Panduan Lengkap Niat Sholat Taubat 2 Rakaat
Setiap manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Tidak ada satu pun anak Adam yang terbebas dari dosa dan kekhilafan. Namun, keagungan ajaran Islam terletak pada pintu ampunan yang senantiasa terbuka lebar. Allah SWT, dengan sifat-Nya yang Maha Pengampun (Al-Ghafur) dan Maha Penyayang (Ar-Rahim), selalu memberikan kesempatan bagi hamba-Nya untuk kembali, menyesali perbuatan, dan memperbaiki diri. Salah satu cara paling istimewa untuk mengetuk pintu ampunan tersebut adalah melalui Sholat Taubat.
Sholat Taubat merupakan ibadah sunnah yang memiliki kedudukan sangat penting. Ia adalah manifestasi penyesalan yang mendalam, sebuah pengakuan tulus di hadapan Sang Pencipta atas segala dosa yang telah dilakukan. Melaksanakan sholat ini bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah dialog spiritual yang penuh harap, di mana seorang hamba menumpahkan segala kegelisahan hatinya dan memohon belas kasihan dari Rabb-nya. Artikel ini akan membahas secara mendalam dan menyeluruh mengenai niat sholat taubat 2 rakaat, tata cara pelaksanaannya, hingga doa-doa yang menyertainya.
Memahami Hakikat Taubat Nasuha
Sebelum melangkah lebih jauh ke dalam pembahasan teknis sholat, sangat penting untuk memahami esensi dari taubat itu sendiri. Sholat Taubat adalah sarana, sedangkan tujuannya adalah mencapai Taubat Nasuha, yaitu taubat yang murni, tulus, dan sebenar-benarnya. Tanpa pemahaman ini, sholat yang dikerjakan bisa jadi hanya sebatas gerakan fisik tanpa ruh dan makna.
Syarat-Syarat Diterimanya Taubat
Para ulama sepakat bahwa agar sebuah taubat dianggap sah dan diterima di sisi Allah SWT, ia harus memenuhi beberapa syarat fundamental. Syarat-syarat ini adalah pilar yang menopang ketulusan penyesalan seorang hamba:
- Al-Iqla' (Berhenti dari Dosa): Syarat pertama dan utama adalah segera menghentikan perbuatan maksiat yang sedang dilakukan. Tidak mungkin seseorang dianggap bertaubat jika ia masih berkubang dalam dosa yang sama. Ini adalah langkah konkret pertama yang menunjukkan keseriusan niat.
- An-Nadam (Menyesal): Hati harus dipenuhi dengan penyesalan yang mendalam atas dosa yang telah diperbuat. Penyesalan ini bukan sekadar kata-kata, melainkan perasaan sedih, malu, dan takut akan azab Allah. Rasulullah SAW bersabda, "Penyesalan adalah taubat." (HR. Ibnu Majah). Rasa sesal inilah yang menjadi bahan bakar utama untuk berubah.
- Al-'Azm (Bertekad Kuat): Harus ada tekad yang bulat dan kuat di dalam hati untuk tidak akan pernah mengulangi perbuatan dosa tersebut di masa yang akan datang. Tekad ini harus didasari oleh keimanan dan kesadaran penuh, bukan karena alasan duniawi seperti takut ketahuan orang lain atau karena sudah tidak mampu melakukannya lagi.
- Mengembalikan Hak yang Terzalimi: Jika dosa yang dilakukan berkaitan dengan hak orang lain (haqqul adami), maka ada syarat tambahan. Seseorang harus mengembalikan hak tersebut kepada pemiliknya. Contohnya, jika dosa tersebut adalah mencuri, maka barang curian harus dikembalikan. Jika berupa fitnah, maka harus meminta maaf dan membersihkan nama baik orang yang difitnah. Jika berupa utang, maka harus dilunasi. Syarat ini menunjukkan bahwa Islam sangat menjaga hubungan antarmanusia.
Keempat syarat ini harus terpenuhi secara bersamaan. Jika salah satunya hilang, maka taubat tersebut belum bisa dikatakan sebagai Taubat Nasuha.
Dasar Hukum dan Keutamaan Sholat Taubat
Sholat Taubat disyariatkan berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW. Dalil yang paling sering dijadikan rujukan adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq RA. Beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda:
"Tidaklah seorang hamba melakukan dosa kemudian ia bersuci dengan baik, kemudian berdiri untuk melakukan sholat dua rakaat, kemudian ia memohon ampunan kepada Allah, melainkan Allah akan mengampuninya."
Setelah itu, beliau membaca ayat ini: "Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui." (QS. Ali 'Imran: 135).
Hadits ini dengan jelas menunjukkan anjuran untuk melaksanakan sholat dua rakaat sebagai bagian dari prosesi taubat. Keutamaan dari sholat ini sangatlah besar, di antaranya:
- Penggugur Dosa: Sebagaimana janji Allah dalam hadits di atas, sholat ini menjadi wasilah (perantara) untuk mendapatkan ampunan-Nya.
- Mendatangkan Ketenangan Jiwa: Dosa seringkali menimbulkan kegelisahan dan beban batin. Dengan bertaubat dan menunaikan sholat, seorang hamba menyerahkan segala permasalahannya kepada Allah, sehingga hatinya menjadi lebih tenang dan damai.
- Mendekatkan Diri kepada Allah: Sholat adalah momen intim antara hamba dengan Rabb-nya. Melaksanakan sholat taubat menunjukkan kesadaran seorang hamba akan kebutuhannya terhadap ampunan dan rahmat Allah, sehingga meningkatkan kedekatannya dengan-Nya.
- Menjadi Tanda Kesungguhan: Meluangkan waktu untuk bersuci dan mendirikan sholat adalah bukti nyata keseriusan seseorang dalam bertaubat, melebihi sekadar ucapan istighfar di lisan.
Niat Sholat Taubat 2 Rakaat: Lafal dan Maknanya
Inilah inti dari pembahasan kita. Niat adalah rukun sholat yang paling fundamental, karena ia membedakan satu ibadah dengan ibadah lainnya. Niat tempatnya di dalam hati, namun melafalkannya (talaffuzh) dianjurkan oleh sebagian ulama untuk membantu memantapkan hati dan konsentrasi.
Berikut adalah lafal niat sholat taubat 2 rakaat yang bisa diucapkan:
أُصَلِّي سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat taubati rak'ataini lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat sholat sunnah taubat dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Pentingnya Niat dalam Hati
Penting untuk diingat bahwa lafal di atas adalah alat bantu. Yang menjadi rukun dan wajib adalah niat yang terlintas di dalam hati sesaat sebelum takbiratul ihram. Di dalam hati, Anda harus bertekad dan menyadari bahwa sholat yang akan Anda kerjakan adalah sholat sunnah taubat untuk memohon ampunan kepada Allah SWT. Jika Anda tidak hafal lafal di atas, cukup hadirkan niat tersebut di dalam hati, maka sholat Anda sudah sah.
Tata Cara Pelaksanaan Sholat Taubat 2 Rakaat Secara Rinci
Pelaksanaan Sholat Taubat pada dasarnya sama seperti sholat sunnah lainnya yang berjumlah dua rakaat. Tidak ada gerakan khusus yang membedakannya. Perbedaannya terletak pada niat dan kekhusyukan serta permohonan ampun yang menyertainya. Berikut adalah panduan langkah demi langkah:
1. Persiapan Awal
- Bersuci dengan Sempurna: Mulailah dengan berwudhu secara sempurna, sesuai dengan tuntunan sunnah. Pastikan setiap anggota wudhu dibasuh dengan baik, karena wudhu yang baik adalah salah satu kunci kekhusyukan.
- Menutup Aurat: Kenakan pakaian yang bersih, suci, dan menutup aurat dengan sempurna.
- Memilih Tempat yang Tenang: Carilah tempat yang bersih dan tenang untuk sholat, jauh dari gangguan yang bisa memecah konsentrasi. Ini akan membantu Anda untuk lebih fokus dalam merenungi dosa dan memohon ampun.
2. Pelaksanaan Rakaat Pertama
- Menghadap Kiblat dan Niat: Berdirilah tegak menghadap kiblat. Hadirkan niat di dalam hati untuk melaksanakan sholat sunnah taubat dua rakaat karena Allah Ta'ala.
- Takbiratul Ihram: Angkat kedua tangan sejajar dengan telinga (bagi laki-laki) atau dada (bagi perempuan) sambil mengucapkan "Allahu Akbar". Pandangan mata tertuju ke tempat sujud.
- Membaca Doa Iftitah: Setelah takbir, letakkan tangan kanan di atas tangan kiri di depan dada. Bacalah doa iftitah yang Anda hafal. Contohnya:
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ...
- Membaca Surat Al-Fatihah: Lanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah secara tartil (perlahan dan jelas), resapi setiap ayatnya.
- Membaca Surat Pendek: Setelah Al-Fatihah, dianjurkan membaca surat pendek dari Al-Qur'an. Tidak ada ketentuan surat khusus yang wajib dibaca. Anda bisa membaca surat apa saja yang Anda hafal dengan baik. Beberapa ulama menyarankan membaca surat Al-Kafirun pada rakaat pertama.
- Ruku': Angkat tangan untuk takbir, lalu ruku' dengan punggung lurus sejajar dengan kepala. Bacalah tasbih ruku' "Subhaana robbiyal 'adziimi wa bihamdih" (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya) sebanyak tiga kali atau lebih.
- I'tidal: Bangun dari ruku' sambil mengucapkan "Sami'allaahu liman hamidah" (Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya). Saat berdiri tegak, bacalah "Robbanaa lakal hamdu mil'us samaawati wa mil'ul ardhi wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du."
- Sujud Pertama: Turun untuk sujud sambil bertakbir. Pastikan tujuh anggota sujud (dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung jari kaki) menempel di lantai. Bacalah tasbih sujud "Subhaana robbiyal a'laa wa bihamdih" (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya) sebanyak tiga kali. Perbanyaklah doa di dalam sujud, karena saat sujud adalah waktu terdekat seorang hamba dengan Rabb-nya.
- Duduk di Antara Dua Sujud: Bangun dari sujud sambil bertakbir, lalu duduk iftirasy (menduduki telapak kaki kiri dan menegakkan telapak kaki kanan). Bacalah doa "Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii."
- Sujud Kedua: Lakukan sujud kedua seperti sujud pertama, dengan bacaan yang sama.
3. Pelaksanaan Rakaat Kedua
- Berdiri untuk Rakaat Kedua: Bangkit dari sujud kedua sambil bertakbir untuk memulai rakaat kedua. Tidak perlu mengangkat tangan seperti takbiratul ihram.
- Membaca Al-Fatihah dan Surat Pendek: Bacalah kembali surat Al-Fatihah, kemudian dilanjutkan dengan surat pendek lainnya. Dianjurkan membaca surat Al-Ikhlas pada rakaat kedua.
- Lakukan Gerakan Seperti Rakaat Pertama: Ulangi gerakan ruku', i'tidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua persis seperti pada rakaat pertama.
- Tasyahud Akhir: Setelah sujud kedua pada rakaat kedua, duduklah tawarruk (kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan, dan duduk di atas lantai). Bacalah bacaan tasyahud akhir secara lengkap, termasuk shalawat Ibrahimiyah.
- Salam: Akhiri sholat dengan menoleh ke kanan sambil mengucapkan "Assalaamu'alaikum wa rahmatullah", kemudian menoleh ke kiri dengan ucapan yang sama.
Dengan selesainya salam, maka selesailah pelaksanaan sholat taubat dua rakaat. Namun, proses taubat belum berakhir di sini. Momen setelah sholat adalah waktu yang paling mustajab untuk memanjatkan doa dan penyesalan.
Doa dan Dzikir Setelah Sholat Taubat
Setelah menyelesaikan sholat, jangan terburu-buru beranjak. Luangkan waktu sejenak untuk berdzikir dan berdoa dengan penuh kekhusyukan dan kerendahan hati. Inilah saatnya Anda mencurahkan isi hati kepada Allah SWT.
1. Memperbanyak Istighfar
Mulailah dengan memperbanyak bacaan istighfar. Istighfar adalah permohonan ampun yang menjadi inti dari taubat. Ucapkan dengan penuh kesadaran dan penyesalan.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullahal 'adziim, alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaih.
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya), dan aku bertaubat kepada-Nya."
Bacalah dzikir ini berulang kali, sebanyak 100 kali atau lebih, sambil merenungi dosa-dosa yang telah diperbuat.
2. Membaca Sayyidul Istighfar
Rasulullah SAW menyebut doa ini sebagai "Sayyidul Istighfar" atau rajanya istighfar. Membacanya dengan keyakinan penuh memiliki keutamaan yang luar biasa.
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
Allahumma anta robbii laa ilaaha illaa anta, kholaqtanii wa anaa 'abduka, wa anaa 'alaa 'ahdika wa wa'dika mastatho'tu, a'uudzu bika min syarri maa shona'tu, abuu'u laka bini'matika 'alayya, wa abuu'u laka bidzanbii faghfirlii, fa innahuu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.
Artinya: "Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang telah aku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau."
3. Memanjatkan Doa dengan Tulus
Setelah berdzikir, angkatlah kedua tangan Anda dan berdoalah dengan bahasa yang paling Anda pahami. Ungkapkan semua penyesalan Anda. Sebutkan dosa-dosa Anda (hanya kepada Allah, bukan kepada manusia) sebagai bentuk pengakuan. Menangislah jika Anda bisa, karena air mata penyesalan sangat dicintai oleh Allah.
Contoh untaian doa yang bisa dipanjatkan:
"Ya Allah, ya Tuhanku Yang Maha Pengampun... Aku datang menghadap-Mu dengan kepala tertunduk, dengan jiwa yang penuh dosa. Aku mengaku, ya Allah, aku telah banyak berbuat maksiat. Aku telah melanggar perintah-Mu, aku telah menzalimi diriku sendiri. Mataku, lisanku, tanganku, kakiku, semuanya telah aku gunakan untuk hal-hal yang tidak Engkau ridhai."
"Ya Allah, aku menyesal, sungguh aku menyesal. Tidak ada tempat berlari kecuali kepada-Mu. Tidak ada yang bisa mengampuni dosa-dosaku selain Engkau. Ampunilah aku, ya Allah. Terimalah taubatku ini. Bersihkan hatiku dari kotoran dosa. Jangan biarkan aku kembali ke jalan yang sesat itu."
"Ya Rabb, berikanlah aku kekuatan untuk istiqamah di jalan-Mu. Jauhkan aku dari teman-teman yang buruk dan lingkungan yang menjerumuskan. Bimbinglah aku untuk senantiasa taat kepada-Mu. Matikanlah aku dalam keadaan husnul khatimah. Robbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, waqinaa 'adzaaban naar."
Berdoalah dengan penuh harap dan keyakinan bahwa Allah Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan doa hamba-Nya yang tulus.
Waktu Terbaik untuk Melaksanakan Sholat Taubat
Pada dasarnya, sholat taubat dapat dilaksanakan kapan saja seorang hamba merasa perlu untuk bertaubat, baik siang maupun malam. Rasa penyesalan bisa datang kapan saja, dan pintu taubat Allah selalu terbuka. Namun, ada beberapa waktu yang dianjurkan karena memiliki keutamaan lebih (waktu mustajab), di antaranya:
- Sepertiga Malam Terakhir: Ini adalah waktu yang paling utama. Suasana hening dan syahdu di sepertiga malam terakhir (sekitar pukul 02.00 dini hari hingga menjelang subuh) sangat mendukung untuk berkonsentrasi dan berkomunikasi secara intim dengan Allah. Pada waktu ini, Allah turun ke langit dunia dan berfirman, "Siapa yang berdoa kepada-Ku, akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, akan Aku beri. Siapa yang memohon ampunan-Ku, akan Aku ampuni." (HR. Bukhari dan Muslim).
- Di Antara Adzan dan Iqamah: Waktu ini juga merupakan salah satu waktu mustajab untuk berdoa.
- Saat Sujud dalam Sholat: Seperti yang telah disebutkan, momen terdekat hamba dengan Rabb-nya adalah saat sujud.
Penting untuk menghindari waktu-waktu yang dilarang untuk sholat, yaitu:
- Setelah sholat Subuh hingga matahari terbit setinggi tombak.
- Saat matahari tepat berada di tengah-tengah (waktu istiwa'), hingga sedikit tergelincir ke barat.
- Setelah sholat Ashar hingga matahari terbenam sempurna.
Namun, sebagian ulama berpendapat bahwa jika sholat tersebut memiliki sebab (seperti sholat taubat karena baru teringat dosa), maka boleh dilakukan kapan saja, termasuk di waktu terlarang. Akan tetapi, untuk kehati-hatian, lebih baik melaksanakannya di luar waktu-waktu tersebut.
Menjaga Istiqamah Setelah Bertaubat
Taubat bukanlah akhir, melainkan awal dari sebuah perjalanan baru. Sholat Taubat adalah gerbangnya. Setelah melaluinya, tantangan sesungguhnya adalah menjaga konsistensi (istiqamah) agar tidak kembali terjerumus ke dalam dosa yang sama. Berikut beberapa tips untuk menjaga istiqamah:
- Tinggalkan Lingkungan Buruk: Jauhi teman-teman dan lingkungan yang selama ini menjadi pemicu Anda berbuat maksiat. Pergaulan memiliki pengaruh yang sangat kuat.
- Cari Lingkungan yang Baik: Bergabunglah dengan majelis ilmu, komunitas pengajian, atau bertemanlah dengan orang-orang saleh yang bisa saling mengingatkan dalam kebaikan.
- Sibukkan Diri dengan Kebaikan: Isi waktu luang Anda dengan kegiatan yang bermanfaat, seperti membaca Al-Qur'an, berdzikir, menuntut ilmu, berolahraga, atau melakukan hobi yang positif. Jangan biarkan ada celah bagi setan untuk membisikkan godaan.
- Perbanyak Mengingat Kematian: Kesadaran bahwa kematian bisa datang kapan saja akan menjadi rem yang kuat untuk mencegah kita berbuat dosa.
- Rutin Mengevaluasi Diri (Muhasabah): Setiap malam sebelum tidur, luangkan waktu untuk merenung dan mengevaluasi perbuatan Anda sepanjang hari. Segera minta ampun jika ada kesalahan yang dilakukan.
- Selalu Berdoa Mohon Keteguhan: Jangan pernah bosan berdoa kepada Allah agar diberi kekuatan dan keistiqamahan di atas jalan hidayah-Nya. Salah satu doa yang diajarkan Nabi adalah, "Yaa muqollibal quluub, tsabbit qolbii 'alaa diinik" (Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).
Kesimpulannya, niat sholat taubat 2 rakaat adalah langkah awal yang sangat penting dalam sebuah proses kembali kepada Allah. Ia adalah ekspresi penyesalan yang diwujudkan dalam bentuk ibadah paling agung, yaitu sholat. Laksanakanlah dengan tata cara yang benar, iringi dengan pemahaman akan hakikat taubat, dan akhiri dengan doa yang tulus dari lubuk hati yang paling dalam. Ingatlah selalu bahwa rahmat dan ampunan Allah SWT jauh lebih luas daripada dosa-dosa kita. Jangan pernah berputus asa, karena pintu taubat akan selalu terbuka bagi siapa saja yang mau mengetuknya dengan sungguh-sungguh.