Panduan Doa Lengkap untuk Jenazah Laki-Laki

Ilustrasi Kaligrafi Sebuah ilustrasi sederhana yang melambangkan ketenangan dan spiritualitas dalam Islam. الله

Kaligrafi Lafaz Allah sebagai pengingat akan kebesaran-Nya.

Kematian adalah sebuah kepastian yang akan dihadapi oleh setiap makhluk yang bernyawa. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur'an, "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati." (QS. Ali Imran: 185). Sebagai seorang Muslim, ketika seorang saudara seiman berpulang ke Rahmatullah, kita memiliki kewajiban untuk mengurus jenazahnya, yang puncaknya adalah menshalatkan dan mendoakannya. Doa adalah senjata orang beriman, dan bagi yang telah meninggal, doa dari mereka yang masih hidup adalah hadiah terindah yang sangat mereka harapkan.

Mendoakan jenazah, khususnya jenazah laki-laki, memiliki keutamaan yang sangat besar. Ini bukan hanya sekadar ritual, melainkan wujud kepedulian, kasih sayang, dan pemenuhan hak sesama Muslim. Artikel ini akan membahas secara mendalam dan komprehensif mengenai doa-doa yang dipanjatkan untuk jenazah laki-laki, mulai dari niat sholat jenazah, bacaan setiap takbir, hingga doa-doa setelah pemakaman dan tahlil. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang utuh agar kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan khusyuk dan benar, seraya memohonkan ampunan dan rahmat terbaik bagi almarhum.


Memahami Makna dan Kedudukan Sholat Jenazah

Sholat jenazah adalah ibadah yang hukumnya fardhu kifayah, artinya kewajiban ini gugur jika sudah ada sebagian kaum Muslimin yang melaksanakannya di suatu wilayah. Namun, jika tidak ada seorang pun yang melakukannya, maka seluruh Muslim di wilayah tersebut akan menanggung dosa. Ini menunjukkan betapa pentingnya kedudukan sholat jenazah dalam Islam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Barangsiapa yang menyaksikan jenazah sampai ia menyolatkannya, maka baginya satu qirath. Lalu barangsiapa yang menyaksikan jenazah hingga dimakamkan, maka baginya dua qirath.” Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud dua qirath?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas menjawab, “Dua qirath itu semisal dua gunung yang besar.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini memberikan motivasi yang luar biasa bagi kita untuk turut serta dalam prosesi sholat dan pemakaman. Pahala sebesar gunung besar menanti bagi mereka yang ikhlas meluangkan waktu untuk mendoakan saudaranya. Tujuan utama dari sholat jenazah adalah untuk memohonkan ampunan (maghfirah) dan kasih sayang (rahmat) dari Allah SWT untuk si mayit, serta memberikan penghormatan terakhir kepadanya.

Tata Cara dan Niat Sholat untuk Jenazah Laki-Laki

Sebelum memulai sholat jenazah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Sholat ini dilaksanakan dengan berdiri, tanpa rukuk dan sujud, serta terdiri dari empat kali takbir. Posisi imam untuk jenazah laki-laki adalah berdiri sejajar dengan kepala jenazah. Sedangkan untuk jenazah perempuan, imam berdiri sejajar dengan bagian tengah tubuhnya (pinggang).

Niat Sholat Jenazah Laki-Laki

Niat adalah pondasi dari setiap amal ibadah. Niat dilakukan di dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram. Berikut adalah lafaz niat yang bisa diucapkan untuk memantapkan hati.

Jika menjadi makmum:

أُصَلِّي عَلَى هَذَا الْمَيِّتِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةٍ مَأْمُومًا لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli ‘ala hadzal mayyiti arba’a takbiratin fardha kifayatin ma’muman lillahi ta’ala.

"Aku niat sholat atas jenazah laki-laki ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai makmum karena Allah Ta’ala."

Jika menjadi imam:

أُصَلِّي عَلَى هَذَا الْمَيِّتِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةٍ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli ‘ala hadzal mayyiti arba’a takbiratin fardha kifayatin imaman lillahi ta’ala.

"Aku niat sholat atas jenazah laki-laki ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai imam karena Allah Ta’ala."

Jika jenazah yang dishalatkan adalah anak laki-laki yang belum baligh, maka kata "al-mayyiti" diganti dengan "ath-thifli".


Rangkaian Bacaan dalam Empat Takbir

Sholat jenazah memiliki struktur yang unik dengan empat takbir. Setiap takbir diikuti dengan bacaan doa spesifik yang sarat akan makna. Mari kita uraikan satu per satu.

Bacaan Setelah Takbir Pertama: Al-Fatihah

Setelah takbiratul ihram yang pertama, bacaan yang dianjurkan adalah Surah Al-Fatihah. Surah ini merupakan induk dari Al-Qur'an (Ummul Qur'an) dan menjadi rukun dalam setiap sholat. Membacanya di awal sholat jenazah adalah bentuk pembukaan, memuji Allah SWT, dan memohon petunjuk sebelum memanjatkan doa khusus untuk almarhum.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ. الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ

Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn. Ar-raḥmānir-raḥīm. Māliki yaumid-dīn. Iyyāka na‘budu wa iyyāka nasta‘īn. Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm. Ṣirāṭal-lażīna an‘amta ‘alaihim gairil-magḍūbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn.

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."

Merenungkan ayat-ayat ini dalam konteks kematian sangatlah mendalam. Kita mengakui keagungan Allah sebagai Rabbil 'Alamin (Tuhan semesta alam), memuji sifat Ar-Rahman dan Ar-Rahim-Nya, yang kita harapkan tercurah kepada almarhum. Kita juga menegaskan keimanan pada Yaumid-Din (Hari Pembalasan), hari di mana almarhum akan mempertanggungjawabkan amalnya. Ini adalah pengingat bagi kita yang hidup sekaligus permohonan agar Allah memudahkan perjalanan almarhum menuju hari tersebut.

Bacaan Setelah Takbir Kedua: Shalawat Nabi

Setelah melakukan takbir kedua, kita dianjurkan untuk membaca shalawat kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bershalawat adalah bentuk penghormatan dan cinta kita kepada Rasulullah, sekaligus menjadi wasilah (perantara) agar doa-doa kita lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Tidak ada doa yang lebih mustajab daripada doa yang diiringi dengan shalawat.

Bacaan shalawat yang paling utama adalah Shalawat Ibrahimiyah, sebagaimana yang dibaca saat tasyahud akhir dalam sholat fardhu.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala ali sayyidina Muhammad, kama shallaita ‘ala sayyidina Ibrahim wa ‘ala ali sayyidina Ibrahim, wa barik ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala ali sayyidina Muhammad, kama barakta ‘ala sayyidina Ibrahim wa ‘ala ali sayyidina Ibrahim, fil ‘alamina innaka hamidun majid.

"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Dan limpahkanlah berkah kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan berkah kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim, di seluruh alam. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia."

Jika ingin membaca versi yang lebih singkat, juga diperbolehkan, seperti:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad.

"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad."

Bacaan Setelah Takbir Ketiga: Doa Khusus untuk Jenazah Laki-Laki

Inilah inti dari sholat jenazah. Setelah takbir ketiga, kita memanjatkan doa yang secara khusus ditujukan untuk almarhum. Doa ini berisi permohonan ampunan, rahmat, keselamatan, dan berbagai kebaikan lainnya. Untuk jenazah laki-laki, kata ganti (dhamir) yang digunakan adalah -hu (dia laki-laki).

Berikut adalah doa yang paling umum dan ma'tsur (berasal dari hadis Nabi):

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ

Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu anhu, wa akrim nuzulahu, wa wassi' madkhalahu, waghsilhu bil ma'i wats tsalji wal barad, wa naqqihi minal khathaya kama yunaqqats tsaubul abyadhu minad danas, wa abdilhu daran khairan min darihi, wa ahlan khairan min ahlihi, wa zaujan khairan min zaujihi, wa adkhilhul jannata, wa a'idzhu min 'adzabil qabri wa 'adzabin nar.

"Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah kesalahannya. Muliakanlah tempat kediamannya, luaskanlah tempat masuknya (kuburnya), mandikanlah dia dengan air, salju, dan embun. Bersihkanlah dia dari segala kesalahan sebagaimana kain putih dibersihkan dari noda. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, dan pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Masukkanlah dia ke dalam surga, dan lindungilah dia dari siksa kubur dan siksa api neraka."

Makna Mendalam di Balik Setiap Kalimat Doa

Mari kita selami lebih dalam makna dari setiap permohonan dalam doa yang agung ini:

Jika jenazahnya adalah anak laki-laki yang belum baligh, doanya berbeda karena ia belum memiliki catatan dosa. Doanya adalah sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ فَرَطًا وَذُخْرًا لِوَالِدَيْهِ، وَشَفِيْعًا مُجَابًا. اَللَّهُمَّ ثَقِّلْ بِهِ مَوَازِيْنَهُمَا وَأَعْظِمْ بِهِ أُجُوْرَهُمَا، وَأَلْحِقْهُ بِصَالِحِ الْمُؤْمِنِيْنَ، وَاجْعَلْهُ فِيْ كَفَالَةِ إِبْرَاهِيْمَ، وَقِهِ بِرَحْمَتِكَ عَذَابَ الْجَحِيْمِ

Allahummaj'alhu farathan wa dzukhran liwalidaihi, wa syafi'an mujaban. Allahumma tsaqqil bihi mawazinahuma wa a'zhim bihi ujurahuma, wa alhiqhu bishalihil mu'minin, waj'alhu fi kafalati Ibrahim, wa qihi birahmatika 'adzabal jahim.

"Ya Allah, jadikanlah dia sebagai simpanan pahala dan tabungan bagi kedua orang tuanya, dan pemberi syafaat yang dikabulkan. Ya Allah, beratkanlah timbangan amal kedua orang tuanya dengan sebab (kematian)-nya, besarkanlah pahala mereka, dan kumpulkanlah dia bersama orang-orang beriman yang saleh. Jadikanlah ia dalam pengasuhan Nabi Ibrahim, dan lindungilah ia dengan rahmat-Mu dari siksa neraka Jahim."

Bacaan Setelah Takbir Keempat

Setelah takbir yang keempat, sebelum salam, kita membaca doa singkat yang ditujukan untuk almarhum dan juga untuk kaum Muslimin yang masih hidup. Doa ini mengandung pelajaran penting agar kita tidak terlalu larut dalam kesedihan hingga melupakan hikmah di baliknya.

اَللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلَا تَفْتِنَّا بَعْدَهُ، وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ

Allahumma la tahrimna ajrahu wala taftinna ba'dahu, waghfirlana walahu.

"Ya Allah, janganlah Engkau haramkan kami dari pahalanya (karena melayat dan menshalatinya), dan janganlah Engkau beri kami fitnah sepeninggalnya, serta ampunilah kami dan dia."

Makna doa ini adalah:

  1. "Janganlah Engkau haramkan kami dari pahalanya": Kita memohon agar seluruh jerih payah kita dalam mengurus jenazah, dari memandikan hingga menshalatkan, diterima oleh Allah dan dicatat sebagai pahala.
  2. "Janganlah Engkau beri kami fitnah sepeninggalnya": Kita memohon agar Allah menjaga keimanan kita, agar kita tidak terjerumus dalam kesesatan atau perselisihan setelah kepergiannya. Ini juga bisa berarti permohonan kesabaran dan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan.
  3. "Ampunilah kami dan dia": Sebuah penutup yang indah, di mana kita kembali memohon ampunan, tidak hanya untuk almarhum, tetapi juga untuk diri kita sendiri yang masih hidup dan penuh dengan dosa.

Setelah doa ini, disunnahkan untuk diam sejenak sebelum mengucapkan salam.

Salam

Sholat jenazah diakhiri dengan salam, sama seperti sholat lainnya. Mengucapkan salam ke kanan, dan disunnahkan juga ke kiri.

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Assalaamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuh.

"Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya tercurah atas kalian."


Doa-Doa Lain yang Dianjurkan

Selain doa dalam sholat jenazah, ada banyak doa lain yang bisa dipanjatkan untuk almarhum, baik setelah sholat, saat prosesi pemakaman, saat ziarah kubur, maupun dalam majelis tahlil.

Doa Setelah Sholat Jenazah

Setelah salam, dianjurkan untuk tidak langsung bubar. Ambil waktu sejenak untuk kembali mendoakan almarhum secara pribadi atau berjamaah. Doa yang dibaca bisa mengulang doa pada takbir ketiga, atau doa-doa lain yang lebih panjang.

اَللَّهُمَّ إِنَّ فُلَانَ بْنَ فُلَانٍ فِي ذِمَّتِكَ وَحَبْلِ جِوَارِكَ، فَقِهِ مِنْ فِتْنَةِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ، وَأَنْتَ أَهْلُ الْوَفَاءِ وَالْحَقِّ، فَاغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ، إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Allahumma inna [sebutkan nama almarhum bin nama ayahnya] fi dzimmatika wa habli jiwarika, faqihi min fitnatil qabri wa 'adzabin nar, wa anta ahlul wafa'i wal haqq, faghfirlahu warhamhu, innaka antal ghafurur rahim.

"Ya Allah, sesungguhnya Fulan bin Fulan berada dalam tanggungan-Mu dan tali perlindungan-Mu. Maka, lindungilah ia dari fitnah kubur dan azab neraka. Engkau adalah Dzat yang Maha Menepati janji dan Maha Benar. Maka, ampunilah dan rahmatilah ia. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Doa Saat Memasukkan Jenazah ke Liang Lahat

Ketika jenazah hendak dimasukkan ke dalam liang lahat, disunnahkan bagi orang yang menurunkannya untuk membaca:

بِسْمِ اللهِ وَعَلَى مِلَّةِ رَسُولِ اللهِ

Bismillahi wa 'ala millati rasulillah.

"Dengan nama Allah dan atas agama Rasulullah."

Doa Setelah Pemakaman

Setelah proses pemakaman selesai dan tanah telah diratakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya berdiri di sisi kubur dan bersabda:

“Mintakanlah ampunan untuk saudaramu ini, dan mohonkanlah keteguhan untuknya, karena sesungguhnya sekarang ini ia sedang ditanya.” (HR. Abu Dawud)

Ini adalah saat yang sangat krusial bagi almarhum. Doa yang kita panjatkan pada saat ini sangat diharapkan dapat membantunya menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir dengan lancar. Doa yang bisa dibaca antara lain:

اَللَّهُمَّ ثَبِّتْهُ بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ

Allahumma tsabbithu bil qaulits tsabit fil hayatid dunya wa fil akhirah.

"Ya Allah, teguhkanlah ia dengan ucapan yang teguh (kalimat tauhid) di kehidupan dunia dan di akhirat."

Tradisi Tahlil dan Kirim Doa

Di banyak komunitas Muslim, terutama di Indonesia, terdapat tradisi mengadakan majelis tahlil pada malam-malam tertentu setelah kematian seseorang. Tahlil berasal dari kata hallala-yuhallilu-tahlilan, yang berarti mengucapkan kalimat tauhid "Laa ilaha illallah". Majelis ini diisi dengan rangkaian dzikir, tasbih, tahmid, tahlil, shalawat, pembacaan ayat-ayat Al-Qur'an (seperti Surah Yasin), dan ditutup dengan doa bersama yang pahalanya diniatkan untuk almarhum.

Meskipun ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai format pelaksanaannya, esensi dari tahlil adalah mendoakan orang yang telah meninggal, dan ini adalah amalan yang disepakati kebaikannya. Mengirimkan doa dan hadiah pahala bacaan Al-Qur'an kepada mayit, menurut jumhur (mayoritas) ulama, adalah hal yang dianjurkan dan pahalanya sampai kepada si mayit.

Doa penutup tahlil biasanya sangat panjang dan komprehensif, mencakup permohonan ampunan tidak hanya untuk almarhum yang baru meninggal, tetapi juga untuk seluruh kaum Muslimin dan Muslimat yang telah wafat. Lafaznya bervariasi, namun intinya adalah permohonan rahmat dan maghfirah secara kolektif.


Penutup: Hadiah Terbaik untuk yang Telah Pergi

Kematian bukanlah akhir dari segalanya, melainkan gerbang menuju kehidupan abadi. Bagi seorang Muslim, hubungan dengan saudara yang telah meninggal tidak terputus begitu saja. Ia terus terhubung melalui untaian doa yang tulus dari mereka yang masih hidup. Setiap lafaz "Allahummaghfirlahu" yang kita ucapkan adalah cahaya yang menerangi kegelapan kuburnya, setiap permohonan rahmat adalah kesejukan yang melapangkan peristirahatannya.

Melaksanakan sholat jenazah dengan khusyuk, memahami setiap makna doanya, dan terus mengirimkan doa di setiap kesempatan adalah wujud cinta dan pemenuhan hak kita sebagai sesama saudara seiman. Ini adalah investasi akhirat, bukan hanya untuk almarhum, tetapi juga untuk diri kita sendiri. Sebab, kelak ketika tiba giliran kita, kita pun akan sangat mengharapkan doa-doa yang sama dari mereka yang kita tinggalkan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila manusia itu meninggal dunia, maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim)

Doa adalah salah satu amal yang tidak akan pernah terputus. Maka, jangan pernah lelah untuk mendoakan saudara laki-laki kita yang telah berpulang. Semoga Allah SWT menerima setiap doa yang kita panjatkan, mengampuni segala dosa almarhum, melapangkan kuburnya, dan mengumpulkannya bersama para nabi, syuhada, dan orang-orang saleh di surga-Nya. Aamiin ya Rabbal 'alamin.

🏠 Kembali ke Homepage