Panduan Lengkap Sholat Dzuhur

Ilustrasi waktu Dzuhur Waktu Dzuhur Ilustrasi matahari berada di puncaknya pada waktu siang hari, menandakan masuknya waktu sholat Dzuhur.

Sholat Dzuhur adalah salah satu dari lima sholat fardhu yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang telah baligh dan berakal. Sholat ini dilaksanakan pada pertengahan hari, tepatnya setelah matahari tergelincir dari titik puncaknya (zenith) ke arah barat. Sholat Dzuhur terdiri dari empat rakaat. Menunaikannya dengan benar, khusyuk, dan tepat waktu merupakan pilar penting dalam keimanan dan ketaatan seorang hamba kepada Allah SWT.

Artikel ini akan mengupas tuntas tata cara pelaksanaan sholat Dzuhur, mulai dari persiapan sebelum sholat, niat, gerakan demi gerakan, bacaan yang menyertainya, hingga dzikir dan doa setelah sholat. Panduan ini disusun secara sistematis agar mudah dipahami, baik bagi yang baru belajar maupun yang ingin menyempurnakan kualitas sholatnya.

Persiapan Penting Sebelum Sholat (Syarat Sah Sholat)

Sebelum mendirikan sholat, ada beberapa syarat sah yang harus dipenuhi. Jika salah satu syarat ini tidak terpenuhi, maka sholat yang dikerjakan tidak akan sah. Oleh karena itu, memahami dan mempraktikkan syarat-syarat ini adalah langkah pertama yang fundamental.

1. Suci dari Hadas Besar dan Hadas Kecil

Kebersihan adalah kunci utama dalam ibadah. Seorang Muslim harus dalam keadaan suci dari hadas (kondisi yang menghalangi sahnya ibadah).

Panduan Lengkap Cara Berwudhu

Wudhu adalah ritual bersuci yang wajib dilakukan sebelum sholat. Berikut adalah langkah-langkah berwudhu yang benar sesuai tuntunan:

  1. Niat di Dalam Hati
    Niat adalah pondasi dari setiap amalan. Niat wudhu dilakukan di dalam hati bersamaan dengan saat pertama kali membasuh wajah. Niatnya adalah untuk menghilangkan hadas kecil demi melaksanakan sholat.

    نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

    Nawaitul wudhuu-a liraf'il hadatsil ashghari fardhal lillaahi ta'aalaa.

    "Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil, fardhu karena Allah Ta'ala."
  2. Membaca Basmalah: Mengucap "Bismillahirrahmanirrahim".
  3. Membasuh Kedua Telapak Tangan: Membasuh kedua telapak tangan hingga pergelangan sebanyak tiga kali, sambil menyela-nyela jari.
  4. Berkumur-kumur (Madmadhah): Mengambil air dengan tangan kanan, memasukkannya ke dalam mulut, lalu berkumur dan membuangnya. Dilakukan sebanyak tiga kali.
  5. Memasukkan Air ke Hidung (Istinsyaq) dan Mengeluarkannya (Istintsar): Menghirup air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya kembali dengan kuat. Dilakukan sebanyak tiga kali.
  6. Membasuh Wajah: Membasuh seluruh permukaan wajah, dari batas tumbuhnya rambut di dahi hingga ke bawah dagu, dan dari telinga kanan hingga telinga kiri. Dilakukan sebanyak tiga kali.
  7. Membasuh Kedua Tangan hingga Siku: Membasuh tangan kanan terlebih dahulu hingga melewati siku, kemudian dilanjutkan dengan tangan kiri. Masing-masing dilakukan sebanyak tiga kali.
  8. Mengusap Sebagian Kepala: Mengusap sebagian kepala atau seluruhnya dengan tangan yang basah sebanyak satu kali.
  9. Mengusap Kedua Telinga: Membersihkan telinga bagian dalam dengan jari telunjuk dan bagian luar dengan ibu jari. Dilakukan satu kali bersamaan.
  10. Membasuh Kedua Kaki hingga Mata Kaki: Membasuh kaki kanan terlebih dahulu hingga melewati mata kaki, sambil membersihkan sela-sela jari. Kemudian dilanjutkan dengan kaki kiri. Masing-masing dilakukan sebanyak tiga kali.
  11. Tertib: Melakukan semua rukun wudhu secara berurutan.
  12. Membaca Doa Setelah Wudhu
    Setelah selesai, disunnahkan menghadap kiblat dan membaca doa.

    أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ

    Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rasuuluh. Allaahummaj'alnii minat tawwaabiina waj'alnii minal mutathahhiriin.

    "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang suci."

2. Suci Badan, Pakaian, dan Tempat Sholat dari Najis

Pastikan tubuh, pakaian yang dikenakan, dan area tempat Anda akan sholat bersih dari segala bentuk najis, seperti air kencing, kotoran, darah, dan bangkai.

3. Menutup Aurat

Aurat adalah bagian tubuh yang wajib ditutupi.

4. Mengetahui Masuknya Waktu Sholat

Sholat Dzuhur dimulai ketika matahari telah tergelincir (condong) ke arah barat dari titik tengah langit dan berakhir ketika bayangan suatu benda sama panjangnya dengan benda itu sendiri (sebelum masuk waktu Ashar).

5. Menghadap Kiblat

Setiap Muslim wajib menghadap ke arah Ka'bah di Masjidil Haram, Mekkah, saat melaksanakan sholat fardhu. Ini adalah simbol persatuan umat Islam di seluruh dunia.

Niat Sholat Dzuhur

Niat merupakan rukun sholat yang diucapkan di dalam hati bersamaan dengan gerakan Takbiratul Ihram. Meskipun melafalkannya (mengucapkan dengan lisan) tidak wajib, banyak ulama menganjurkannya untuk membantu konsentrasi hati. Berikut adalah lafal niat sholat Dzuhur dalam berbagai kondisi:

1. Niat Sholat Dzuhur Sendirian (Munfarid)

أُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhadz dzuhri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aalaa.

"Aku niat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala."

2. Niat Sholat Dzuhur Sebagai Makmum

أُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhadz dzuhri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an ma'muuman lillaahi ta'aalaa.

"Aku niat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, sebagai makmum karena Allah Ta'ala."

3. Niat Sholat Dzuhur Sebagai Imam

أُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhadz dzuhri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an imaaman lillaahi ta'aalaa.

"Aku niat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, sebagai imam karena Allah Ta'ala."
Penting: Niat yang sesungguhnya ada di dalam hati. Lafal di atas hanyalah alat bantu untuk memantapkan niat.

Panduan Langkah-demi-Langkah Sholat Dzuhur (4 Rakaat)

Berikut adalah urutan gerakan dan bacaan sholat Dzuhur secara rinci dari rakaat pertama hingga rakaat keempat.

Raka'at Pertama

1. Takbiratul Ihram

Berdiri tegak menghadap kiblat. Angkat kedua tangan sejajar dengan telinga (bagi laki-laki) atau sejajar dengan bahu (bagi perempuan), sambil mengucapkan takbir. Pandangan mata lurus ke tempat sujud. Saat mengucapkan takbir, niat sholat Dzuhur dihadirkan dalam hati.

اللهُ أَكْبَرُ

Allahu Akbar.

"Allah Maha Besar."

Setelah itu, letakkan tangan kanan di atas tangan kiri di antara dada dan pusar (sedekap).

2. Membaca Doa Iftitah

Doa Iftitah dibaca setelah Takbiratul Ihram dan sebelum membaca Surat Al-Fatihah. Hukumnya sunnah. Ada beberapa versi doa Iftitah, salah satu yang paling umum adalah:

كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Kabiiraa wal hamdu lillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukrataw wa'ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.

"Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan lurus dan berserah diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri."

3. Membaca Surat Al-Fatihah

Membaca Surat Al-Fatihah adalah rukun sholat. Sholat tidak sah jika tidak membacanya. Dimulai dengan Ta'awudz (sunnah) dan Basmalah.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ. الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ

Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdu lillaahi rabbil 'aalamiin. Ar rahmaanir rahiim. Maaliki yaumid diin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an'amta 'alaihim ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalliin.

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."

Setelah selesai, ucapkan "Aamiin".

4. Membaca Surat Pendek Al-Qur'an

Setelah Al-Fatihah, disunnahkan membaca surat atau beberapa ayat dari Al-Qur'an. Pada rakaat pertama dan kedua, disarankan membaca surat yang agak panjang. Contohnya Surat Ad-Dhuha:

وَالضُّحٰىۙ. وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ. مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ. وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ. وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ. اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰوٰىۖ. وَوَجَدَكَ ضَاۤلًّا فَهَدٰىۖ. وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰىۗ. فَاَمَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْۗ. وَاَمَّا السَّاۤىِٕلَ فَلَا تَنْهَرْ. وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ

Wad-duhaa. Wal-laili idzaa sajaa. Maa wadda'aka rabbuka wa maa qalaa. Wa lal-aakhiratu khairul laka minal-uulaa. Wa lasaufa yu'tiika rabbuka fa tardaa. Alam yajidka yatiiman fa aawaa. Wa wajadaka daallan fa hadaa. Wa wajadaka 'aa'ilan fa aghnaa. Fa ammal-yatiima fa laa taqhar. Wa ammas-saa'ila fa laa tanhar. Wa ammaa bini'mati rabbika fa haddis.

"Demi waktu dhuha. Dan demi malam apabila telah sunyi. Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu. Dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan. Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu? Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan. Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardik(nya). Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur)."

5. Ruku' dengan Tuma'ninah

Angkat kedua tangan seperti saat Takbiratul Ihram, lalu ucapkan "Allahu Akbar" dan membungkuk untuk ruku'. Punggung dan kepala lurus sejajar, letakkan kedua telapak tangan di atas lutut (seperti memegang), dan pandangan mata ke tempat sujud. Berhenti sejenak dalam posisi ini (tuma'ninah). Bacalah doa ruku' sebanyak tiga kali.

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyal 'adziimi wa bihamdih.

"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."

6. I'tidal dengan Tuma'ninah

Bangkit dari ruku' kembali ke posisi berdiri tegak (I'tidal). Sambil bangkit, angkat kedua tangan dan ucapkan:

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Sami'allaahu liman hamidah.

"Allah Maha Mendengar pujian orang yang memuji-Nya."

Setelah berdiri tegak sempurna, bacalah:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Rabbanaa lakal hamdu mil'us samaawaati wa mil'ul ardhi wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du.

"Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."

7. Sujud Pertama dengan Tuma'ninah

Turun untuk sujud sambil mengucapkan "Allahu Akbar". Pastikan tujuh anggota badan menyentuh lantai: dahi (bersama hidung), kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung jari kaki. Lengan direnggangkan dari lambung (bagi laki-laki) dan dirapatkan (bagi perempuan). Perut tidak menempel pada paha. Bacalah doa sujud sebanyak tiga kali.

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyal a'laa wa bihamdih.

"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."

8. Duduk di Antara Dua Sujud (Duduk Iftirasy)

Bangkit dari sujud sambil mengucapkan "Allahu Akbar" dan duduk. Posisi duduk ini disebut Iftirasy, yaitu menduduki telapak kaki kiri, sementara telapak kaki kanan ditegakkan dengan jari-jari menghadap kiblat. Letakkan kedua tangan di atas paha. Bacalah doa berikut:

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ

Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii.

"Ya Tuhanku, ampunilah aku, sayangilah aku, cukupkanlah kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."

9. Sujud Kedua dengan Tuma'ninah

Lakukan sujud kedua seperti sujud pertama, sambil mengucapkan "Allahu Akbar". Baca kembali doa sujud sebanyak tiga kali.

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyal a'laa wa bihamdih.

"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."

10. Bangkit ke Raka'at Kedua

Setelah sujud kedua, bangkit berdiri untuk rakaat kedua sambil mengucapkan "Allahu Akbar". Tidak perlu duduk istirahat, langsung berdiri tegak dan bersedekap. Raka'at pertama telah selesai.

Raka'at Kedua

Raka'at kedua pada dasarnya sama dengan rakaat pertama, mulai dari membaca Al-Fatihah hingga sujud kedua. Perbedaannya terletak pada bagian akhir.

  1. Membaca Al-Fatihah dan Surat Pendek: Ulangi seperti pada rakaat pertama. Disunnahkan membaca surat yang berbeda dan lebih pendek dari rakaat pertama.
  2. Ruku': Lakukan gerakan dan bacaan ruku' seperti sebelumnya.
  3. I'tidal: Lakukan gerakan dan bacaan i'tidal seperti sebelumnya.
  4. Sujud Pertama: Lakukan gerakan dan bacaan sujud seperti sebelumnya.
  5. Duduk di Antara Dua Sujud: Lakukan gerakan dan bacaan seperti sebelumnya.
  6. Sujud Kedua: Lakukan gerakan dan bacaan sujud seperti sebelumnya.
  7. Duduk Tasyahud Awal (Tahiyat Awal)

Duduk Tasyahud Awal

Setelah sujud kedua di rakaat kedua, duduklah dengan posisi Iftirasy (sama seperti duduk di antara dua sujud). Letakkan kedua tangan di atas paha, tangan kanan agak menggenggam kecuali jari telunjuk yang menunjuk lurus ke arah kiblat. Bacalah doa Tasyahud Awal.

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ. السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

At-tahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah. Allaahumma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammad.

"Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkah-Nya tetap tercurah kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tetap tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad."

Tasyahud awal cukup dibaca sampai shalawat kepada Nabi Muhammad saja.

Raka'at Ketiga

Setelah selesai Tasyahud Awal, bangkitlah berdiri untuk memulai rakaat ketiga sambil mengucapkan "Allahu Akbar". Saat berdiri, angkat kedua tangan seperti Takbiratul Ihram.

  1. Membaca Al-Fatihah Saja: Pada rakaat ketiga (dan keempat), cukup membaca Surat Al-Fatihah saja, tanpa membaca surat pendek sesudahnya.
  2. Ruku': Lakukan gerakan dan bacaan ruku' seperti sebelumnya.
  3. I'tidal: Lakukan gerakan dan bacaan i'tidal seperti sebelumnya.
  4. Sujud Pertama: Lakukan gerakan dan bacaan sujud seperti sebelumnya.
  5. Duduk di Antara Dua Sujud: Lakukan gerakan dan bacaan seperti sebelumnya.
  6. Sujud Kedua: Lakukan gerakan dan bacaan sujud seperti sebelumnya.
  7. Bangkit ke Raka'at Keempat: Setelah sujud kedua, langsung bangkit berdiri untuk rakaat keempat sambil mengucapkan "Allahu Akbar".

Raka'at Keempat

Raka'at keempat sama persis dengan rakaat ketiga, namun diakhiri dengan Tasyahud Akhir dan Salam.

  1. Membaca Al-Fatihah Saja: Seperti rakaat ketiga, cukup membaca Surat Al-Fatihah.
  2. Ruku': Lakukan gerakan dan bacaan ruku' seperti sebelumnya.
  3. I'tidal: Lakukan gerakan dan bacaan i'tidal seperti sebelumnya.
  4. Sujud Pertama: Lakukan gerakan dan bacaan sujud seperti sebelumnya.
  5. Duduk di Antara Dua Sujud: Lakukan gerakan dan bacaan seperti sebelumnya.
  6. Sujud Kedua: Lakukan gerakan dan bacaan sujud seperti sebelumnya.
  7. Duduk Tasyahud Akhir (Tahiyat Akhir)

Duduk Tasyahud Akhir

Setelah sujud kedua di rakaat terakhir, duduklah untuk Tasyahud Akhir dengan posisi Tawarruk. Caranya, kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan, dan pantat langsung duduk di lantai. Telapak kaki kanan ditegakkan. Bacaan Tasyahud Akhir adalah bacaan Tasyahud Awal yang dilanjutkan dengan Shalawat Ibrahimiyah.

Bacaan Tasyahud Awal:

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ. السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Dilanjutkan Shalawat Ibrahimiyah:

وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

... Wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammad. Kamaa shallaita 'alaa sayyidinaa Ibraahiim wa 'alaa aali sayyidinaa Ibraahiim. Wa baarik 'alaa sayyidinaa Muhammad wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammad. Kamaa baarakta 'alaa sayyidinaa Ibraahiim wa 'alaa aali sayyidinaa Ibraahiim, fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid.

"...dan atas keluarga junjungan kami Muhammad. Sebagaimana Engkau telah memberi rahmat kepada junjungan kami Ibrahim dan atas keluarga junjungan kami Ibrahim. Dan berikanlah berkah kepada junjungan kami Muhammad dan atas keluarga junjungan kami Muhammad. Sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada junjungan kami Ibrahim dan atas keluarga junjungan kami Ibrahim. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia."

Sebelum salam, disunnahkan untuk membaca doa memohon perlindungan dari empat perkara.

10. Salam

Gerakan terakhir adalah salam, sebagai penutup sholat. Palingkan wajah ke kanan hingga pipi kanan terlihat dari belakang, sambil mengucapkan salam. Kemudian lakukan hal yang sama ke arah kiri.

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

Assalaamu 'alaikum wa rahmatullaah.

"Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah kepadamu."

Dengan mengucap salam ke kiri, maka selesailah rangkaian sholat Dzuhur empat rakaat.

Dzikir dan Doa Setelah Sholat Dzuhur

Setelah menyelesaikan sholat, jangan terburu-buru beranjak. Luangkan waktu sejenak untuk berdzikir dan berdoa kepada Allah SWT. Ini adalah waktu yang mustajab untuk memanjatkan permohonan.

1. Istighfar (3 kali)

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِيْ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Astaghfirullahal 'adziim, alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaih.

"Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup, Yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), dan aku bertaubat kepada-Nya."

2. Doa Keselamatan

اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ يَا ذَاالْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

Allahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam.

"Ya Allah, Engkaulah As-Salaam (Yang Maha Sejahtera), dan dari-Mulah datangnya keselamatan. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Memiliki Keagungan dan Kemuliaan."

3. Tasbih, Tahmid, dan Takbir

Kemudian disempurnakan dengan bacaan:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in qadiir.

"Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

4. Membaca Ayat Kursi

Disunnahkan membaca Ayat Kursi (Al-Baqarah: 255) setelah sholat fardhu.

5. Berdoa

Angkat kedua tangan dan panjatkan doa sesuai dengan hajat dan keinginan. Mulailah dengan pujian kepada Allah dan shalawat kepada Nabi, lalu sampaikan permohonan ampunan, rahmat, serta kebaikan di dunia dan akhirat untuk diri sendiri, orang tua, keluarga, dan seluruh umat Islam.

Penutup

Demikianlah panduan lengkap tata cara sholat Dzuhur empat rakaat. Melaksanakannya dengan khusyuk, memahami setiap gerakan dan bacaannya, serta menyempurnakannya dengan dzikir dan doa adalah wujud ketaatan kita yang tertinggi kepada Sang Pencipta. Semoga Allah SWT senantiasa menerima ibadah sholat kita, memperbaiki setiap kekurangannya, dan menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang istiqamah dalam mendirikan sholat. Aamiin.

🏠 Kembali ke Homepage