Panduan Doa Sholat Maghrib Lengkap: Arab, Latin, dan Arti
Sholat Maghrib adalah salah satu dari lima sholat fardhu yang memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Waktunya yang singkat, di antara terbenamnya matahari hingga hilangnya mega merah di ufuk barat, menjadikannya momen yang sangat berharga. Ia adalah penanda berakhirnya siang dan dimulainya malam, sebuah waktu transisi yang penuh dengan ketenangan dan kesempatan untuk merenung. Setelah menyelesaikan ibadah tiga rakaat ini, seorang muslim dianjurkan untuk tidak langsung beranjak, melainkan meluangkan waktu untuk berdzikir dan memanjatkan doa. Momen ini adalah saat yang mustajab, di mana hati yang khusyuk setelah sholat menjadi lebih dekat dengan Sang Pencipta.
Berdoa setelah sholat adalah wujud kerendahan hati seorang hamba yang menyadari bahwa segala kekuatan dan pertolongan hanya datang dari Allah SWT. Ini adalah kesempatan untuk mencurahkan isi hati, memohon ampunan, meminta kebaikan dunia dan akhirat, serta mengungkapkan rasa syukur atas nikmat yang tak terhingga. Artikel ini akan membahas secara mendalam dan lengkap mengenai bacaan dzikir, wirid, serta doa setelah sholat Maghrib, lengkap dengan tulisan Arab, transliterasi Latin, dan terjemahan dalam bahasa Indonesia agar mudah dipahami dan diamalkan.
Keutamaan dan Makna Sholat Maghrib
Sebelum kita menyelami bacaan doa, penting untuk memahami mengapa sholat Maghrib dan waktu setelahnya begitu istimewa. Waktu Maghrib adalah "pintu" malam. Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk memanfaatkan waktu ini dengan baik. Dalam banyak hadis, disebutkan bahwa waktu senja adalah saat di mana pintu-pintu langit dibuka dan doa-doa lebih mudah dikabulkan. Ini adalah saat pergantian malaikat penjaga siang dengan malaikat penjaga malam. Dengan melaksanakan sholat Maghrib tepat waktu dan melanjutkannya dengan dzikir serta doa, kita seolah-olah sedang "melaporkan" amal baik kita di penghujung hari dan memohon perlindungan serta keberkahan untuk malam yang akan datang.
Sholat Maghrib yang hanya terdiri dari tiga rakaat juga memiliki hikmah tersendiri. Jumlah rakaat yang ganjil ini melambangkan keesaan Allah (witir). Pelaksanaannya yang cepat dan singkat mengajarkan kita untuk disiplin dan sigap dalam menyambut panggilan-Nya. Kesibukan sore hari seringkali menjadi tantangan, namun dengan memprioritaskan sholat Maghrib, kita menunjukkan ketaatan dan kecintaan kita kepada Allah di atas segala urusan duniawi.
Urutan Dzikir dan Wirid Setelah Sholat Maghrib
Setelah mengucapkan salam sebagai penutup sholat, seorang hamba dianjurkan untuk tidak langsung berdiri. Ada serangkaian dzikir dan wirid yang diajarkan oleh Rasulullah SAW yang sangat baik untuk diamalkan. Rangkaian ini berfungsi sebagai pembersih dari kekurangan dalam sholat kita dan sebagai jembatan untuk menuju doa yang lebih khusyuk.
1. Membaca Istighfar (3 kali)
Langkah pertama adalah memohon ampunan kepada Allah. Ini adalah bentuk pengakuan atas segala kelemahan dan kelalaian kita, bahkan dalam ibadah sekalipun.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullahal 'adziim, alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaih.
"Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup, Yang Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya."
2. Pujian kepada Allah sebagai Sumber Keselamatan
Selanjutnya, kita memuji Allah sebagai sumber dari segala kedamaian dan keselamatan.
اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Allahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam.
"Ya Allah, Engkaulah As-Salaam (Yang Maha Pemberi Keselamatan), dan dari-Mulah keselamatan. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Memiliki Keagungan dan Kemuliaan."
3. Tasbih, Tahmid, dan Takbir (Masing-masing 33 kali)
Ini adalah dzikir yang sangat populer dan memiliki keutamaan yang luar biasa. Mengucapkannya secara rutin dapat menghapus dosa-dosa kecil.
سُبْحَانَ اللهِ
Subhanallah (33 kali)
"Maha Suci Allah."
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ
Alhamdulillah (33 kali)
"Segala puji bagi Allah."
اَللهُ أَكْبَرُ
Allahu Akbar (33 kali)
"Allah Maha Besar."
4. Penyempurna Dzikir Seratus
Setelah menyelesaikan rangkaian Tasbih, Tahmid, dan Takbir yang berjumlah 99, kita menyempurnakannya menjadi seratus dengan kalimat tauhid berikut.
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa 'alaa kulli syai'in qadiir.
"Tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dia yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
5. Membaca Ayat Kursi
Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255) adalah ayat yang paling agung dalam Al-Qur'an. Membacanya setelah sholat fardhu akan mendatangkan perlindungan dari Allah hingga sholat berikutnya.
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ
Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw wa laa nauum, lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardh, man dzalladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi'idznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai'im min 'ilmihii illaa bimaa syaa', wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardh, wa laa ya'uuduhuu hifdzuhumaa, wa huwal 'aliyyul 'azhiim.
"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."
6. Membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas
Khusus setelah sholat Maghrib dan Subuh, dianjurkan untuk membaca tiga surat perlindungan ini (Al-Mu'awwidzat) masing-masing sebanyak tiga kali. Ini adalah benteng bagi seorang mukmin dari segala keburukan, baik yang terlihat maupun tidak terlihat, sepanjang malam.
- Surat Al-Ikhlas (3 kali): Menegaskan keesaan mutlak Allah SWT.
- Surat Al-Falaq (3 kali): Memohon perlindungan dari kejahatan makhluk, kegelapan malam, sihir, dan kedengkian.
- Surat An-Nas (3 kali): Memohon perlindungan dari bisikan jahat setan, baik dari golongan jin maupun manusia.
Bacaan Doa Sholat Maghrib yang Lengkap
Setelah hati dan lisan dibasahi dengan dzikir dan puji-pujian kepada Allah, kini saatnya untuk memanjatkan doa. Tidak ada doa yang baku dan wajib, seorang hamba boleh berdoa dengan bahasa apapun sesuai dengan kebutuhannya. Namun, terdapat doa-doa ma'tsur (yang diajarkan oleh Nabi atau para ulama) yang susunannya sangat indah dan cakupannya sangat luas. Berikut adalah salah satu contoh doa yang lengkap dan bisa diamalkan setelah sholat Maghrib.
Doa ini diawali dengan puji-pujian, dilanjutkan dengan shalawat, permohonan ampun, permintaan kebaikan dunia akhirat, dan ditutup kembali dengan shalawat serta pujian.
Pembukaan Doa
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ, حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيدَهُ. يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيمِ وَعَظِيمِ سُلْطَانِكَ
Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdulillaahi rabbil 'aalamiin, hamdan yuwaafii ni'amahu wa yukaafi'u maziidah. Yaa rabbanaa lakal hamdu kamaa yanbaghii lijalaali wajhikal kariimi wa 'adziimi sulthaanik.
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Pujian yang sebanding dengan nikmat-nikmat-Nya dan menjamin tambahannya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, sebagaimana seyogyanya bagi kemuliaan wajah-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu."
Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad.
"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad."
Doa Memohon Ampunan
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا. وَلِجَمِيعِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ
Allahummaghfirlii wa liwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa. Wa lijami'il muslimiina wal muslimaati wal mu'miniina wal mu'minaati al-ahyaa'i minhum wal amwaat.
"Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan sayangilah keduanya sebagaimana mereka telah menyayangiku di waktu kecil. Dan (ampunilah) seluruh kaum muslimin dan muslimat, kaum mukminin dan mukminat, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat."
Doa Keselamatan dan Kesejahteraan (Dunia & Akhirat)
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ سَلَامَةً فِي الدِّينِ, وَعَافِيَةً فِي الْجَسَدِ, وَزِيَادَةً فِي الْعِلْمِ, وَبَرَكَةً فِي الرِّزْقِ, وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ, وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ, وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ. اَللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِي سَكَرَاتِ الْمَوْتِ, وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ, وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ
Allahumma innaa nas'aluka salaamatan fid diin, wa 'aafiyatan fil jasad, wa ziyaadatan fil 'ilmi, wa barakatan fir rizqi, wa taubatan qablal maut, wa rahmatan 'indal maut, wa maghfiratan ba'dal maut. Allahumma hawwin 'alainaa fii sakaraatil maut, wan najaata minan naar, wal 'afwa 'indal hisaab.
"Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu keselamatan dalam agama, kesehatan pada tubuh, tambahan ilmu, keberkahan dalam rezeki, taubat sebelum kematian, rahmat saat kematian, dan ampunan setelah kematian. Ya Allah, mudahkanlah kami dalam menghadapi sakaratul maut, selamatkanlah kami dari api neraka, dan berikanlah kami maaf pada saat perhitungan amal."
Doa Sapu Jagat
Ini adalah doa yang paling sering dipanjatkan oleh Nabi Muhammad SAW karena cakupannya yang luar biasa, memohon segala kebaikan di dunia dan akhirat.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Rabbanaa aatinaa fid dunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa 'adzaaban naar.
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa api neraka."
Penutup Doa
Doa ditutup dengan kembali bershalawat dan memuji Allah SWT, sebagai adab dan harapan agar doa kita diterima.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ, وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam, wal hamdulillaahi rabbil 'aalamiin.
"Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."
Merenungi Makna Doa Setelah Sholat
Setiap kalimat dalam dzikir dan doa yang kita panjatkan memiliki makna yang sangat dalam. Ini bukan sekadar ritual mekanis, melainkan sebuah dialog spiritual yang sarat makna. Mari kita renungi beberapa poin penting:
- Dimulai dengan Istighfar: Mengawali dzikir dengan permohonan ampun adalah cerminan kerendahan hati. Kita menyadari bahwa sholat kita mungkin jauh dari sempurna, penuh dengan pikiran yang melayang dan kekhusyukan yang kurang. Dengan beristighfar, kita membersihkan diri sebelum memuji dan meminta kepada-Nya.
- Pujian Sebelum Permintaan: Struktur doa mengajarkan adab yang mulia. Kita tidak langsung meminta, tetapi memulainya dengan memuji keagungan Allah (Alhamdulillah, Subhanallah, Allahu Akbar), mengakui kekuasaan-Nya (Laa ilaaha illallah...), dan mengagungkan sifat-sifat-Nya (melalui Ayat Kursi). Ini seperti seorang anak yang ingin meminta sesuatu kepada orang tuanya; ia akan memulainya dengan kata-kata yang baik dan menunjukkan rasa hormat.
- Mendoakan Orang Tua dan Sesama Muslim: Doa yang kita panjatkan tidak hanya untuk diri sendiri. Dengan mendoakan orang tua, kita menunjukkan bakti kita. Dengan mendoakan seluruh kaum muslimin, kita memperkuat ikatan ukhuwah (persaudaraan) Islamiyah. Doa seperti ini akan diaminkan oleh para malaikat, dan malaikat pun akan mendoakan hal yang sama untuk kita.
- Permintaan yang Komprehensif: Perhatikan betapa lengkapnya doa yang kita minta. Kita tidak hanya meminta kekayaan atau jabatan. Kita meminta keselamatan agama (hal terpenting), kesehatan, ilmu yang bermanfaat, rezeki yang berkah, dan yang terpenting, akhir hidup yang baik (husnul khatimah). Ini menunjukkan visi seorang muslim yang seimbang antara urusan dunia dan persiapan untuk akhirat.
- Puncak Harapan pada Doa Sapu Jagat: "Rabbana aatinaa..." adalah doa yang merangkum semua kebaikan. "Kebaikan di dunia" mencakup segala hal yang positif: kesehatan, keluarga yang harmonis, rezeki yang halal, ilmu yang bermanfaat, dan lingkungan yang baik. "Kebaikan di akhirat" adalah puncak dari segala harapan: ampunan Allah, terhindar dari siksa kubur, kemudahan di padang mahsyar, dan puncaknya adalah masuk ke dalam surga-Nya.
Penutup: Menjadikan Doa Sebagai Kebiasaan
Mengamalkan dzikir dan doa setelah sholat Maghrib, dan sholat fardhu lainnya, adalah investasi spiritual yang tak ternilai. Ini adalah cara kita mengisi ulang energi iman, menjaga hubungan yang hangat dengan Allah, dan membentengi diri dari berbagai keburukan. Mungkin pada awalnya terasa panjang atau sulit untuk dihafal, tetapi dengan niat yang tulus dan pengamalan yang rutin, bacaan-bacaan ini akan menjadi bagian tak terpisahkan dari ibadah kita.
Jadikanlah momen setelah sholat sebagai waktu berkualitas Anda dengan Sang Pencipta. Jangan tergesa-gesa untuk kembali pada urusan dunia. Nikmatilah setiap lafal dzikir, resapi setiap makna doa, dan yakinlah bahwa Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan setiap permohonan hamba-Nya yang tulus. Semoga kita semua tergolong sebagai hamba-hamba yang senantiasa basah lisannya karena berdzikir dan khusyuk hatinya saat berdoa.