Menggapai Cinta Ilahi Melalui Sholawat Nabi: Kumpulan Bacaan Arab, Latin, dan Maknanya

Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW adalah sebuah jembatan spiritual yang menghubungkan hati seorang hamba dengan Sang Pencipta dan Rasul-Nya. Ia bukan sekadar rangkaian kata, melainkan sebuah manifestasi cinta, penghormatan, dan kerinduan kepada sosok manusia paling mulia yang pernah ada. Dalam setiap lantunan sholawat, terkandung doa, pujian, dan permohonan rahmat yang tak terhingga, menjadikannya salah satu amalan paling agung dalam Islam. Mengamalkan sholawat adalah bentuk ketaatan kita kepada perintah Allah SWT, sekaligus cara untuk meneladani para malaikat-Nya yang senantiasa bersholawat kepada Nabi.

Perintah untuk bersholawat tertuang dengan sangat jelas dalam Al-Qur'an, yang menunjukkan betapa tinggi kedudukan amalan ini di sisi Allah. Ia adalah ibadah yang istimewa karena Allah SWT sendiri memulainya, diikuti oleh para malaikat-Nya, sebelum memerintahkannya kepada orang-orang beriman. Ini adalah sebuah kehormatan besar bagi umat Nabi Muhammad SAW, di mana kita diajak untuk berpartisipasi dalam pujian agung yang menggema di seluruh alam semesta. Melalui artikel ini, kita akan menyelami lebih dalam lautan makna dan keutamaan sholawat, serta menjelajahi berbagai macam bacaan sholawat yang bisa kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kaligrafi Muhammad dalam Lingkaran Geometris Islam Sebuah gambar kaligrafi Arab bertuliskan "Muhammad" yang dikelilingi oleh ornamen geometris khas seni Islam, melambangkan keindahan dan kemuliaan Nabi Muhammad SAW.

Dasar Perintah Bersholawat dalam Al-Qur'an

Fondasi utama dari amalan sholawat adalah firman Allah SWT dalam Surah Al-Ahzab, ayat 56. Ayat ini merupakan satu-satunya perintah dalam Al-Qur'an di mana Allah SWT menyebutkan bahwa Dia dan para malaikat-Nya melakukan suatu amalan terlebih dahulu, baru kemudian memerintahkannya kepada orang-orang beriman. Ini menunjukkan keagungan dan kemuliaan yang luar biasa dari amalan bersholawat.

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا

Artinya: "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS. Al-Ahzab: 56)

Para ulama tafsir menjelaskan makna sholawat dari Allah kepada Nabi adalah sebagai pujian dan sanjungan di hadapan para malaikat-Nya serta limpahan rahmat dan keberkahan. Sholawat dari para malaikat adalah doa dan permohonan ampunan (istighfar) untuk Nabi. Sedangkan sholawat dari kita, orang-orang beriman, adalah doa dan permohonan agar Allah senantiasa melimpahkan rahmat, kemuliaan, dan kesejahteraan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Dengan bersholawat, kita sejatinya sedang memohonkan kebaikan yang agung untuk sosok yang paling berjasa bagi kita, dan doa tersebut akan kembali kepada kita dengan berlipat ganda.

Lautan Keutamaan dan Manfaat Bersholawat

Bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW adalah sebuah investasi akhirat dengan keuntungan yang tak ternilai. Setiap satu kali sholawat yang kita ucapkan akan dibalas dengan kebaikan yang jauh lebih besar oleh Allah SWT. Berikut adalah sebagian kecil dari samudra keutamaan mengamalkan sholawat:

  1. Mendapat Balasan Sepuluh Kali Lipat dari Allah: Ini adalah keutamaan yang paling sering disebutkan dan menjadi motivasi utama. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali." (HR. Muslim). Sholawat dari Allah berarti rahmat, ampunan, dan keberkahan yang dilimpahkan kepada hamba-Nya. Bayangkan, dengan satu ucapan singkat, kita mendapatkan sepuluh curahan rahmat dari Penguasa alam semesta.
  2. Diangkat Derajatnya dan Dihapus Kesalahannya: Sholawat tidak hanya mendatangkan rahmat, tetapi juga berfungsi sebagai pembersih dosa dan peninggi derajat. Dalam hadits riwayat An-Nasa'i, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali, niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali, menghapus sepuluh dosanya, dan mengangkat derajatnya sepuluh tingkatan." Ini adalah paket lengkap kebaikan: rahmat, ampunan, dan kemuliaan.
  3. Kunci Meraih Syafa'at di Hari Kiamat: Syafa'at atau pertolongan dari Nabi Muhammad SAW di hari kiamat adalah dambaan setiap muslim. Pada hari di mana tidak ada pertolongan selain dari Allah, syafa'at Rasulullah adalah harapan terbesar. Beliau bersabda, "Orang yang paling berhak mendapatkan syafa’atku di hari kiamat adalah orang yang paling banyak bershalawat kepadaku." (HR. Tirmidzi). Semakin banyak sholawat kita di dunia, semakin besar peluang kita untuk mendapatkan naungan pertolongan beliau di akhirat.
  4. Menjadi Lebih Dekat dengan Nabi di Hari Kiamat: Kedekatan dengan Rasulullah SAW adalah sebuah kemuliaan yang tiada tara. Salah satu cara untuk meraih posisi terdekat dengan beliau di surga kelak adalah dengan memperbanyak sholawat. Sabda beliau, "Sesungguhnya orang yang paling utama bagiku pada hari kiamat adalah mereka yang paling banyak bershalawat kepadaku." (HR. Tirmidzi).
  5. Penyebab Terkabulnya Doa: Sholawat adalah adab penting dalam berdoa. Sebuah doa yang diawali dan diakhiri dengan pujian kepada Allah serta sholawat kepada Nabi memiliki peluang lebih besar untuk diijabah. Sayyidina Umar bin Khattab RA berkata, "Sesungguhnya doa itu berhenti di antara langit dan bumi, tidak akan naik sedikit pun darinya sampai engkau bershalawat kepada Nabimu." Ini mengajarkan kita bahwa sholawat adalah wasilah (perantara) yang membuka pintu-pintu langit bagi doa kita.
  6. Menghilangkan Kesusahan dan Kegundahan: Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ubay bin Ka'ab, ia bertanya kepada Rasulullah tentang seberapa banyak bagian dari doanya yang harus ia alokasikan untuk sholawat. Setelah beberapa kali bertanya, Ubay berkata akan menjadikan seluruh doanya sebagai sholawat. Maka Rasulullah SAW bersabda, "Jika demikian, maka akan dicukupi kesusahanmu dan diampuni dosamu." (HR. Tirmidzi). Ini menunjukkan kekuatan luar biasa sholawat dalam melapangkan dada dan menyelesaikan berbagai permasalahan hidup.
  7. Salam Kita Dijawab Langsung oleh Rasulullah SAW: Meskipun beliau telah wafat, salam dan sholawat kita tetap sampai kepada beliau. Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada seorang pun yang mengucapkan salam kepadaku, melainkan Allah akan mengembalikan ruhku kepadaku sehingga aku dapat menjawab salamnya." (HR. Abu Daud). Mengetahui bahwa setiap salam kita dijawab oleh sosok yang paling kita cintai adalah sebuah kebahagiaan dan motivasi yang tak terkira.
  8. Terhindar dari Sifat Bakhil (Kikir): Orang yang paling kikir menurut Rasulullah SAW bukanlah orang yang enggan bersedekah harta, melainkan orang yang enggan bersholawat ketika nama beliau disebut. Beliau bersabda, "Orang yang bakhil adalah orang yang ketika namaku disebut di sisinya, ia tidak bershalawat kepadaku." (HR. Tirmidzi). Dengan rajin bersholawat, kita membersihkan diri dari sifat tercela ini.

Kumpulan Bacaan Sholawat Nabi: Arab, Latin, dan Terjemahan

Terdapat banyak sekali redaksi sholawat yang diajarkan oleh para ulama, mulai dari yang paling singkat hingga yang paling panjang dan lengkap. Masing-masing memiliki keindahan dan fadhilahnya tersendiri. Berikut adalah beberapa di antaranya yang paling populer dan sering diamalkan.

1. Sholawat Ibrahimiyah

Sholawat Ibrahimiyah adalah sholawat yang paling utama dan paling sempurna (afdhal) karena redaksinya diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW ketika para sahabat bertanya tentang cara bersholawat kepadanya. Sholawat inilah yang kita baca dalam tasyahud akhir setiap sholat.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad wa'alaa aali sayyidinaa muhammad, kamaa shallaita 'alaa sayyidinaa ibraahiim wa'alaa aali sayyidinaa ibraahiim, wabaarik 'alaa sayyidinaa muhammad wa'alaa aali sayyidinaa muhammad, kamaa baarakta 'alaa sayyidinaa ibraahiim wa'alaa aali sayyidinaa ibraahiim, fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid.

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Dan limpahkanlah keberkahan kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia."

Karena keutamaannya yang tinggi, para ulama menganjurkan untuk memperbanyak membaca sholawat ini di luar sholat. Ia mencakup doa rahmat (shalawat) dan keberkahan (barakah) yang disandingkan dengan kemuliaan Nabi Ibrahim AS dan keluarganya, menunjukkan tingginya kedudukan Nabi Muhammad SAW.

2. Sholawat Jibril

Sholawat Jibril adalah salah satu sholawat yang paling singkat, namun sarat akan fadhilah. Dinamakan Sholawat Jibril karena konon sholawat inilah yang pertama kali diajarkan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Adam AS sebagai mahar untuk mempersunting Siti Hawa. Sholawat ini sangat populer karena diyakini sebagai pembuka pintu rezeki yang luas.

صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّد

Shallallahu 'ala Muhammad.

Artinya: "Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada (Nabi) Muhammad."

Meskipun sangat pendek dan mudah dihafal, khasiatnya sangat luar biasa. Banyak ulama dan shalihin yang mengijazahkan untuk membaca sholawat ini dalam jumlah tertentu, seperti 1000 kali setiap hari, dengan niat untuk melapangkan rezeki, memudahkan segala urusan, dan mendapatkan keberkahan dalam hidup. Kuncinya adalah istiqamah atau konsistensi dalam mengamalkannya dengan penuh keyakinan.

3. Sholawat Nariyah (Tafrijiyah)

Sholawat Nariyah, yang juga dikenal sebagai Sholawat Tafrijiyah (pelepas kesusahan), adalah sholawat yang sangat masyhur di kalangan umat Islam, terutama di Nusantara. Sholawat ini diyakini memiliki kekuatan spiritual yang dahsyat untuk melepaskan diri dari segala macam kesulitan, kesempitan, dan marabahaya.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِيْ تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ

Allahumma shalli shalatan kamilatan wa sallim salaman tamman 'ala sayyidina muhammadinil-ladzi tanhallu bihil-'uqadu wa tanfariju bihil-kurabu wa tuqdla bihil-hawa'iju wa tunalu bihir-ragha'ibu wa husnul-khawatimi wa yustasqal-ghamamu biwajhihil-karimi wa 'ala alihi wa shahbihi fi kulli lamhatin wa nafasin bi'adadi kulli ma'lumin laka.

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, semua keinginan dan khusnul khatimah dapat diraih, dan berkat wajahnya yang mulia hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh-Mu."

Para ulama salaf sering mengamalkan sholawat ini ketika menghadapi masalah besar atau memiliki hajat yang mendesak. Dikatakan bahwa membacanya sebanyak 4444 kali dalam satu majelis dengan niat yang tulus memiliki faedah yang sangat mustajab atas izin Allah SWT.

4. Sholawat Munjiyat

Sholawat Munjiyat berarti "Sholawat Penyelamat". Sesuai dengan namanya, sholawat ini masyhur sebagai doa untuk memohon keselamatan dari segala bencana, musibah, dan malapetaka. Ada sebuah kisah dari Syekh Al-Fakihani yang menceritakan tentang seorang alim bernama Syekh Musa yang mengalami badai dahsyat di lautan. Dalam tidurnya, ia bermimpi diajarkan sholawat ini oleh Rasulullah SAW, dan setelah membacanya, badai pun reda.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْاٰفَاتِ وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ

Allahumma shalli 'ala sayyidina Muhammadin shalatan tunjina biha min jami'il-ahwali wal-afat, wa taqdhi lana biha jami'al-hajat, wa tuthahhiruna biha min jami'is-sayyi'at, wa tarfa'una biha 'indaka a'lad-darajat, wa tuballighuna biha aqshal-ghayat min jami'il-khairati fil-hayati wa ba'dal-mamat.

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dengan suatu rahmat yang karena sebabnya Engkau menyelamatkan kami dari semua keadaan yang menakutkan dan dari semua bencana; yang dengan sebabnya Engkau memenuhi semua kebutuhan kami; yang dengan sebabnya Engkau membersihkan kami dari semua keburukan; yang dengan sebabnya Engkau mengangkat kami ke derajat yang paling tinggi di sisi-Mu; dan yang dengan sebabnya Engkau menyampaikan kami kepada tujuan yang paling sempurna dari semua kebaikan dalam kehidupan dan setelah kematian."

5. Sholawat Fatih

Sholawat Fatih dikenal sebagai "Sholawat Pembuka". Ia dinamakan demikian karena diyakini dapat membuka pintu-pintu rahmat, pintu-pintu ilmu, dan segala hal yang tertutup atau terkunci. Sholawat ini dinisbahkan kepada Syekh Ahmad at-Tijani. Membacanya diyakini dapat melapangkan hati, memudahkan pemahaman, dan membuka hijab-hijab spiritual.

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ وَالنَّاصِرِ الحَقَّ بِالحَقِّ وَالهَادِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ. صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ

Allahumma shalli wa sallim wa barik 'ala sayyidina Muhammadinil fatihi lima ughliqa, wal khatimi lima sabaqa, wan nashiril haqqa bil haqqi, wal hadi ila shiratin mustaqim. Shallallahu 'alaihi wa 'ala alihi wa ashhabihi haqqa qadrihi wa miqdarihil 'azhim.

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan keberkahan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, sang pembuka apa yang tertutup, sang penutup apa yang terdahulu, sang penolong kebenaran dengan kebenaran, dan sang petunjuk kepada jalan-Mu yang lurus. Semoga Allah melimpahkan shalawat kepadanya, keluarganya, dan para sahabatnya sesuai dengan derajat dan kedudukannya yang agung."

6. Sholawat Tibbil Qulub (Syifa)

Sholawat Tibbil Qulub atau Sholawat Syifa adalah sholawat yang secara khusus diamalkan untuk memohon kesembuhan, baik kesembuhan hati (penyakit spiritual seperti iri, dengki, was-was) maupun kesembuhan badan (penyakit fisik). Nama "Tibbil Qulub" sendiri berarti "Obat Hati".

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا، وَعَافِيَةِ الْأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا، وَنُوْرِ الْأَبْصَارِ وَضِيَائِهَا، وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

Allahumma shalli 'ala sayyidina Muhammadin thibbil-qulubi wa dawa'iha, wa 'afiyatil-abdani wa syifa'iha, wa nuril-abshari wa dliya'iha, wa 'ala alihi wa shahbihi wa sallim.

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, sang penyembuh hati dan obatnya, pemberi kesehatan badan dan kesembuhannya, cahaya mata hati dan sinarnya, dan semoga rahmat tercurah atas keluarganya dan para sahabatnya serta berikanlah keselamatan."

Sholawat ini sering dibacakan pada orang yang sakit atau dibaca dengan memegang bagian tubuh yang sakit, seraya memohon kepada Allah melalui wasilah kemuliaan Nabi Muhammad SAW agar diberikan kesembuhan. Ia juga menjadi wirid yang menenangkan jiwa dan mencerahkan pikiran.

7. Sholawat Nuril Anwar

Sholawat Nuril Anwar berarti "Cahaya dari Segala Cahaya". Sholawat ini digubah oleh seorang wali besar, Imam Ahmad Al-Badawi. Keutamaannya antara lain untuk mendapatkan cahaya ilahiah, ketenangan batin, terhindar dari sihir dan marabahaya, serta dimudahkan dalam segala urusan. Lantunan katanya sangat indah dan penuh dengan pujian terhadap esensi nur (cahaya) Nabi Muhammad SAW.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى نُوْرِ الْأَنْوَارِ وَسِرِّ الْأَسْرَارِ وَتِرْيَاقِ الْأَغْيَارِ وَمِفْتَاحِ بَابِ الْيَسَارِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُخْتَارِ وَاٰلِهِ الْأَطْهَارِ وَأَصْحَابِهِ الْأَخْيَارِ عَدَدَ نِعَمِ اللهِ وَإِفْضَالِهِ

Allahumma Shalli ‘Alaa Nuuril Anwaari Wasirril Asraari, Watiryaaqil Aghyaari Wamiftaahi Baabil Yasaari, Sayyidinaa Muhammadinil Muhtaari Wa Aalihil Ath Haari Wa Ash Haabihil Ahyaari ‘Adada Ni’amillaahi Wa Ifdhaalih.

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada cahaya dari segala cahaya, rahasia dari segala rahasia, penawar dari segala kesulitan, dan pembuka pintu kemudahan, yakni junjungan kami Nabi Muhammad, manusia pilihan, beserta keluarganya yang suci dan para sahabatnya yang mulia, sebanyak jumlah nikmat Allah dan karunia-Nya."

Adab dan Waktu Terbaik untuk Bersholawat

Meskipun bersholawat bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, ada beberapa adab dan waktu utama yang dapat meningkatkan kualitas dan pahala dari amalan ini.

Adab dalam Bersholawat:

Waktu-waktu Mustajab untuk Bersholawat:

Kesimpulan: Sholawat Adalah Nafas Cinta Seorang Mukmin

Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW adalah amalan yang ringan di lisan namun sangat berat timbangannya di sisi Allah. Ia adalah ekspresi cinta yang paling tulus, jembatan kerinduan yang tak pernah putus, dan kunci untuk membuka gerbang rahmat dan syafa'at. Dengan merutinkan sholawat dalam setiap helaan nafas, kita tidak hanya menunaikan perintah Allah, tetapi juga menyirami taman iman di dalam hati kita, mendekatkan diri kepada sosok teladan terbaik, dan menabung pahala yang akan menjadi penolong kita di hari di mana tiada lagi penolong.

Marilah kita basahi lisan kita dengan lantunan sholawat, penuhi hari-hari kita dengan pujian kepadanya, dan jadikan sholawat sebagai penenang jiwa di kala gundah, penerang jalan di kala gelap, dan bekal terbaik untuk perjalanan menuju keabadian. Semoga kita semua tergolong sebagai umat yang senantiasa mencintai dan dicintai oleh Rasulullah SAW, serta dikumpulkan bersamanya di surga Firdaus kelak.

🏠 Kembali ke Homepage