Panduan Lengkap Bacaan Tahlil
Tahlil merupakan sebuah tradisi spiritual yang mengakar kuat dalam budaya masyarakat Muslim di Indonesia. Secara harfiah, tahlil berasal dari kata "hallala-yuhallilu-tahlilan" yang berarti membaca kalimat tauhid "Lā ilāha illallāh" (Tiada Tuhan selain Allah). Namun, dalam praktiknya, tahlil adalah sebuah rangkaian zikir, bacaan ayat-ayat Al-Qur'an, dan doa yang ditujukan untuk mendoakan orang yang telah meninggal dunia, sekaligus sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT bagi yang membacanya.
Majelis tahlil bukan sekadar ritual, melainkan manifestasi dari rasa cinta, penghormatan, dan kepedulian kepada sesama Muslim, baik yang masih hidup maupun yang telah berpulang. Di dalamnya terkandung untaian kalimat-kalimat mulia (kalimat thayyibah) yang agung, mulai dari pengantar Al-Fatihah, surat-surat pilihan, zikir inti seperti tasbih, tahmid, takbir, dan puncaknya adalah kalimat tahlil itu sendiri, yang kemudian ditutup dengan doa permohonan ampunan dan rahmat. Artikel ini akan menguraikan secara rinci susunan bacaan tahlil, lengkap dengan tulisan Arab, transliterasi Latin, dan terjemahan bahasa Indonesia agar mudah dipahami dan diamalkan.
Pembukaan: Pengantar Al-Fatihah (Hadiah Fatihah)
Setiap amalan baik selayaknya dimulai dengan niat yang tulus. Dalam majelis tahlil, niat ini diekspresikan melalui "hadiah" bacaan Surat Al-Fatihah yang dikhususkan kepada sejumlah pihak. Ini adalah bentuk adab atau tata krama dalam berdoa, di mana kita memulai dengan memuliakan Rasulullah SAW sebagai pembawa risalah, kemudian kepada keluarga beliau, para sahabat, para ulama, guru-guru kita, orang tua, dan akhirnya kepada arwah yang secara spesifik kita doakan. Urutan ini mengajarkan kita tentang pentingnya penghormatan dan pengakuan atas jasa orang-orang saleh terdahulu.
1. Kepada Junjungan Nabi Muhammad SAW
Sebagai pembuka, Al-Fatihah pertama kali dihadiahkan kepada pemimpin seluruh umat manusia, Nabi Muhammad SAW. Ini adalah bentuk cinta dan penghormatan tertinggi kita kepada beliau, yang melalui perantaraannya kita mengenal Islam dan iman.
إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَآلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ
Ilaa hadrotin-nabiyyil mushthofaa muhammadin shollalloohu 'alaihi wa sallam, wa aalihii wa ash-haabihii wa azwaajihii wa dzurriyyaatihii, syai-un lillaahi lahumul faatihah. "Teruntuk junjungan Nabi terpilih, Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat, istri-istri, dan keturunannya. Sesuatu dari Allah untuk mereka, Al-Fatihah."2. Kepada Para Nabi, Sahabat, Ulama, dan Orang Saleh
Selanjutnya, Fatihah dihadiahkan kepada seluruh mata rantai keilmuan dan kesalehan dalam Islam. Ini mencakup para nabi dan rasul sebelum Nabi Muhammad SAW, para sahabat, tabi'in (generasi setelah sahabat), para ulama yang telah menyebarkan ilmu agama, dan para wali (auliya) Allah yang menjadi kekasih-Nya.
ثُمَّ إِلَى حَضْرَةِ إِخْوَانِهِ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِ اللهِ وَالْمَلَائِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ، خُصُوْصًا سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجَيْلَانِيِّ، شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ
Tsumma ilaa hadroti ikhwaanihii minal anbiyaa-i wal mursaliin, wal auliyaa-i wasy-syuhadaa-i wash-shoolihiin, wash-shohaabati wat-taabi'iin, wal 'ulamaa-il 'aamiliin, wal mushonnifiinal mukhlisiin, wa jamii'il mujaahidiina fii sabiilillaah, wal malaa-ikatil muqorrobiin, khushuushon sayyidina asy-syaikh 'abdil qoodiril jailaanii, syai-un lillaahi lahumul faatihah. "Kemudian, kepada para saudaranya dari kalangan para nabi dan rasul, para wali, orang-orang yang mati syahid, orang-orang saleh, para sahabat dan tabi'in, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang kitab yang ikhlas, seluruh pejuang di jalan Allah, dan para malaikat yang dekat dengan Allah, khususnya kepada tuan kita, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani. Sesuatu dari Allah untuk mereka, Al-Fatihah."3. Kepada Arwah Seluruh Kaum Muslimin
Fatihah ini ditujukan secara umum kepada seluruh kaum Muslimin dan Muslimat, baik yang masih hidup maupun yang telah tiada, dari ujung timur hingga ujung barat. Ini adalah wujud persaudaraan (ukhuwah islamiyah) yang melintasi batas ruang dan waktu.
ثُمَّ إِلَى جَمِيْعِ أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْأَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا، خُصُوْصًا آبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادَنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخَنَا وَمَشَايِخَ مَشَايِخِنَا وَلِمَنِ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ، شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ
Tsumma ilaa jamii'i ahlil qubuuri minal muslimiina wal muslimaat, wal mu'miniina wal mu'minaat, min masyaariqil ardhi ilaa maghooribihaa barrihaa wa bahrihaa, khushuushon aabaa-anaa wa ummahaatinaa wa ajdaadanaa wa jaddaatinaa wa masyaayikhonaa wa masyaayikhi masyaayikhinaa wa limanijtama'naa haahunaa bisababihii, syai-un lillaahi lahumul faatihah. "Kemudian, kepada seluruh ahli kubur dari kaum Muslimin laki-laki dan perempuan, kaum Mukminin laki-laki dan perempuan, dari timur hingga barat, baik di darat maupun di laut. Khususnya kepada bapak-bapak kami, ibu-ibu kami, kakek-kakek kami, nenek-nenek kami, guru-guru kami, guru dari guru-guru kami, dan kepada arwah yang menjadi sebab kami berkumpul di sini. Sesuatu dari Allah untuk mereka, Al-Fatihah."Rangkaian Bacaan Ayat-ayat Al-Qur'an
Setelah menghadiahkan Al-Fatihah, majelis tahlil dilanjutkan dengan membaca beberapa surat dan ayat pilihan dari Al-Qur'an. Pemilihan ayat-ayat ini bukan tanpa alasan; masing-masing memiliki keutamaan dan makna mendalam yang relevan dengan tujuan tahlil, yaitu mengagungkan Allah, mengingat kebesaran-Nya, dan memohon perlindungan serta rahmat-Nya.
1. Surat Al-Ikhlas (Dibaca 3 kali)
Surat Al-Ikhlas adalah penegasan murni tentang keesaan Allah (tauhid). Membacanya sebanyak tiga kali setara dengan mengkhatamkan seluruh Al-Qur'an. Ini adalah inti dari akidah Islam, mengingatkan kita bahwa hanya Allah satu-satunya tempat bergantung.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ. اللهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ.
Bismillaahir-rohmaanir-rohiim. Qul huwalloohu ahad. Alloohush-shomad. Lam yalid wa lam yuulad. Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad. "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.'"2. Kalimat Tahlil dan Takbir
Setelah membaca Al-Ikhlas, dilanjutkan dengan lantunan tahlil dan takbir sebagai jeda dan pengagungan.
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Laa ilaaha illalloohu walloohu akbar. "Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar."3. Surat Al-Falaq (Dibaca 1 kali)
Surat Al-Falaq adalah doa permohonan perlindungan kepada Allah, Tuhan yang menguasai waktu subuh, dari segala bentuk kejahatan makhluk-Nya, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ. وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ.
Bismillaahir-rohmaanir-rohiim. Qul a'uudzu birobbil-falaq. Min syarri maa kholaq. Wa min syarri ghoosiqin idzaa waqob. Wa min syarrin-naffaatsaati fil-'uqod. Wa min syarri haasidin idzaa hasad. "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk) yang Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.'"4. Kalimat Tahlil dan Takbir
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Laa ilaaha illalloohu walloohu akbar. "Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar."5. Surat An-Nas (Dibaca 1 kali)
Surat An-Nas adalah doa perlindungan kepada Allah dari bisikan jahat setan, baik dari golongan jin maupun manusia, yang seringkali menyelinap ke dalam hati manusia untuk menyesatkan.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ. إِلٰهِ النَّاسِ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ. الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ.
Bismillaahir-rohmaanir-rohiim. Qul a'uudzu birobbin-naas. Malikin-naas. Ilaahin-naas. Min syarril-waswaasil-khonnaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin-naas. Minal-jinnati wan-naas. "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.'"6. Kalimat Tahlil dan Takbir
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Laa ilaaha illalloohu walloohu akbar. "Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar."7. Surat Al-Fatihah (Dibaca 1 kali)
Surat Al-Fatihah, atau "Ummul Qur'an" (Ibu dari Al-Qur'an), dibaca kembali sebagai pembuka dari ayat-ayat Al-Qur'an yang lebih panjang. Surat ini merangkum seluruh esensi ajaran Islam, dari tauhid, pengakuan Allah sebagai penguasa, hingga permohonan petunjuk ke jalan yang lurus.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ.
Bismillaahir-rohmaanir-rohiim. Alhamdu lillaahi robbil-'aalamiin. Ar-rohmaanir-rohiim. Maaliki yaumid-diin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinash-shiroothol-mustaqiim. Shirootholladziina an'amta 'alaihim ghoiril-maghdhuubi 'alaihim wa ladh-dhoolliin. "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."8. Awal Surat Al-Baqarah (Ayat 1-5)
Ayat-ayat ini menjelaskan ciri-ciri orang yang bertakwa (muttaqin), yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib, mendirikan salat, menafkahkan sebagian rezeki, dan beriman kepada kitab-kitab yang diturunkan Allah. Ini menjadi pengingat bagi kita tentang pondasi keimanan yang harus dimiliki setiap Muslim.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. المّ. ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ فِيْهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ. الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُوْنَ. وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَ. أُوْلٰئِكَ عَلَى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ وَأُوْلٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ.
Bismillaahir-rohmaanir-rohiim. Alif laam miim. Dzaalikal-kitaabu laa roiba fiih, hudal lil-muttaqiin. Alladziina yu'minuuna bil-ghoibi wa yuqiimuunash-sholaata wa mimmaa rozaqnaahum yunfiquun. Walladziina yu'minuuna bimaa unzila ilaika wa maa unzila min qoblik, wa bil-aakhiroti hum yuuqinuun. Ulaa-ika 'alaa hudam mir-robbihim wa ulaa-ika humul-muflihuun. "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Alif Lam Mim. Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa. (Yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."9. Ayat Kursi (Surat Al-Baqarah Ayat 255)
Ayat Kursi adalah ayat teragung dalam Al-Qur'an. Isinya menjelaskan secara komprehensif tentang keesaan, kekuasaan, pengetahuan, dan kebesaran Allah SWT yang meliputi langit dan bumi. Membacanya memiliki keutamaan luar biasa, termasuk sebagai pelindung dari gangguan setan.
وَإِلٰهُكُمْ إِلٰهٌ وَّاحِدٌ لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ. اَللهُ لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ، لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌ، لَهُ مَا فِى السَّمٰوَاتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُوْدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ.
Wa ilaahukum ilaahuw waahid, laa ilaaha illaa huwar-rohmaanur-rohiim. Alloohu laa ilaaha illaa huwal-hayyul-qoyyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw wa laa nauum, lahuu maa fis-samaawaati wa maa fil-ardh, man dzal-ladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi-idznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa kholfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai-im min 'ilmihii illaa bimaa syaa', wasi'a kursiyyuhus-samaawaati wal-ardh, wa laa ya-uuduhuu hifzhuhumaa wa huwal-'aliyyul-'azhiim. "Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar."10. Akhir Surat Al-Baqarah (Ayat 284-286)
Ayat-ayat penutup Surat Al-Baqarah ini memiliki keutamaan agung. Di dalamnya terkandung penegasan kekuasaan mutlak Allah, prinsip dasar keimanan para rasul dan orang beriman, dan doa-doa yang indah berisi permohonan ampunan, keringanan beban, dan pertolongan dari Allah SWT.
لِلهِ مَا فِى السَّمٰوَاتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ، وَإِنْ تُبْدُوْا مَا فِيْ أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللهُ، فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَّشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَّشَاءُ، وَاللهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. آمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُوْنَ، كُلٌّ آمَنَ بِاللهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ، لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهِ، وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ. لَا يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا، لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ، رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا، رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا، أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
Lillaahi maa fis-samaawaati wa maa fil-ardh, wa in tubduu maa fii anfusikum au tukhfuuhu yuhaasibkum bihillaah, fayaghfiru limay yasyaa-u wa yu'adz-dzibu may yasyaa', walloohu 'alaa kulli syai-in qodiir. Aamanar-rosuulu bimaa unzila ilaihi mir-robbihii wal-mu'minuun, kullun aamana billaahi wa malaa-ikatihii wa kutubihii wa rusulih, laa nufarriqu baina ahadim mir rusulih, wa qooluu sami'naa wa atho'naa ghufroonaka robbanaa wa ilaikal-mashiir. Laa yukallifulloohu nafsan illaa wus'ahaa, lahaa maa kasabat wa 'alaihaa maktasabat, robbanaa laa tu-aakhidznaa in nasiinaa au akhtho'naa, robbanaa wa laa tahmil 'alainaa ishron kamaa hamaltahuu 'alalladziina min qoblinaa, robbanaa wa laa tuhammilnaa maa laa thooqota lanaa bih, wa'fu 'annaa waghfir lanaa warhamnaa, anta maulaanaa fanshurnaa 'alal-qoumil-kaafiriin. "Milik Allahlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu nyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah akan memperhitungkannya bagimu. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), 'Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.' Dan mereka berkata, 'Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.' Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), 'Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.'"Rangkaian Zikir dan Kalimat Thayyibah
Bagian ini adalah jantung dari majelis tahlil, di mana lidah dibasahi dengan zikrullah (mengingat Allah) secara berulang-ulang. Setiap kalimat zikir memiliki makna dan keutamaan yang mendalam, berfungsi sebagai pembersih hati dan penguat iman.
1. Istighfar (Memohon Ampun)
Zikir diawali dengan istighfar, sebuah pengakuan atas segala dosa dan kelalaian diri, serta permohonan ampunan kepada Allah Yang Maha Agung.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ
Astaghfirulloohal-'azhiim. (Dibaca 3 kali) "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."2. Tasbih dan Tahmid
Selanjutnya adalah zikir tasbih, menyucikan Allah dari segala kekurangan, yang diiringi dengan tahmid, pujian atas segala kesempurnaan-Nya. Zikir ini sangat dicintai oleh Allah.
أَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ أَنَّهُ
Afdholudz-dzikri fa'lam annahu: "Ketahuilah, zikir yang paling utama adalah:"3. Tahlil (La Ilaha Illallah)
Inilah puncak dari zikir dalam tahlilan. Kalimat "Lā ilāha illallāh" adalah kalimat tauhid, kunci surga, dan zikir yang paling utama. Kalimat ini menegaskan bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, menafikan segala bentuk sesembahan lain dan menetapkan hanya Allah sebagai satu-satunya tujuan.
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ
Laa ilaaha illallooh. (Dibaca 33 atau 100 kali) "Tiada Tuhan selain Allah."4. Tahlil Penutup dengan Kerasulan
Rangkaian tahlil ditutup dengan kalimat syahadat yang lengkap, menggabungkan pengakuan keesaan Allah dengan pengakuan atas kerasulan Nabi Muhammad SAW.
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ
Laa ilaaha illalloohu muhammadur rosuulullooh. "Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah."5. Shalawat Nabi
Setelah mengagungkan Allah, adab selanjutnya adalah bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk terima kasih dan permohonan agar Allah melimpahkan rahmat dan kesejahteraan kepada beliau.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ
Alloohumma sholli 'alaa muhammad, alloohumma sholli 'alaihi wa sallim. (Dibaca 2 kali) "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad. Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepadanya."6. Tasbih Agung
Zikir dilanjutkan dengan tasbih yang memadukan penyucian Allah dengan pujian kepada-Nya. Ini adalah kalimat ringan di lisan namun berat di timbangan amal.
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ
Subhaanalloohi wa bihamdih, subhaanalloohil-'azhiim. (Dibaca 33 kali) "Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung."7. Shalawat dan Doa Pembuka
Sebelum masuk ke doa tahlil yang utama, dibacakan shalawat lagi dan doa singkat sebagai pengantar, memohon agar pahala bacaan disampaikan.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى حَبِيْبِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ أَجْمَعِيْنَ. اَلْفَاتِحَةْ.
Alloohumma sholli 'alaa habiibika sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihii wa shohbihii wa sallim ajma'iin. Al-Faatihah. "Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada kekasih-Mu, junjungan kami Nabi Muhammad, beserta keluarga dan seluruh sahabatnya. Al-Fatihah."Doa Tahlil Penutup
Setelah menyelesaikan rangkaian zikir dan bacaan Al-Qur'an, majelis ditutup dengan doa tahlil. Doa ini merupakan inti dari permohonan, di mana kita memohon kepada Allah agar menerima semua amalan yang telah dibaca dan menyampaikan pahalanya kepada arwah yang dituju, serta memohon ampunan, rahmat, dan keselamatan bagi mereka dan bagi kita semua.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، حَمْدَ الشَّاكِرِيْنَ حَمْدَ النَّاعِمِيْنَ، حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ.
Bismillaahir-rohmaanir-rohiim. Alhamdu lillaahi robbil-'aalamiin, hamdasy-syaakiriin hamdan-naa'imiin, hamday yuwaafii ni'amahuu wa yukaafi-u maziidah, yaa robbanaa lakal-hamdu kamaa yambaghii lijalaali wajhikal-kariimi wa 'azhiimi sulthoonik. "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Pujian orang-orang yang bersyukur, pujian orang-orang yang diberi nikmat. Pujian yang sepadan dengan nikmat-nikmat-Nya dan mencakup tambahannya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji sebagaimana layaknya bagi kemuliaan wajah-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu."اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
Alloohumma sholli wa sallim 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad. "Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad."اَللّٰهُمَّ تَقَبَّلْ وَأَوْصِلْ ثَوَابَ مَا قَرَأْنَاهُ مِنَ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَمَا هَلَّلْنَا وَمَا سَبَّحْنَا وَمَا اسْتَغْفَرْنَا وَمَا صَلَّيْنَا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَدِيَّةً وَاصِلَةً وَرَحْمَةً نَازِلَةً وَبَرَكَةً شَامِلَةً إِلَى حَضْرَةِ حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ أَعْيُنِنَا سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
Alloohumma taqobbal wa aushil tsawaaba maa qoro'naahu minal-qur'aanil-'azhiim, wa maa hallalnaa wa maa sabbahnaa wa mastaghfarnaa wa maa shollainaa 'alaa sayyidinaa muhammadin shollalloohu 'alaihi wa sallama hadiyyatan waashilatan wa rohmatan naazilatan wa barokatan syaamilatan ilaa hadroti habiibinaa wa syafii'inaa wa qurroti a'yuninaa sayyidinaa wa maulaanaa muhammadin shollalloohu 'alaihi wa sallam. "Ya Allah, terimalah dan sampaikanlah pahala bacaan Al-Qur'an kami yang agung, kalimat tahlil kami, tasbih kami, istighfar kami, dan shalawat kami kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, sebagai hadiah yang sampai, rahmat yang turun, dan keberkahan yang menyeluruh ke hadapan kekasih kami, pemberi syafaat kami, penyejuk mata kami, junjungan dan pemimpin kami, Muhammad SAW."وَإِلَى جَمِيْعِ إِخْوَانِهِ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِ اللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Wa ilaa jamii'i ikhwaanihii minal-anbiyaa-i wal-mursaliin wal-auliyaa-i wasy-syuhadaa-i wash-shoolihiin wash-shohaabati wat-taabi'iin wal-'ulamaa-il-'aamiliin wal-mushonnifiinal-mukhlisiin wa jamii'il-mujaahidiina fii sabiilillaahi robbil-'aalamiin. "Dan kepada seluruh saudaranya dari kalangan para nabi dan rasul, para wali, orang-orang yang mati syahid, orang-orang saleh, para sahabat dan tabi'in, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang kitab yang ikhlas, dan seluruh pejuang di jalan Allah, Tuhan semesta alam."ثُمَّ إِلَى جَمِيْعِ أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْأَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا، خُصُوْصًا إِلَى أَرْوَاحِ آبَائِنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا، وَنَخُصُّ خُصُوْصًا مَنِ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ وَلِأَجْلِهِ.
Tsumma ilaa jamii'i ahlil-qubuuri minal-muslimiina wal-muslimaat wal-mu'miniina wal-mu'minaat min masyaariqil-ardhi ilaa maghooribihaa, khushuushon ilaa arwaahi aabaa-inaa wa ummahaatinaa wa ajdaadinaa wa jaddaatinaa, wa nakhush-shu khushuushon manijtama'naa haahunaa bisababihii wa li-ajlih. "Kemudian kepada seluruh ahli kubur dari kaum Muslimin laki-laki dan perempuan, kaum Mukminin laki-laki dan perempuan dari timur hingga barat. Khususnya kepada arwah bapak-bapak kami, ibu-ibu kami, kakek-kakek kami, dan nenek-nenek kami. Dan kami lebih khususkan lagi kepada arwah yang menjadi sebab kami berkumpul di sini dan untuknya."اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اَللّٰهُمَّ أَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ أَهْلِ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ.
Alloohummaghfir lahum warhamhum wa 'aafihim wa'fu 'anhum. Alloohumma anzilir-rohmata wal-maghfirota 'alaa ahlil-qubuuri min ahli laa ilaaha illalloohu muhammadur rosuulullooh. "Ya Allah, ampunilah mereka, rahmatilah mereka, sejahterakanlah mereka, dan maafkanlah mereka. Ya Allah, turunkanlah rahmat dan ampunan kepada ahli kubur dari golongan orang-orang yang mengucapkan 'Lā ilāha illallāh, Muhammadur rasūlullāh'."رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
Robbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanah wa fil-aakhiroti hasanah wa qinaa 'adzaaban-naar. "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka."وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلْفَاتِحَةْ.
Wa shollalloohu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihii wa shohbihii wa sallam. Subhaana robbika robbil-'izzati 'ammaa yashifuun, wa salaamun 'alal-mursaliin, wal-hamdu lillaahi robbil-'aalamiin. Al-Faatihah. "Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, beserta keluarga dan sahabatnya. Maha Suci Tuhanmu, Tuhan Yang Maha Perkasa, dari apa yang mereka sifatkan. Dan semoga keselamatan terlimpah kepada para rasul. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Al-Fatihah."