Jual Pullet Ayam Petelur Berkualitas Unggul: Investasi Cerdas untuk Peternakan Modern

Keputusan untuk memulai atau mengembangkan usaha ayam petelur adalah langkah investasi yang menjanjikan. Namun, kesuksesan peternakan Anda sangat ditentukan oleh kualitas bibit awal yang digunakan. Di sinilah peran pullet ayam petelur menjadi krusial. Pullet, atau ayam dara siap bertelur, merupakan jembatan emas menuju profitabilitas yang lebih cepat dan risiko kegagalan yang lebih minimal dibandingkan memulai dari DOC (Day-Old Chick).

Kami hadir sebagai penyedia pullet ayam petelur berkualitas tinggi, memastikan setiap ekor yang Anda terima telah melalui proses pemeliharaan, vaksinasi, dan seleksi ketat sesuai standar biosecurity terbaik. Artikel komprehensif ini akan membahas mengapa memilih pullet adalah keputusan terbaik, kriteria pullet unggul, manajemen pasca-kedatangan, hingga analisis ekonomi mendalam yang mendukung kesuksesan investasi Anda.

1. Mengapa Memilih Pullet daripada DOC? Definisi dan Keuntungan Strategis

Pullet adalah ayam petelur betina yang usianya berkisar antara 14 hingga 18 minggu, berada pada fase akhir pertumbuhan remaja dan siap memasuki fase produksi telur dalam waktu singkat. Usia ini disebut juga fase transisi. Membeli pullet, alih-alih DOC yang baru menetas, menawarkan beberapa keuntungan strategis yang signifikan bagi peternak modern:

1.1. Mengurangi Risiko Kematian Fase Kritis (Mortalitas)

Periode paling rentan bagi ayam adalah 8 minggu pertama kehidupannya. DOC sangat sensitif terhadap perubahan suhu, penyakit, dan kualitas pakan. Dengan membeli pullet, Anda telah melewati masa kritis ini. Tingkat kematian (mortalitas) pullet yang sehat jauh lebih rendah (di bawah 1%) dibandingkan DOC yang bisa mencapai 5-10% di tangan peternak pemula atau dengan manajemen yang kurang optimal.

1.2. Kepastian Jenis Kelamin dan Populasi

Saat membeli pullet, 100% populasi sudah terjamin berjenis kelamin betina. Ini menghilangkan kebutuhan untuk menyortir atau membuang ayam jantan, yang sering terjadi saat membeli DOC yang memiliki tingkat akurasi pemisahan gender yang bervariasi.

1.3. Mempercepat Titik Balik Modal (Break-Even Point)

Pullet umumnya mulai bertelur pada usia 18-20 minggu. Jika Anda membeli pada usia 16 minggu, Anda hanya perlu menunggu sekitar 2-4 minggu hingga produksi dimulai. Ini memangkas masa tunggu produksi hingga 4 bulan dibandingkan memulai dari DOC, mempercepat arus kas positif dan titik balik modal (BEP).

1.4. Jaminan Kesehatan dan Program Vaksinasi Lengkap

Pullet dari peternak profesional telah menerima program vaksinasi dasar yang lengkap, termasuk Marek, ND, Gumboro, hingga AI (Avian Influenza) sebelum dijual. Status kesehatan ini memberikan perlindungan awal yang kuat, mengurangi biaya dan risiko vaksinasi awal bagi pembeli.

1.5. Kriteria Genetik Unggul yang Kami Tawarkan

Kami hanya menyediakan pullet dari strain genetik terkemuka yang terbukti menghasilkan produksi tinggi, konversi pakan efisien, dan ketahanan penyakit yang baik. Strain yang kami kelola meliputi:

2. Persiapan Infrastruktur dan Lingkungan Sebelum Pullet Tiba

Membeli pullet berkualitas tinggi tidak menjamin keberhasilan jika lingkungan kandang tidak siap. Transisi dari kandang pembesaran ke kandang produksi (atau kandang baru Anda) adalah momen stres yang signifikan. Persiapan matang adalah kunci untuk memastikan pullet segera beradaptasi dan mencapai puncak produksi.

2.1. Sanitasi Kandang Total (All-In, All-Out System)

Jika kandang Anda sebelumnya dihuni ayam, praktik All-In, All-Out harus diterapkan. Bersihkan kandang secara menyeluruh dari kotoran, debu, dan sisa pakan lama. Lakukan desinfeksi total dengan cairan desinfektan spektrum luas. Biarkan kandang kosong (istirahat) minimal 7 hari sebelum kedatangan pullet. Pastikan semua peralatan (tempat pakan, tempat minum, sarang telur) juga disterilkan.

2.2. Sistem Kandang yang Tepat

Jenis kandang memengaruhi manajemen harian:

Pastikan ventilasi kandang memadai. Amonia yang terakumulasi dapat merusak saluran pernapasan ayam dan membuat mereka rentan terhadap penyakit seperti Chronic Respiratory Disease (CRD).

2.3. Persiapan Pakan Transisi

Pullet yang kami jual biasanya berada pada pakan grower (pembesaran). Saat mendekati masa produksi (18 minggu), pakan harus diubah secara bertahap ke pakan layer (petelur). Perubahan mendadak dapat menyebabkan stres pakan dan mengganggu masa produksi. Idealnya, pakan layer mulai dicampur dengan pakan grower sekitar 1-2 minggu sebelum prediksi puncak produksi. Pakan layer harus mengandung kalsium yang lebih tinggi (sekitar 3.5-4.0%) untuk pembentukan cangkang yang kuat.

3. Jual Pullet Ayam Petelur: Standar Kualitas, Transportasi, dan Serah Terima

Kami sangat menekankan transparansi dan kualitas dalam setiap transaksi. Berikut adalah kriteria seleksi ketat dan prosedur pengiriman yang menjamin Anda mendapatkan investasi terbaik.

3.1. Kriteria Pullet Siap Jual yang Kami Jamin

Pullet yang kami kirim memiliki ciri-ciri fisik yang menjadi indikator kesehatan dan potensi produksi maksimal:

  1. Keseragaman Berat Badan (Uniformity): Bobot badan rata-rata pullet harus seragam (deviation standard di bawah 10%). Berat yang ideal menunjukkan manajemen pakan yang baik selama fase grower, yang sangat penting untuk mencapai puncak produksi optimal.
  2. Kesehatan Fisik: Mata cerah, bulu mengilap dan rapi, tidak ada tanda-tanda kepucatan atau lesu. Kaki kuat dan tidak ada deformitas.
  3. Perkembangan Seksual: Jengger dan pial sudah mulai memerah dan membesar (tergantung strain dan usia), menunjukkan persiapan ovarium untuk produksi telur.
  4. Riwayat Vaksinasi Lengkap: Kami menyediakan sertifikat kesehatan dan catatan vaksinasi yang mencakup vaksin wajib hingga usia penjualan (biasanya 16 minggu).
  5. Umur Tepat: Pullet dijual pada umur ideal (15-17 minggu) untuk meminimalkan waktu tunggu produksi di kandang pembeli.

3.2. Prosedur Transportasi Minim Stres

Proses pengiriman adalah titik paling rawan stres. Kami menggunakan kendaraan khusus yang dilengkapi ventilasi silang (cross-ventilation) yang memadai dan tim yang terlatih untuk penanganan hewan.

3.3. Penyerahan dan Pemeriksaan Awal di Lokasi

Saat pullet tiba di lokasi Anda, segera lakukan pemeriksaan cepat. Hitung populasi dan periksa tanda-tanda kelelahan ekstrem. Semua prosedur serah terima didokumentasikan untuk memastikan jumlah dan kondisi sesuai pesanan.

4. Manajemen Krusial Setelah Kedatangan: Adaptasi dan Pencegahan Stres

Beberapa jam dan hari pertama di kandang baru adalah waktu yang menentukan. Stres akibat perjalanan dan perubahan lingkungan dapat memicu penyakit laten atau menunda permulaan bertelur.

4.1. Pemberian Air Minum Anti-Stres

Hal pertama yang harus dilakukan adalah memberikan air minum segera. Air minum harus dicampur dengan elektrolit dan vitamin C dosis tinggi. Elektrolit mengembalikan keseimbangan cairan tubuh yang hilang selama perjalanan, sementara Vitamin C berperan sebagai antioksidan dan pereda stres efektif. Hindari memberikan pakan berat segera; biarkan mereka minum dan beradaptasi dulu selama 2-3 jam.

4.2. Penempatan dan Kepadatan

Segera pindahkan pullet ke kandang permanen mereka. Jika menggunakan sistem baterai, pastikan setiap pullet ditempatkan dengan hati-hati. Jangan biarkan pullet berkerumun (piling) di sudut, terutama pada kandang postal. Pastikan suhu kandang nyaman dan sirkulasi udara optimal (tidak ada angin kencang langsung yang menerpa).

4.3. Program Penerangan (Lighting Program)

Cahaya adalah faktor kunci yang memicu produksi telur. Pullet yang kami jual telah dibiasakan dengan program penerangan tertentu. Saat mereka tiba, panjang pencahayaan harian harus dijaga agar tetap konstan atau ditingkatkan secara bertahap, tidak boleh dikurangi.

4.4. Kontrol Pakan dan Berat Badan

Lanjutkan pemberian pakan transisi seperti yang telah direncanakan. Lakukan penimbangan berat badan sampel secara rutin (setiap minggu) untuk memastikan pullet mencapai target berat badan standar untuk strain mereka sebelum mencapai puncak produksi. Berat badan yang terlalu rendah akan menghasilkan telur kecil, sedangkan yang terlalu gemuk akan menurunkan konversi pakan dan risiko kegemukan hati (fatty liver syndrome).

5. Optimalisasi Fase Produksi: Mencapai Puncak dan Mempertahankan Kualitas Telur

Setelah adaptasi, fokus manajemen beralih sepenuhnya ke memaksimalkan produksi dan efisiensi pakan.

5.1. Puncak Produksi (Peak Production)

Ayam yang sehat dan terawat baik akan mencapai puncak produksi (biasanya 92-96%) pada usia 28 hingga 32 minggu. Untuk mempertahankan level ini, pastikan asupan nutrisi, terutama protein dan energi, terpenuhi secara harian. Air minum yang bersih harus selalu tersedia; kekurangan air 1-2 jam saja dapat menurunkan produksi secara signifikan.

5.2. Kebutuhan Kalsium dan Kualitas Cangkang

Saat produksi meningkat, kebutuhan kalsium melonjak drastis (hampir 4 kali lipat dari fase grower). Kalsium harus tersedia dalam dua bentuk: cepat serap (bubuk) dan lambat serap (grit atau pecahan kulit kerang). Kalsium lambat serap memastikan ayam memiliki sumber kalsium saat pembentukan cangkang terjadi di malam hari, mencegah masalah telur cangkang lunak atau rapuh.

5.2.1. Manajemen Kandungan Mineral

Selain kalsium, rasio fosfor harus dijaga keseimbangannya. Kelebihan fosfor atau kekurangan Vitamin D3 akan menghambat penyerapan kalsium. Kandungan garam (NaCl) juga harus tepat; kekurangan garam menurunkan nafsu makan, sementara kelebihan garam menyebabkan konsumsi air berlebih dan kotoran basah.

5.3. Manajemen Kotoran dan Amonia

Kotoran yang terlalu basah (karena pakan, penyakit, atau air minum bocor) dapat meningkatkan kadar amonia, yang mengiritasi saluran pernapasan ayam dan menjadi pintu masuk penyakit. Pada kandang baterai, pastikan pembuangan kotoran lancar. Pada kandang postal, tambahkan sekam kering atau lakukan pengadukan (turning) litter secara berkala dan aplikasikan kapur untuk mengurangi kelembaban.

6. Analisis Keuangan: Menghitung Profitabilitas dari Pembelian Pullet

Membeli pullet adalah investasi awal yang lebih besar per ekornya dibandingkan DOC, tetapi pengurangan risiko dan percepatan produksi membuat biaya total per telur menjadi lebih rendah dalam jangka panjang. Perhitungan ekonomi yang teliti sangat penting sebelum Anda memutuskan jumlah populasi.

6.1. Komponen Biaya Utama

Untuk menghitung BEP, kita perlu mempertimbangkan tiga komponen biaya utama:

  1. Biaya Pullet (Investasi Awal): Harga beli pullet per ekor, termasuk biaya kirim.
  2. Biaya Pakan (Biaya Operasional Terbesar): Biasanya menyumbang 60-70% dari total biaya operasional. Efisiensi konversi pakan (FCR) sangat krusial di sini.
  3. Biaya Operasional Lainnya: Listrik, air, obat-obatan/vaksinasi lanjutan, biaya tenaga kerja, dan penyusutan kandang/peralatan.

6.2. Konversi Pakan (FCR - Feed Conversion Ratio)

FCR adalah indikator efisiensi yang paling penting. FCR 2.2 berarti ayam membutuhkan 2.2 kg pakan untuk menghasilkan 1 kg telur. Pullet berkualitas unggul dari strain modern seringkali memiliki FCR yang lebih baik, mendekati 2.0 atau di bawahnya pada masa puncak.

Contoh Perhitungan FCR Sederhana:

Semakin rendah angka FCR, semakin besar keuntungan Anda. Pullet berkualitas kami secara genetik diarahkan untuk mencapai FCR yang optimal.

6.3. Menghitung Titik Balik Modal (BEP)

Titik balik modal terjadi ketika total pendapatan dari penjualan telur telah menutupi seluruh biaya investasi awal (harga pullet) dan biaya operasional selama periode produksi tersebut.

Investasi awal pullet biasanya akan tertutupi dalam 4 hingga 6 bulan pertama produksi, asalkan harga pakan stabil dan harga jual telur wajar. Pembelian pullet pada usia 16 minggu berarti Anda memulai BEP sekitar 2-3 minggu setelah ayam tiba, menghemat waktu 4 bulan dibandingkan memulai dari DOC.

6.4. Memaksimalkan ROI (Return on Investment)

ROI dimaksimalkan dengan dua cara:

  1. Memperpanjang Masa Puncak: Manajemen kesehatan dan nutrisi yang baik dapat mempertahankan produksi di atas 80% hingga usia 60-70 minggu.
  2. Meminimalkan Stres: Stres lingkungan, penyakit, atau perubahan pakan yang mendadak akan menyebabkan penurunan produksi (drop) yang sulit dikembalikan ke level semula. Pullet yang kami sediakan memiliki ketahanan stres yang lebih baik karena kondisi fisik yang prima.

7. Biosecurity Ketat: Kunci Perlindungan Investasi Pullet Anda

Meskipun pullet kami telah tervaksinasi, lingkungan peternakan baru Anda harus menerapkan biosecurity tingkat tinggi untuk mencegah masuknya patogen baru dan menjaga kesehatan jangka panjang.

7.1. Konsep Biosecurity Tiga Zona

Biosecurity harus diterapkan dalam tiga lapisan:

  1. Biosecurity Konseptual (Lokasi): Lokasi kandang harus jauh dari pemukiman padat dan peternakan unggas lain.
  2. Biosecurity Struktural (Fisik): Pagar ganda, disinfektan di gerbang masuk (wheel dip/foot bath), dan pintu kandang yang terkunci.
  3. Biosecurity Operasional (Manajemen Harian): Kontrol lalu lintas orang dan barang, kebersihan personel, dan program desinfeksi harian.

7.2. Pengendalian Lalu Lintas Orang dan Kendaraan

Orang adalah vektor penyakit yang paling umum. Setiap orang yang memasuki area kandang harus mandi atau setidaknya berganti pakaian dan sepatu bot yang disediakan oleh peternakan (hanya digunakan di dalam kandang).

Kendaraan pengangkut pakan, telur, atau obat harus disemprot desinfektan seluruhnya sebelum memasuki batas peternakan.

7.3. Penanganan Bangkai dan Limbah

Ayam yang mati harus segera dikeluarkan, dicatat, dan dimusnahkan (dibakar atau dikubur jauh dari area kandang) untuk mencegah penyebaran penyakit. Limbah kotoran harus ditangani secara teratur dan idealnya diolah, bukan ditumpuk di dekat kandang.

7.4. Program Vaksinasi Lanjutan

Meskipun pullet telah mendapatkan vaksinasi dasar, program vaksinasi lanjutan (booster) harus direncanakan berdasarkan ancaman lokal di wilayah Anda (endemik). Vaksin yang mungkin perlu diulang saat memasuki fase produksi meliputi ND/IB atau AI.

7.4.1. Penyakit Utama yang Diwaspadai

8. Mengatasi Tantangan Umum dalam Produksi Telur

Bahkan dengan pullet terbaik, fluktuasi produksi adalah hal yang wajar. Peternak harus mampu mengidentifikasi dan merespons masalah dengan cepat.

8.1. Penurunan Produksi Mendadak (Egg Drop)

Penurunan produksi yang tiba-tiba (misalnya dari 90% menjadi 75% dalam 2-3 hari) biasanya disebabkan oleh:

8.2. Masalah Kualitas Cangkang

Cangkang lunak, tipis, atau pucat adalah masalah umum yang sering terkait dengan:

8.3. Kanibalisme dan Pemacokan Bulu

Masalah perilaku ini disebabkan oleh kepadatan tinggi, ventilasi buruk, atau defisiensi nutrisi (biasanya garam atau metionin). Solusinya adalah mengurangi kepadatan, memberikan mainan (seperti sayuran gantung), atau, jika parah, melakukan pemotongan paruh (debeaking) yang profesional.

9. Detail Teknis Manajemen Lingkungan Kandang Baterai vs. Postal

Keputusan menggunakan sistem kandang baterai atau postal memiliki implikasi besar terhadap biaya operasional dan manajemen harian pullet Anda.

9.1. Keuntungan dan Tantangan Kandang Baterai

Kandang baterai memungkinkan peternak untuk memelihara populasi yang jauh lebih besar dalam ruang yang terbatas. Namun, ini menuntut kontrol lingkungan yang lebih presisi, terutama dalam hal ventilasi dan pembuangan kotoran.

9.1.1. Aspek Ventilasi Paksa (Closed House)

Jika menggunakan kandang baterai tertutup (closed house), sistem ventilasi paksa (tunnel ventilation) harus berfungsi sempurna. Kandang tertutup mengandalkan kipas besar untuk menarik udara, menciptakan tekanan negatif, dan memastikan pertukaran udara terjadi setiap 60-90 detik. Kontrol suhu dan kelembaban (ideal 24-27°C dan 60-70% kelembaban) sangat vital untuk pullet produksi.

9.1.2. Keamanan Pakan dan Air Otomatis

Kandang baterai modern sering dilengkapi dengan sistem pakan otomatis (chain feeder atau spiral feeder) dan nipple drinker. Pastikan nipple drinker memiliki laju aliran (flow rate) yang tepat. Jika aliran terlalu rendah, ayam tidak cukup minum, menyebabkan penurunan produksi. Jika terlalu tinggi, air terbuang, meningkatkan kelembaban di bawah kandang.

9.2. Detail Kritis Manajemen Kandang Postal (Open House)

Peternakan postal (lantai litter) lebih umum di peternak skala kecil hingga menengah dan sering menggunakan kandang terbuka (open house). Tantangan utama di sini adalah fluktuasi suhu eksternal dan manajemen litter.

9.2.1. Kontrol Amonia pada Litter

Kelembaban adalah musuh utama di kandang postal. Litter yang basah (akibat kotoran encer, tumpahan air, atau ventilasi buruk) melepaskan gas amonia. Kadar amonia harus dijaga di bawah 25 ppm. Jika tercium bau menyengat, tambahkan sekam baru, aduk litter, dan pastikan tirai kandang diatur untuk memaksimalkan aliran udara tanpa menyebabkan draft langsung.

9.2.2. Pencegahan Hama dan Predator

Kandang postal memiliki risiko lebih tinggi terhadap hama seperti tikus, yang tidak hanya mengonsumsi pakan tetapi juga vektor penyakit serius (misalnya Salmonella). Program pengendalian hama terintegrasi (IPM) harus diterapkan secara konsisten, termasuk penggunaan umpan dan pembersihan area luar kandang.

10. Nutrisi Spesifik Pullet Saat Transisi Produksi

Nutrisi selama masa transisi dari pullet ke ayam petelur (usia 16-20 minggu) adalah masa paling sensitif dalam siklus hidup. Kesalahan sedikit saja dapat menyebabkan ayam mencapai puncak produksi di bawah potensi genetiknya.

10.1. Mengatur Asupan Protein dan Energi

Saat pullet mulai bertelur, kebutuhan protein (terutama asam amino esensial seperti Metionin dan Lisin) meningkat drastis. Protein diperlukan untuk massa telur, sementara energi diperlukan untuk aktivitas harian dan metabolisme pembentukan telur.

10.2. Pentingnya Kualitas Bahan Baku Pakan

Kualitas pullet terbaik pun akan gagal jika pakan terkontaminasi oleh mikotoksin (racun jamur). Mikotoksin yang berasal dari jagung atau bungkil kedelai yang disimpan buruk dapat menyebabkan kerusakan hati, menurunkan kekebalan, dan menghambat produksi telur. Selalu beli pakan dari produsen terpercaya dan pastikan penyimpanannya kering dan sejuk.

10.2.1. Rasio Omega dan Warna Kuning Telur

Peternak modern sering menambahkan bahan baku seperti tepung marigold atau paprika ke dalam pakan layer untuk mendapatkan warna kuning telur yang lebih cerah (tingkat Roche Fan yang tinggi), sesuai preferensi konsumen. Hal ini tidak memengaruhi nutrisi utama, tetapi sangat memengaruhi nilai jual di pasar tertentu.

11. Manajemen Data dan Pencatatan Harian (Record Keeping)

Usaha peternakan pullet tidak bisa dijalankan tanpa data. Pencatatan harian adalah alat analisis paling kuat untuk mengidentifikasi masalah sebelum menjadi krisis besar.

11.1. Data Kunci yang Harus Dicatat Setiap Hari

  1. Produksi Telur Harian: Total butir, total berat (kg), dan persentase produksi.
  2. Konsumsi Pakan Harian: Total pakan yang habis (kg).
  3. Konsumsi Air Minum: Penting sebagai indikator kesehatan; peningkatan tiba-tiba bisa berarti stres panas atau penyakit; penurunan berarti masalah saluran air atau penyakit.
  4. Mortalitas dan Culling: Jumlah ayam mati dan ayam yang dikeluarkan (culling) dengan alasan sakit, beserta diagnosis (jika ada).
  5. Suhu dan Kelembaban Kandang: Terutama pada sistem closed house.

11.2. Analisis Mingguan dan Proyeksi

Data harian dikumpulkan menjadi laporan mingguan untuk menghitung parameter penting:

12. Dampak Stres Panas dan Strategi Mitigasi

Di iklim tropis seperti Indonesia, stres panas (heat stress) adalah penyebab utama penurunan produksi dan kualitas cangkang.

12.1. Efek Fisiologis Stres Panas

Ketika suhu inti tubuh ayam naik, ayam mulai bernapas cepat (panting). Ini menyebabkan ayam kehilangan CO2, meningkatkan pH darah (alkalosis). Karena kalsium (untuk cangkang) diangkut dalam bentuk ion di dalam darah, alkalosis mengurangi ketersediaan kalsium untuk ovarium, menghasilkan cangkang tipis atau soft-shell.

12.2. Strategi Pendinginan Kandang

Mitigasi stres panas harus dilakukan secara proaktif:

13. Kontrol Kualitas Telur dan Pemasaran

Kualitas pullet terbaik akan menghasilkan telur berkualitas, tetapi penanganan pasca-panen menentukan nilai jual akhir.

13.1. Pengumpulan dan Penyimpanan Telur

Telur harus dikumpulkan minimal 3-4 kali sehari untuk mencegah kontaminasi kotoran, meminimalkan kerusakan cangkang, dan menjaga kesegaran. Setelah dikumpulkan, telur harus disimpan di ruangan sejuk (13-18°C) dan kelembaban relatif tinggi (70-85%) untuk meminimalkan kehilangan air dan karbon dioksida.

13.2. Klasifikasi dan Grading Telur

Pasar modern menuntut klasifikasi telur berdasarkan berat (Grade A Super, A, B, C) dan penampilan (bersih, bentuk sempurna, tidak retak). Pullet muda (usia 20-30 minggu) cenderung menghasilkan telur dengan berat lebih kecil, yang harganya mungkin sedikit lebih rendah, namun kualitas cangkangnya biasanya superior. Seiring bertambahnya usia, berat telur meningkat, namun kualitas cangkang harus dipertahankan.

14. Kesimpulan: Jaminan Kualitas untuk Investasi Jangka Panjang

Memilih untuk jual pullet ayam petelur yang berkualitas adalah fondasi dari peternakan yang sukses dan berkelanjutan. Kami tidak hanya menjual ayam; kami menawarkan paket investasi lengkap dengan jaminan kualitas genetik, riwayat kesehatan teruji, dan kesiapan produksi yang optimal.

Dengan mengikuti protokol manajemen pasca-kedatangan yang ketat, mengoptimalkan nutrisi, dan mempertahankan biosecurity yang superior, pullet yang Anda beli akan memberikan performa puncak, memastikan Anda mencapai BEP lebih cepat dan memaksimalkan margin keuntungan Anda sepanjang siklus produksi.

Jangan pertaruhkan modal dan waktu Anda pada bibit yang tidak jelas riwayatnya. Percayakan kebutuhan pullet Anda kepada kami, penyedia pullet yang berkomitmen pada standar kesehatan dan produksi tertinggi.

Hubungi Kami Hari Ini untuk Konsultasi Ketersediaan dan Harga Pullet Ayam Petelur Siap Produksi!

Kami melayani pengiriman pullet ke seluruh wilayah dengan prosedur transportasi yang aman dan profesional.

🏠 Kembali ke Homepage