Panduan Lengkap Doa Pendek Setelah Sholat 5 Waktu

Ilustrasi Tangan Berdoa Sebuah ikon yang menggambarkan dua tangan menengadah dalam posisi berdoa. Dzikir & Doa Ilustrasi tangan menengadah berdoa sebagai simbol dzikir dan doa setelah sholat

Memperkaya ibadah sholat dengan amalan dzikir dan doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ untuk meraih ketenangan jiwa dan keberkahan.

Pentingnya Dzikir dan Doa Setelah Sholat

Sholat lima waktu adalah tiang agama, sebuah kewajiban utama bagi setiap Muslim yang menjadi sarana komunikasi langsung antara seorang hamba dengan Tuhannya, Allah SWT. Namun, interaksi spiritual ini tidak serta-merta berakhir begitu salam diucapkan. Justru, momen setelah sholat adalah waktu yang sangat mustajab dan penuh berkah, di mana pintu-pintu langit terbuka lebar untuk menerima dzikir dan doa dari para hamba-Nya. Rasulullah ﷺ senantiasa mencontohkan untuk tidak langsung beranjak pergi setelah sholat, melainkan meluangkan waktu untuk berdzikir, memuji, dan memohon kepada Allah SWT.

Amalan ini bukanlah sekadar rutinitas tambahan, melainkan sebuah penyempurna sholat itu sendiri. Dzikir setelah sholat berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan kembali kesadaran kita dari fokus ibadah ritual ke kehidupan sehari-hari, dengan tetap membawa serta nuansa spiritual dan ketenangan yang didapat dari sholat. Ia menjadi penambal atas segala kekurangan dan kelalaian yang mungkin terjadi selama kita sholat, seperti pikiran yang melayang atau kurangnya kekhusyukan. Dengan berdzikir, kita mengakui kelemahan diri dan memohon ampunan atas ketidaksempurnaan ibadah kita.

Lebih dari itu, doa pendek setelah sholat 5 waktu adalah manifestasi dari kebutuhan kita sebagai makhluk yang lemah. Setelah menunaikan kewajiban, kita kembali merendahkan diri, mengakui kebesaran Allah, dan memaparkan segala hajat, keluh kesah, serta harapan kita kepada-Nya. Ini adalah saat di mana seorang hamba merasa paling dekat dengan Rabb-nya, sebuah momen emas untuk memohon ampunan, rahmat, petunjuk, dan segala kebaikan dunia dan akhirat. Meninggalkan momen berharga ini berarti menyia-nyiakan sebuah kesempatan besar untuk meraih cinta dan ridha Allah SWT.

Urutan Bacaan Dzikir dan Doa yang Dianjurkan

Berikut adalah urutan dzikir dan doa pendek setelah sholat 5 waktu yang umum diamalkan, berdasarkan sunnah dan ajaran para ulama. Urutan ini membantu kita untuk berdzikir secara terstruktur dan khusyuk.

1. Membaca Istighfar (3 kali)

Langkah pertama setelah salam adalah memohon ampunan. Ini adalah bentuk kerendahan hati, mengakui bahwa sholat yang baru saja kita kerjakan mungkin jauh dari kata sempurna. Kita memohon agar Allah menutupi segala kekurangan di dalamnya.

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ

Astaghfirullahal 'adziim.

"Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."

Makna Istighfar sangatlah dalam. Kata "ghafara" dalam bahasa Arab memiliki arti dasar "menutupi". Saat kita beristighfar, kita tidak hanya meminta agar dosa kita dihapus, tetapi kita juga memohon agar aib dan kesalahan kita ditutupi oleh Allah di dunia dan di akhirat. Mengucapkan istighfar sebanyak tiga kali menunjukkan kesungguhan dan pengulangan permohonan ampun, seolah-olah kita mengetuk pintu rahmat Allah berulang kali dengan penuh harap. Ini adalah sebuah pengakuan bahwa sebagai manusia, kita adalah tempatnya salah dan lupa, dan hanya kepada-Nya kita kembali untuk memohon pembersihan diri.

2. Bacaan Pujian untuk Allah SWT

Setelah memohon ampun, kita melanjutkan dengan memuji Allah, Sang Pemilik Keselamatan dan Sumber segala keberkahan.

اَللّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ

Allahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam.

"Ya Allah, Engkaulah As-Salaam (Yang Maha Selamat) dan dari-Mulah keselamatan. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Memiliki Keagungan dan Kemuliaan."

Doa ini merupakan pengakuan atas salah satu nama terindah Allah, "As-Salaam". Nama ini berarti Dia-lah sumber dari segala kedamaian, ketenangan, dan keselamatan. Dia bebas dari segala bentuk aib dan kekurangan. Dengan mengucapkan "wa minkas salaam", kita mengakui bahwa setiap rasa aman, setiap ketenangan batin, dan setiap keselamatan dari bahaya yang kita rasakan, semuanya bersumber dari-Nya. Kalimat penutup "yaa dzal jalaali wal ikraam" adalah puncak pujian, mengakui bahwa hanya Allah yang memiliki keagungan (Al-Jalal) yang mutlak dan kemuliaan (Al-Ikram) yang tak terbatas. Doa ini menanamkan dalam hati kita bahwa sumber ketenangan sejati bukanlah harta atau jabatan, melainkan Allah SWT semata.

3. Dzikir Tasbih, Tahmid, dan Takbir (Masing-masing 33 kali)

Ini adalah rangkaian dzikir yang sangat masyhur dan memiliki keutamaan yang luar biasa. Rasulullah ﷺ sangat menganjurkan umatnya untuk merutinkan amalan ini.

"Barangsiapa yang bertasbih, bertahmid, dan bertakbir setelah sholat sebanyak 33 kali, lalu menyempurnakannya menjadi seratus dengan membaca 'Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lah...', maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan." (HR. Muslim)

a. Tasbih (سُبْحَانَ اللهِ) - 33 kali

Mengucapkan "Subhanallah" (Maha Suci Allah) adalah sebuah tindakan menyucikan Allah dari segala sesuatu yang tidak pantas bagi-Nya. Ini adalah deklarasi bahwa Allah terbebas dari segala sifat kekurangan, kelemahan, kebutuhan, atau keserupaan dengan makhluk-Nya. Ketika kita melihat keindahan alam, kita bertasbih. Ketika kita melihat musibah, kita bertasbih, menyadari bahwa ada hikmah agung di baliknya yang melampaui pemahaman kita. Dengan mengulanginya 33 kali, kita melatih lisan dan hati untuk senantiasa mengingat kesempurnaan mutlak milik Allah. Dzikir ini membersihkan hati dari pikiran-pikiran buruk tentang takdir dan menumbuhkan rasa takjub akan kebesaran-Nya.

سُبْحَانَ اللهِ

Subhanallah.

"Maha Suci Allah."

b. Tahmid (اَلْحَمْدُ لِلهِ) - 33 kali

Mengucapkan "Alhamdulillah" (Segala Puji bagi Allah) adalah ungkapan rasa syukur yang paling sempurna. Kata "Al" di awal menunjukkan bahwa pujian yang mutlak dan menyeluruh hanyalah milik Allah. Kita memuji-Nya bukan hanya atas nikmat yang kita terima, tetapi juga atas kesempurnaan Dzat dan Sifat-Nya. Dengan mengulang tahmid, kita melatih diri untuk selalu bersyukur. Mulai dari nikmat napas, detak jantung, kesehatan, iman, hingga hal-hal yang sering kita lupakan. Dzikir ini membuka mata hati kita untuk melihat betapa melimpahnya karunia Allah dalam setiap detik kehidupan, sehingga menumbuhkan sifat qana'ah (merasa cukup) dan menjauhkan dari keluh kesah.

اَلْحَمْدُ لِلهِ

Alhamdulillah.

"Segala Puji bagi Allah."

c. Takbir (اَللهُ أَكْبَرُ) - 33 kali

Mengucapkan "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar) adalah sebuah pengakuan bahwa kebesaran Allah melampaui segalanya. Ia lebih besar dari masalah kita, lebih besar dari ketakutan kita, lebih besar dari ambisi duniawi kita, dan lebih besar dari ego kita sendiri. Ketika kita merasa sombong, takbir mengingatkan kita akan kehinaan diri. Ketika kita merasa putus asa, takbir membangkitkan harapan bahwa pertolongan Allah yang Maha Besar pasti akan datang. Mengulang takbir sebanyak 33 kali setelah sholat adalah cara untuk menanamkan dalam jiwa bahwa tidak ada kekuatan dan kekuasaan yang patut ditakuti atau diharapkan selain kekuatan dan kekuasaan Allah SWT.

اَللهُ أَكْبَرُ

Allahu Akbar.

"Allah Maha Besar."

4. Penyempurna Dzikir ke-100

Setelah menyelesaikan rangkaian Tasbih, Tahmid, dan Takbir (total 99 kali), disunnahkan untuk melengkapinya menjadi 100 dengan bacaan Tahlil berikut.

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qadiir.

"Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Kalimat ini adalah inti dari tauhid, fondasi akidah Islam. "Laa ilaha illallah" adalah penafian terhadap segala bentuk sesembahan selain Allah dan penetapan bahwa ibadah hanya layak ditujukan kepada-Nya. "Wahdahu laa syarika lah" menegaskan keesaan-Nya yang mutlak, tanpa ada sekutu dalam Dzat, Sifat, maupun perbuatan-Nya. "Lahul mulku" adalah pengakuan bahwa seluruh kekuasaan di langit dan di bumi adalah milik-Nya, dan "lahul hamdu" menegaskan bahwa segala pujian kembali kepada-Nya. Kalimat penutup "wa huwa 'ala kulli syai-in qadiir" menancapkan keyakinan akan kekuasaan Allah yang tak terbatas. Membaca ini sebagai penutup dzikir adalah cara kita memperbarui syahadat dan komitmen tauhid kita setelah sholat.

Bacaan Ayat dan Surat Al-Qur'an Pilihan

Selain dzikir di atas, Rasulullah ﷺ juga mencontohkan untuk membaca beberapa ayat dan surat pilihan dari Al-Qur'an yang memiliki fadhilah atau keutamaan besar.

1. Membaca Ayat Kursi (Al-Baqarah: 255)

Ayat Kursi disebut sebagai ayat yang paling agung dalam Al-Qur'an. Membacanya setelah sholat fardhu memiliki keutamaan dijaga oleh Allah hingga sholat berikutnya dan menjadi salah satu sebab masuk surga.

ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ

Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw wa laa nauum, lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardh, man dzal ladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi idznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai'im min 'ilmihii illaa bimaa syaa', wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardh, wa laa ya'uuduhuu hifzhuhumaa, wa huwal 'aliyyul 'azhiim.

"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan не tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."

Setiap kalimat dalam Ayat Kursi mengandung penjelasan yang agung tentang sifat-sifat Allah. "Al-Hayyul Qayyum" (Yang Maha Hidup dan Terus Menerus Mengurus) menunjukkan bahwa kehidupan dan eksistensi seluruh alam semesta bergantung sepenuhnya kepada-Nya. "Laa ta'khudzuhu sinatun wa laa naum" (Tidak mengantuk dan tidak tidur) menegaskan kesempurnaan pengawasan-Nya yang tidak pernah lalai sedetik pun. Ayat ini juga menegaskan kepemilikan-Nya yang mutlak, ilmu-Nya yang meliputi segala sesuatu, dan kekuasaan-Nya yang tak terhingga yang dilambangkan dengan "Kursi" yang meliputi langit dan bumi. Merenungi makna Ayat Kursi setelah sholat adalah cara terbaik untuk menguatkan tauhid dan rasa tawakal kepada Allah.

2. Membaca Tiga Surat Pelindung (Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas)

Ketiga surat ini dikenal sebagai Al-Mu'awwidzat, yaitu surat-surat yang berisi permohonan perlindungan kepada Allah. Dianjurkan membacanya masing-masing satu kali setelah sholat Dzuhur, Ashar, dan Isya. Khusus setelah sholat Subuh dan Maghrib, dianjurkan membacanya masing-masing tiga kali.

a. Surat Al-Ikhlas

Surat ini adalah penegasan murni tentang keesaan Allah, yang nilainya setara dengan sepertiga Al-Qur'an.

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

"Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.'"

b. Surat Al-Falaq

Surat ini berisi permohonan perlindungan dari berbagai kejahatan yang datang dari luar diri manusia.

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ

"Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk) yang Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.'"

c. Surat An-Nas

Surat ini berisi permohonan perlindungan dari kejahatan yang datang dari dalam diri, yaitu bisikan setan.

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ مَلِكِ النَّاسِۙ اِلٰهِ النَّاسِۙ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

"Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.'"

Penutup dengan Doa-Doa Pribadi

Setelah menyelesaikan rangkaian dzikir dan bacaan Al-Qur'an, inilah saat yang paling intim untuk memanjatkan doa pribadi. Angkatlah kedua tangan sebagai adab berdoa, dengan penuh kerendahan hati dan keyakinan bahwa Allah Maha Mendengar. Anda bisa berdoa menggunakan bahasa apa pun yang Anda kuasai, karena Allah memahami semua bahasa. Namun, ada beberapa doa pendek setelah sholat 5 waktu yang ma'tsur (berasal dari Al-Qur'an dan Hadits) yang sangat baik untuk diamalkan.

1. Doa Sapu Jagat

Doa ini sangat komprehensif, mencakup permohonan kebaikan di dunia dan akhirat, serta perlindungan dari siksa neraka.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa 'adzaaban naar.

"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka."

2. Doa untuk Kedua Orang Tua

Mendoakan orang tua adalah bentuk bakti seorang anak, baik saat mereka masih hidup maupun telah tiada.

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

Rabbighfirlii wa liwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa.

"Ya Tuhanku, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku, dan sayangilah mereka sebagaimana mereka telah menyayangiku di waktu kecil."

3. Doa Memohon Ilmu, Rezeki, dan Amal yang Diterima

Doa ini biasa dibaca Rasulullah ﷺ setelah sholat Subuh, memohon tiga hal paling fundamental dalam kehidupan seorang muslim.

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

Allahumma innii as'aluka 'ilman naafi'an, wa rizqan thayyiban, wa 'amalan mutaqabbalan.

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima."

Menjaga Konsistensi dan Kekhusyukan

Kunci utama dalam mengamalkan doa pendek setelah sholat 5 waktu adalah konsistensi (istiqomah) dan kehadiran hati (khusyuk). Jangan menganggapnya sebagai beban atau rutinitas mekanis yang harus segera diselesaikan. Sebaliknya, pandanglah ini sebagai waktu berkualitas Anda bersama Allah, sebuah "dessert" spiritual setelah hidangan utama yaitu sholat.

Cobalah untuk memahami makna dari setiap kalimat yang Anda ucapkan. Jika kesulitan menghafal semuanya, mulailah dari yang paling dasar seperti istighfar dan rangkaian tasbih, tahmid, takbir. Perlahan-lahan, tambah hafalan dan amalan Anda. Menggunakan jari tangan untuk menghitung dzikir adalah sunnah yang dicontohkan Rasulullah, dan hal ini dapat membantu menjaga fokus. Dengan niat yang tulus dan usaha yang konsisten, semoga amalan dzikir dan doa kita menjadi pemberat timbangan kebaikan di yaumul hisab kelak.

🏠 Kembali ke Homepage