Panduan Lengkap Doa Penutup Acara: Dari Formal Hingga Santai
Setiap pertemuan, entah itu sebuah seminar yang padat ilmu, rapat penting yang menentukan arah, atau sekadar syukuran hangat bersama keluarga, memiliki awal dan akhir. Jika pembukaan adalah gerbang yang mengundang semangat dan harapan, maka penutupan adalah segel yang mengunci makna, rasa syukur, dan doa. Doa penutup acara bukan sekadar formalitas untuk menandai berakhirnya suatu kegiatan. Ia adalah momen refleksi, sebuah jeda sakral di mana kita menundukkan kepala dan hati, menyerahkan kembali segala urusan kepada Sang Pencipta.
Dalam untaian kata-kata doa penutup, terkandung harapan agar ilmu yang didapat menjadi berkah, keputusan yang diambil membawa maslahat, dan kebersamaan yang terjalin semakin erat. Ia adalah jembatan yang menghubungkan akhir sebuah acara dengan awal langkah kita selanjutnya, memohon agar setiap langkah itu senantiasa berada dalam lindungan dan bimbingan-Nya. Artikel ini akan menjadi panduan komprehensif bagi Anda, menyajikan berbagai contoh doa penutup yang dapat disesuaikan untuk beragam acara, keyakinan, dan suasana, agar setiap akhir pertemuan menjadi awal yang penuh makna.
Hakikat dan Unsur-Unsur Penting dalam Doa Penutup
Sebelum kita melangkah ke contoh-contoh praktis, penting untuk memahami esensi dari sebuah doa penutup. Memahaminya akan membantu kita tidak hanya membacakan teks, tetapi juga menghayati setiap katanya, sehingga doa yang dipanjatkan menjadi lebih tulus dan bermakna. Secara umum, sebuah doa penutup yang baik mengandung beberapa unsur fundamental yang merangkum keseluruhan acara.
1. Pembukaan dengan Pujian dan Sanjungan
Setiap doa, termasuk doa penutup, selayaknya diawali dengan mengagungkan nama Tuhan. Ini adalah bentuk adab dan pengakuan atas kebesaran-Nya. Dengan memuji Tuhan, kita menempatkan diri sebagai hamba yang mengakui bahwa segala sesuatu, termasuk kelancaran acara dari awal hingga akhir, adalah atas izin dan kuasa-Nya. Pujian ini bisa berupa penyebutan nama-nama-Nya yang agung (Asmaul Husna dalam Islam), pengakuan atas kemuliaan-Nya (dalam tradisi Kristen), atau ungkapan syukur kepada Brahman (dalam Hindu). Pembukaan ini mengatur nada khidmat dan kerendahan hati untuk seluruh doa.
2. Ungkapan Rasa Syukur (Tahmid)
Inti dari penutupan adalah rasa syukur. Kita bersyukur karena acara telah diberi kelancaran, terhindar dari halangan dan rintangan. Bersyukur atas kehadiran para peserta, narasumber, dan semua pihak yang terlibat. Bersyukur atas ilmu, wawasan, atau kebahagiaan yang telah dibagikan selama acara berlangsung. Mengartikulasikan rasa syukur secara spesifik dalam doa menunjukkan bahwa kita benar-benar menghargai setiap momen yang telah terjadi dan tidak menganggapnya sebagai hal yang biasa saja.
3. Permohonan Manfaat dan Keberkahan
Acara diadakan dengan sebuah tujuan. Seminar bertujuan menyebarkan ilmu, rapat bertujuan menghasilkan keputusan, syukuran bertujuan berbagi kebahagiaan. Dalam doa penutup, kita memohon agar tujuan tersebut tidak berhenti di ruang acara. Kita berdoa agar ilmu yang didapat menjadi bermanfaat dan dapat diamalkan, keputusan yang diambil membawa kebaikan bagi banyak orang, dan kebahagiaan yang dirasakan menjadi berkah yang langgeng. Unsur ini mengubah acara dari sekadar kegiatan menjadi sebuah investasi untuk masa depan.
4. Doa untuk Seluruh Peserta dan Pihak Terlibat
Sebuah doa yang baik tidaklah egois. Setelah bersyukur atas kelancaran acara, kita mendoakan semua orang yang telah menjadi bagian darinya. Doa ini umumnya mencakup permohonan keselamatan dalam perjalanan pulang, kesehatan, kelapangan rezeki, dan kemudahan dalam segala urusan. Mendoakan orang lain adalah wujud kepedulian dan persaudaraan, memperkuat ikatan yang telah terbangun selama acara.
5. Permohonan Ampunan (Istighfar)
Sebagai manusia, kita tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Dalam penyelenggaraan acara, mungkin ada kata yang salah, pelayanan yang kurang memuaskan, atau janji yang tidak tertunaikan. Permohonan ampunan dalam doa penutup adalah cerminan kerendahan hati. Kita memohon ampun kepada Tuhan atas segala khilaf dan kekurangan, baik yang disengaja maupun tidak. Ini adalah cara untuk membersihkan dan menyucikan niat serta usaha yang telah kita lakukan.
6. Penutup Doa
Bagian akhir dari doa biasanya berisi penegasan kembali harapan, pujian penutup, dan permohonan agar doa tersebut dikabulkan. Dalam tradisi Islam, seringkali ditutup dengan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW serta pujian kepada Allah sebagai Tuhan semesta alam. Dalam tradisi Kristen, doa ditutup dengan menyebut nama Yesus Kristus sebagai pengantara. Penutup ini memberikan finalitas yang khidmat pada doa yang dipanjatkan.
Memahami unsur-unsur ini memungkinkan kita untuk merangkai doa penutup yang tidak hanya lengkap, tetapi juga mengalir secara logis dan menyentuh hati para pendengarnya.
Kumpulan Contoh Doa Penutup Acara Islami
Dalam tradisi Islam, doa (du'a) adalah inti dari ibadah. Menutup sebuah majelis atau acara dengan doa adalah praktik yang sangat dianjurkan, meneladani sunnah Rasulullah SAW. Berikut adalah beberapa contoh doa penutup untuk berbagai acara dalam konteks Islam.
1. Doa Penutup Majelis (Kaffaratul Majelis)
Ini adalah doa penutup paling umum dan singkat yang diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk menutup segala bentuk pertemuan atau majelis. Doa ini berfungsi sebagai penebus atas segala perkataan sia-sia atau kesalahan yang mungkin terjadi selama berkumpul.
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Subhanakallahumma wa bihamdika, asyhadu an laa ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaika.
Artinya: "Maha Suci Engkau, ya Allah, dan dengan memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Aku memohon ampunan-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu."
Doa ini sangat dianjurkan untuk dibaca di akhir setiap pertemuan, baik itu pengajian, rapat, belajar kelompok, atau bahkan obrolan santai, sebagai cara untuk menyucikan majelis tersebut dari hal-hal yang tidak bermanfaat.
2. Contoh Doa Penutup Acara Formal (Seminar, Rapat, atau Lokakarya)
Untuk acara yang lebih formal, doa penutup biasanya lebih panjang dan terstruktur, mencakup semua unsur yang telah dibahas sebelumnya. Berikut adalah contoh yang bisa diadaptasi.
Bismillaahirrahmaanirrahiim. Alhamdulillaahi rabbil 'aalamiin, hamdan syaakiriin, hamdan naa'imiin, hamdan yuwaafii ni'amahu wa yukaafiu maziidah. Yaa rabbanaa lakal hamdu kamaa yanbaghii li jalaali wajhika wa 'azhiimi sulthaanik.
Ya Allah, Ya Tuhan kami, segala puji dan syukur kami persembahkan ke hadirat-Mu. Atas rahmat dan karunia-Mu, kami dapat menyelenggarakan dan mengikuti acara [Sebutkan Nama Acara] ini dari awal hingga akhir dengan lancar dan penuh manfaat. Tiada daya dan upaya kami melainkan atas pertolongan-Mu semata.
Ya Allah, Ya 'Alim, Tuhan Yang Maha Mengetahui. Jadikanlah ilmu dan wawasan yang kami peroleh dari acara ini sebagai ilmu yang bermanfaat, yang mampu menerangi jalan kami, menambah kebijaksanaan kami, dan mendekatkan diri kami kepada-Mu. Berikanlah kami kekuatan untuk mengamalkannya dalam kehidupan kami sehari-hari, sehingga kami dapat memberikan kontribusi positif bagi agama, bangsa, dan negara.
Ya Allah, Ya Ghafur, Tuhan Yang Maha Pengampun. Kami menyadari, selama berlangsungnya acara ini, tentu banyak sekali kekurangan, kekhilafan, dan kesalahan yang kami perbuat, baik yang kami sengaja maupun yang tidak kami sengaja. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami memohon ampunan-Mu. Ampunilah dosa-dosa kami, dosa kedua orang tua kami, dosa para pemimpin kami, dan dosa para pahlawan yang telah mendahului kami.
Ya Allah, Ya Mujib, Tuhan Yang Maha Mengabulkan Doa. Satukanlah hati kami dalam kebaikan dan ketaqwaan. Jauhkanlah kami dari perselisihan dan perpecahan. Limpahkanlah kepada kami semua kesehatan, kekuatan, dan kesempatan untuk terus berkarya di jalan-Mu. Lindungilah kami semua dalam perjalanan kembali ke tempat masing-masing. Pertemukanlah kami kembali di lain kesempatan dalam keadaan yang lebih baik.
Rabbana aatinaa fiddunya hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa 'adzaaban naar. Wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aalihi wa shahbihi ajma'iin. Walhamdulillaahi rabbil 'aalamiin.
Analisis dan Makna Doa di Atas:
Doa ini dibuka dengan pujian standar (hamdalah) yang lengkap. Paragraf kedua adalah ungkapan syukur spesifik atas kelancaran acara. Paragraf ketiga fokus pada permohonan manfaat dari ilmu yang didapat, yang merupakan tujuan utama seminar atau lokakarya. Paragraf keempat adalah permohonan ampun, menunjukkan kerendahan hati. Paragraf kelima berisi doa untuk masa depan, yaitu persatuan, kesehatan, dan keselamatan. Doa ditutup dengan doa sapu jagat (Rabbana aatina...) dan shalawat serta hamdalah sebagai penutup yang sempurna.
3. Contoh Doa Penutup Acara Syukuran atau Pertemuan Keluarga
Untuk acara yang bersifat kekeluargaan dan non-formal, bahasa yang digunakan bisa lebih personal dan hangat, namun tetap menjaga kekhidmatan.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Mari sejenak kita menundukkan kepala, berterima kasih atas segala nikmat yang telah Allah limpahkan.
Alhamdulillaahi rabbil 'aalamiin.
Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim. Terima kasih, ya Allah, karena Engkau telah mengumpulkan kami semua, keluarga besar [Sebutkan Nama Keluarga], pada hari yang berbahagia ini dalam keadaan sehat wal'afiat. Terima kasih atas nikmat iman, nikmat sehat, dan nikmat kebersamaan yang tak ternilai harganya ini.
Ya Allah, kami bersyukur secara khusus atas [Sebutkan Tujuan Syukuran, misal: kelulusan Ananda Fulan, kesembuhan Bapak Fulan, dll.]. Jadikanlah nikmat ini sebagai pendorong bagi kami untuk lebih taat dan bersyukur kepada-Mu. Jadikanlah momen ini sebagai penguat tali silaturahmi di antara kami, agar kami senantiasa saling menyayangi, saling menolong dalam kebaikan, dan saling mengingatkan dalam kesabaran.
Ya Allah, berkahilah keluarga kami. Jadikanlah rumah tangga kami sakinah, mawaddah, warahmah. Jadikanlah anak-cucu kami generasi yang shalih dan shalihah, yang berbakti kepada orang tua, berguna bagi sesama, dan menjadi penyejuk mata bagi kami.
Ya Allah, ampunilah segala dosa dan kesalahan kami. Jagalah kami dari segala mara bahaya, fitnah, dan penyakit. Limpahkanlah kepada kami rezeki yang halal dan berkah. Dan wafatkanlah kami kelak dalam keadaan husnul khatimah.
Rabbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrata a'yunin waj'alna lil muttaqina imama. Rabbana aatinaa fiddunya hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa 'adzaaban naar. Walhamdulillaahi rabbil 'aalamiin.
Kumpulan Contoh Doa Penutup Acara Kristiani
Dalam tradisi Kristiani, doa adalah nafas kehidupan rohani, sebuah percakapan pribadi dengan Tuhan. Doa penutup dalam acara-acara Kristiani, baik Protestan maupun Katolik, biasanya mengandung unsur syukur, permohonan berkat, dan penyerahan diri ke dalam tangan Tuhan, seringkali diakhiri dengan rumusan Trinitarian.
1. Contoh Doa Penutup Ibadah atau Persekutuan (Protestan)
Doa ini bersifat formal dan sering digunakan dalam konteks ibadah di gereja atau persekutuan doa yang resmi.
Mari kita satukan hati dalam doa.
Bapa kami yang bertahta di dalam Kerajaan Sorga, kami mengucap syukur dan berterima kasih kepada-Mu atas penyertaan-Mu yang tak pernah berhenti. Terima kasih untuk hari ini, di mana kami boleh berkumpul bersama untuk memuji dan memuliakan nama-Mu, serta mendengarkan sebagian dari firman-Mu. Kami bersyukur untuk setiap berkat, setiap nafas kehidupan, dan setiap anugerah yang telah kami terima.
Tuhan, kini kami akan mengakhiri ibadah kami. Kiranya firman yang telah kami dengar tidak hanya berlalu begitu saja, tetapi dapat tertanam kuat di dalam hati kami, bertumbuh, dan berbuah dalam kehidupan kami sehari-hari. Mampukan kami, ya Tuhan, untuk menjadi pelaku-pelaku firman, menjadi garam dan terang di tengah dunia ini, memancarkan kasih-Mu kepada sesama kami.
Berkatilah hamba-Mu yang telah menyampaikan firman, berikan ia hikmat dan kekuatan selalu. Berkatilah juga seluruh jemaat yang hadir pada saat ini. Saat kami akan kembali ke rumah kami masing-masing, sertailah perjalanan kami, lindungi kami dari segala marabahaya, sehingga kami dapat tiba di tujuan dengan selamat.
Kami serahkan seluruh kehidupan kami, pekerjaan kami, keluarga kami, dan masa depan kami ke dalam tangan-Mu yang penuh kasih. Inilah doa dan permohonan kami, yang kami panjatkan hanya di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, Juruselamat kami yang hidup.
Amin.
2. Contoh Doa Penutup Acara Semi-Formal (Rapat Kantor, Seminar Umum)
Doa ini lebih umum dan dapat digunakan dalam lingkungan kerja atau acara publik yang dihadiri oleh audiens yang beragam, namun tetap dalam kerangka iman Kristiani.
Bapa yang Maha Baik, kami menaikkan puji syukur ke hadirat-Mu atas berkat dan rahmat-Mu yang telah menyertai kami sepanjang acara [Sebutkan Nama Acara] ini. Terima kasih telah memberikan kami kesempatan untuk berkumpul, berdiskusi, dan belajar bersama. Engkau telah memberikan kami hikmat dan kelancaran sehingga semua rangkaian acara dapat berjalan dengan baik.
Kami berdoa, kiranya apa yang telah kami pelajari dan putuskan pada hari ini tidak menjadi sia-sia. Tuntunlah kami, ya Tuhan, agar kami dapat menerapkan hasil dari pertemuan ini dengan penuh tanggung jawab dan integritas, sehingga dapat membawa kebaikan bagi perusahaan/komunitas kami dan menjadi berkat bagi lebih banyak orang.
Kini kami akan segera berpisah dan kembali ke aktivitas kami masing-masing. Kami mohon penyertaan-Mu dalam perjalanan kami. Berkatilah keluarga kami yang menanti di rumah. Berikan kami istirahat yang cukup, agar esok hari kami dapat kembali bekerja dan melayani dengan semangat yang baru.
Terima kasih, Bapa. Segala kemuliaan hanya bagi nama-Mu. Kami alaskan doa ini di dalam nama Tuhan Yesus. Amin.
3. Contoh Doa Penutup Secara Katolik
Doa dalam tradisi Katolik seringkali mencakup doa-doa tradisional yang sudah diwariskan turun-temurun, seperti Tanda Salib, Kemuliaan, dan Salam Maria. Namun, doa spontan juga sangat umum, terutama di luar konteks liturgi resmi.
Marilah kita berdoa.
Dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus. Amin.
Allah Bapa yang Maharahim, puji dan syukur kami haturkan kepada-Mu atas penyelenggaraan-Mu yang luar biasa dalam acara kami hari ini. Engkau telah mengumpulkan kami dan membimbing diskusi kami dengan Roh Kudus-Mu, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas dan tanggung jawab kami dengan baik.
Kami mohon, ya Bapa, semoga hasil pertemuan ini senantiasa selaras dengan kehendak-Mu. Bantulah kami untuk melaksanakannya dengan semangat pelayanan dan kasih, seturut teladan Putera-Mu, Yesus Kristus. Semoga segala upaya kami dapat memuliakan nama-Mu dan membawa kesejahteraan bagi sesama.
Bunda Maria, Bunda Penolong Abadi, doakanlah kami. Sertailah kami dalam perjalanan pulang, dan lindungilah kami selalu dalam naungan kasihmu.
Kemuliaan kepada Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus.
(Jemaat menjawab: Seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.)
Dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus. Amin.
Doa Penutup dalam Tradisi Lainnya
Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman budaya dan agama. Menghadirkan doa penutup yang inklusif atau sesuai dengan tradisi lain juga merupakan bagian dari kearifan lokal. Berikut adalah beberapa contoh yang diadaptasi dari tradisi Hindu dan Buddha.
1. Contoh Doa Penutup Acara (Adaptasi Hindu)
Dalam tradisi Hindu, doa seringkali berbentuk mantra yang diambil dari kitab suci Weda. Salah satu mantra penutup yang paling terkenal adalah Shanti Mantra, yang memohon kedamaian. Berikut adalah contoh doa penutup dalam Bahasa Indonesia yang dijiwai oleh semangat ajaran Hindu.
Mari kita akhiri acara ini dengan hening sejenak, menyatukan pikiran dan hati kepada Hyang Widhi Wasa.
Om Swastyastu.
Ya Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa, sumber dari segala kehidupan. Kami menghaturkan sembah bakti dan terima kasih yang tulus atas Asung Kertha Wara Nugraha-Mu, yang telah melimpahkan rahmat-Mu sehingga acara [Sebutkan Nama Acara] ini dapat berlangsung dengan damai, lancar, dan penuh makna.
Semoga segala pengetahuan, kebijaksanaan, dan kebersamaan yang kami peroleh hari ini dapat menjadi bekal bagi kami untuk melangkah di jalan Dharma. Tuntunlah kami agar mampu mengamalkan ajaran kebaikan, menjaga keharmonisan dengan sesama ciptaan-Mu, dan senantiasa berbuat baik dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.
Kini, saat kami akan kembali ke tempat kami masing-masing, lindungilah kami dalam perjalanan. Berikanlah kedamaian di hati kami, kedamaian di lingkungan kami, dan kedamaian di seluruh alam semesta.
Om Shanti, Shanti, Shanti, Om.
(Semoga damai, damai, damai di atas segalanya).
2. Contoh Doa Penutup Acara (Adaptasi Buddha)
Dalam tradisi Buddhis, penutupan sebuah acara seringkali diisi dengan pelimpahan jasa (Pattidana), yaitu mendedikasikan perbuatan baik yang telah dilakukan untuk kebahagiaan semua makhluk. Semangat inilah yang diadaptasi ke dalam doa berikut.
Marilah kita mengakhiri kegiatan hari ini dengan mengembangkan pikiran cinta kasih dan kebijaksanaan.
Kami bersyukur atas terselenggaranya acara [Sebutkan Nama Acara] ini dengan baik dan lancar. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dengan pikiran, tenaga, dan materi.
Semoga segala perbuatan baik yang telah kita lakukan pada hari ini, melalui diskusi yang bermanfaat, melalui kebersamaan yang hangat, dan melalui niat baik di dalam hati, dapat menjadi sumber kebahagiaan bagi diri kita sendiri dan orang lain.
Dengan ini, kami melimpahkan jasa kebajikan ini kepada semua makhluk. Semoga para leluhur kami, keluarga kami, sahabat kami, dan semua makhluk tanpa kecuali, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat, turut berbahagia atas jasa ini. Semoga mereka semua terbebas dari penderitaan, terbebas dari kebencian, dan senantiasa hidup dalam kedamaian dan kebahagiaan.
Semoga kita semua dapat terus berlatih mengembangkan cinta kasih, welas asih, simpati, dan keseimbangan batin dalam kehidupan kita sehari-hari. Semoga kita dapat kembali ke rumah dengan selamat dan membawa semangat positif dari pertemuan ini.
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta.
(Semoga semua makhluk hidup berbahagia).
Sadhu, Sadhu, Sadhu.
Contoh Doa Penutup Universal untuk Acara Umum
Di banyak acara, seperti acara kenegaraan, seminar di lingkungan korporat, atau kegiatan sosial di lingkungan yang majemuk, diperlukan doa penutup yang bersifat universal. Doa ini tidak menyebutkan terminologi agama tertentu, namun tetap sarat akan nilai-nilai spiritualitas, syukur, dan harapan yang bisa diterima oleh semua kalangan.
1. Contoh Doa Penutup Universal Versi Formal
Cocok untuk acara resmi, konferensi, atau acara pemerintahan.
Hadirin yang kami hormati, marilah sejenak kita menundukkan kepala, seraya mensyukuri nikmat dan karunia yang telah kita terima.
Ya Tuhan Yang Maha Pengasih, kami panjatkan puji dan syukur ke hadirat-Mu. Atas berkat dan ridho-Mu, kami telah berhasil menyelenggarakan dan menyelesaikan seluruh rangkaian acara [Sebutkan Nama Acara] dengan baik dan lancar.
Kami bersyukur atas setiap momen kebersamaan, setiap gagasan yang tercerahkan, dan setiap komitmen yang terbangun selama acara ini. Jadikanlah pertemuan ini sebagai titik tolak bagi kami untuk bekerja lebih baik, berkolaborasi lebih erat, dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi kemajuan bersama.
Ya Tuhan Yang Maha Bijaksana, tanamkanlah dalam diri kami semangat untuk terus belajar dan berbuat. Semoga apa yang kami dapatkan hari ini dapat kami wujudkan dalam tindakan nyata yang membawa manfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
Saat kami akan berpisah, kami memohon perlindungan-Mu. Antarkanlah kami kembali ke tujuan kami masing-masing dalam keadaan selamat. Berikanlah kami kekuatan untuk menghadapi hari-hari mendatang, dan pertemukanlah kami kembali dalam kesempatan lain yang lebih baik.
Tuhan, kabulkanlah doa dan permohonan kami. Amin.
2. Contoh Doa Penutup Universal Versi Puitis dan Reflektif
Versi ini menggunakan bahasa yang lebih sastrawi dan cocok untuk acara-acara kebudayaan, seni, atau pertemuan yang suasananya lebih santai dan reflektif.
Sahabat-sahabat sekalian, di penghujung kebersamaan kita, mari kita hening sejenak.
Kepada Sang Sumber Cahaya, kami menghaturkan terima kasih. Untuk waktu yang membentang, untuk ruang yang mempersatukan, dan untuk setiap jiwa yang hadir membawa keunikan.
Terima kasih atas tawa yang berderai, memecah kesunyian. Terima kasih atas ide yang bertaut, menyalakan harapan. Terima kasih atas kehangatan yang terasa, menguatkan persahabatan.
Kini, saatnya kami melangkah kembali ke jalan masing-masing. Bekali kami dengan kenangan akan momen ini. Jadikanlah ia suluh di kala gelap, dan penyejuk di kala resah.
Semoga langkah kami ke depan senantiasa ringan. Semoga hati kami senantiasa lapang. Dan semoga semesta senantiasa merestui jalan kebaikan yang kita pilih.
Sampai jumpa kembali, dalam lingkaran cahaya dan kebaikan. Damai menyertai kita semua. Amin.