Memaknai Doa Agung Sesudah Tarawih

Bulan suci Ramadhan adalah anugerah terindah bagi umat Islam di seluruh dunia. Bulan ini bukan sekadar tentang menahan lapar dan dahaga, melainkan sebuah madrasah spiritual untuk menempa jiwa, membersihkan hati, dan mendekatkan diri sedekat-dekatnya kepada Allah SWT. Salah satu ibadah yang menjadi permata di malam-malam Ramadhan adalah sholat Tarawih. Sholat sunnah muakkadah ini menjadi syiar yang menghidupkan malam-malam penuh berkah, menyatukan barisan kaum muslimin dalam ruku dan sujud yang syahdu.

Namun, puncak dari keindahan sholat Tarawih tidak berhenti pada salam terakhir. Momen yang paling ditunggu, di mana hati-hati tertunduk dan jiwa-jiwa melambung, adalah ketika tangan-tangan diangkat seraya memanjatkan doa. Doa sesudah Tarawih, yang sering disebut sebagai Doa Kamilin, adalah sebuah munajat komprehensif yang merangkum seluruh harapan dan permohonan seorang hamba di bulan yang mulia ini. Ia bukan sekadar rangkaian kata, melainkan sebuah dialog mendalam dengan Sang Pencipta, memohon kesempurnaan iman, ampunan, dan rahmat yang tak terhingga.

Bacaan Doa Kamilin Sesudah Sholat Tarawih

Doa ini merupakan intisari dari permohonan seorang hamba yang telah menunaikan ibadah Tarawih. Setiap kalimatnya mengandung makna yang dalam dan menyentuh berbagai aspek kehidupan spiritual. Berikut adalah bacaan lengkap doa kamilin dalam tulisan Arab, Latin, beserta terjemahannya.

Teks Arab

اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ، وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ، وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ، وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ، وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلَاءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَاءِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ، وَاِلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ، وَاِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَمِنْ حُوْرٍ عِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِنْ مَعِيْنٍ، مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ، وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا، ذٰلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

Teks Latin

Allahummaj'alna bil imani kamilin. Wa lil faraidli muaddin. Wa lish-shlati hafidhin. Wa liz-zakati fa'ilin. Wa lima 'indaka thalibin. Wa li 'afwika rajin. Wa bil-huda mutamassikin. Wa 'anil laghwi mu'ridlin. Wa fid-dunya zahdin. Wa fil 'akhirati raghibin. Wa bil-qadla'i radlin. Wa lin na'ma'i syakirin. Wa 'alal bala'i shabirin. Wa tahta liwa'i sayyidina muhammadin shallallahu 'alaihi wasallam yaumal qiyamati sa'irin. Wa ilal haudli waridin. Wa ilal jannati dakhilin. Wa minan nari najin. Wa 'ala sariril karamati qa'idin. Wa min hurin 'in mutazawwijin. Wa min sundusin wa istabraqin wadibajin mutalabbisin. Wa min tha'amil jannati akilin. Wa min labanin wa 'asalin mushaffan syaribin. Bi akwabin wa abariqa wa ka'sin min ma'in. Ma'al ladzina an'amta 'alaihim minan nabiyyina wash shiddiqina wasy syuhada'i wash shalihina wa hasuna ula'ika rafiqan. Dzalikal fadl-lu minallahi wa kafa billahi 'aliman. Allahummaj'alna fi hadzihil lailatisy syahrisy syarifail mubarakati minas su'ada'il maqbulin. Wa la taj'alna minal asyqiya'il mardudin. Wa shallallahu 'ala sayyidina muhammadin wa alihi wa shahbihi ajma'in. Birahmatika ya arhamar rahimin wal hamdulillahi rabbil 'alamin.

Terjemahan Bahasa Indonesia

"Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang dapat menunaikan segala kewajiban, yang memelihara sholat, yang menunaikan zakat, yang mengharap anugerah-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang teguh pada petunjuk-Mu, yang berpaling dari hal-hal yang sia-sia, yang zuhud di dunia, yang bersemangat untuk akhirat, yang ridha dengan takdir-Mu, yang mensyukuri nikmat-nikmat-Mu, yang sabar atas cobaan-Mu, dan yang berjalan di bawah panji junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, pada hari kiamat.

Masukkanlah kami ke dalam telaga (Kautsar), masukkanlah kami ke dalam surga-Mu, dan selamatkanlah kami dari api neraka. Dudukkanlah kami di atas singgasana kemuliaan, nikahkanlah kami dengan bidadari-bidadari yang jelita, pakaikanlah kami dengan pakaian dari sutra tipis dan tebal, berilah kami makan dari makanan surga, dan berilah kami minum dari susu dan madu yang murni dengan gelas-gelas, cerek-cerek, dan piala-piala dari sumber yang mengalir.

Bersama orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, yaitu para nabi, para shiddiqin, para syuhada, dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. Demikianlah anugerah dari Allah, dan cukuplah Allah Yang Maha Mengetahui.

Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan penuh berkah ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya. Dan janganlah Engkau jadikan kami termasuk orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, beserta keluarga dan seluruh sahabatnya. Dengan rahmat-Mu, wahai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."

Menyelami Samudra Makna dalam Doa Kamilin

Doa Kamilin bukanlah sekadar permohonan biasa. Ia adalah sebuah peta jalan spiritual yang menggambarkan sosok muslim ideal. Mari kita bedah beberapa frasa kunci dalam doa ini untuk memahami kedalaman maknanya.

1. Permohonan Kesempurnaan Iman (Bil Imani Kamilin)

Doa ini dimulai dengan permintaan yang paling fundamental: iman yang sempurna. Iman adalah fondasi dari seluruh amal. Tanpa iman yang kokoh, ibadah akan terasa hampa dan rapuh. Memohon iman yang "kamil" atau sempurna berarti kita meminta kepada Allah agar iman kita tidak hanya sebatas pengakuan di lisan, tetapi juga keyakinan yang menghujam di hati dan terwujud dalam perbuatan. Ini adalah permohonan agar kita dijauhkan dari keraguan, kemunafikan, dan segala penyakit hati yang dapat merusak akidah.

2. Ketaatan dalam Kewajiban (Lil Faraidhi Mu'addin)

Setelah iman, doa ini langsung menyentuh aspek amal, yaitu menunaikan kewajiban (faraidh). Ini menunjukkan bahwa iman sejati harus berbuah ketaatan. Kewajiban di sini mencakup segala hal yang diperintahkan Allah, mulai dari sholat lima waktu, puasa Ramadhan, zakat, hingga berbakti kepada orang tua. Permohonan ini adalah komitmen kita untuk menjadi hamba yang disiplin dan bertanggung jawab atas amanah syariat yang Allah bebankan.

3. Penjagaan Terhadap Sholat dan Zakat (Lish-Shlati Hafidhin, Wa Liz-Zakati Fa'ilin)

Sholat dan zakat disebut secara khusus karena keduanya adalah pilar utama Islam. Memohon agar menjadi penjaga sholat (hafidhin) memiliki makna yang lebih dalam dari sekadar melaksanakannya. Ia mencakup menjaga waktunya, kekhusyu'annya, serta syarat dan rukunnya. Demikian pula dengan menjadi pelaku zakat (fa'ilin), bukan hanya berarti mengeluarkan harta, tetapi juga melakukannya dengan ikhlas, tepat sasaran, dan memahami hikmahnya sebagai pembersih jiwa dan harta serta sebagai wujud kepedulian sosial.

4. Orientasi Hidup yang Benar

Rangkaian permohonan berikutnya membentuk sebuah profil karakter muslim yang luhur:

5. Keseimbangan Dunia dan Akhirat

Doa ini mengajarkan keseimbangan yang sempurna antara kehidupan dunia dan akhirat:

6. Sikap dalam Menghadapi Takdir

Bagian ini mencerminkan puncak ketawakalan dan kepasrahan seorang hamba:

7. Puncak Harapan di Hari Kiamat

Bagian akhir doa ini melukiskan sebuah panorama harapan yang indah di hari akhir. Kita memohon agar kelak dapat berjalan di bawah panji Rasulullah SAW, sebuah simbol perlindungan dan pengakuan sebagai umatnya. Kita memohon untuk bisa minum dari telaga Kautsar, masuk ke dalam surga, diselamatkan dari neraka, dan menikmati segala fasilitas surgawi yang tak terbayangkan: duduk di singgasana mulia, menikah dengan bidadari, mengenakan pakaian sutra, hingga menikmati hidangan dan minuman surga. Ini adalah visualisasi dari puncak kebahagiaan yang dijanjikan Allah bagi hamba-hamba-Nya yang bertakwa.

Jangan Lupakan Doa Setelah Witir

Sholat Tarawih umumnya ditutup dengan sholat Witir. Setelah menyelesaikan sholat Witir, terdapat pula zikir dan doa khusus yang sangat dianjurkan untuk dibaca. Doa ini melengkapi munajat kita di malam Ramadhan.

Bacaan Zikir Setelah Witir (3x)

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ

Subhanal malikil quddus.

"Maha Suci Allah, Raja Yang Maha Suci."

Doa Setelah Witir

اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْـأَلُكَ اِيْمَانًا دَائِمًا، وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا، وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا، وَنَسْأَلُكَ عَمَلاً صَالِحًا، وَنَسْأَلُكَ دِيْنًا قَيِّمًا، وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيْرًا، وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ، وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الْغِنَاءَ عَنِ النَّاسِ. اَللّٰهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخَشُّعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا اَللهُ يَااَللهُ يَااَللهُ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

Allahumma inna nas'aluka imanan da'iman, wa nas'aluka qalban khasyi'an, wa nas'aluka 'ilman nafi'an, wa nas'aluka yaqinan shadiqan, wa nas'aluka 'amalan shalihan, wa nas'aluka dinan qayyiman, wa nas'aluka khairan katsiran, wa nas'aluka al-'afwa wal-'afiyah, wa nas'aluka tamamal-'afiyah, wa nas'aluka asy-syukra 'alal-'afiyah, wa nas'alukal-ghina'a 'anin-nas. Allahumma rabbana taqabbal minna shalatana wa shiyamana wa qiyamana wa takhasysyu'ana wa tadharru'ana wa ta'abbudana wa tammim taqshirana ya Allah, ya Allah, ya Allah, ya arhamar rahimin. Wa shallallahu 'ala khairi khalqihi sayyidina muhammadin wa 'ala alihi wa shahbihi ajma'in, wal-hamdulillahi rabbil-'alamin.

"Ya Allah, kami memohon kepada-Mu iman yang langgeng, kami memohon kepada-Mu hati yang khusyuk, kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, kami memohon kepada-Mu keyakinan yang benar, kami memohon kepada-Mu amal yang saleh, kami memohon kepada-Mu agama yang lurus, kami memohon kepada-Mu kebaikan yang banyak, kami memohon kepada-Mu ampunan dan afiat, kami memohon kepada-Mu kesempurnaan afiat, kami memohon kepada-Mu syukur atas afiat, dan kami memohon kepada-Mu kecukupan dari manusia. Ya Allah, Tuhan kami, terimalah dari kami sholat kami, puasa kami, sholat malam kami, kekhusyukan kami, kerendahan hati kami, ibadah kami, dan sempurnakanlah kekurangan kami, ya Allah, ya Allah, ya Allah, wahai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang. Semoga rahmat Allah tercurah atas sebaik-baik ciptaan-Nya, junjungan kami Nabi Muhammad, beserta keluarga dan sahabatnya semua, dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."

Hikmah dan Keutamaan di Balik Sholat Tarawih dan Doanya

Melaksanakan sholat Tarawih dan memanjatkan doa sesudahnya bukan hanya sekadar ritual tahunan. Ada banyak hikmah dan keutamaan yang terkandung di dalamnya, yang jika kita hayati akan semakin menambah semangat kita dalam beribadah.

1. Sarana Pengampunan Dosa

Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang menunaikan sholat malam di bulan Ramadhan (Tarawih) karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim). Ini adalah janji yang luar biasa. Setiap rakaat, setiap sujud, dan setiap doa yang kita panjatkan di malam Ramadhan adalah kesempatan emas untuk membersihkan diri dari noda-noda dosa yang mungkin telah kita kumpulkan sepanjang tahun.

2. Memperkuat Hubungan dengan Al-Qur'an

Sholat Tarawih, terutama yang dilaksanakan dengan bacaan satu juz setiap malam, menjadi sarana yang efektif untuk berinteraksi dengan Al-Qur'an. Kita tidak hanya membaca, tetapi juga mendengarkan dan merenungkan ayat-ayat suci yang dibacakan oleh imam. Ini membantu kita untuk lebih akrab dengan kalamullah dan merasakan getaran-getaran ilahi yang terkandung di dalamnya.

3. Melatih Kesabaran dan Disiplin Diri

Melaksanakan sholat Tarawih setiap malam, baik 8 rakaat maupun 20 rakaat, ditambah Witir, membutuhkan komitmen, kesabaran, dan kedisiplinan. Ibadah ini melatih fisik dan mental kita untuk konsisten dalam ketaatan. Latihan ini akan sangat bermanfaat dalam membentuk karakter kita di luar bulan Ramadhan, menjadikan kita pribadi yang lebih tangguh dan istiqamah.

4. Memupuk Kebersamaan dan Ukhuwah Islamiyah

Sholat Tarawih berjamaah di masjid adalah pemandangan yang sangat indah. Ia menyatukan berbagai kalangan umat Islam dalam satu barisan, menghadap kiblat yang sama, dan bermunajat kepada Tuhan yang sama. Interaksi sebelum dan sesudah sholat, saling sapa, dan merasakan semangat ibadah bersama akan mempererat tali persaudaraan (ukhuwah islamiyah) dan menghilangkan sekat-sekat sosial.

5. Pintu Meraih Lailatul Qadar

Dengan menghidupkan setiap malam Ramadhan dengan sholat Tarawih, kita membuka peluang sebesar-besarnya untuk bertemu dengan Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Doa-doa yang kita panjatkan, terutama doa Kamilin yang komprehensif, jika bertepatan dengan malam mulia tersebut, insya Allah akan diijabah oleh Allah SWT. Ini adalah investasi akhirat yang paling menguntungkan.

Pada akhirnya, doa sesudah Tarawih adalah cerminan dari jiwa seorang hamba yang menyadari sepenuhnya kebutuhannya kepada Allah. Setelah berlelah-lelah dalam ibadah, ia tidak lantas merasa sombong, melainkan menundukkan kepala seraya mengadukan segala kelemahan dan memohon segala kebaikan. Inilah adab sejati seorang hamba kepada Rabb-nya. Semoga kita semua diberi kekuatan untuk menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan sholat Tarawih dan doa-doa yang tulus, sehingga kita keluar dari bulan suci ini sebagai pribadi yang lebih baik, diampuni segala dosa, dan diterima segala amalnya. Aamiin ya Rabbal 'alamin.

🏠 Kembali ke Homepage