa wa ilaihin nusyuur."

"Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami sesudah kami mati (tidur) dan hanya kepada-Nya kami dikembalikan."

Makna dan Penjelasan

Doa ini mengandung pengakuan tauhid yang mendalam. Frasa "menghidupkan kami sesudah kami mati" adalah metafora yang kuat, mengingatkan kita bahwa kekuasaan mutlak atas hidup dan mati hanyalah milik Allah. Ini juga menjadi pengingat harian tentang hari kebangkitan (An-Nusyur), di mana kita semua akan dikumpulkan di hadapan-Nya. Dengan mengucapkannya setiap pagi, kita menanamkan kesadaran akan akhirat dan tujuan hidup kita yang sesungguhnya.

2. Doa Sebelum Makan

Makan adalah rezeki dan nikmat dari Allah. Sebelum menyantapnya, kita dianjurkan untuk berdoa sebagai bentuk rasa syukur dan permohonan agar makanan yang kita konsumsi membawa berkah serta dijauhkan dari gangguan setan. Ini mengubah aktivitas makan dari sekadar kebutuhan biologis menjadi sebuah ibadah.

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

"Allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa 'adzaa ban naar."

"Ya Allah, berkatilah kami dalam rezeki yang telah Engkau berikan kepada kami dan peliharalah kami dari siksa api neraka."

Makna dan Penjelasan

Permohonan "berkatilah kami" (baarik lanaa) tidak hanya berarti meminta agar makanan itu cukup, tetapi juga agar makanan tersebut memberikan energi untuk beribadah, menyehatkan tubuh, dan bukan menjadi sumber penyakit atau kelalaian. Bagian akhir doa, "peliharalah kami dari siksa api neraka," adalah pengingat bahwa nikmat duniawi harus selalu diiringi dengan kesadaran akan kehidupan akhirat. Kita bersyukur atas rezeki hari ini sambil memohon keselamatan abadi.

3. Doa Sesudah Makan

Setelah selesai makan dan merasakan kenyang, adalah adab yang baik untuk kembali bersyukur kepada Allah yang telah memberikan rezeki tersebut. Doa ini adalah ekspresi terima kasih yang tulus atas nikmat makanan dan minuman tanpa daya dan kekuatan dari diri kita sendiri.

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مُسْلِمِينَ

"Alhamdulillahilladzii ath'amanaa wa saqoonaa wa ja'alanaa minal muslimiin."

"Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum, serta menjadikan kami seorang muslim."

Makna dan Penjelasan

Doa ini mencakup tiga pilar syukur. Pertama, syukur atas makanan (ath'amanaa). Kedua, syukur atas minuman (saqoonaa). Ketiga, dan yang paling utama, syukur atas nikmat iman dan Islam (ja'alanaa minal muslimiin). Ini mengajarkan kita bahwa nikmat terbesar bukanlah sekadar makanan atau minuman, melainkan hidayah untuk berada di jalan Islam. Kita diingatkan bahwa rezeki fisik harus selalu disertai dengan rezeki spiritual.

4. Doa Masuk Kamar Mandi / Toilet

Kamar mandi atau toilet adalah tempat yang sering dihuni oleh jin dan setan. Oleh karena itu, Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk memohon perlindungan kepada Allah sebelum memasukinya. Doa ini berfungsi sebagai benteng spiritual dari gangguan makhluk gaib yang jahat.

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ

"Allahumma innii a'uudzu bika minal khubutsi wal khobaaits."

"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki dan setan perempuan."

Makna dan Penjelasan

Kata "Al-Khubuth" dan "Al-Khabaa'ith" secara harfiah berarti keburukan dan hal-hal yang kotor, yang merujuk pada setan laki-laki dan perempuan. Doa ini menunjukkan betapa Islam adalah agama yang komprehensif, memberikan panduan bahkan untuk urusan yang paling pribadi sekalipun. Ini mengajarkan kita untuk senantiasa waspada dan sadar akan kehadiran Allah serta memohon perlindungan-Nya di setiap tempat dan waktu, bahkan di tempat yang dianggap kotor.

5. Doa Keluar Kamar Mandi / Toilet

Setelah keluar dari kamar mandi, kita dianjurkan untuk memohon ampunan kepada Allah. Ini adalah ungkapan rasa syukur karena telah dimudahkan dalam membuang kotoran dari tubuh, yang merupakan nikmat kesehatan yang luar biasa, serta permohonan ampun atas kelalaian dalam berdzikir selama berada di dalam.

غُفْرَانَكَ

"Ghufraanaka."

"Aku memohon ampunan-Mu."

Makna dan Penjelasan

Meskipun sangat singkat, doa ini memiliki makna yang dalam. Para ulama menjelaskan beberapa alasan di balik permohonan ampun ini. Salah satunya adalah karena selama di dalam toilet, kita tidak dapat berdzikir menyebut nama Allah. Maka, kita memohon ampun atas "kekosongan" waktu dari mengingat-Nya. Alasan lain adalah sebagai bentuk syukur yang diiringi pengakuan atas ketidakmampuan kita untuk mensyukuri nikmat sehat dan lancarnya sistem pembuangan secara sempurna.

6. Doa Sebelum Tidur

Sebelum mengakhiri hari dan menyerahkan diri pada tidur, kita mempasrahkan jiwa kita kepada Allah. Doa ini adalah bentuk penyerahan diri total, mengakui bahwa hanya dengan nama-Nya kita hidup dan mati. Ini memberikan ketenangan hati dan perlindungan dari mimpi buruk atau gangguan lainnya.

بِسْمِكَ اللَّهُمَّ أَحْيَا وَبِسْمِكَ أَمُوتُ

"Bismika Allahumma ahyaa wa bismika amuut."

"Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan dengan nama-Mu aku mati."

Makna dan Penjelasan

Doa ini adalah ikrar tauhid terakhir sebelum kita terlelap. Dengan menyebut nama Allah, kita menegaskan bahwa seluruh siklus hidup kita, dari terjaga hingga tertidur (yang merupakan representasi kematian kecil), berada sepenuhnya dalam genggaman dan kehendak-Nya. Ini melatih kita untuk selalu mengaitkan setiap awal dan akhir aktivitas kepada Allah, menumbuhkan rasa tawakal yang kuat bahwa apa pun yang terjadi selama tidur, baik itu mimpi atau bahkan ajal yang datang, semuanya ada dalam penjagaan-Nya.

7. Doa Ketika Mimpi Buruk

Mimpi buruk seringkali datang dari gangguan setan yang bertujuan menakut-nakuti dan membuat gelisah. Rasulullah SAW memberikan tuntunan spesifik untuk menghadapinya, yaitu dengan memohon perlindungan kepada Allah dan melakukan tindakan simbolis untuk menolak keburukan tersebut.

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ وَمِنْ شَرِّ هَذِهِ الرُّؤْيَا

"A'uudzu billaahi minasy syaithoonir rojiim wa min syarri haadzihir ru'yaa."

"Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk dan dari keburukan mimpi ini."

Makna dan Penjelasan

Selain membaca doa ini, sunnahnya adalah meludah kecil ke kiri sebanyak tiga kali dan mengubah posisi tidur. Tindakan ini bukan sekadar ritual, tetapi memiliki makna psikologis dan spiritual. Memohon perlindungan (isti'adzah) adalah pengakuan bahwa hanya Allah yang bisa melindungi dari segala keburukan. Meludah ke kiri adalah simbol pengusiran dan penolakan terhadap sumber gangguan (setan). Mengubah posisi tidur membantu memutus siklus mimpi buruk dan menenangkan pikiran. Sunnah juga mengajarkan untuk tidak menceritakan mimpi buruk kepada siapa pun agar tidak menimbulkan kekhawatiran atau menjadi kenyataan karena sugesti.

8. Doa Keluar Rumah

Saat melangkahkan kaki keluar rumah, kita memasuki dunia luar yang penuh dengan ketidakpastian dan potensi bahaya. Doa ini adalah perisai seorang muslim, sebuah deklarasi tawakal (berserah diri) sepenuhnya kepada Allah, memohon perlindungan dari segala bentuk kesesatan, kezaliman, dan kebodohan.

بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

"Bismillahi tawakkaltu 'alallah, laa haula wa laa quwwata illaa billaah."

"Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah."

Makna dan Penjelasan

Dalam sebuah hadits disebutkan, barangsiapa membaca doa ini ketika keluar rumah, maka akan dikatakan kepadanya: "Engkau telah diberi petunjuk, telah dicukupi, dan telah dilindungi," dan setan pun akan menyingkir darinya. "Tawakkaltu 'alallah" adalah inti dari doa ini; sebuah pengakuan bahwa kita menyerahkan segala urusan kita kepada-Nya. Kalimat "Laa haula wa laa quwwata illaa billaah" (kalimat hauqalah) adalah pengakuan atas kelemahan diri dan keagungan kekuatan Allah. Kita mengakui bahwa kita tidak bisa berbuat apa-apa tanpa pertolongan-Nya.

9. Doa Masuk Rumah

Setelah beraktivitas di luar, kembali ke rumah adalah sebuah nikmat. Memasuki rumah dengan menyebut nama Allah akan mendatangkan berkah dan mengusir setan dari tempat tinggal kita. Doa ini mengajarkan kita untuk memulai masuk dengan dzikir dan salam.

بِسْمِ اللهِ وَلَجْنَا، وَبِسْمِ اللهِ خَرَجْنَا، وَعَلَى رَبِّنَا تَوَكَّلْنَا

"Bismillahi walajnaa, wa bismillahi kharajnaa, wa 'ala rabbinaa tawakkalnaa."

"Dengan nama Allah kami masuk, dengan nama Allah kami keluar, dan hanya kepada Tuhan kami, kami bertawakal."

Makna dan Penjelasan

Doa ini, diikuti dengan mengucapkan salam kepada keluarga (atau kepada diri sendiri jika rumah kosong), memastikan bahwa rumah kita senantiasa berada dalam naungan rahmat Allah. Setan tidak akan ikut masuk dan bermalam di rumah yang dimasuki dengan menyebut nama Allah. Ini menciptakan suasana damai, sakinah, dan penuh berkah di dalam rumah, menjadikannya 'baiti jannati' (rumahku surgaku) yang sesungguhnya.

10. Doa Naik Kendaraan

Perjalanan, baik darat, laut, maupun udara, selalu mengandung risiko. Islam mengajarkan kita untuk berdoa saat naik kendaraan, sebagai bentuk syukur atas kemudahan yang Allah berikan dan permohonan keselamatan hingga sampai ke tujuan. Doa ini diambil dari Al-Qur'an, surat Az-Zukhruf ayat 13-14.

سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ

"Subhaanalladzii sakhkhoro lanaa haadzaa wa maa kunnaa lahuu muqriniin. Wa innaa ilaa robbinaa lamunqolibuun."

"Maha Suci Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami."

Makna dan Penjelasan

Doa ini mengandung dua esensi penting. Pertama, pengakuan bahwa kemampuan manusia untuk menciptakan dan mengendalikan kendaraan (dari unta zaman dahulu hingga pesawat modern) adalah semata-mata karena Allah telah "menundukkannya" (sakhkhara) untuk kita. Tanpa izin-Nya, kita tidak akan mampu menguasainya. Kedua, doa ini mengingatkan kita pada perjalanan akhir, yaitu kembalinya kita kepada Allah (lamunqolibuun). Setiap perjalanan di dunia adalah miniatur dari perjalanan hidup kita menuju akhirat, sehingga kita senantiasa ingat akan tujuan akhir kita.

11. Doa Ketika Mengenakan Pakaian

Pakaian bukan hanya penutup aurat, tetapi juga nikmat dari Allah yang melindungi kita dari panas dan dingin. Berdoa saat mengenakannya adalah bentuk syukur dan permohonan agar pakaian tersebut membawa kebaikan dan melindungi dari keburukan.

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي كَسَانِي هَذَا (الثَّوْبَ) وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ

"Alhamdulillahilladzi kasaani hadza (at-tsauba) wa rozaqoniihi min ghairi haulin minni wa laa quwwatin."

"Segala puji bagi Allah yang telah memberiku pakaian ini dan merezekikannya kepadaku tanpa daya dan kekuatan dariku."

Makna dan Penjelasan

Doa ini menanamkan rasa rendah hati. Kita mengakui bahwa pakaian yang kita kenakan, entah itu sederhana atau mewah, bukanlah hasil dari usaha kita semata, melainkan rezeki murni dari Allah. Kalimat "tanpa daya dan kekuatan dariku" adalah pengakuan total atas kelemahan diri di hadapan Sang Pemberi Rezeki. Rasulullah bersabda bahwa siapa yang membaca doa ini, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.

12. Doa Ketika Melepas Pakaian

Saat melepas pakaian, aurat kita akan terlihat. Untuk melindungi diri dari pandangan jin, kita dianjurkan untuk membaca basmalah. Ini berfungsi sebagai satir atau tabir gaib.

بِسْمِ اللهِ

"Bismillah."

"Dengan nama Allah."

Makna dan Penjelasan

Meskipun sangat singkat, kalimat ini memiliki kekuatan luar biasa. Sebuah hadits menyebutkan bahwa tabir antara pandangan jin dan aurat bani Adam adalah ketika seseorang melepas pakaiannya ia mengucapkan 'Bismillah'. Ini menunjukkan bahwa setiap tindakan, bahkan yang paling privat, dapat menjadi sarana untuk mengingat Allah dan memohon perlindungan-Nya, menjadikan seorang muslim senantiasa berada dalam penjagaan ilahi.

13. Doa Masuk Masjid

Masjid adalah rumah Allah, tempat yang penuh dengan rahmat dan keberkahan. Ketika memasukinya, kita dianjurkan untuk mendahulukan kaki kanan dan memohon agar Allah membukakan pintu-pintu rahmat-Nya untuk kita.

اللَّهُمَّ افْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ

"Allahummaftahlii abwaaba rahmatika."

"Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu."

Makna dan Penjelasan

Memasuki masjid adalah memasuki zona spiritual di mana kita berharap untuk mendapatkan ketenangan, kekhusyukan, dan ampunan. Permohonan "bukakanlah pintu-pintu rahmat-Mu" adalah permintaan agar ibadah kita di dalam masjid, baik itu shalat, dzikir, atau membaca Al-Qur'an, diterima oleh Allah dan diliputi oleh kasih sayang-Nya yang tak terbatas. Ini adalah doa untuk kesuksesan spiritual di dalam rumah-Nya.

14. Doa Keluar Masjid

Setelah menyelesaikan ibadah di masjid, kita akan kembali ke urusan dunia. Saat keluar dengan mendahulukan kaki kiri, kita memohon kepada Allah agar dianugerahi karunia-Nya, yang mencakup rezeki halal, ilmu yang bermanfaat, dan segala kebaikan duniawi.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ

"Allahumma innii as'aluka min fadhlika."

"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu sebagian dari karunia-Mu."

Makna dan Penjelasan

Doa ini menciptakan keseimbangan antara kehidupan spiritual dan duniawi. Di dalam masjid, kita fokus memohon rahmat (urusan akhirat). Di luar masjid, kita memohon karunia (urusan dunia). Ini menunjukkan bahwa seorang muslim harus seimbang; ia beribadah dengan khusyuk, lalu bekerja dan mencari rezeki dengan semangat, sambil terus memohon pertolongan dan karunia dari Allah. Ibadah di masjid menjadi sumber energi spiritual untuk menghadapi tantangan di luar.

15. Doa Sebelum Belajar

Ilmu adalah cahaya. Sebelum menuntut ilmu, kita memohon kepada Allah agar diberikan kemudahan dalam memahami, diberikan ilmu yang bermanfaat, dan dijauhkan dari ilmu yang tidak membawa kebaikan. Doa ini adalah kunci pembuka pintu-pintu pengetahuan.

رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا وَارْزُقْنِي فَهْمًا

"Rabbi zidnii 'ilman warzuqnii fahman."

"Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu dan berikanlah aku pemahaman yang baik."

Makna dan Penjelasan

Doa ini terdiri dari dua permohonan penting. Pertama, "zidnii 'ilman" (tambahkan ilmu), menunjukkan bahwa kita harus selalu merasa haus akan pengetahuan dan tidak pernah merasa cukup. Kedua, "warzuqnii fahman" (berikan pemahaman), karena memiliki banyak ilmu tidak ada artinya tanpa pemahaman yang benar untuk mengamalkannya. Pemahaman adalah rezeki dari Allah yang memungkinkan kita menerapkan ilmu dengan bijaksana. Ini adalah doa untuk kualitas dan kuantitas ilmu.

16. Doa Sesudah Belajar

Setelah selesai belajar, kita menyerahkan kembali ilmu yang telah dipelajari kepada Allah. Kita memohon agar ilmu tersebut tidak hilang dan kita bisa mengingatnya kembali saat dibutuhkan. Ini adalah bentuk tawakal setelah berusaha.

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَوْدِعُكَ مَا عَلَّمْتَنِيهِ، فَارْدُدْهُ إِلَيَّ عِنْدَ حَاجَتِي إِلَيْهِ وَلَا تُنْسِنِيهِ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ

"Allahumma innii astaudi'uka maa 'allamtaniihi, fardud-hu ilayya 'inda haajatii ilaihi wa laa tunsiniihi yaa rabbal 'aalamiin."

"Ya Allah, sesungguhnya aku titipkan kepada-Mu apa yang telah Engkau ajarkan kepadaku, maka kembalikanlah ia kepadaku ketika aku membutuhkannya. Dan janganlah Engkau buat aku lupa padanya, wahai Tuhan semesta alam."

Makna dan Penjelasan

Doa ini adalah pengakuan bahwa ingatan dan pemahaman kita terbatas. Kita menitipkan ilmu kepada Allah, Sang Pemilik Ilmu yang Maha Menjaga. Ini mengajarkan kita untuk tidak sombong dengan pengetahuan yang dimiliki. Permohonan "kembalikanlah ia kepadaku ketika aku membutuhkannya" sangat relevan, misalnya saat ujian, saat memberikan nasihat, atau saat dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan solusi dari ilmu yang pernah dipelajari. Ini adalah doa agar ilmu yang kita peroleh menjadi ilmu yang aplikatif dan bermanfaat.

17. Doa untuk Kedua Orang Tua

Berbakti kepada orang tua adalah perintah Allah yang sangat ditekankan dalam Al-Qur'an. Mendoakan mereka, baik saat mereka masih hidup maupun setelah tiada, adalah salah satu bentuk bakti yang paling mulia. Doa ini adalah wujud cinta dan terima kasih kita kepada mereka.

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

"Rabbighfirlii wa liwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiran."

"Ya Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidikku di waktu kecil."

Makna dan Penjelasan

Doa ini mencakup permohonan ampunan (maghfirah) dan kasih sayang (rahmat). Kita meminta ampun untuk diri sendiri dan orang tua, mengakui bahwa semua manusia tidak luput dari kesalahan. Permohonan "sayangilah keduanya sebagaimana mereka mendidikku" adalah pengingat akan jasa mereka yang tak terhingga. Kita memohon kepada Allah untuk membalas kasih sayang mereka dengan kasih sayang-Nya yang jauh lebih besar dan abadi. Ini adalah doa yang menghubungkan generasi dan menjadi amal jariyah bagi anak yang shalih.

18. Doa Kebaikan Dunia dan Akhirat (Doa Sapu Jagat)

Ini adalah salah satu doa yang paling sering dibaca oleh Rasulullah SAW dan merupakan doa yang paling komprehensif. Doa ini mencakup semua permohonan kebaikan, baik untuk kehidupan di dunia, di akhirat, dan perlindungan dari siksa neraka.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

"Rabbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanatan wa fil-aakhirati hasanatan wa qinaa 'adzaaban-naar."

"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa api neraka."

Makna dan Penjelasan

"Kebaikan di dunia" (hasanah fid-dunya) mencakup segala hal positif: kesehatan, rezeki yang halal, keluarga yang sakinah, ilmu yang bermanfaat, dan lingkungan yang baik. "Kebaikan di akhirat" (hasanah fil-akhirah) mencakup ampunan dosa, kemudahan di hari hisab, naungan di Padang Mahsyar, dan puncaknya adalah masuk surga. Doa ini menunjukkan visi seorang muslim yang seimbang, yang tidak hanya mengejar dunia tetapi juga tidak melupakan akhirat. Karena sifatnya yang ringkas namun padat makna, doa ini disebut "sapu jagat".

19. Doa Ketika Turun Hujan

Hujan adalah rahmat dan berkah dari Allah. Saat hujan turun, itu adalah salah satu waktu mustajab untuk berdoa. Kita dianjurkan untuk memohon agar hujan yang turun membawa manfaat dan bukan bencana.

اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً

"Allahumma shoyyiban naa fi'an."

"Ya Allah, turunkanlah hujan yang bermanfaat."

Makna dan Penjelasan

Doa ini adalah bentuk adab kita terhadap alam dan Sang Pencipta. Kita tidak hanya menerima hujan, tetapi kita memohon agar hujan tersebut membawa kebaikan, seperti menyuburkan tanah, mengisi sumber air, dan membersihkan udara. Permohonan "naafi'an" (bermanfaat) adalah untuk mencegah agar hujan tersebut tidak menjadi banjir, longsor, atau bencana lain yang merugikan. Ini mengajarkan kita untuk selalu melihat setiap fenomena alam sebagai tanda kebesaran Allah dan memohon kebaikan darinya.

20. Doa Ketika Mendengar Petir

Petir atau guruh adalah suara yang menggetarkan yang menunjukkan kekuatan dan keagungan Allah. Mendengarnya adalah momen untuk bertasbih, menyucikan nama Allah dari segala kekurangan.

سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ

"Subhaanalladzii yusabbihur ra'du bihamdihii wal malaa-ikatu min khiifatih."

"Maha Suci Allah yang petir bertasbih dengan memuji-Nya, dan begitu juga para malaikat karena takut kepada-Nya."

Makna dan Penjelasan

Doa ini, yang merupakan kutipan dari sahabat Abdullah bin Az-Zubair, mengajarkan kita perspektif tauhid dalam memandang fenomena alam. Suara petir yang dahsyat bukanlah sekadar gejala fisika, melainkan manifestasi dari makhluk Allah (Ar-Ra'd) yang sedang bertasbih. Para malaikat pun bertasbih karena takut (rasa kagum dan hormat) kepada-Nya. Dengan membaca doa ini, kita bergabung dengan seluruh alam semesta dalam mengagungkan Sang Pencipta, mengubah rasa takut menjadi rasa takjub dan iman.

21. Doa Ketika Bercermin

Saat melihat pantulan diri di cermin, kita diingatkan pada ciptaan Allah. Ini adalah momen untuk bersyukur atas fisik yang telah Allah berikan, sambil memohon agar akhlak kita juga diperindah sebagaimana rupa kita.

اللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِي

"Allahumma kamaa hassanta khalqii fahassin khuluqii."

"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku, maka perindahlah pula akhlakku."

Makna dan Penjelasan

Doa ini adalah pelajaran tentang keseimbangan antara keindahan lahiriah dan batiniah. Islam tidak melarang kita untuk tampil baik dan rapi, tetapi mengingatkan bahwa keindahan sejati terletak pada akhlak (khuluq). Kita bersyukur atas kesempurnaan fisik (khalq) yang Allah anugerahkan, lalu dengan rendah hati memohon agar Dia juga menyempurnakan karakter, sifat, dan perilaku kita. Ini adalah doa untuk menjadi pribadi yang indah luar dan dalam.

22. Doa Menjenguk Orang Sakit

Menjenguk orang sakit adalah hak sesama muslim dan amalan yang sangat dianjurkan. Saat menjenguk, kita tidak hanya memberikan dukungan moril, tetapi juga mendoakan kesembuhan baginya dengan doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا

"Allahumma rabban-naas, adzhibil-ba's, isyfi antasy-syaafii, laa syifaa-a illaa syifaa-uka, syifaa-an laa yughaadiru saqoman."

"Ya Allah, Tuhan seluruh manusia, hilangkanlah penyakit ini, sembuhkanlah, Engkaulah Yang Maha Menyembuhkan, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit sedikit pun."

Makna dan Penjelasan

Doa ini adalah pernyataan tauhid dalam penyembuhan. Kita mengakui bahwa Allah adalah "Rabban-naas" (Tuhan seluruh manusia) dan "Asy-Syaafii" (Yang Maha Penyembuh). Dokter dan obat hanyalah perantara, sedangkan kesembuhan hakiki datang dari Allah. Permohonan "kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit" (laa yughaadiru saqoman) adalah permintaan untuk kesembuhan total, tidak hanya meredakan gejala, tetapi mengangkat akar penyakitnya sehingga tidak kembali lagi. Dianjurkan membacanya sebanyak tujuh kali.

23. Doa Ketika Bersin

Bersin adalah proses fisiologis yang melegakan dan merupakan nikmat dari Allah. Islam mengajarkan adab yang indah seputar bersin, yaitu dengan memuji Allah dan saling mendoakan.

Orang yang bersin mengucapkan:

اَلْحَمْدُ ِللهِ

"Alhamdulillah."

"Segala puji bagi Allah."

Orang yang mendengar ucapan tersebut menjawab:

يَرْحَمُكَ اللهُ

"Yarhamukallah."

"Semoga Allah merahmatimu."

Orang yang bersin kemudian membalas:

يَهْدِيكُمُ اللهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ

"Yahdikumullahu wa yushlihu baalakum."

"Semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki keadaanmu."

Makna dan Penjelasan

Rangkaian doa ini menciptakan interaksi sosial yang positif dan penuh berkah. Orang yang bersin bersyukur (tahmid). Orang yang mendengar mendoakan rahmat (tasymit). Lalu, orang yang bersin membalas dengan doa petunjuk dan perbaikan urusan. Ini mengubah peristiwa sepele menjadi momen saling mendoakan kebaikan, mempererat ukhuwah (persaudaraan), dan menebar rahmat di antara sesama muslim.

24. Doa Ketika Marah

Marah adalah bara api dari setan yang dapat merusak akal sehat dan hubungan antar manusia. Ketika amarah memuncak, Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk segera memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan.

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

"A'uudzu billaahi minasy-syaithaanir-rajiim."

"Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk."

Makna dan Penjelasan

Membaca ta'awudz saat marah adalah tindakan sadar untuk melawan bisikan setan. Ini adalah pengakuan bahwa dorongan untuk berkata kasar, berbuat zalim, atau merusak saat marah bukanlah dari diri kita, melainkan dari musuh yang nyata. Dengan memohon perlindungan Allah, kita memadamkan api amarah tersebut dengan air dzikir. Dianjurkan juga untuk mengubah posisi (dari berdiri menjadi duduk, dari duduk menjadi berbaring) dan berwudhu, karena air wudhu dapat mendinginkan panasnya amarah.

25. Doa Agar Diberi Kemudahan (Doa Nabi Musa)

Doa ini dipanjatkan oleh Nabi Musa AS ketika hendak menghadapi Fir'aun. Ini adalah doa yang sangat indah untuk memohon kelapangan dada, kemudahan dalam urusan, dan kelancaran dalam berbicara. Sangat baik dibaca sebelum menghadapi ujian, presentasi, wawancara, atau tugas berat lainnya.

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي

"Rabbisyrahlii shadrii, wa yassirlii amrii, wahlul 'uqdatam mil lisaanii, yafqahuu qaulii."

"Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku."

Makna dan Penjelasan

Doa ini mengajarkan urutan prioritas dalam memohon pertolongan. Pertama, "lapangkanlah dadaku," memohon ketenangan batin, kesabaran, dan pikiran yang jernih. Hati yang lapang adalah modal utama menghadapi kesulitan. Kedua, "mudahkanlah urusanku," memohon agar Allah menghilangkan rintangan dan membuka jalan keluar. Ketiga, "lepaskanlah kekakuan dari lidahku," memohon kemampuan komunikasi yang efektif agar pesan dapat tersampaikan dengan baik dan dipahami. Ini adalah paket permohonan yang lengkap untuk meraih kesuksesan dalam setiap tugas.

26. Doa Saat Tertimpa Musibah

Musibah adalah ujian dari Allah untuk menguji kesabaran dan keimanan hamba-Nya. Ketika menghadapinya, seorang muslim diajarkan untuk ber-istirja', yaitu mengembalikan segalanya kepada Allah dan meyakini bahwa ada hikmah di baliknya.

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ، اللَّهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا

"Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun. Allahumma'jurnii fii mushiibatii wakhluf lii khairan minhaa."

"Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, berilah aku pahala dalam musibahku ini dan berilah ganti yang lebih baik darinya."

Makna dan Penjelasan

Kalimat istirja' "Inna lillahi..." adalah pengakuan bahwa kita dan semua yang kita miliki adalah milik Allah, sehingga Dia berhak mengambilnya kapan saja. Ini menumbuhkan sikap ridha dan pasrah. Bagian kedua doa adalah permohonan yang konstruktif. Kita tidak hanya pasrah, tetapi juga meminta dua hal: pahala atas kesabaran kita (ajr) dan ganti yang lebih baik (khairan minha). Allah berjanji akan mengabulkan doa ini bagi hamba-Nya yang bersabar dan ikhlas.

27. Doa Memohon Ilmu yang Bermanfaat

Setiap pagi setelah shalat Subuh, Rasulullah SAW biasa memanjatkan doa ini. Doa ini merangkum tiga permohonan paling esensial untuk memulai hari: ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

"Allahumma innii as-aluka 'ilman naafi'an, wa rizqan thayyiban, wa 'amalan mutaqabbalan."

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima."

Makna dan Penjelasan

Doa ini mengajarkan kita untuk memprioritaskan kualitas di atas kuantitas. Kita tidak sekadar meminta 'ilmu', tetapi 'ilmu yang bermanfaat' (naafi'an). Tidak sekadar 'rezeki', tetapi 'rezeki yang baik' (thayyiban), yaitu halal dan berkah. Dan tidak sekadar 'amal', tetapi 'amal yang diterima' (mutaqabbalan) oleh Allah SWT. Membaca doa ini di pagi hari adalah cara terbaik untuk menetapkan niat dan tujuan yang benar untuk seluruh aktivitas kita sepanjang hari.

28. Doa Ketika Sulit Tidur (Insomnia)

Bagi yang mengalami kesulitan tidur, Islam memberikan solusi spiritual. Doa ini diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada sahabat yang mengeluhkan gangguan saat tidur.

اللَّهُمَّ غَارَتِ النُّجُومُ وَهَدَأَتِ الْعُيُونُ وَأَنْتَ حَيٌّ قَيُّومٌ، لَا تَأْخُذُكَ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ، يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ أَهْدِئْ لَيْلِي وَأَنِمْ عَيْنِي

"Allahumma ghaaratinnujuumu wa hada'atil 'uyuun, wa anta hayyun qayyuum, laa ta'khudzuka sinatun wa laa naum. Yaa hayyu yaa qayyuum, ahdi' laylii wa anim 'aynii."

"Ya Allah, bintang-bintang telah terbenam dan mata-mata telah terpejam, dan Engkau Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, Engkau tidak mengantuk dan tidak pula tidur. Wahai Yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri, tenangkanlah malamku dan tidurkanlah mataku."

Makna dan Penjelasan

Doa ini dimulai dengan menggambarkan keadaan malam yang sunyi, lalu mengagungkan sifat Allah yang tidak pernah tidur dan senantiasa mengurus makhluk-Nya (Al-Hayyu Al-Qayyum). Ini menanamkan rasa aman dalam hati, bahwa ada Dzat yang selalu terjaga dan melindungi kita. Kemudian, kita memohon secara spesifik agar diberi ketenangan malam dan kemampuan untuk tidur. Ini adalah bentuk terapi spiritual yang menggabungkan pengagungan kepada Allah dengan permohonan yang tulus.

29. Doa Agar Ditetapkan Hati dalam Iman

Hati manusia sangat mudah berbolak-balik. Doa ini adalah permohonan yang sangat penting agar Allah senantiasa menjaga hati kita tetap teguh di atas jalan kebenaran dan ketaatan kepada-Nya. Ini adalah doa yang sering dipanjatkan oleh Rasulullah SAW.

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ

"Yaa muqallibal quluub, tsabbit qalbii 'alaa diinik."

"Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu."

Makna dan Penjelasan

Doa ini adalah pengakuan bahwa kendali atas hati kita sepenuhnya ada di tangan Allah. Kita tidak bisa mengandalkan kekuatan iman kita sendiri. Dengan menyebut Allah sebagai "Muqallibal Qulub" (Yang Membolak-balikkan Hati), kita mengakui kekuasaan-Nya yang mutlak. Lalu kita memohon "tsabbit qalbii" (tetapkan hatiku), sebuah permintaan untuk istiqamah hingga akhir hayat. Ini adalah doa untuk memohon perlindungan dari kesesatan setelah mendapat petunjuk.

30. Doa Perlindungan dari Sifat Buruk

Manusia memiliki kecenderungan pada sifat-sifat buruk seperti malas, pengecut, kikir, dan pikun. Doa ini adalah permohonan komprehensif untuk dilindungi dari berbagai penyakit hati dan kelemahan karakter yang dapat merusak kehidupan dunia dan akhirat.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ

"Allahumma innii a'uudzu bika minal 'ajzi wal kasali wal jubni wal harami wal bukhl. Wa a'uudzu bika min 'adzaabil qabri wa min fitnatil mahyaa wal mamaat."

"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kepikunan, dan kekikiran. Dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta dari fitnah kehidupan dan kematian."

Makna dan Penjelasan

Doa ini mencakup perlindungan dari lima sifat negatif utama: 'ajz (kelemahan/ketidakberdayaan), kasal (malas), jubn (pengecut), haram (pikum/tua renta yang menyusahkan), dan bukhl (kikir). Sifat-sifat ini menghalangi seseorang dari berbuat kebaikan. Kemudian doa ini ditutup dengan memohon perlindungan dari dua hal terbesar: siksa kubur dan fitnah (ujian) saat hidup dan saat menjelang kematian. Ini adalah doa untuk kualitas hidup yang produktif dan akhir yang baik (husnul khatimah).

31. Doa Setelah Wudhu

Wudhu adalah proses menyucikan diri secara fisik sebelum menghadap Allah dalam shalat. Setelah menyempurnakan wudhu, ada doa khusus yang jika dibaca, akan dibukakan baginya delapan pintu surga.

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ

"Asyhadu an laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariika lah, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rasuuluh. Allahummaj'alnii minat tawwaabiina waj'alnii minal mutathahhiriin."

"Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang suci."

Makna dan Penjelasan

Doa ini dimulai dengan dua kalimat syahadat, memperbarui ikrar tauhid dan kenabian. Kemudian, kita memohon dua hal: menjadi bagian dari "at-tawwabin" (orang-orang yang senantiasa bertaubat) dan "al-mutathahhirin" (orang-orang yang suci). Ini adalah perpaduan sempurna antara kesucian batin (taubat dari dosa) dan kesucian lahir (bersih dari hadas setelah wudhu). Wudhu membersihkan fisik, dan doa ini menyempurnakannya dengan permohonan pembersihan jiwa.

32. Doa Setelah Mendengar Adzan

Adzan adalah panggilan agung untuk shalat. Setelah muadzin selesai mengumandangkan adzan, kita disunnahkan untuk membaca doa ini, yang berisi permohonan agar Rasulullah SAW mendapatkan wasilah dan keutamaan, serta syafaat di hari kiamat.

اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ

"Allahumma rabba haadzihid da'watit taammah, was shalaatil qaa-imah, aati muhammadanil wasiilata wal fadhiilah, wab'atshu maqaamam mahmuudanil ladzii wa'adtah."

"Ya Allah, Tuhan pemilik panggilan yang sempurna ini dan shalat yang didirikan, berilah Muhammad wasilah (tempat yang tinggi di surga) dan keutamaan, dan bangkitkanlah ia pada kedudukan yang terpuji yang telah Engkau janjikan."

Makna dan Penjelasan

Dengan membaca doa ini, kita menunjukkan cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai imbalannya, Rasulullah berjanji bahwa siapa yang membacanya, maka ia berhak mendapatkan syafaat (pertolongan) darinya di hari kiamat. Ini adalah amalan ringan dengan ganjaran yang luar biasa besar, sebuah investasi untuk keselamatan di akhirat.

33. Doa Memohon Kesabaran dan Kematian Muslim

Doa ini terdapat dalam Al-Qur'an, dipanjatkan oleh para penyihir Fir'aun yang bertaubat setelah menyaksikan mukjizat Nabi Musa AS. Mereka memohon kekuatan dan kesabaran saat diancam dengan siksaan berat oleh Fir'aun.

رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ

"Rabbanaa afrigh 'alainaa shabran wa tawaffanaa muslimiin."

"Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (muslim)."

Makna dan Penjelasan

Ungkapan "afrigh 'alainaa shabran" (limpahkan/curahkan kesabaran) adalah permohonan kesabaran dalam tingkat tertinggi, seolah-olah meminta kesabaran itu ditumpahkan hingga meliputi seluruh diri. Ini adalah doa yang tepat ketika menghadapi ujian yang sangat berat. Permintaan selanjutnya, "wawaffanaa muslimiin" (wafatkan kami sebagai muslim), adalah tujuan akhir setiap mukmin: yaitu meninggal dunia dalam keadaan iman dan Islam, atau husnul khatimah.

34. Doa Agar Terhindar dari Utang

Utang yang tidak terkelola bisa menjadi sumber kegelisahan di malam hari dan kehinaan di siang hari. Rasulullah SAW mengajarkan doa khusus untuk memohon pertolongan Allah agar terbebas dari lilitan utang dan penguasaan orang lain.

اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

"Allahummak-finii bi halaalika 'an haraamik, wa aghninii bi fadhlika 'amman siwaak."

"Ya Allah, cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan kayakanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung kepada selain-Mu."

Makna dan Penjelasan

Doa ini adalah permohonan rezeki yang berprinsip. Kita meminta agar dicukupkan dengan yang halal, sehingga tidak perlu mencari yang haram. Kemudian, kita memohon "kekayaan" dari karunia Allah, yang maknanya bukan sekadar materi, tetapi rasa cukup dan kemandirian sehingga tidak perlu bergantung atau meminta-minta kepada makhluk. Ini adalah doa untuk martabat dan keberkahan dalam rezeki.

35. Doa Ketika Ada Angin Kencang

Angin adalah tentara Allah yang bisa membawa rahmat atau azab. Ketika angin bertiup kencang, kita diajarkan untuk tidak mencelanya, melainkan memohon kebaikan yang ada padanya dan berlindung dari keburukannya.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ

"Allahumma innii as-aluka khairahaa wa khaira maa fiihaa wa khaira maa ursilat bih. Wa a'uudzu bika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa syarri maa ursilat bih."

"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikannya, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang dibawanya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya, keburukan yang ada di dalamnya, dan keburukan yang dibawanya."

Makna dan Penjelasan

Doa ini menunjukkan adab yang tinggi dalam berinteraksi dengan fenomena alam. Kita mengakui bahwa angin itu sendiri netral; ia diperintahkan oleh Allah. Oleh karena itu, kita memohon tiga lapis kebaikan (kebaikan angin itu sendiri, apa yang dikandungnya, dan tujuan ia diutus) dan berlindung dari tiga lapis keburukan. Ini adalah sikap seorang mukmin yang selalu bersangka baik kepada Allah sambil tetap waspada dan memohon perlindungan.

36. Doa Saat Singgah di Suatu Tempat

Saat bepergian dan berhenti atau singgah di suatu tempat baru, baik untuk istirahat atau bermalam, dianjurkan membaca doa ini untuk memohon perlindungan dari segala keburukan makhluk yang ada di tempat tersebut.

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

"A'uudzu bikalimaatillaahit-taammaati min syarri maa khalaq."

"Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang Dia ciptakan."

Makna dan Penjelasan

Rasulullah bersabda, barangsiapa yang singgah di suatu tempat lalu membaca doa ini, maka tidak ada sesuatu pun yang akan membahayakannya sampai ia meninggalkan tempat itu. "Kalimat-kalimat Allah yang sempurna" bisa merujuk pada Al-Qur'an atau sifat-sifat-Nya yang mulia. Dengan berlindung kepada-Nya, kita memohon proteksi total dari segala jenis bahaya, baik yang terlihat (hewan buas, orang jahat) maupun yang tidak terlihat (jin, sihir, penyakit).

37. Doa Perlindungan untuk Anak

Nabi Ibrahim AS mendoakan kedua putranya, Ismail dan Ishaq, dengan doa ini. Rasulullah SAW juga sering mendoakan kedua cucunya, Hasan dan Husain, dengan doa yang sama. Ini adalah doa perlindungan yang sangat kuat untuk anak-anak.

أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ

"U'iidzukumaa bikalimaatillaahit-taammati min kulli syaithaanin wa haammah, wa min kulli 'ainin laammah."

"Aku memohon perlindungan untuk kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari setiap setan, setiap binatang berbisa, dan dari setiap mata jahat (yang menyebabkan penyakit 'ain)."

Makna dan Penjelasan

Doa ini (jika untuk satu anak laki-laki 'u'iidzuka', perempuan 'u'iidzuki') mencakup tiga sumber bahaya utama: gangguan setan, bahaya fisik dari binatang berbahaya, dan penyakit 'ain atau pandangan mata yang penuh dengki atau takjub yang tidak disertai dzikir. Ini adalah wujud kasih sayang dan tanggung jawab orang tua untuk senantiasa memohonkan penjagaan Allah bagi buah hatinya.

38. Doa Ketika Kehilangan Sesuatu

Kehilangan barang bisa membuat panik dan sedih. Dalam situasi ini, Islam mengajarkan kita untuk tetap tenang, berserah diri kepada Allah, dan memohon pertolongan-Nya untuk menemukan kembali barang yang hilang.

اللَّهُمَّ يَا جَامِعَ النَّاسِ لِيَوْمٍ لَا رَيْبَ فِيهِ، اجْمَعْ بَيْنِي وَبَيْنَ ضَالَّتِي

"Allahumma yaa jaami'an-naasi liyaumin laa raiba fiih, ijma' bainii wa baina dhaallatii."

"Ya Allah, wahai Tuhan yang mengumpulkan manusia pada hari yang tidak ada keraguan padanya (hari kiamat), kumpulkanlah aku dengan barangku yang hilang."

Makna dan Penjelasan

Doa ini menggunakan wasilah (perantara) dengan menyebut salah satu sifat agung Allah, yaitu kemampuan-Nya untuk mengumpulkan seluruh manusia di hari kiamat. Jika Allah mampu mengumpulkan miliaran manusia dari zaman ke zaman di satu tempat, maka tentu sangat mudah bagi-Nya untuk "mengumpulkan" kita kembali dengan barang yang hilang. Ini adalah doa yang menumbuhkan keyakinan dan optimisme di tengah kepanikan.

39. Doa Penutup Majelis

Setiap perkumpulan atau majelis, baik itu rapat, pengajian, atau sekadar obrolan, pasti tidak luput dari perkataan yang sia-sia atau bahkan dosa. Doa ini berfungsi sebagai kafarat atau penebus kesalahan-kesalahan kecil yang mungkin terjadi selama majelis berlangsung.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhaanakallahumma wa bihamdika, asyhadu an laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik."

"Maha Suci Engkau ya Allah, dan dengan memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau. Aku memohon ampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu."

Makna dan Penjelasan

Doa ini memiliki struktur yang indah. Dimulai dengan tasbih (menyucikan Allah) dan tahmid (memuji-Nya), dilanjutkan dengan memperbarui syahadat tauhid, dan diakhiri dengan istighfar (mohon ampun) serta taubat. Membaca doa ini di akhir setiap pertemuan akan membersihkan catatan kita dari perkataan yang tidak bermanfaat, sehingga majelis tersebut ditutup dengan keberkahan dan ampunan.

40. Sayyidul Istighfar (Raja Permohonan Ampun)

Rasulullah SAW menyebut doa ini sebagai "Sayyidul Istighfar" atau rajanya istighfar karena kandungan maknanya yang sangat lengkap. Membacanya di pagi dan sore hari dengan penuh keyakinan adalah salah satu jalan menuju surga.

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

"Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta, khalaqtanii wa anaa 'abduka, wa anaa 'alaa 'ahdika wa wa'dika mastatha'tu, a'uudzu bika min syarri maa shana'tu, abuu-u laka bini'matika 'alayya, wa abuu-u bi dzanbii, faghfirlii fa-innahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta."

"Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada di atas perjanjian dan janji-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku. Aku mengakui nikmat-Mu atasku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau."

Makna dan Penjelasan

Doa ini adalah puncak dari pengakuan seorang hamba. Ia mencakup: pengakuan tauhid, pengakuan status sebagai hamba, komitmen untuk taat, permohonan perlindungan, pengakuan atas nikmat Allah, dan pengakuan atas dosa diri sendiri. Ini adalah bentuk ketundukan dan kerendahan hati yang total di hadapan Allah, sebuah kunci untuk meraih ampunan-Nya yang luas. Rasulullah bersabda, barangsiapa membacanya di sore hari lalu ia meninggal, maka ia masuk surga. Dan barangsiapa membacanya di pagi hari lalu ia meninggal, maka ia masuk surga.

Menjadikan doa sebagai bagian tak terpisahkan dari rutinitas harian akan mengubah cara kita memandang dunia. Setiap tindakan menjadi bernilai ibadah, setiap kesulitan menjadi ringan, dan setiap nikmat menjadi lebih bermakna. Semoga Allah SWT memudahkan kita untuk senantiasa mengamalkan doa-doa ini dalam kehidupan kita.

🏠 Kembali ke Homepage