Sebuah Momen Emas: Berdialog dengan Sang Pencipta
Sholat fardhu adalah tiang agama, sebuah kewajiban suci yang menjadi sarana utama seorang hamba untuk terhubung dengan Allah SWT. Namun, hubungan itu tidak serta-merta terputus begitu salam diucapkan. Justru, momen setelah salam adalah sebuah "gerbang emas" yang terbuka lebar, waktu yang sangat istimewa untuk melanjutkan dialog, memanjatkan harapan, dan menumpahkan segala isi hati melalui dzikir dan doa selesai sholat fardhu.
Banyak di antara kita mungkin tergesa-gesa beranjak setelah sholat, seolah-olah kewajiban telah tuntas. Padahal, Rasulullah SAW telah mencontohkan betapa berharganya waktu sejenak setelah sholat. Beliau tidak langsung pergi, melainkan duduk berdzikir dan berdoa, memberikan kita teladan bahwa sholat adalah pembuka dari sebuah percakapan spiritual yang lebih intim. Artikel ini akan menjadi panduan komprehensif untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan rangkaian dzikir dan doa setelah sholat fardhu sesuai dengan tuntunan sunnah.
Makna dan Keutamaan Berdzikir dan Berdoa Setelah Sholat
Sebelum melangkah ke bacaan-bacaan spesifik, penting bagi kita untuk meresapi mengapa amalan ini memiliki kedudukan yang begitu tinggi dalam Islam. Memahami keutamaannya akan menumbuhkan motivasi dan kekhusyukan dalam melaksanakannya.
1. Waktu yang Mustajab (Waktu Terkabulnya Doa)
Salah satu keutamaan terbesar dari berdoa setelah sholat fardhu adalah karena ia termasuk dalam waktu-waktu yang mustajab. Rasulullah SAW pernah ditanya, “Wahai Rasulullah, doa manakah yang paling didengar (paling cepat dikabulkan)?” Beliau menjawab, “Doa di tengah malam terakhir dan setelah sholat-sholat wajib.” (HR. Tirmidzi). Ini adalah jaminan langsung dari lisan manusia paling mulia. Allah SWT secara khusus membuka pintu rahmat-Nya, siap mendengarkan setiap keluh kesah dan permohonan hamba-Nya yang baru saja menunaikan kewajiban agung.
2. Penyempurna Ibadah Sholat
Sebagai manusia biasa, sholat kita seringkali tidak sempurna. Pikiran yang melayang, bacaan yang kurang fasih, atau gerakan yang kurang tuma'ninah. Dzikir dan istighfar setelah sholat berfungsi layaknya penambal kekurangan-kekurangan tersebut. Dengan beristighfar, kita memohon ampun atas segala kelalaian dalam sholat kita. Dengan bertasbih, bertahmid, dan bertakbir, kita mengagungkan Allah dan menyempurnakan pengabdian kita yang mungkin memiliki cela.
3. Sarana Mendekatkan Diri Kepada Allah
Sholat adalah komunikasi formal, sedangkan doa setelahnya adalah komunikasi yang lebih personal dan intim. Di sinilah kita bisa "curhat" kepada Allah. Kita bisa memohon apa saja, mulai dari urusan duniawi seperti rezeki dan kesehatan, hingga urusan ukhrawi seperti ampunan dosa dan surga. Momen ini memperkuat ikatan batin antara hamba dengan Rabb-nya, menumbuhkan rasa cinta, harap, dan takut kepada-Nya.
4. Menghapus Dosa dan Kesalahan
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang bertasbih kepada Allah setelah setiap sholat sebanyak 33 kali, bertahmid kepada Allah 33 kali, dan bertakbir kepada Allah 33 kali, lalu untuk menyempurnakan menjadi seratus ia mengucapkan ‘Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syai-in qadir’, maka akan diampuni dosa-dosanya meskipun sebanyak buih di lautan.” (HR. Muslim). Janji pengampunan dosa yang begitu besar ini seharusnya menjadi penyemangat luar biasa bagi kita untuk tidak pernah meninggalkan wirid setelah sholat.
5. Sumber Ketenangan dan Kedamaian Jiwa
Dalam kehidupan yang serba cepat dan penuh tekanan, dzikir adalah oase bagi jiwa yang kering. Mengingat Allah dengan melafalkan nama-nama dan sifat-sifat-Nya yang agung akan mendatangkan ketenangan. Al-Qur'an menegaskan, “...(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra'd: 28). Dengan berdzikir setelah sholat, kita seolah-olah sedang mengisi kembali baterai spiritual kita, memberikan ketenangan yang tidak bisa didapatkan dari sumber manapun.
Adab dan Etika dalam Berdoa
Agar doa kita lebih berpeluang untuk dikabulkan, ada beberapa adab yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Mengamalkan adab ini menunjukkan kesungguhan dan kerendahan hati kita di hadapan Allah SWT.
- Menghadap Kiblat: Walaupun tidak wajib, melanjutkan posisi menghadap kiblat saat berdoa adalah lebih utama.
- Mengangkat Kedua Tangan: Ini adalah sunnah yang menunjukkan sikap seorang pemohon yang menengadahkan harapannya kepada Allah.
- Memulai dengan Pujian dan Shalawat: Awali doa dengan memuji Allah (misalnya dengan membaca Alhamdulillah) dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Ini ibarat mengetuk pintu dengan sopan sebelum menyampaikan hajat.
- Khusyuk dan Merendahkan Diri: Hadirkan hati sepenuhnya. Rasakan kebesaran Allah dan kehinaan diri kita di hadapan-Nya.
- Yakin Akan Dikabulkan: Berdoalah dengan penuh keyakinan dan prasangka baik kepada Allah. Jangan ragu-ragu, karena Allah Maha Mampu atas segala sesuatu.
- Menutup dengan Shalawat dan Pujian: Sebagaimana saat memulai, akhiri doa juga dengan shalawat dan pujian kepada Allah.
Rangkaian Dzikir dan Doa Selesai Sholat Fardhu Sesuai Sunnah
Berikut adalah urutan bacaan dzikir dan doa yang umum diamalkan berdasarkan hadits-hadits shahih. Mari kita bedah satu per satu, lengkap dengan bacaan Arab, latin, terjemahan, dan sedikit perenungan maknanya.
Langkah 1: Istighfar (3 kali)
Begitu selesai mengucapkan salam, hal pertama yang dicontohkan Rasulullah adalah memohon ampunan. Ini mengajarkan kita bahwa sehebat apapun ibadah kita, kita tetaplah hamba yang penuh dosa dan lalai.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullahal 'adziim, alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaih.
Langkah 2: Doa Memuji Allah sebagai Sumber Keselamatan
Setelah memohon ampun, kita memuji Allah dengan salah satu nama terbaik-Nya, yaitu As-Salaam (Maha Pemberi Keselamatan). Doa ini menegaskan bahwa segala bentuk kedamaian dan keselamatan hanya datang dari-Nya.
اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Allahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam.
Langkah 3: Tahlil Singkat
Bacaan ini merupakan penegasan tauhid yang paling fundamental, mengakui bahwa tidak ada kekuatan dan kekuasaan yang hakiki selain milik Allah semata.
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiit, wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir.
Langkah 4: Doa Perlindungan dari Siksa Neraka
Ini adalah doa permohonan yang sangat penting, meminta perlindungan dari azab api neraka. Dianjurkan untuk dibaca, terutama setelah sholat Maghrib dan Subuh.
اللَّهُمَّ أَجِرْنِي مِنَ النَّارِ
Allahumma ajirnii minan-naar.
Langkah 5: Wirid Tasbih, Tahmid, dan Takbir (Masing-masing 33 kali)
Inilah inti dari wirid setelah sholat yang memiliki keutamaan luar biasa, yaitu pengampunan dosa sebanyak buih di lautan. Lakukan dengan perlahan dan hayati setiap lafaznya.
Renungan: Saat mengucapkan Subhanallah (Maha Suci Allah), bersihkan pikiran kita dari segala anggapan buruk tentang takdir Allah. Sucikan Allah dari segala kekurangan. Saat mengucapkan Alhamdulillah (Segala Puji bagi Allah), ingatlah jutaan nikmat yang telah kita terima, dari napas hingga iman. Saat mengucapkan Allahu Akbar (Allah Maha Besar), kecilkan semua masalah duniawi kita, karena kita memiliki Tuhan Yang Maha Besar yang akan menolong kita.
سُبْحَانَ اللهِ
Subhanallah (33 kali)
الْحَمْدُ لِلَّهِ
Alhamdulillah (33 kali)
اللهُ أَكْبَرُ
Allahu Akbar (33 kali)
Langkah 6: Penyempurna Wirid ke-100
Setelah menyelesaikan rangkaian tasbih, tahmid, dan takbir yang berjumlah 99, kita genapkan menjadi 100 dengan kalimat tauhid yang agung ini.
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir.
Langkah 7: Membaca Ayat Kursi
Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255) adalah ayat yang paling agung dalam Al-Qur'an. Rasulullah SAW bersabda bahwa barangsiapa membacanya setelah setiap sholat fardhu, tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian. Keutamaan yang sangat dahsyat!
اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw wa laa nauum, lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardh, man dzal ladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi idznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai'im min 'ilmihii illaa bimaa syaa', wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardh, wa laa ya'uuduhuu hifdzuhumaa, wa huwal 'aliyyul 'adziim.
Langkah 8: Membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas
Tiga surat ini dikenal sebagai Al-Mu'awwidzat atau surat-surat perlindungan. Membacanya setelah sholat, terutama Subuh dan Maghrib (masing-masing 3 kali), adalah sunnah yang berfungsi sebagai benteng perlindungan diri dari segala keburukan.
Kumpulan Doa Pilihan Setelah Selesai Berdzikir
Setelah rangkaian dzikir selesai, inilah saatnya kita mengangkat tangan dan memanjatkan doa-doa pribadi kita. Mulailah dengan pujian dan shalawat, lalu sampaikanlah hajat kita. Berikut adalah beberapa contoh doa selesai sholat fardhu yang mencakup berbagai permohonan penting, yang bisa kita baca atau jadikan inspirasi.
1. Doa Sapu Jagat: Memohon Kebaikan Dunia dan Akhirat
Ini adalah doa yang paling sering dibaca oleh Rasulullah SAW karena cakupannya yang sangat luas. Ia merangkum semua kebaikan di dunia dan akhirat.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa 'adzaaban naar.
2. Doa untuk Kedua Orang Tua dan Kaum Muslimin
Berbakti kepada orang tua tidak berhenti saat mereka masih hidup. Mendoakan mereka adalah salah satu bentuk bakti yang paling mulia, bahkan setelah mereka tiada.
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا. وَلِجَمِيعِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ
Rabbighfirlii wa liwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa. Wa li jami'il muslimiina wal muslimaat wal mu'miniina wal mu'minaat al-ahyaa'i minhum wal amwaat.
3. Doa Mohon Ilmu, Rezeki, dan Amal yang Diterima
Doa ini mencakup tiga pilar utama kehidupan seorang muslim: ilmu yang bermanfaat untuk membimbingnya, rezeki yang baik dan halal untuk menopang hidupnya, serta amal shaleh yang diterima sebagai bekal akhiratnya.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
Allahumma innii as'aluka 'ilman naafi'an, wa rizqan thayyiban, wa 'amalan mutaqabbalan.
4. Doa Mohon Keteguhan Hati dalam Iman
Hati manusia mudah berbolak-balik. Doa ini adalah permohonan agar Allah senantiasa menetapkan hati kita di atas jalan kebenaran dan ketaatan kepada-Nya.
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
Yaa muqallibal quluub, tsabbit qalbii 'alaa diinik.
Tentu saja, setelah doa-doa ma'tsur (yang diajarkan) di atas, kita bebas untuk berdoa menggunakan bahasa kita sendiri. Sampaikan semua unek-unek, harapan, dan ketakutan kita. Bicaralah kepada Allah seolah-olah kita sedang berbicara dengan Dzat yang paling kita percayai, karena memang Dialah Sebaik-baik Pendengar dan Penolong.
Menjadikan Doa Setelah Sholat Sebagai Kebiasaan yang Menenangkan
Mungkin pada awalnya terasa berat atau panjang untuk mengamalkan seluruh rangkaian ini. Namun, kuncinya adalah konsistensi. Mulailah secara bertahap. Mungkin awalnya dengan istighfar dan wirid tasbih, tahmid, takbir saja. Jika sudah terbiasa, tambahkan Ayat Kursi. Teruslah tingkatkan hingga menjadi sebuah kebiasaan yang tidak bisa ditinggalkan.
Lihatlah momen doa selesai sholat fardhu ini bukan sebagai beban tambahan, melainkan sebagai sebuah hadiah. Sebuah waktu istirahat sejenak dari hiruk pikuk dunia, di mana kita bisa mengisi kembali energi spiritual, membersihkan jiwa dari noda dosa, dan menitipkan segala urusan kita kepada Dzat Yang Maha Mengatur. Ketika dzikir dan doa ini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari sholat kita, kita akan merasakan manisnya ibadah dan ketenangan jiwa yang luar biasa. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk dapat mengamalkannya dengan istiqamah.