` * `` * ``: * `` * `` (Crucial for mobile-friendliness). * `Niat Sholat Dhuha 2 Rakaat dan Tata Caranya Lengkap` (This is under 60 chars and hits the keyword). * `` (Good practice for SEO). * `` * `

Panduan Terlengkap Niat Sholat Dhuha 2 Rakaat, Tata Cara, dan Keutamaannya

Ilustrasi matahari terbit di atas kubah masjid, melambangkan waktu sholat dhuha.
Ilustrasi matahari terbit di atas kubah masjid, melambangkan waktu sholat dhuha.

Di antara kesibukan pagi yang seringkali menyita waktu dan energi, terdapat sebuah jeda spiritual yang penuh berkah, sebuah oase ketenangan yang ditawarkan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya. Jeda itu adalah Sholat Dhuha, sebuah ibadah sunnah yang memiliki kedudukan istimewa dengan segudang keutamaan. Sholat ini dikerjakan pada waktu pagi hari, saat matahari mulai naik sepenggalah, membawa cahaya dan kehangatan bagi alam semesta. Melaksanakannya, terutama dua rakaat, adalah cara untuk memulai hari dengan penuh rasa syukur dan kepasrahan kepada Sang Pencipta.

Banyak di antara kita yang ingin merutinkan ibadah ini, namun terkadang masih ragu mengenai lafal niat yang benar, tata cara yang sesuai, serta pemahaman mendalam tentang makna di baliknya. Artikel ini akan menjadi panduan komprehensif yang membahas tuntas segala hal tentang Sholat Dhuha 2 rakaat, dimulai dari fondasi utamanya, yaitu niat.

Memahami Hakikat dan Lafal Niat Sholat Dhuha 2 Rakaat

Niat adalah pilar utama dalam setiap ibadah. Ia adalah pembeda antara sebuah gerakan rutin dengan sebuah ibadah yang bernilai di sisi Allah. Niat bukanlah sekadar ucapan di lisan, melainkan getaran dan tekad yang terpatri di dalam hati. Ketika kita hendak melaksanakan Sholat Dhuha, niat inilah yang harus dihadirkan pertama kali, bahkan sebelum mengangkat tangan untuk takbiratul ihram.

Lafal Niat Sholat Dhuha 2 Rakaat

Meskipun tempat niat adalah di dalam hati, para ulama menganjurkan untuk melafalkannya (talaffuzh binniyyah) guna membantu memantapkan hati dan mengkonsentrasikan pikiran. Berikut adalah lafal niat Sholat Dhuha 2 rakaat yang umum digunakan:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatad dhahâ rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: "Aku niat sholat sunnah dhuha dua rakaat karena Allah Ta'ala."

Penjelasan Mendalam tentang Niat

Tata Cara Pelaksanaan Sholat Dhuha 2 Rakaat Secara Rinci

Setelah memahami dan memantapkan niat, langkah selanjutnya adalah melaksanakan sholat sesuai dengan rukun dan sunnahnya. Tata cara Sholat Dhuha 2 rakaat pada dasarnya sama seperti sholat sunnah lainnya. Berikut adalah panduan langkah demi langkah yang terperinci:

Rakaat Pertama

  1. Takbiratul Ihram: Berdiri tegak menghadap kiblat. Angkat kedua tangan sejajar dengan telinga (bagi laki-laki) atau dada (bagi perempuan) sambil menggetarkan niat di dalam hati dan mengucapkan Allahu Akbar. Setelah itu, sedekapkan tangan di antara dada dan pusar.
  2. Membaca Doa Iftitah: Disunnahkan membaca doa iftitah setelah takbiratul ihram. Ada beberapa versi doa iftitah, salah satu yang populer adalah:

    كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا. اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْاَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لَا شَرِيْكَ لَهُ وَبِذٰلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.

  3. Membaca Surat Al-Fatihah: Membaca Ta'awudz (A'udzubillahi minasy syaithonir rojiim) dan Basmalah (Bismillahirrahmanirrahim), dilanjutkan dengan membaca Surat Al-Fatihah secara tartil (perlahan dan jelas). Membaca Al-Fatihah adalah rukun sholat.
  4. Membaca Surat Pendek: Setelah selesai Al-Fatihah, disunnahkan untuk membaca surat atau beberapa ayat dari Al-Qur'an. Pada sholat Dhuha, sangat dianjurkan untuk membaca Surat Asy-Syams pada rakaat pertama.
  5. Ruku' dengan Tuma'ninah: Angkat tangan seperti takbir, lalu membungkuk untuk ruku'. Posisikan punggung lurus sejajar dengan lantai, letakkan kedua telapak tangan di lutut, dan pandangan ke tempat sujud. Bacalah tasbih ruku' minimal tiga kali: Subhaana robbiyal 'adziimi wa bihamdih. Tuma'ninah (berhenti sejenak hingga tubuh tenang) dalam ruku' adalah wajib.
  6. I'tidal dengan Tuma'ninah: Bangkit dari ruku' sambil mengangkat kedua tangan dan mengucapkan: Sami'allaahu liman hamidah. Setelah berdiri tegak, baca: Robbanaa lakal hamdu mil'us samaawati wa mil'ul ardhi wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du. Lakukan dengan tuma'ninah.
  7. Sujud Pertama dengan Tuma'ninah: Turun untuk sujud dengan dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung jari kaki menyentuh lantai. Bacalah tasbih sujud minimal tiga kali: Subhaana robbiyal a'laa wa bihamdih.
  8. Duduk di Antara Dua Sujud dengan Tuma'ninah: Bangkit dari sujud dan duduk iftirasy (menduduki telapak kaki kiri dan menegakkan telapak kaki kanan). Baca doa: Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii.
  9. Sujud Kedua dengan Tuma'ninah: Lakukan sujud kedua seperti sujud pertama, dengan bacaan dan tuma'ninah yang sama.
  10. Berdiri untuk Rakaat Kedua: Bangkit dari sujud kedua untuk berdiri, langsung memulai rakaat kedua tanpa duduk istirahat sejenak, sambil mengucapkan Allahu Akbar.

Rakaat Kedua

  1. Membaca Surat Al-Fatihah: Seperti pada rakaat pertama, awali dengan Basmalah lalu baca Surat Al-Fatihah.
  2. Membaca Surat Pendek: Setelah Al-Fatihah, dianjurkan untuk membaca Surat Ad-Dhuha pada rakaat kedua ini. Ini adalah pilihan yang sangat baik karena relevansi nama surat dengan sholat yang dikerjakan.
  3. Ruku', I'tidal, Sujud, Duduk di Antara Dua Sujud, Sujud Kedua: Lakukan semua gerakan ini sama persis seperti pada rakaat pertama, lengkap dengan bacaan dan tuma'ninah di setiap gerakannya.
  4. Tasyahud Akhir: Setelah sujud kedua, duduk tawarruk (kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan, dan duduk di atas lantai). Baca doa tasyahud akhir secara lengkap, termasuk shalawat Ibrahimiyah.

    التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلّٰهِ، السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

  5. Salam: Menoleh ke kanan sambil mengucapkan Assalaamu 'alaikum wa rohmatullah, kemudian menoleh ke kiri dengan ucapan yang sama. Dengan salam, selesailah rangkaian sholat Dhuha 2 rakaat.

Waktu Terbaik Pelaksanaan Sholat Dhuha

Memahami rentang waktu pelaksanaan Sholat Dhuha sangat penting agar ibadah kita sah dan lebih utama. Waktu Dhuha adalah waktu yang terbentang cukup panjang di pagi hari.

Awal Waktu Dhuha

Waktu Dhuha dimulai kira-kira 15-20 menit setelah matahari terbit (waktu syuruq). Ini didasarkan pada analogi "ketika matahari naik setinggi tombak". Mengapa ada jeda? Jeda ini untuk menghindari waktu terlarang untuk sholat, yaitu tepat saat matahari terbit. Jadi, jika di jadwal sholat tertera waktu syuruq pukul 06:00, maka awal waktu Dhuha dimulai sekitar pukul 06:15 atau 06:20.

Waktu Paling Utama (Afdhal)

Waktu terbaik untuk melaksanakan Sholat Dhuha adalah ketika matahari sudah terasa panas dan padang pasir mulai memanas. Rasulullah SAW bersabda:

صَلاةُ الأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ

Artinya: "Sholat Awwabin (orang-orang yang kembali taat) adalah ketika anak unta mulai kepanasan." (HR. Muslim)

Secara perkiraan, waktu ini berada di sepertiga akhir dari rentang waktu Dhuha, atau sekitar pukul 09:00 pagi hingga menjelang tengah hari.

Akhir Waktu Dhuha

Batas akhir waktu Sholat Dhuha adalah sesaat sebelum matahari tepat berada di tengah-tengah (istiwa'), yaitu sekitar 10-15 menit sebelum masuk waktu Dzuhur. Saat matahari tepat di atas kepala adalah waktu terlarang untuk sholat. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk menyelesaikan sholat Dhuha sebelum mendekati waktu istiwa' ini.

Keutamaan dan Manfaat Agung Sholat Dhuha

Sholat Dhuha bukanlah sekadar sholat sunnah biasa. Ia dijuluki sebagai "sholatnya orang-orang yang bertaubat" (Sholatul Awwabin) dan diwasiatkan langsung oleh Rasulullah SAW kepada para sahabatnya. Berikut adalah beberapa keutamaan luar biasa yang dijanjikan bagi mereka yang istiqamah menjalankannya.

1. Bernilai Sedekah untuk Seluruh Sendi Tubuh

Setiap pagi, kita memiliki kewajiban untuk bersedekah atas 360 sendi yang ada di tubuh kita sebagai bentuk syukur. Sholat Dhuha dua rakaat dapat mencukupi semua itu. Rasulullah SAW bersabda:

"Pada pagi hari, setiap ruas tulang salah seorang di antara kalian wajib disedekahi. Setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir (ucapan allahu akbar) adalah sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, dan melarang kemungkaran adalah sedekah. Dan semua itu dapat diganti dengan dua rakaat sholat Dhuha." (HR. Muslim)

Hadis ini menunjukkan betapa agungnya nilai dua rakaat sholat Dhuha. Ia setara dengan 360 kebaikan yang seharusnya kita tunaikan setiap hari sebagai wujud syukur atas nikmat fisik yang sempurna.

2. Kunci Kecukupan Rezeki Sepanjang Hari

Salah satu keutamaan yang paling masyhur dari Sholat Dhuha adalah hubungannya dengan rezeki. Dalam sebuah hadis qudsi, Allah SWT berfirman:

"Wahai anak Adam, janganlah engkau merasa lemah untuk mengerjakan empat rakaat pada awal siang (Sholat Dhuha), niscaya Aku akan mencukupimu pada akhir siangmu." (HR. Tirmidzi)

Kecukupan di sini memiliki makna yang sangat luas. Bukan hanya rezeki materi berupa uang atau harta, tetapi juga kecukupan dalam bentuk kesehatan, ketenangan jiwa, kemudahan dalam urusan, perlindungan dari mara bahaya, dan keberkahan dalam setiap langkah.

3. Penggugur Dosa-Dosa

Sholat Dhuha menjadi salah satu sarana bagi seorang hamba untuk memohon ampunan dan membersihkan diri dari dosa. Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa yang menjaga sholat Dhuha, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan." (HR. Tirmidzi)

Ini adalah sebuah jaminan yang luar biasa. Dengan istiqamah menjaga sholat Dhuha yang dilakukan dengan ikhlas dan khusyuk, seorang hamba membuka pintu ampunan Allah yang seluas-luasnya, membersihkan catatan amalnya dari noda-noda dosa yang telah lalu.

4. Dibangunkan Istana di Surga

Bagi mereka yang merutinkan Sholat Dhuha hingga lebih dari dua rakaat, ada ganjaran istimewa yang menanti di surga. Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Barangsiapa sholat Dhuha dua belas rakaat, Allah akan membangunkan untuknya sebuah istana dari emas di surga." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Meskipun hadis ini berbicara tentang 12 rakaat, ia menunjukkan bahwa semakin banyak rakaat yang dikerjakan dengan istiqamah, semakin besar pula ganjaran yang Allah siapkan di akhirat kelak.

5. Merupakan Wasiat Khusus dari Rasulullah SAW

Sholat Dhuha memiliki kedudukan yang sangat penting hingga Rasulullah SAW mewasiatkannya secara khusus kepada sahabat terdekat beliau, Abu Hurairah RA. Beliau berkata:

"Kekasihku (Rasulullah SAW) telah berwasiat kepadaku tentang tiga perkara yang tidak pernah aku tinggalkan sampai mati: puasa tiga hari setiap bulan, sholat Dhuha, dan sholat Witir sebelum tidur." (HR. Bukhari dan Muslim)

Wasiat ini menunjukkan betapa besar cinta Rasulullah SAW kepada umatnya agar tidak melewatkan amalan yang penuh berkah ini.

Doa Setelah Sholat Dhuha

Setelah selesai melaksanakan sholat, sangat dianjurkan untuk tidak langsung beranjak pergi. Luangkanlah sejenak waktu untuk berdzikir dan memanjatkan doa. Ada sebuah doa khusus yang populer dan sangat baik dibaca setelah Sholat Dhuha karena kandungan maknanya yang mendalam.

Lafal Doa dan Terjemahannya

اَللّٰهُمَّ إِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللّٰهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِيْ فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ، وَإِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ، وَإِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ، بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِيْ مَا اَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ.

Allahumma innad-duhaa'a duhaa'uka, wal bahaa'a bahaa'uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal 'ismata 'ismatuka. Allahumma in kaana rizqii fis-samaa'i fa anzilhu, wa in kaana fil ardi fa akhrijhu, wa in kaana mu'assaran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahhirhu, wa in kaana ba'iidan fa qarribhu, bi haqqi duhaa'ika wa bahaa'ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa aataita 'ibaadakas-saalihiin.

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, kekuasaan adalah kekuasaan-Mu, dan perlindungan adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rezekiku masih di atas langit, maka turunkanlah, jika masih di dalam bumi, maka keluarkanlah, jika sukar, maka mudahkanlah, jika haram, maka sucikanlah, jika masih jauh, maka dekatkanlah. Berkat waktu dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu, dan kekuasaan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang shalih."

Membedah Makna Doa Dhuha

Doa ini sarat dengan pengakuan akan kebesaran Allah dan permohonan yang tulus. Mari kita bedah maknanya:

Pertanyaan yang Sering Diajukan Seputar Sholat Dhuha

Ada beberapa pertanyaan praktis yang sering muncul di benak kaum muslimin terkait pelaksanaan Sholat Dhuha. Berikut adalah jawaban atas beberapa di antaranya.

Berapa Jumlah Rakaat Sholat Dhuha?

Jumlah rakaat Sholat Dhuha bersifat fleksibel. Minimal adalah 2 rakaat, dan ini adalah yang paling ringan serta sudah mencukupi keutamaan sedekah seluruh sendi. Namun, boleh juga dikerjakan 4, 6, 8, hingga maksimal 12 rakaat. Dianjurkan untuk mengerjakannya dengan salam setiap dua rakaat, berdasarkan hadis: "Sholat malam dan siang itu dua rakaat-dua rakaat."

Apakah Sholat Dhuha Harus Dilakukan Setiap Hari?

Hukum Sholat Dhuha adalah sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan). Melakukannya setiap hari adalah sangat baik dan merupakan bentuk istiqamah dalam ibadah. Namun, jika ada halangan atau kesibukan sehingga tidak bisa melakukannya setiap hari, tidak mengapa. Rasulullah SAW terkadang melakukannya dan terkadang meninggalkannya untuk menunjukkan bahwa hukumnya tidak wajib. Namun, semangat untuk merutinkannya harus tetap ada.

Bolehkah Sholat Dhuha Dilakukan Berjamaah?

Pada dasarnya, sholat sunnah yang tidak disyariatkan berjamaah (seperti sholat Id atau Tarawih) lebih utama dilakukan sendiri (munfarid). Ini termasuk Sholat Dhuha. Namun, jika sesekali dilakukan berjamaah untuk tujuan edukasi atau saling memberi semangat, maka para ulama memperbolehkannya, selama tidak dijadikan kebiasaan rutin yang dianggap sebagai suatu kewajiban.

Bagaimana Jika Lupa Membaca Surat Tertentu Setelah Al-Fatihah?

Membaca surat pendek setelah Al-Fatihah dalam sholat sunnah adalah sunnah, bukan rukun. Jika Anda lupa membacanya dan langsung ruku' setelah Al-Fatihah, maka sholat Anda tetap sah. Dianjurkan untuk melakukan sujud sahwi sebelum salam jika Anda teringat di tengah sholat, tetapi jika tidak pun sholatnya tetap sah.

Jika Saya Bangun Kesiangan, Mana yang Didahulukan, Sholat Dhuha atau Qadha Subuh?

Jika Anda bangun setelah matahari terbit dan belum sholat Subuh, maka kewajiban Anda adalah segera meng-qadha (mengganti) sholat Subuh. Sholat wajib yang tertinggal harus didahulukan daripada sholat sunnah. Setelah selesai qadha Subuh, jika waktu Dhuha masih ada, Anda bisa melanjutkan dengan Sholat Dhuha.

Penutup: Jadikan Dhuha Cahaya Pembuka Hari

Sholat Dhuha 2 rakaat, yang diawali dengan niat yang lurus karena Allah, adalah amalan yang ringan namun memiliki dampak yang luar biasa. Ia adalah investasi spiritual di awal hari yang akan mendatangkan ketenangan, keberkahan, dan kecukupan hingga sore hari. Ia adalah bentuk syukur kita atas nikmat kehidupan, nikmat kesehatan, dan nikmat iman yang masih Allah berikan saat kita membuka mata di pagi hari.

Jangan biarkan kesibukan dunia merenggut kesempatan emas ini. Sediakanlah waktu barang 5-10 menit untuk berdialog dengan Rabb-mu, mengadukan segala asa, dan memohon segala hajat. Mulailah dengan niat sholat dhuha 2 rakaat, laksanakan dengan khusyuk, dan tutup dengan doa yang tulus. Niscaya, Allah akan menjadikan waktu Dhuha sebagai cahaya yang menerangi sisa hari Anda, melapangkan jalan Anda, dan memberkahi setiap langkah yang Anda ambil.

🏠 Kembali ke Homepage