Panduan Terlengkap Cara Cara Sholat
Ilustrasi urutan gerakan sholat dari takbir, ruku, sujud, hingga salam.
Sholat adalah tiang agama dalam Islam. Ia merupakan rukun Islam kedua setelah syahadat, yang menjadi pembeda antara seorang muslim dengan yang bukan. Melaksanakan sholat lima waktu adalah kewajiban mutlak bagi setiap muslim yang telah baligh dan berakal. Lebih dari sekadar ritual, sholat adalah momen komunikasi langsung seorang hamba dengan Sang Pencipta, Allah SWT. Ia adalah sumber ketenangan, penawar kegelisahan, dan sarana untuk memohon ampunan serta petunjuk.
Mempelajari cara cara sholat yang benar sesuai tuntunan Rasulullah SAW adalah sebuah keharusan. Setiap gerakan dan bacaan di dalamnya memiliki makna dan hikmah yang mendalam. Panduan ini disusun secara sistematis dan komprehensif, ditujukan bagi siapa saja yang ingin memulai, memperbaiki, atau menyempurnakan ibadah sholatnya. Kita akan membahasnya mulai dari persiapan sebelum sholat hingga amalan setelah sholat selesai.
Bagian 1: Persiapan Fundamental Sebelum Sholat
Sebelum mendirikan sholat, ada beberapa persiapan penting yang harus dipenuhi. Persiapan ini bukan hanya tentang kebersihan fisik, tetapi juga kesucian batin dan kesiapan mental untuk menghadap Allah SWT. Tanpa persiapan yang benar, sholat kita bisa menjadi tidak sah.
1. Bersuci (Thaharah)
Bersuci adalah syarat mutlak sahnya sholat. Allah mencintai orang-orang yang suci dan bersih. Ada dua cara utama untuk bersuci dari hadas kecil, yaitu dengan Wudhu dan Tayamum.
A. Tata Cara Wudhu yang Sempurna
Wudhu adalah cara bersuci dari hadas kecil dengan menggunakan air suci dan mensucikan pada anggota badan tertentu. Berikut adalah langkah-langkah wudhu yang benar:
-
Niat di Dalam Hati
Niat adalah rukun pertama dan terpenting. Niatkan di dalam hati bahwa Anda berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil karena Allah SWT. Boleh juga melafalkan niat dengan lisan untuk memantapkan hati:
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
"Nawaitul wudhuu-a liraf'il hadatsil ashghari fardhal lillaahi ta'aalaa."
Artinya: "Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil, fardhu karena Allah Ta'ala."
-
Membaca Basmalah
Mengucap "Bismillahirrahmanirrahim" sambil akan memulai wudhu.
-
Membasuh Kedua Telapak Tangan
Basuh kedua telapak tangan hingga pergelangan sebanyak tiga kali. Dahulukan yang kanan, lalu yang kiri. Gosok sela-sela jari untuk memastikan semua bagian terkena air.
-
Berkumur-kumur (Madmadhah)
Ambil air dengan tangan kanan, masukkan ke dalam mulut, lalu kumur-kumur dan buang airnya. Lakukan ini sebanyak tiga kali. Tujuannya adalah membersihkan sisa makanan dan kotoran di mulut.
-
Menghirup Air ke Hidung (Istinsyaq) dan Mengeluarkannya (Istintsar)
Hirup air ke dalam hidung secukupnya, lalu keluarkan dengan kuat. Lakukan sebanyak tiga kali. Ini berfungsi membersihkan kotoran di rongga hidung.
-
Membasuh Wajah
Basuh seluruh wajah, dari batas tumbuhnya rambut di dahi hingga ke bawah dagu, dan dari telinga kanan hingga telinga kiri. Lakukan sebanyak tiga kali. Pastikan semua bagian wajah terbasuh air.
-
Membasuh Kedua Tangan hingga Siku
Basuh tangan kanan dari ujung jari hingga melewati siku sebanyak tiga kali, kemudian lakukan hal yang sama pada tangan kiri. Pastikan air merata ke seluruh permukaan kulit.
-
Mengusap Sebagian Kepala
Basahi telapak tangan, lalu usapkan pada sebagian kepala (biasanya bagian depan) sebanyak tiga kali. Tidak perlu mengguyur kepala seperti mandi.
-
Mengusap Kedua Telinga
Bersihkan kedua telinga (bagian luar dan dalam) dengan jari telunjuk dan ibu jari yang telah dibasahi. Lakukan sekali saja, bersamaan antara kanan dan kiri.
-
Membasuh Kedua Kaki hingga Mata Kaki
Basuh kaki kanan hingga melewati mata kaki sebanyak tiga kali, bersihkan sela-sela jari kaki. Kemudian, lakukan hal yang sama pada kaki kiri.
-
Tertib
Melakukan semua gerakan secara berurutan seperti yang telah dijelaskan.
-
Membaca Doa Setelah Wudhu
Setelah selesai, disunnahkan menghadap kiblat dan membaca doa:
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
"Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rasuuluh. Allaahummaj'alnii minat tawwaabiina waj'alnii minal mutathahhiriin."
Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mensucikan diri."
B. Hal-hal yang Membatalkan Wudhu
Wudhu menjadi batal karena beberapa sebab, di antaranya:
- Keluarnya sesuatu dari dua jalan (qubul dan dubur), seperti buang air kecil, buang air besar, atau buang angin.
- Hilang akal, baik karena tidur nyenyak (tidak sadar jika buang angin), pingsan, mabuk, atau gila.
- Bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya tanpa ada penghalang.
- Menyentuh kemaluan atau lubang dubur dengan telapak tangan bagian dalam.
2. Menutup Aurat
Syarat sah sholat berikutnya adalah menutup aurat. Aurat adalah bagian tubuh yang wajib ditutupi. Batasan aurat bagi laki-laki adalah dari pusar hingga lutut. Sedangkan bagi perempuan adalah seluruh tubuh, kecuali wajah dan telapak tangan. Pakaian yang digunakan harus suci, tidak ketat sehingga membentuk lekuk tubuh, dan tidak transparan.
3. Menghadap Kiblat
Setiap muslim wajib menghadap ke arah Kiblat, yaitu Ka'bah di Masjidil Haram, Mekkah, saat melaksanakan sholat fardhu. Mengetahui arah kiblat yang tepat adalah hal yang penting. Saat ini, banyak teknologi yang bisa membantu, seperti kompas atau aplikasi di ponsel pintar.
4. Mengetahui Waktu Sholat
Sholat harus dilaksanakan pada waktu yang telah ditentukan. Melaksanakan sholat sebelum waktunya masuk atau setelah waktunya habis tanpa udzur syar'i adalah tidak sah. Lima waktu sholat tersebut adalah:
- Subuh: Dimulai dari terbit fajar shadiq hingga terbit matahari.
- Dzuhur: Dimulai saat matahari tergelincir ke arah barat hingga bayangan suatu benda sama panjang dengan benda itu sendiri.
- Ashar: Dimulai setelah waktu Dzuhur berakhir hingga matahari terbenam.
- Maghrib: Dimulai dari terbenamnya matahari hingga hilangnya mega merah di ufuk barat.
- Isya: Dimulai setelah waktu Maghrib berakhir hingga terbit fajar.
Bagian 2: Tata Cara Sholat Lengkap (Rukun dan Bacaannya)
Setelah semua persiapan selesai, kini saatnya melaksanakan sholat. Bagian ini akan menjelaskan setiap gerakan dan bacaan sholat secara rinci. Rukun sholat adalah bagian-bagian inti yang jika salah satunya ditinggalkan, maka sholatnya tidak sah.
Sholat adalah serangkaian ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam, yang dikerjakan dengan syarat-syarat tertentu.
Langkah Demi Langkah Gerakan dan Bacaan Sholat
Mari kita urai tata cara sholat, misalnya kita mengambil contoh sholat Dzuhur yang terdiri dari 4 rakaat.
1. Niat Sholat
Niat adalah rukun pertama. Niat tempatnya di hati, bersamaan dengan takbiratul ihram. Lafal niat berbeda-beda tergantung sholat apa yang akan dikerjakan. Berikut contoh lafal niat untuk sholat lima waktu:
-
Niat Sholat Subuh (2 rakaat):
أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
"Ushalli fardhas shubhi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aalaa."
Artinya: "Aku niat sholat fardhu Subuh dua rakaat, menghadap kiblat, saat ini, karena Allah Ta'ala."
-
Niat Sholat Dzuhur (4 rakaat):
أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
"Ushalli fardhadz dzuhri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aalaa."
Artinya: "Aku niat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat, menghadap kiblat, saat ini, karena Allah Ta'ala."
-
Niat Sholat Ashar (4 rakaat):
أُصَلِّى فَرْضَ العَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
"Ushalli fardhal 'ashri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aalaa."
Artinya: "Aku niat sholat fardhu Ashar empat rakaat, menghadap kiblat, saat ini, karena Allah Ta'ala."
-
Niat Sholat Maghrib (3 rakaat):
أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
"Ushalli fardhal maghribi tsalaatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aalaa."
Artinya: "Aku niat sholat fardhu Maghrib tiga rakaat, menghadap kiblat, saat ini, karena Allah Ta'ala."
-
Niat Sholat Isya (4 rakaat):
أُصَلِّى فَرْضَ العِشَاء أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
"Ushalli fardhal 'isyaa-i arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aalaa."
Artinya: "Aku niat sholat fardhu Isya empat rakaat, menghadap kiblat, saat ini, karena Allah Ta'ala."
2. Berdiri Tegak dan Takbiratul Ihram
Berdiri tegak menghadap kiblat bagi yang mampu. Kemudian, angkat kedua tangan sejajar dengan telinga (untuk laki-laki) atau sejajar dengan bahu (untuk perempuan) sambil mengucapkan:
اللهُ أَكْبَرُ
"Allahu Akbar."
Artinya: "Allah Maha Besar."
Takbir ini disebut Takbiratul Ihram karena setelah mengucapkannya, diharamkan melakukan hal-hal di luar sholat. Saat takbir, niat di dalam hati harus sudah terpasang.
3. Bersedekap dan Membaca Doa Iftitah
Setelah takbir, letakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada. Posisi ini disebut bersedekap. Lalu, bacalah doa Iftitah. Ada beberapa versi doa Iftitah, salah satu yang umum adalah:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
"Allahu Akbaru kabiraa walhamdulillahi katsiraa, wa subhanallahi bukratan wa ashilaa. Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samawaati wal ardha haniifan musliman wa maa anaa minal musyrikiin. Inna shalaati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzalika umirtu wa ana minal muslimiin."
Artinya: "Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan lurus dan berserah diri, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk golongan orang-orang muslim."
4. Membaca Surat Al-Fatihah
Membaca Al-Fatihah adalah rukun qauli (ucapan) yang wajib dibaca di setiap rakaat. Bacalah dengan tartil (jelas dan benar makhraj hurufnya).
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الَّمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِىْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَالضَّالِّيْنَ. آمِّيْن
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. Aamiin.
5. Membaca Surat Pendek Al-Qur'an
Setelah Al-Fatihah, disunnahkan membaca surat atau beberapa ayat dari Al-Qur'an. Ini hanya dilakukan pada rakaat pertama dan kedua. Contohnya membaca Surat Al-Ikhlas:
قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ. اللهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.
6. Ruku' dengan Thuma'ninah
Angkat tangan seperti takbiratul ihram sambil mengucapkan "Allahu Akbar", lalu membungkuklah untuk ruku'. Posisikan punggung dan kepala lurus sejajar, letakkan kedua telapak tangan di lutut dengan jari-jari direnggangkan. Pandangan mata ke tempat sujud. Ini disebut ruku'. Diam sejenak dalam posisi ini (thuma'ninah), lalu bacalah tasbih ruku' sebanyak tiga kali:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
"Subhaana rabbiyal 'adziimi wa bihamdih."
Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."
7. I'tidal dengan Thuma'ninah
Bangkit dari ruku' kembali ke posisi berdiri tegak. Sambil bangkit, angkat kedua tangan dan bacalah:
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
"Sami'allaahu liman hamidah."
Artinya: "Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya."
Setelah berdiri tegak sempurna, bacalah:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ اْلأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
"Rabbanaa lakal hamdu mil'us samaawaati wa mil'ul ardhi wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du."
Artinya: "Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."
Berhentilah sejenak dalam posisi ini (thuma'ninah).
8. Sujud Pertama dengan Thuma'ninah
Turun untuk sujud sambil mengucapkan "Allahu Akbar". Pastikan tujuh anggota badan menyentuh lantai: dahi (dan hidung), kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung jari kaki. Rapatkan jari-jari tangan dan hadapkan ke arah kiblat. Lengan direnggangkan dari lambung (bagi laki-laki). Dalam posisi sujud, bacalah tasbih sebanyak tiga kali:
سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
"Subhaana rabbiyal a'laa wa bihamdih."
Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."
9. Duduk di Antara Dua Sujud dengan Thuma'ninah
Bangkit dari sujud sambil mengucapkan "Allahu Akbar" dan duduklah. Posisi duduk ini disebut duduk iftirasy, yaitu menduduki telapak kaki kiri, sementara telapak kaki kanan ditegakkan dengan jari-jari menghadap kiblat. Letakkan kedua tangan di atas paha. Setelah tenang sejenak, bacalah doa:
رَبِّ اغْفِرْلِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ
"Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii."
Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupkanlah kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."
10. Sujud Kedua dengan Thuma'ninah
Lakukan sujud kedua seperti sujud pertama, sambil mengucap "Allahu Akbar". Bacaan tasbihnya juga sama. Setelah selesai, bangkit untuk berdiri ke rakaat kedua sambil mengucapkan "Allahu Akbar".
Demikianlah satu rakaat telah selesai. Ulangi gerakan dan bacaan ini untuk rakaat-rakaat selanjutnya dengan beberapa penyesuaian.
Rakaat Kedua, Ketiga, dan Keempat
- Rakaat Kedua: Dilakukan sama persis seperti rakaat pertama (Al-Fatihah, surat pendek, ruku', i'tidal, dua kali sujud). Perbedaannya terletak di akhir rakaat kedua.
- Tasyahud Awal (Duduk Tahiyat Awal): Pada akhir rakaat kedua (untuk sholat yang lebih dari dua rakaat seperti Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya), setelah sujud kedua, kita duduk untuk Tasyahud Awal. Posisinya sama seperti duduk di antara dua sujud (iftirasy). Bacaannya adalah:
اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
"At-tahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah. Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad."
Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, rahmat, dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya tercurah kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad."
Setelah itu, langsung berdiri untuk rakaat ketiga sambil takbir. - Rakaat Ketiga dan Keempat: Untuk sholat fardhu, pada rakaat ketiga dan keempat, kita hanya membaca Surat Al-Fatihah saja, tanpa membaca surat pendek setelahnya. Gerakannya sama (ruku', i'tidal, dua kali sujud).
- Tasyahud Akhir (Duduk Tahiyat Akhir): Di rakaat terakhir, setelah sujud kedua, kita duduk untuk Tasyahud Akhir. Posisinya berbeda, yaitu duduk tawarruk: kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan, dan telapak kaki kanan ditegakkan, sementara pantat menempel langsung di lantai. Bacaannya adalah bacaan Tasyahud Awal yang dilanjutkan dengan shalawat Ibrahimiyah:
...وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ. فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
"...wa 'ala aali sayyidina Muhammad. Kamaa shollaita 'ala sayyidina Ibrahim wa 'ala aali sayyidina Ibrahim. Wa baarik 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala aali sayyidina Muhammad. Kamaa baarakta 'ala sayyidina Ibrahim wa 'ala aali sayyidina Ibrahim. Fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid."
Artinya: "...dan atas keluarga junjungan kami Muhammad. Sebagaimana Engkau telah memberi rahmat kepada junjungan kami Ibrahim dan keluarganya. Dan berkatilah junjungan kami Muhammad dan keluarganya. Sebagaimana Engkau telah memberkati junjungan kami Ibrahim dan keluarganya. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia."
11. Salam
Gerakan terakhir sholat adalah salam, yang merupakan rukun penutup. Sambil menolehkan wajah ke kanan hingga pipi terlihat dari belakang, ucapkan:
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
"Assalaamu 'alaikum wa rahmatullaah."
Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah atas kalian."
Kemudian, lakukan hal yang sama dengan menoleh ke kiri. Dengan selesainya salam, maka berakhirlah sholat kita.
Bagian 3: Amalan Setelah Sholat
Setelah selesai melaksanakan sholat, jangan terburu-buru beranjak. Sangat dianjurkan untuk berdiam sejenak untuk berdzikir dan berdoa. Ini adalah waktu yang mustajab untuk memohon kepada Allah SWT.
Dzikir dan Wirid Setelah Sholat
Berikut adalah urutan dzikir yang umum dibaca setelah sholat fardhu:
-
Istighfar (3 kali)
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ
"Astaghfirullahal 'adziim."
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."
-
Tahlil Singkat
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
"Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wa yumiit wa huwa 'alaa kulli syai'in qadiir."
-
Doa Keselamatan
اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَا ذَاالْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ
"Allahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam."
-
Tasbih, Tahmid, dan Takbir (masing-masing 33 kali)
- Tasbih: سُبْحَانَ اللهِ (Subhanallah - Maha Suci Allah)
- Tahmid: الْحَمْدُ ِللهِ (Alhamdulillah - Segala Puji bagi Allah)
- Takbir: اللهُ أَكْبَرُ (Allahu Akbar - Allah Maha Besar)
-
Penutup Dzikir
Setelah membaca ketiganya 33 kali, sempurnakan menjadi 100 dengan membaca kembali kalimat tahlil di poin nomor 2.
-
Membaca Ayat Kursi
Membaca Ayat Kursi (Surat Al-Baqarah ayat 255) memiliki keutamaan yang sangat besar.
Berdoa
Setelah berdzikir, angkatlah kedua tangan dan panjatkan doa kepada Allah SWT. Berdoalah dengan penuh kerendahan hati dan keyakinan. Mohonlah ampunan untuk diri sendiri, kedua orang tua, keluarga, dan seluruh kaum muslimin. Mintalah kebaikan dunia dan akhirat. Tidak ada batasan dalam berdoa, sampaikanlah semua hajat dan keluh kesah hanya kepada-Nya.
Bagian 4: Menuju Sholat yang Khusyuk
Khusyuk adalah ruh atau jiwa dari sholat. Sholat tanpa khusyuk ibarat jasad tanpa ruh. Mencapai khusyuk memang tidak mudah, namun harus terus diusahakan. Berikut beberapa tips untuk membantu mencapai sholat yang khusyuk:
- Pahami Makna Bacaan: Berusahalah untuk mengerti arti dari setiap bacaan yang diucapkan dalam sholat, mulai dari takbir hingga salam. Ini akan membantu hati dan pikiran terkoneksi dengan apa yang lisan ucapkan.
- Persiapan yang Matang: Lakukan wudhu dengan sempurna, kenakan pakaian terbaik dan bersih, serta pilih tempat sholat yang tenang dan jauh dari gangguan.
- Hadirkan Hati: Sebelum takbiratul ihram, sadari sepenuhnya bahwa Anda akan menghadap Allah, Raja dari segala raja. Bayangkan seolah-olah ini adalah sholat terakhir Anda.
- Fokus pada Gerakan dan Bacaan: Jangan biarkan pikiran berkelana. Konsentrasikan pandangan pada tempat sujud dan fokus pada setiap gerakan dan bacaan yang sedang dilakukan.
- Jangan Terburu-buru: Lakukan setiap gerakan dengan thuma'ninah (tenang dan tidak tergesa-gesa). Beri jeda sejenak di setiap perpindahan rukun.
- Berlindung dari Godaan Setan: Sebelum sholat, bacalah ta'awudz untuk berlindung dari godaan setan yang selalu berusaha mengganggu kekhusyukan sholat.
Sholat adalah anugerah terindah dari Allah SWT. Ia adalah tiang penyangga kehidupan spiritual seorang muslim. Dengan memahami cara cara sholat yang benar, mendalaminya, dan berusaha keras untuk khusyuk di dalamnya, kita tidak hanya menunaikan kewajiban, tetapi juga meraih ketenangan jiwa, kekuatan iman, dan kedekatan dengan Sang Pencipta. Semoga panduan ini bermanfaat dan dapat membantu kita semua dalam menyempurnakan ibadah sholat kita.