Panduan Doa Membaca Alquran dan Adabnya
Alquran adalah Kalamullah, firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia. Membacanya bukan sekadar aktivitas melafalkan huruf-huruf Arab, melainkan sebuah ibadah agung yang menghubungkan seorang hamba dengan Penciptanya. Untuk menjadikan interaksi dengan Alquran lebih bermakna dan penuh berkah, Islam mengajarkan kita untuk memulainya dengan niat yang lurus dan doa yang tulus. Doa membaca Alquran adalah kunci pembuka pintu hikmah dan rahmat yang terkandung dalam setiap ayat-Nya.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang doa-doa yang dianjurkan sebelum dan sesudah membaca Alquran, makna yang terkandung di dalamnya, serta adab-adab yang menyertainya. Memahami dan mengamalkan hal ini akan mengubah cara kita berinteraksi dengan kitab suci, dari sekadar membaca menjadi sebuah dialog spiritual yang mendalam.
Pentingnya Berdoa Sebelum Membaca Alquran
Mengapa kita perlu berdoa sebelum memulai tilawah? Bukankah membaca Alquran itu sendiri sudah merupakan ibadah? Tentu saja. Namun, berdoa sebelum memulainya memiliki beberapa hikmah yang sangat besar. Pertama, doa adalah bentuk pengakuan atas kelemahan dan keterbatasan kita sebagai manusia. Kita memohon kepada Allah, Sang Pemilik Ilmu, agar membukakan pikiran dan hati kita untuk dapat menerima petunjuk-Nya. Tanpa pertolongan-Nya, kita tidak akan mampu memahami kedalaman makna Alquran.
Kedua, doa berfungsi sebagai persiapan mental dan spiritual. Dengan berdoa, kita mengkondisikan jiwa kita untuk fokus, khusyuk, dan membersihkan hati dari pikiran-pikiran duniawi yang dapat mengganggu kekhusyukan. Ini adalah momen transisi, di mana kita meninggalkan kesibukan dunia untuk memasuki samudra Kalam ilahi. Ketiga, doa adalah permohonan agar Allah menjadikan bacaan kita sebagai amal yang diterima, memberikan pahala, dan menjadikannya sebagai hujjah (pembela) bagi kita di akhirat kelak, bukan sebaliknya.
Doa Sebelum Membaca Alquran
Ada beberapa bacaan yang dianjurkan sebelum memulai membaca Alquran, dimulai dari Ta'awudz, Basmalah, hingga doa spesifik untuk memohon dibukakan pintu hikmah.
Langkah pertama yang tidak boleh ditinggalkan adalah membaca Ta'awudz. Ini adalah perintah langsung dari Allah dalam Alquran:
"Apabila kamu membaca Alquran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk." (QS. An-Nahl: 98)
Lafaz Ta'awudz adalah:
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
A'uudzu billaahi minasy-syaithoonir-rojiim.
Artinya: "Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk."
Dengan membaca Ta'awudz, kita memohon penjagaan Allah dari segala bisikan dan gangguan setan yang selalu berusaha memalingkan manusia dari kebaikan, termasuk dari memahami dan merenungkan ayat-ayat Alquran. Setelah itu, dilanjutkan dengan membaca Basmalah, "Bismillahirrahmanirrahim", sebagai tanda memulai segala sesuatu dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Doa Pembuka Hikmah dan Rahmat
Selain Ta'awudz dan Basmalah, para ulama juga mengajarkan sebuah doa yang indah untuk dipanjatkan sebelum mulai membaca. Doa ini berisi permohonan agar Allah membukakan pintu hikmah, melimpahkan rahmat, dan mengingatkan kita pada ayat-ayat yang mungkin terlupa.
اَللّٰهُمَّ افْتَحْ عَلَيَّ حِكْمَتَكَ وَانْشُرْ عَلَيَّ رَحْمَتَكَ وَذَكِّرْنِيْ مَا نَسِيْتُ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Allahummaftah 'alayya hikmataka, wansyur 'alayya rahmataka, wa dzakkirnii maa nasiitu yaa dzal jalaali wal ikraam.
Artinya: "Ya Allah, bukakanlah hikmah-Mu padaku, bentangkanlah rahmat-Mu padaku, dan ingatkanlah aku terhadap apa yang aku lupa, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan."
Makna Mendalam di Balik Doa Ini
Setiap kalimat dalam doa ini memiliki makna yang luar biasa jika kita renungkan:
- "Ya Allah, bukakanlah hikmah-Mu padaku": Kita tidak hanya meminta untuk bisa membaca, tetapi memohon agar dianugerahi hikmah. Hikmah adalah pemahaman yang mendalam, kemampuan untuk mengambil pelajaran, dan kebijaksanaan untuk mengamalkan ilmu yang didapat. Dengan hikmah, Alquran bukan lagi sekadar teks, melainkan menjadi solusi hidup.
- "Bentangkanlah rahmat-Mu padaku": Membaca Alquran adalah sebuah perjalanan memasuki lautan rahmat Allah. Kita memohon agar Allah mencurahkan kasih sayang-Nya melalui setiap ayat yang kita baca. Rahmat inilah yang akan mendatangkan ketenangan (sakinah), ampunan (maghfirah), dan keberkahan dalam hidup.
- "Dan ingatkanlah aku terhadap apa yang aku lupa": Sifat manusia adalah pelupa (nasiyan). Kita memohon kepada Allah, yang tidak pernah lupa, untuk membantu kita mengingat kembali ayat-ayat yang telah kita hafal, pelajaran yang pernah kita dapat, dan makna-makna yang mungkin terlewatkan. Ini adalah bentuk kerendahan hati dan pengakuan akan ketergantungan kita pada-Nya.
- "Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan": Kita menutup doa dengan memuji Allah, mengakui kebesaran dan kemuliaan-Nya. Ini adalah adab dalam berdoa, yaitu mengagungkan Allah sebelum menyampaikan hajat kita.
Adab-Adab dalam Membaca Alquran
Untuk menyempurnakan ibadah tilawah, doa harus diiringi dengan adab atau etika yang baik. Adab ini bukan sekadar formalitas, melainkan cerminan dari pengagungan kita terhadap Kalamullah. Semakin baik adab kita, semakin besar potensi kita untuk mendapatkan keberkahan dari Alquran.
1. Bersuci (Thaharah)
Adab paling fundamental adalah berada dalam keadaan suci dari hadas kecil dan besar. Dianjurkan untuk berwudhu sebelum menyentuh dan membaca mushaf Alquran. Ini adalah bentuk penghormatan fisik terhadap kesucian firman Allah. Sebagaimana firman-Nya:
"Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan." (QS. Al-Waqi'ah: 79)
Selain kesucian fisik, kita juga dianjurkan untuk membersihkan mulut, misalnya dengan bersiwak atau sikat gigi. Mulut yang akan kita gunakan untuk melantunkan ayat-ayat suci seyogyanya berada dalam kondisi yang bersih dan wangi.
2. Memilih Tempat yang Bersih dan Tenang
Pilihlah tempat yang layak dan bersih untuk membaca Alquran, seperti di masjid, mushala, atau ruangan yang tenang di rumah. Hindari membaca di tempat-tempat yang kotor, bising, atau tempat yang tidak pantas seperti di kamar mandi. Lingkungan yang kondusif akan membantu kita untuk lebih fokus dan khusyuk.
3. Menghadap Kiblat
Meskipun bukan syarat wajib, menghadap kiblat saat membaca Alquran adalah sunnah dan adab yang sangat dianjurkan. Ini adalah posisi terbaik dalam beribadah, yang menunjukkan keseriusan dan penghormatan kita dalam berinteraksi dengan Allah melalui firman-Nya.
4. Membaca dengan Tartil
Tartil berarti membaca Alquran secara perlahan, jelas, dan sesuai dengan kaidah tajwidnya. Membaca dengan tergesa-gesa tanpa memperhatikan makhraj (tempat keluar huruf) dan hukum bacaan akan mengurangi kesempurnaan ibadah. Allah SWT berfirman:
"... Dan bacalah Alquran itu dengan perlahan-lahan (tartil)." (QS. Al-Muzzammil: 4)
Membaca dengan tartil bukan hanya soal keindahan suara, tetapi yang lebih penting adalah agar lisan dan hati dapat sinkron. Lisan melafalkan, dan hati merenungkan makna dari setiap ayat yang dibaca. Inilah jalan menuju tadabbur.
5. Memperindah Suara
Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk memperindah suara saat membaca Alquran. Beliau bersabda, "Hiasilah Alquran dengan suaramu." (HR. An-Nasa'i, Abu Dawud, Ibnu Majah). Memperindah suara bukan berarti harus memiliki suara merdu seperti seorang qari profesional, melainkan berusaha semaksimal mungkin untuk melantunkannya dengan bacaan yang baik dan menyentuh hati. Usaha ini adalah bagian dari pengagungan terhadap Alquran.
6. Tadabbur (Merenungkan Makna)
Inilah puncak dari interaksi dengan Alquran. Tadabbur adalah proses merenungkan, memikirkan, dan mencoba memahami pesan yang terkandung dalam ayat-ayat yang dibaca. Jangan biarkan tilawah kita hanya sebatas di tenggorokan. Tanyakan pada diri sendiri: Apa pesan Allah untukku di ayat ini? Bagaimana ayat ini relevan dengan kehidupanku?
"Maka apakah mereka tidak merenungkan Alquran (tadabbur)? Kalau kiranya Alquran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya." (QS. An-Nisa': 82)
Untuk membantu proses tadabbur, sangat dianjurkan untuk membaca terjemahan atau tafsir Alquran yang mudah dipahami. Membaca satu halaman dengan tadabbur jauh lebih baik daripada membaca satu juz dengan tergesa-gesa tanpa pemahaman.
7. Khusyuk dan Berinteraksi dengan Ayat
Khusyuk adalah hadirnya hati saat membaca. Ketika melewati ayat-ayat tentang rahmat dan surga, hendaknya hati kita merasa gembira dan berharap. Sebaliknya, ketika membaca ayat-ayat tentang azab dan neraka, hati merasa takut dan memohon perlindungan kepada Allah. Jika memungkinkan, menangislah karena takut kepada Allah atau karena terharu dengan kebesaran-Nya. Menangis saat membaca Alquran adalah salah satu ciri orang-orang shaleh.
Doa Setelah Membaca Alquran
Sebagaimana kita memulai dengan doa, maka selayaknya kita juga menutup majelis tilawah dengan doa. Doa setelah membaca Alquran (khatam Alquran, baik sebagian maupun keseluruhan) adalah ungkapan rasa syukur dan permohonan agar Alquran yang telah kita baca menjadi berkah dalam hidup kita.
اَللّٰهُمَّ ارْحَمْنِي بِالْقُرْآنِ, وَاجْعَلْهُ لِي إِمَامًا وَنُورًا وَهُدًى وَرَحْمَةً. اَللّٰهُمَّ ذَكِّرْنِي مِنْهُ مَا نَسِيتُ, وَعَلِّمْنِي مِنْهُ مَا جَهِلْتُ, وَارْزُقْنِي تِلَاوَتَهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ, وَاجْعَلْهُ لِي حُجَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ.
Allahummarhamnii bil qur'aan, waj'alhu lii imaaman wa nuuran wa hudan wa rohmah. Allahumma dzakkirnii minhu maa nasiitu, wa 'allimnii minhu maa jahiltu, warzuqnii tilaawatahu aanaa-al laili wa athroofan nahaar, waj'alhu lii hujjatan yaa robbal 'aalamiin.
Artinya: "Ya Allah, rahmatilah aku dengan Alquran. Jadikanlah ia sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk, dan rahmat bagiku. Ya Allah, ingatkanlah aku atas apa yang aku lupa darinya, ajarkanlah aku atas apa yang tidak aku ketahui darinya, dan berikanlah aku rezeki untuk membacanya di waktu malam dan siang. Jadikanlah ia sebagai pembela bagiku, wahai Tuhan semesta alam."
Analisis Mendalam Doa Penutup Tilawah
Doa ini adalah rangkuman dari semua harapan seorang muslim terhadap Alquran. Mari kita bedah maknanya:
- "Rahmatilah aku dengan Alquran": Permohonan utama adalah rahmat. Kita berharap interaksi kita dengan Alquran mendatangkan kasih sayang Allah yang tak terbatas.
- "Jadikanlah ia sebagai pemimpin (imaman), cahaya (nuuran), petunjuk (hudan), dan rahmat (rahmah)": Ini adalah empat fungsi agung Alquran dalam hidup kita. Sebagai pemimpin yang menuntun setiap langkah dan keputusan. Sebagai cahaya yang menerangi kegelapan hati dan kebodohan. Sebagai petunjuk yang menunjukkan jalan yang lurus. Dan sebagai manifestasi rahmat Allah di dunia.
- "Ingatkanlah aku... ajarkanlah aku...": Lagi-lagi, sebuah pengakuan akan kelemahan diri. Kita memohon agar ilmu dari Alquran senantiasa segar dalam ingatan dan terus bertambah seiring waktu.
- "Berikanlah aku rezeki untuk membacanya di waktu malam dan siang": Ini adalah doa memohon istiqamah. Kita meminta agar Allah memberi kita kekuatan, waktu, dan kesempatan untuk terus-menerus berinteraksi dengan Alquran, tidak hanya sesekali.
- "Jadikanlah ia sebagai pembela (hujjah) bagiku": Inilah harapan tertinggi. Kita memohon agar di hari kiamat, saat tidak ada penolong lain, Alquran datang memberikan syafaat dan menjadi saksi yang membela kita di hadapan Allah, bukan sebaliknya menjadi saksi yang memberatkan kita karena kita telah mengabaikannya.
Keutamaan Mengamalkan Doa dan Adab Membaca Alquran
Mengamalkan doa dan adab dalam membaca Alquran akan mendatangkan berbagai keutamaan yang luar biasa. Ini bukan hanya tentang mendapatkan pahala, tetapi tentang transformasi diri secara menyeluruh.
Mendapatkan Ketenangan Jiwa (Sakinah)
Rasulullah SAW bersabda bahwa tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid) untuk membaca Alquran dan mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka ketenangan (sakinah), diliputi rahmat, dikelilingi para malaikat, dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di hadapan makhluk yang ada di sisi-Nya (HR. Muslim). Doa dan adab yang kita lakukan adalah sarana untuk mengundang turunnya ketenangan ini.
Memperoleh Syafaat di Hari Kiamat
Sebagaimana termaktub dalam doa penutup, Alquran akan menjadi pembela. Rasulullah SAW bersabda, "Bacalah Alquran, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi para pembacanya." (HR. Muslim). Tentu saja, yang dimaksud "pembaca" di sini adalah mereka yang membaca dengan hak-haknya, yaitu dengan adab, tadabbur, dan pengamalan.
Meningkatkan Kualitas Iman dan Taqwa
Interaksi yang benar dengan Alquran akan menyuburkan iman di dalam hati. Setiap ayat yang direnungkan akan menambah keyakinan kita kepada Allah, para rasul-Nya, hari akhir, dan semua rukun iman. Alquran adalah nutrisi terbaik bagi ruhani, yang akan menguatkan benteng takwa dari godaan maksiat.
Menjadi Manusia Terbaik
Sebuah hadits yang sangat populer menyatakan, "Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya." (HR. Bukhari). Proses belajar ini mencakup segalanya: belajar membaca, menghafal, memahami maknanya, dan mengamalkan adab-adabnya. Dengan menjadikan Alquran sebagai prioritas, kita sedang menapaki jalan untuk menjadi manusia terbaik di sisi Allah.
Kesimpulan: Menjadikan Alquran Sahabat Sejati
Doa membaca Alquran, baik sebelum maupun sesudahnya, adalah bingkai yang membungkus sebuah ibadah mulia. Doa adalah pengakuan kerendahan diri kita, dan adab adalah wujud pengagungan kita. Keduanya merupakan komponen tak terpisahkan untuk meraih manfaat maksimal dari Alquran.
Marilah kita menjadikan setiap sesi tilawah sebagai sebuah momen spesial. Sebuah dialog intim dengan Rabb semesta alam. Mulailah dengan bersuci, panjatkan doa dengan penuh harap, bacalah dengan tartil dan penghayatan, renungkan maknanya, dan tutup dengan doa penuh syukur. Dengan demikian, Alquran tidak akan lagi menjadi sekadar bacaan rutin, melainkan akan menjelma menjadi sahabat sejati yang memberikan cahaya, petunjuk, ketenangan, dan syafaat dalam kehidupan kita di dunia hingga di akhirat kelak.