Makna dan Keagungan Doa Pagi dan Petang
Setiap hari adalah anugerah, sebuah lembaran baru yang Allah ﷻ berikan kepada kita. Dua waktu istimewa yang menandai perjalanan hari seorang hamba adalah pagi dan petang. Pagi hari, saat fajar menyingsing, alam semesta bangkit dari tidurnya, memancarkan energi baru dan harapan. Ini adalah waktu dimulainya aktivitas, rezeki dibagikan, dan pintu keberkahan dibuka. Sementara itu, petang hari, saat senja meredup dan malam menjelang, adalah waktu untuk refleksi, bersyukur atas nikmat yang telah dilalui, dan memohon perlindungan dari kegelapan malam.
Islam, sebagai agama yang sempurna, mengajarkan umatnya untuk mengisi dua waktu krusial ini dengan amalan yang mulia, yaitu doa pagi dan petang atau yang lebih dikenal dengan dzikir pagi dan petang. Amalan ini bukan sekadar rutinitas lisan, melainkan sebuah perisai spiritual yang membentengi seorang Muslim dari segala keburukan, baik yang terlihat maupun yang tak kasat mata. Ia adalah jembatan penghubung antara hamba dengan Rabb-nya, sebuah pengakuan atas kelemahan diri dan keagungan Sang Pencipta. Dengan merutinkan dzikir ini, hati akan menjadi tenang, jiwa akan merasa tentram, dan hari-hari akan dilalui dengan penuh keberkahan dan perlindungan dari Allah ﷻ.
Rasulullah ﷺ, teladan terbaik bagi seluruh umat manusia, tidak pernah meninggalkan amalan ini. Beliau mengajarkan kepada para sahabatnya serangkaian doa dan dzikir pilihan yang memiliki keutamaan luar biasa. Kumpulan doa pagi dan petang ini adalah warisan berharga yang sarat dengan permohonan ampunan, pujian kepada Allah, permintaan perlindungan, serta permohonan kebaikan dunia dan akhirat. Mengamalkannya berarti kita mengikuti jejak langkah sang Nabi, menghidupkan sunnahnya, dan berusaha mendekatkan diri kepada Allah dengan cara yang paling dicintai-Nya.
Landasan Syar'i dan Keutamaan Dzikir Pagi Petang
Perintah untuk berdzikir di waktu pagi dan petang bukanlah amalan tanpa dasar, melainkan memiliki landasan yang kuat dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah. Allah ﷻ sendiri yang memerintahkannya, menunjukkan betapa penting dan utamanya amalan ini.
Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur'an:
فَسُبْحَانَ اللَّهِ حِينَ تُمْسُونَ وَحِينَ تُصْبِحُونَ
"Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu subuh." (QS. Ar-Rum: 17)
Dalam ayat lain, Allah ﷻ juga berfirman:
وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا
"Dan bertasbihlah dengan memuji Rabbmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya." (QS. Thaha: 130)
Ayat-ayat ini secara eksplisit menyebutkan waktu pagi (sebelum terbit matahari) dan petang (sebelum terbenam matahari) sebagai waktu yang dianjurkan untuk bertasbih dan memuji Allah. Ini adalah perintah langsung yang menunjukkan keistimewaan dua waktu tersebut.
Keutamaan Mengamalkan Doa Pagi dan Petang
- Perisai dari Segala Bahaya: Salah satu keutamaan terbesar dari dzikir pagi dan petang adalah sebagai benteng pelindung. Dengan izin Allah, seorang hamba yang merutinkannya akan terlindungi dari gangguan jin, sihir, 'ain (pandangan mata jahat), racun, hingga marabahaya lainnya yang mungkin menimpa. Setiap kalimat dzikir adalah lapis-lapis perlindungan yang membentengi diri sepanjang hari hingga malam, dan sepanjang malam hingga pagi.
- Mendatangkan Ketenangan Jiwa: Di tengah hiruk pikuk kehidupan dunia yang seringkali menyebabkan stres dan kegelisahan, dzikir adalah obatnya. Mengingat Allah di pagi dan petang hari akan menanamkan ketenangan (sakinah) di dalam hati, melapangkan dada, dan menjauhkan dari perasaan was-was dan gundah gulana. Sebagaimana firman Allah: "Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd: 28).
- Menjadi Sebab Diampuninya Dosa: Setiap manusia tidak luput dari kesalahan dan dosa. Doa pagi dan petang, terutama yang mengandung kalimat istighfar seperti Sayyidul Istighfar, menjadi sarana yang sangat efektif untuk memohon ampunan Allah. Dengan konsisten mengamalkannya, dosa-dosa kecil akan berguguran dan seorang hamba akan kembali suci.
- Pemberat Timbangan Amal di Akhirat: Jangan pernah meremehkan setiap kalimat tasbih, tahmid, dan tahlil yang diucapkan. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa ada kalimat-kalimat yang ringan di lisan namun sangat berat di timbangan amal. Dzikir pagi dan petang sarat dengan kalimat-kalimat thayyibah tersebut, yang kelak akan menjadi aset berharga di hari perhitungan.
- Membuka Pintu Rezeki dan Keberkahan: Memulai hari dengan mengingat Allah adalah cara terbaik untuk mengundang keberkahan dalam setiap aktivitas. Rezeki bukan hanya soal materi, tetapi juga kesehatan, waktu luang, ilmu yang bermanfaat, dan keluarga yang harmonis. Dengan berdzikir, kita memohon kepada Sang Maha Pemberi Rezeki agar melapangkan dan memberkahi apa pun yang kita usahakan.
Waktu Terbaik Pelaksanaan Dzikir
Para ulama menjelaskan bahwa waktu untuk mengamalkan doa pagi dan petang memiliki rentang yang cukup fleksibel, namun ada waktu yang paling utama (afdhal).
Waktu Dzikir Pagi
Waktu yang paling utama untuk dzikir pagi adalah setelah shalat Subuh hingga matahari terbit. Ini adalah waktu emas di mana para malaikat turun dan pintu langit terbuka. Namun, jika seseorang terlewat, para ulama memberikan kelonggaran waktu hingga matahari akan bergeser ke barat (menjelang waktu Dhuha berakhir atau sebelum Dzuhur).
Waktu Dzikir Petang
Waktu yang paling utama untuk dzikir petang adalah setelah shalat Ashar hingga matahari terbenam. Ini adalah waktu di mana amalan harian diangkat. Jika terlewat, masih ada kelonggaran untuk mengerjakannya hingga sepertiga malam pertama. Fleksibilitas ini menunjukkan betapa Islam adalah agama yang memudahkan, sehingga tidak ada alasan untuk meninggalkannya karena kesibukan.
Bacaan Lengkap Doa dan Dzikir Pagi dan Petang
Berikut adalah kumpulan bacaan doa pagi dan petang yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ, lengkap dengan tulisan Arab, transliterasi, arti, dan penjelasannya.
1. Membaca Ta'awudz dan Basmalah
Dibaca sebagai pembuka amalan.
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
A'uudzu billaahi minasy-syaithoonir-rojiim.
"Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk."
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Bismillaahir-rohmaanir-rohiim.
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
2. Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255)
Dibaca 1 kali di waktu pagi dan petang.
اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw wa laa nauum, lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardh, man dzal ladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi idznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai im min 'ilmihii illaa bimaa syaa', wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardh, wa laa ya uuduhuu hifzhuhumaa, wa huwal 'aliyyul 'azhiim.
"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."
3. Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas
Dibaca masing-masing 3 kali di waktu pagi dan petang.
(Surat Al-Ikhlas)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللَّهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ ﴿٤﴾
Qul huwallaahu ahad. Allaahush shamad. Lam yalid wa lam yuulad. Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad.
"Katakanlah: 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia'."
(Surat Al-Falaq)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ﴿١﴾ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ ﴿٢﴾ وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ ﴿٣﴾ وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ ﴿٤﴾ وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ ﴿٥﴾
Qul a'uudzu birabbil falaq. Min syarri maa khalaq. Wa min syarri ghaasiqin idzaa waqab. Wa min syarrin naffaatsaati fil 'uqad. Wa min syarri haasidin idzaa hasad.
"Katakanlah: 'Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki'."
(Surat An-Nas)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ﴿١﴾ مَلِكِ النَّاسِ ﴿٢﴾ إِلَهِ النَّاسِ ﴿٣﴾ مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ ﴿٤﴾ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ ﴿٥﴾ مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ ﴿٦﴾
Qul a'uudzu birabbin naas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril waswaasil khannaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas. Minal jinnati wan naas.
"Katakanlah: 'Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia'."
4. Dzikir Memasuki Waktu Pagi dan Petang
Dibaca 1 kali.
Saat Pagi:
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ
Ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lillaah, wal hamdulillaah, laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir. Rabbi as-aluka khaira maa fii haadzal yaumi wa khaira maa ba'dahu, wa a'uudzu bika min syarri maa fii haadzal yaumi wa syarri maa ba'dahu. Rabbi a'uudzu bika minal kasali wa suu-il kibar. Rabbi a'uudzu bika min 'adzaabin fin naari wa 'adzaabin fil qabri.
"Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Wahai Tuhanku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka dan siksa kubur."
Saat Petang:
أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ
Amsaynaa wa amsal mulku lillaah, wal hamdulillaah, laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir. Rabbi as-aluka khaira maa fii haadzihil lailati wa khaira maa ba'dahaa, wa a'uudzu bika min syarri maa fii haadzihil lailati wa syarri maa ba'dahaa. Rabbi a'uudzu bika minal kasali wa suu-il kibar. Rabbi a'uudzu bika min 'adzaabin fin naari wa 'adzaabin fil qabri.
"Kami telah memasuki waktu petang dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Wahai Tuhanku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di malam ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan malam ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka dan siksa kubur."
5. Sayyidul Istighfar (Raja Permohonan Ampun)
Dibaca 1 kali di waktu pagi dan petang.
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
Allaahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta, khalaqtanii wa ana 'abduka, wa ana 'alaa 'ahdika wa wa'dika mastatha'tu, a'uudzu bika min syarri maa shana'tu, abuu-u laka bini'matika 'alayya, wa abuu-u laka bidzanbii faghfir lii, fa innahuu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.
"Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada di atas janji-Mu dan ikrar-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang telah aku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku, dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Sungguh, tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau."
6. Doa Memohon Keselamatan dan Kesehatan ('Afiyah)
Dibaca 3 kali di waktu pagi dan petang.
اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي سَمْعِي، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
Allaahumma 'aafinii fii badanii, allaahumma 'aafinii fii sam'ii, allaahumma 'aafinii fii basharii, laa ilaaha illaa anta. Allaahumma innii a'uudzu bika minal kufri wal faqri, wa a'uudzu bika min 'adzaabil qabri, laa ilaaha illaa anta.
"Ya Allah, berikanlah kesehatan pada badanku. Ya Allah, berikanlah kesehatan pada pendengaranku. Ya Allah, berikanlah kesehatan pada penglihatanku. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran, dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau."
7. Doa Pujian dan Syukur Atas Nikmat
Dibaca 1 kali di waktu pagi dan petang.
اللَّهُمَّ مَا أَصْبَحَ بِي مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لَا شَرِيكَ لَكَ، فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ
(Pagi) Allaahumma maa ash-baha bii min ni'matin au bi-ahadin min khalqika fa minka wahdaka laa syariika lak, fa lakal hamdu wa lakasy syukr.
"Ya Allah, nikmat apapun yang aku terima di pagi ini atau yang diterima oleh salah seorang dari makhluk-Mu, maka itu semua datangnya dari-Mu semata, tiada sekutu bagi-Mu. Maka bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu segala syukur."
(Saat petang, ganti kata "ash-baha" menjadi "amsaa")
اللَّهُمَّ مَا أَمْسَى بِي مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لَا شَرِيكَ لَكَ، فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ
(Petang) Allaahumma maa amsaa bii min ni'matin au bi-ahadin min khalqika fa minka wahdaka laa syariika lak, fa lakal hamdu wa lakasy syukr.
8. Doa Keridhaan Kepada Allah, Islam, dan Nabi Muhammad ﷺ
Dibaca 3 kali di waktu pagi dan petang.
رَضِيتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا
Radhiitu billaahi rabbaa, wa bil islaami diinaa, wa bi muhammadin shallallaahu 'alaihi wa sallama nabiyyaa.
"Aku ridha Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad ﷺ sebagai Nabiku."
9. Doa Perlindungan dari Keburukan Makhluk
Dibaca 3 kali di waktu petang.
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
A'uudzu bikalimaatillaahit-taammaati min syarri maa khalaq.
"Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang Dia ciptakan."
10. Doa Perlindungan dengan Nama Allah
Dibaca 3 kali di waktu pagi dan petang.
بِسْمِ اللهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Bismillaahil ladzii laa yadhurru ma'asmihii syai-un fil ardhi wa laa fis samaa-i wa huwas samii'ul 'aliim.
"Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan di langit tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
11. Tasbih, Tahmid, dan Tahlil
Dibaca 100 kali di waktu pagi dan petang.
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
Subhaanallaahi wa bihamdih.
"Maha Suci Allah, aku memuji-Nya."
12. Tahlil (Pujian Tauhid)
Dibaca 10 kali di waktu pagi dan petang, atau 100 kali di pagi hari.
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir.
"Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
13. Doa Memohon Ilmu, Rezeki, dan Amal (Khusus Pagi)
Dibaca 1 kali setelah shalat Subuh.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
Allaahumma innii as-aluka 'ilman naafi'an, wa rizqan thayyiban, wa 'amalan mutaqabbalan.
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima."
Adab dan Konsistensi dalam Berdzikir
Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari amalan doa pagi dan petang, ada beberapa adab yang perlu diperhatikan:
- Ikhlas: Niatkan amalan ini semata-mata untuk mencari ridha Allah ﷻ, bukan karena tujuan duniawi atau ingin dipuji orang lain.
- Khusyu' dan Tadabbur: Usahakan untuk hadirkan hati saat berdzikir. Resapi dan renungkan setiap makna dari doa yang diucapkan. Jangan hanya sekadar menggerakkan lisan tanpa memahami artinya.
- Bersuara Lirih: Berdzikirlah dengan suara yang pelan (sirr), cukup terdengar oleh diri sendiri. Ini lebih membantu untuk fokus dan menjauhkan dari riya'.
- Istiqomah (Konsisten): Kunci dari setiap amalan adalah konsistensi. Amalan yang sedikit tetapi rutin lebih dicintai Allah daripada amalan yang banyak namun hanya sesekali. Mulailah dengan beberapa dzikir yang mudah dihafal, lalu tambah secara bertahap. Jadikan doa pagi dan petang sebagai kebutuhan, layaknya makan dan minum bagi jasad.
Penutup: Jadikan Dzikir Sebagai Gaya Hidup
Doa pagi dan petang adalah investasi akhirat yang hasilnya dapat kita rasakan langsung di dunia. Ia adalah sumber kekuatan, ketenangan, dan perlindungan bagi seorang mukmin. Di zaman yang penuh dengan ketidakpastian dan berbagai macam fitnah, berpegang teguh pada amalan yang bersumber dari Al-Qur'an dan Sunnah adalah sebuah keniscayaan.
Mari kita hidupkan kembali sunnah yang mulia ini dalam kehidupan sehari-hari. Luangkan waktu sekitar 15-20 menit setiap pagi dan petang untuk berdialog dengan Rabb semesta alam, memuji-Nya, memohon ampunan-Nya, dan meminta perlindungan-Nya. Insya Allah, hari-hari yang kita lalui akan terasa lebih ringan, lebih berkah, dan kita akan senantiasa berada dalam naungan dan penjagaan Allah ﷻ, baik di dunia ini hingga bertemu dengan-Nya di akhirat kelak.