Panduan Terlengkap Cara Sholat Magrib

Sholat Magrib adalah salah satu dari lima sholat fardhu yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang telah baligh dan berakal. Sholat ini memiliki keistimewaan tersendiri karena dikerjakan pada saat pergantian antara siang dan malam, yaitu ketika matahari terbenam. Waktu pelaksanaannya yang relatif singkat menuntut kita untuk senantiasa waspada dan tidak menunda-nundanya.

Artikel ini akan mengupas secara mendalam dan menyeluruh mengenai tata cara pelaksanaan sholat Magrib sebanyak tiga rakaat. Mulai dari persiapan, niat, setiap gerakan dan bacaan, hingga dzikir setelah sholat. Panduan ini disusun sedemikian rupa agar mudah dipahami oleh siapa saja, baik yang baru belajar maupun yang ingin menyempurnakan ibadahnya.

Persiapan Penting Sebelum Sholat Magrib

Sebelum mendirikan sholat, terdapat beberapa persiapan fundamental yang harus dipenuhi agar sholat kita menjadi sah dan diterima di sisi Allah SWT. Persiapan ini bukan sekadar formalitas, melainkan bagian tak terpisahkan dari ibadah itu sendiri, yang mencerminkan keseriusan dan penghormatan kita kepada Sang Pencipta.

1. Berwudhu dengan Sempurna

Wudhu adalah syarat sah sholat yang utama. Ia adalah proses menyucikan diri dari hadas kecil. Melaksanakan wudhu dengan benar dan tertib adalah kunci pembuka pintu sholat. Berikut adalah urutan wudhu yang benar:

  1. Membaca Basmalah: Awali dengan tulus mengucapkan "Bismillahirrahmanirrahim".
  2. Membasuh Kedua Telapak Tangan: Basuh kedua telapak tangan hingga pergelangan sebanyak tiga kali, sambil membersihkan sela-sela jari.
  3. Berkumur-kumur (Madh-madhah): Masukkan air ke dalam mulut lalu kumur-kumur dan buang. Lakukan sebanyak tiga kali.
  4. Memasukkan Air ke Hidung (Istinsyaq) dan Mengeluarkannya (Istintsar): Hirup sedikit air ke dalam hidung lalu keluarkan dengan memencet hidung. Lakukan sebanyak tiga kali.
  5. Membaca Niat Wudhu: Niat dilakukan di dalam hati bersamaan saat pertama kali membasuh wajah. Lafaz niat wudhu adalah:

    نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

    Nawaitul wudhuu-a liraf'il hadatsil ashghari fardhal lillaahi ta'aalaa.

    "Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil, fardhu karena Allah Ta'ala."

  6. Membasuh Wajah: Basuh seluruh wajah, dari batas tumbuhnya rambut di dahi hingga ke bawah dagu, dan dari telinga kanan hingga telinga kiri, sebanyak tiga kali.
  7. Membasuh Kedua Tangan hingga Siku: Basuh tangan kanan terlebih dahulu hingga melewati siku, lalu dilanjutkan dengan tangan kiri. Masing-masing sebanyak tiga kali.
  8. Mengusap Sebagian Kepala: Usap sebagian kepala dengan air, mulai dari bagian depan hingga ke belakang, sebanyak satu kali.
  9. Mengusap Kedua Telinga: Bersihkan kedua telinga (bagian dalam dan luar) dengan jari telunjuk dan ibu jari, sebanyak satu kali.
  10. Membasuh Kedua Kaki hingga Mata Kaki: Basuh kaki kanan terlebih dahulu hingga melewati mata kaki, lalu dilanjutkan dengan kaki kiri. Pastikan sela-sela jari kaki juga dibersihkan. Masing-masing sebanyak tiga kali.
  11. Tertib: Melakukan semua rukun di atas secara berurutan.
  12. Membaca Doa Setelah Wudhu: Sempurnakan wudhu dengan membaca doa.

2. Menutup Aurat dengan Pakaian Suci

Pakaian yang dikenakan untuk sholat harus suci dari najis (seperti darah, air kencing, kotoran) dan menutup aurat secara sempurna.

3. Menghadap Kiblat

Kiblat adalah arah Ka'bah di Masjidil Haram, Mekkah. Menghadap kiblat adalah syarat sah sholat. Pastikan Anda mengetahui arah kiblat yang benar dari tempat Anda berada. Saat ini, banyak aplikasi di ponsel pintar yang dapat membantu menentukan arah kiblat dengan akurat.

4. Memastikan Tempat Sholat Suci

Area tempat kita melakukan sholat, mulai dari tempat berdiri hingga tempat sujud, haruslah suci dari segala macam najis. Gunakanlah sajadah yang bersih atau pastikan lantai tempat Anda sholat benar-benar bersih.

Niat Sholat Magrib

Niat adalah rukun sholat yang pertama dan paling fundamental. Niat dilakukan di dalam hati bersamaan dengan gerakan Takbiratul Ihram. Meskipun melafazkannya tidak wajib, banyak ulama menganjurkannya untuk membantu memantapkan hati. Niat sholat Magrib berbeda-beda tergantung pada status kita sebagai pelaksana sholat (sendirian, menjadi imam, atau menjadi makmum).

1. Niat Sholat Magrib Sendirian (Munfarid)

أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى

Ushallii fardhal maghribi tsalaatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aalaa.

"Aku niat sholat fardhu Magrib tiga rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala."

2. Niat Sholat Magrib sebagai Imam

أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لله تَعَالَى

Ushallii fardhal maghribi tsalaatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an imaaman lillaahi ta'aalaa.

"Aku niat sholat fardhu Magrib tiga rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, sebagai imam karena Allah Ta'ala."

3. Niat Sholat Magrib sebagai Makmum

أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لله تَعَالَى

Ushallii fardhal maghribi tsalaatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an ma'muuman lillaahi ta'aalaa.

"Aku niat sholat fardhu Magrib tiga rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, sebagai makmum karena Allah Ta'ala."

Ingatlah bahwa yang paling utama adalah niat yang terlintas di dalam hati. Lafaz di atas hanyalah alat bantu untuk menguatkan konsentrasi.

Tata Cara Sholat Magrib Rakaat per Rakaat

Sholat Magrib terdiri dari 3 rakaat. Dua rakaat pertama diakhiri dengan tasyahud awal, dan rakaat ketiga diakhiri dengan tasyahud akhir. Berikut adalah panduan langkah demi langkah yang sangat terperinci.

RAKAAT PERTAMA

1. Takbiratul Ihram

Berdirilah tegak menghadap kiblat. Angkat kedua tangan sejajar dengan telinga (untuk laki-laki) atau sejajar dengan bahu (untuk perempuan), sambil mengucapkan takbir:

اللهُ أَكْبَرُ

Allahu Akbar

"Allah Maha Besar"

Saat mengucapkan takbir ini, niatkan di dalam hati untuk melaksanakan sholat Magrib. Setelah itu, letakkan tangan kanan di atas tangan kiri di depan dada (sedekap). Pandangan mata lurus ke tempat sujud. Inilah gerbang memasuki sholat, di mana semua urusan duniawi kita tinggalkan.

2. Membaca Doa Iftitah

Setelah bersedekap, bacalah doa Iftitah. Ada beberapa versi doa Iftitah yang diajarkan Rasulullah SAW. Salah satu yang paling umum adalah:

اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Allaahu akbar kabiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa'ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wamaa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.

"Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku hadapkan wajahku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan penuh kepasrahan dan aku bukanlah termasuk golongan orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan itu aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri."

3. Membaca Surat Al-Fatihah

Membaca Al-Fatihah adalah rukun sholat yang wajib dibaca pada setiap rakaat. Awali dengan membaca Ta'awudz (A'uudzu billaahi minasy-syaithaanir-rajiim) dan Basmalah (Bismillahirrahmanirrahim) secara lirih (sirr).

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ. الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."

Setelah selesai, ucapkan "Aamiin".

4. Membaca Surat Pendek

Setelah Al-Fatihah, disunnahkan untuk membaca surat atau beberapa ayat dari Al-Qur'an. Pada rakaat pertama dan kedua sholat Magrib, pilihlah surat-surat pendek agar tidak terlalu panjang. Contoh: Surat Al-Ikhlas.

5. Ruku' dengan Tuma'ninah

Angkat kembali kedua tangan seperti saat takbiratul ihram sambil mengucapkan "Allahu Akbar", lalu membungkuklah untuk ruku'. Posisikan punggung lurus sejajar dengan kepala, letakkan kedua telapak tangan di atas lutut (seperti memegang lutut), dan pandangan mata ke tempat sujud. Dalam posisi ini, bacalah tasbih ruku' sebanyak tiga kali.

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyal 'adziimi wa bihamdih.

"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."

Tuma'ninah sangat penting, artinya tenang dan diam sejenak setelah gerakan sempurna sebelum beralih ke gerakan selanjutnya.

6. I'tidal

Bangkit dari ruku' dan kembali ke posisi berdiri tegak. Angkat kedua tangan seperti saat takbir sambil membaca:

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Sami'allaahu liman hamidah.

"Allah mendengar orang yang memuji-Nya."

Setelah berdiri tegak sempurna, bacalah:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Rabbanaa lakal hamdu mil'us samaawaati wa mil'ul ardhi wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du.

"Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."

7. Sujud Pertama

Turunlah untuk sujud sambil mengucapkan "Allahu Akbar". Pastikan tujuh anggota badan menyentuh lantai: dahi (dan hidung), kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung jari kaki. Rapatkan jari-jari tangan dan hadapkan ke arah kiblat. Renggangkan sedikit siku dari lambung (bagi laki-laki). Saat sujud, bacalah tasbih sujud sebanyak tiga kali:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyal a'laa wa bihamdih.

"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."

8. Duduk di Antara Dua Sujud

Bangkit dari sujud sambil mengucapkan "Allahu Akbar" dan duduklah dengan posisi duduk iftirasy. Yaitu, menduduki telapak kaki kiri dan menegakkan telapak kaki kanan dengan jari-jari menghadap kiblat. Letakkan kedua tangan di atas paha. Bacalah doa berikut:

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي

Rabbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa'nii, warzuqnii, wahdinii, wa'aafinii, wa'fu 'annii.

"Ya Tuhanku, ampunilah aku, sayangilah aku, cukupkanlah kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."

9. Sujud Kedua

Kembali lakukan sujud seperti yang pertama, sambil mengucapkan "Allahu Akbar" dan membaca tasbih sujud yang sama sebanyak tiga kali. Dengan selesainya sujud kedua ini, maka rakaat pertama telah selesai.

RAKAAT KEDUA

1. Bangkit ke Rakaat Kedua

Bangkit dari sujud kedua untuk berdiri ke rakaat kedua sambil mengucapkan "Allahu Akbar". Sebagian ulama menganjurkan untuk duduk istirahat sejenak sebelum berdiri. Langsung posisikan tangan bersedekap di dada.

2. Membaca Al-Fatihah dan Surat Pendek

Lakukan persis seperti pada rakaat pertama: membaca Surat Al-Fatihah, lalu dilanjutkan dengan membaca surat pendek lainnya. Disunnahkan membaca surat yang berbeda dari rakaat pertama.

3. Ruku', I'tidal, dan Sujud

Lanjutkan dengan gerakan ruku', i'tidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua. Semua gerakan dan bacaannya sama persis dengan yang dilakukan pada rakaat pertama. Pastikan untuk menjaga tuma'ninah pada setiap gerakan.

4. Duduk Tasyahud Awal

Setelah sujud kedua pada rakaat kedua, jangan langsung berdiri. Duduklah dalam posisi iftirasy (sama seperti duduk di antara dua sujud) untuk membaca tasyahud (tahiyat) awal. Letakkan kedua tangan di atas paha, dengan tangan kanan sedikit mengepal dan jari telunjuk menunjuk lurus ke depan saat membaca syahadat. Bacaannya adalah:

اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ. اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

At-tahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah. Allaahumma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammad.

"Segala kehormatan, keberkahan, rahmat, dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya tercurah kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad."

Bacaan tasyahud awal cukup sampai shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

RAKAAT KETIGA (TERAKHIR)

1. Bangkit ke Rakaat Ketiga

Setelah menyelesaikan tasyahud awal, bangkitlah berdiri untuk rakaat ketiga sambil mengucapkan "Allahu Akbar". Disunnahkan untuk mengangkat kedua tangan saat bangkit, sebagaimana takbiratul ihram.

2. Membaca Al-Fatihah Saja

Pada rakaat ketiga ini, setelah bersedekap, Anda hanya perlu membaca Surat Al-Fatihah saja. Tidak disunnahkan untuk membaca surat pendek setelahnya.

3. Ruku', I'tidal, dan Sujud

Lanjutkan gerakan sholat seperti biasa: ruku', i'tidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua. Gerakan dan bacaannya sama persis seperti rakaat-rakaat sebelumnya.

4. Duduk Tasyahud Akhir

Setelah sujud kedua pada rakaat ketiga, duduklah untuk tasyahud akhir. Posisinya berbeda dari tasyahud awal, yaitu duduk tawarruk. Caranya, keluarkan kaki kiri ke arah kanan dan duduklah langsung di lantai (bukan di atas kaki kiri). Telapak kaki kanan tetap ditegakkan dengan jari-jari menghadap kiblat. Bacaan tasyahudnya sama dengan tasyahud awal, tetapi dilanjutkan dengan shalawat Ibrahimiyah:

...وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

...Wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammad. Kamaa shallaita 'alaa sayyidinaa Ibraahiim wa 'alaa aali sayyidinaa Ibraahiim. Wa baarik 'alaa sayyidinaa Muhammad wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammad. Kamaa baarakta 'alaa sayyidinaa Ibraahiim wa 'alaa aali sayyidinaa Ibraahiim, fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid.

"...dan atas keluarga junjungan kami Muhammad. Sebagaimana Engkau telah memberi rahmat kepada junjungan kami Ibrahim dan keluarganya. Dan berkatilah junjungan kami Muhammad dan keluarganya. Sebagaimana Engkau telah memberkati junjungan kami Ibrahim dan keluarganya. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia."

Disunnahkan juga untuk membaca doa perlindungan dari empat perkara sebelum salam:

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ

Allahumma inni a'udzubika min 'adzabi jahannam, wa min 'adzabil qabri, wa min fitnatil mahya wal mamat, wa min syarri fitnatil masihid dajjal.

"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal."

5. Salam

Sholat Magrib diakhiri dengan mengucapkan salam. Palingkan wajah ke kanan hingga pipi kanan terlihat dari belakang, sambil mengucapkan:

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

Assalaamu 'alaikum wa rahmatullaah.

"Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah atas kalian."

Kemudian, palingkan wajah ke kiri hingga pipi kiri terlihat dari belakang, sambil mengucapkan salam yang sama. Dengan salam ini, maka selesailah rangkaian sholat Magrib tiga rakaat.

Dzikir dan Doa Setelah Sholat Magrib

Setelah menyelesaikan sholat, jangan terburu-buru beranjak. Luangkan waktu sejenak untuk berdzikir dan berdoa, karena ini adalah waktu yang mustajab. Berikut adalah rangkaian dzikir yang umum diamalkan:

  1. Istighfar (3 kali):

    Astaghfirullahal 'adzim, alladzi la ilaha illa huwal hayyul qayyum wa atubu ilaih.

  2. Membaca Doa Keselamatan:

    Allahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam.

  3. Membaca Ayat Kursi (Surat Al-Baqarah: 255): Membaca ayat ini setelah sholat fardhu memiliki keutamaan besar.
  4. Membaca Tasbih, Tahmid, dan Takbir (masing-masing 33 kali):
    • Tasbih: سُبْحَانَ الله (Subhanallah)
    • Tahmid: اَلْحَمْدُ لِله (Alhamdulillah)
    • Takbir: اَللهُ أَكْبَر (Allahu Akbar)
  5. Menyempurnakan menjadi 100 dengan Tahlil:

    Laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir.

  6. Berdoa: Setelah selesai berdzikir, angkatlah kedua tangan dan panjatkan doa kepada Allah SWT. Berdoalah untuk kebaikan dunia dan akhirat, untuk diri sendiri, keluarga, dan seluruh kaum Muslimin. Gunakan bahasa yang paling Anda pahami dan sampaikanlah dengan penuh kerendahan hati.

Kesalahan Umum yang Harus Dihindari dalam Sholat Magrib

Dalam menjalankan ibadah sholat, terkadang kita melakukan kesalahan tanpa disadari. Mempelajari dan menghindari kesalahan ini akan membantu menyempurnakan sholat kita.

Dengan memahami setiap detail tata cara sholat Magrib, mulai dari persiapan hingga dzikir penutup, semoga kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih baik, lebih khusyu', dan lebih sempurna. Sholat adalah tiang agama, maka tegakkanlah ia dengan sebaik-baiknya sebagai bukti ketaatan dan cinta kita kepada Allah SWT.

🏠 Kembali ke Homepage