Ilustrasi tangan menengadah memanjatkan doa di malam yang diberkahi.
Bulan suci Ramadhan adalah momen yang dinanti umat Muslim di seluruh dunia. Di dalamnya, pintu-pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu. Salah satu ibadah paling ikonik yang menghiasi malam-malam Ramadhan adalah shalat Tarawih. Shalat sunnah muakkadah ini menjadi kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada Allah, mengumpulkan pahala, dan merasakan kekhusyukan berjamaah.
Dalam pelaksanaan shalat Tarawih, terutama yang dikerjakan dalam jumlah rakaat yang panjang, terdapat jeda atau istirahat singkat. Jeda ini bukan sekadar waktu untuk melepas lelah fisik, melainkan sebuah ruang spiritual yang berharga. Momen inilah yang seringkali diisi dengan lantunan zikir, salawat, dan sebuah doa khusus yang dikenal sebagai doa jeda shalat tarawih atau Doa Kamilin. Doa ini menjadi jembatan yang menghubungkan satu bagian shalat dengan bagian berikutnya, menjaga momentum spiritualitas agar tetap menyala.
Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai doa jeda shalat tarawih, mulai dari bacaan lengkapnya dalam tulisan Arab, transliterasi Latin untuk kemudahan membaca, hingga terjemahan Bahasa Indonesia. Lebih dari itu, kita akan menyelami makna yang terkandung dalam setiap kalimatnya, memahami mengapa doa ini begitu sarat akan permohonan kebaikan dunia dan akhirat, serta bagaimana mengamalkannya untuk menyempurnakan ibadah Tarawih kita.
Di banyak masjid di Indonesia dan belahan dunia lainnya, jeda antara setiap empat rakaat (atau terkadang setiap dua rakaat) Tarawih diisi dengan zikir dan doa yang dipimpin oleh seorang bilal atau imam. Doa yang paling masyhur dibaca pada kesempatan ini adalah "Doa Kamilin". Nama "Kamilin" sendiri berasal dari salah satu lafal dalam doa tersebut yang berarti "orang-orang yang sempurna".
Doa ini merupakan kumpulan permohonan yang sangat komprehensif. Isinya mencakup permohonan untuk kesempurnaan iman, pemeliharaan ibadah wajib, kekhusyukan dalam shalat, kemauan untuk berzakat, harapan akan rahmat Allah, hingga keselamatan dari api neraka. Doa ini menjadi cerminan harapan setiap Muslim di bulan Ramadhan: menjadi pribadi yang lebih baik, diampuni dosanya, dan diterima amalnya.
Meskipun doa ini tidak secara spesifik diriwayatkan langsung dari Nabi Muhammad SAW untuk dibaca pada jeda Tarawih, para ulama dan aulia terdahulu menyusunnya sebagai sebuah amalan baik (amaliyah hasanah). Kandungannya yang selaras dengan semangat Al-Qur'an dan Sunnah menjadikannya doa yang sangat dianjurkan untuk dipanjatkan, baik saat berjamaah di masjid maupun saat shalat Tarawih sendirian di rumah.
Berikut adalah teks lengkap dari doa yang biasa dilantunkan pada saat jeda shalat Tarawih.
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ، وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ، وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ، وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِي الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِي الْاٰخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ، وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلَاءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَاءِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ، وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ، وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَبِحُوْرٍ عِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْنٍ، مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولٰئِكَ رَفِيْقًا، ذٰلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا فِي هٰذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُบَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِه وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Allahummaj'alnaa bil iimaani kaamiliin. Wa lil faraa-idhi mu-addiin. Wa lish-shalaati haafizhiin. Wa liz-zakaati faa'iliin. Wa limaa 'indaka thaalibiin. Wa li'afwika raajiin. Wa bil-hudaa mutamassikiin. Wa 'anil laghwi mu'ridhiin. Wa fid-dunyaa zaahidiin. Wa fil aakhirati raaghibiin. Wa bil-qadhaa-i raadhiin. Wa lin-na'maa-i syaakiriin. Wa 'alal balaa-i shaabiriin. Wa tahta liwaa-i sayyidinaa muhammadin shallallaahu 'alaihi wa sallama yaumal qiyaamati saa-iriin. Wa 'alal hawdhi waaridiin. Wa ilal jannati daakhiliin. Wa minan naari naajiin. Wa 'alaa sariiril karaamati qaa'idiin. Wa bihuurin 'iinin mutazawwijiin. Wa min sundusin wa istabraqin wa diibaajin mutalabbisiin. Wa min tha'aamil jannati aakiliin. Wa min labanin wa 'asalin mushaffan syaaribiin. Bi akwaabin wa abaariiqa wa ka'sin min ma'iin. Ma'al ladziina an'amta 'alaihim minan nabiyyiina wash shiddiiqiina wasy syuhadaa-i wash shaalihiin. Wa hasuna ulaa-ika rafiiqaa. Dzaalikal fadhlu minallaahi wa kafaa billaahi 'aliimaa. Allahummaj'alnaa fii haadzihil laylatisy syahrisy syariifatil mubaarakati minas su'adaa-il maqbuuliin. Wa laa taj'alnaa minal asyqiyaa-il marduudiin. Wa sallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa aalihi wa shahbihi ajma'iin. Birahmatika yaa arhamar raahimiin. Wal hamdu lillaahi rabbil 'aalamiin.
"Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya. Yang menunaikan segala kewajiban. Yang memelihara shalat. Yang menunaikan zakat. Yang menuntut apa yang ada di sisi-Mu. Yang mengharapkan ampunan-Mu. Yang berpegang teguh pada petunjuk-Mu. Yang berpaling dari hal-hal yang sia-sia. Yang zuhud di dunia. Yang berhasrat terhadap akhirat. Yang ridha dengan takdir-Mu. Yang mensyukuri nikmat-nikmat-Mu. Yang sabar atas segala cobaan. Dan jadikanlah kami orang-orang yang berjalan di bawah panji junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, pada hari kiamat. Yang dapat mendatangi telaga (Al-Kautsar). Yang masuk ke dalam surga. Yang diselamatkan dari api neraka. Yang duduk di atas dipan kemuliaan. Yang dinikahkan dengan bidadari. Yang mengenakan pakaian dari sutra tipis dan tebal. Yang memakan makanan surga. Yang meminum dari susu dan madu yang murni. Dengan gelas, cerek, dan piala dari sumber yang mengalir. Bersama orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, yaitu para nabi, orang-orang yang jujur, para syuhada, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah sebaik-baik teman. Demikianlah karunia dari Allah, dan cukuplah Allah yang Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam bulan yang mulia dan penuh berkah ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya. Dan janganlah Engkau jadikan kami termasuk orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada junjungan kami, Muhammad, beserta keluarga dan seluruh sahabatnya. Dengan rahmat-Mu, wahai Yang Maha Paling Penyayang di antara para penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."
Membaca doa ini bukan sekadar melafalkan untaian kata. Setiap kalimatnya adalah sebuah permohonan agung yang mencakup seluruh aspek kehidupan seorang hamba. Mari kita bedah dan renungkan makna yang terkandung di dalamnya, kalimat demi kalimat, agar doa kita lebih meresap ke dalam jiwa.
"Membaca doa dengan pemahaman akan maknanya akan mengubah sebuah ritual menjadi sebuah dialog yang intim dengan Sang Pencipta."
Bagian selanjutnya dari doa jeda shalat Tarawih ini adalah visualisasi dari harapan puncak setiap mukmin: kebahagiaan abadi di akhirat. Rangkaian permohonan ini melukiskan perjalanan ruh dari hari kiamat hingga memasuki surga.
Doa ini diakhiri dengan permohonan yang sangat spesifik dan penuh kerendahan hati.
Doa ditutup dengan salawat kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan para sahabatnya, sebagai bentuk adab dan wasilah dalam berdoa. Lalu diakhiri dengan pengakuan bahwa segala rahmat hanya datang dari Allah Yang Maha Penyayang, dan segala puji hanya milik-Nya, Tuhan semesta alam.
Shalat Tarawih, yang berarti shalat 'istirahat', secara harfiah mengandung makna jeda di dalamnya. Jeda ini memiliki beberapa hikmah penting:
Oleh karena itu, memanfaatkan momen jeda dalam shalat Tarawih dengan doa dan zikir adalah sebuah praktik yang sangat dianjurkan. Ia mengubah istirahat yang bersifat fisik menjadi sebuah ibadah lisan dan hati yang bernilai tinggi, menyempurnakan rangkaian ibadah malam kita di bulan suci Ramadhan.
Doa jeda shalat Tarawih, atau Doa Kamilin, lebih dari sekadar rutinitas yang mengisi waktu istirahat. Ia adalah sebuah munajat yang agung, sebuah peta jalan spiritual yang merangkum semua harapan dan cita-cita seorang hamba yang beriman. Dari permohonan kesempurnaan iman, kekuatan dalam menjalankan kewajiban, sikap hidup yang mulia, hingga harapan akan kebahagiaan abadi di surga, semua terangkum di dalamnya.
Dengan memahami setiap lafal dan meresapi maknanya, kita tidak lagi hanya sekadar mengamini doa secara mekanis. Kita turut serta dalam sebuah dialog spiritual yang mendalam, memohon dengan penuh kesadaran dan harapan. Semoga di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, kita dapat menghidupkan malam-malam kita dengan shalat Tarawih yang khusyuk, dan mengisi jeda-jedanya dengan doa-doa yang tulus, sehingga kita benar-benar keluar sebagai pemenang yang meraih ampunan dan ridha Allah SWT.