Panduan Tahlil Lengkap dalam Tulisan Latin

Kaligrafi Laa ilaaha illallaah لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّٰهُ

Sebuah rangkaian dzikir, doa, dan puji-pujian kepada Allah SWT yang disusun secara sistematis untuk mendoakan arwah kaum muslimin serta memohon ampunan dan rahmat-Nya.

Memahami Makna dan Hikmah Tahlil

Tahlil, berasal dari kata Arab "hallala-yuhallilu-tahlilan", secara harfiah berarti mengucapkan kalimat tauhid "Laa ilaaha illallaah" (Tiada Tuhan selain Allah). Namun, dalam tradisi masyarakat Muslim di Nusantara, tahlil telah berkembang menjadi sebuah acara keagamaan yang lebih luas. Ini adalah sebuah majelis dzikir yang terstruktur, diisi dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an, untaian tasbih, tahmid, takbir, shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, istighfar, dan puncaknya adalah doa bersama.

Tujuan utama dari penyelenggaraan majelis tahlil adalah untuk mengirimkan doa dan pahala bacaan kepada arwah orang-orang yang telah meninggal dunia, khususnya keluarga dan kerabat. Ini adalah wujud bakti dan kasih sayang dari yang masih hidup kepada yang telah tiada. Selain itu, tahlil juga menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antar tetangga dan kerabat, saling menguatkan keluarga yang berduka, serta menjadi pengingat bagi yang hadir akan kepastian datangnya kematian. Dengan demikian, setiap individu yang hadir diharapkan dapat meningkatkan ketakwaan dan mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah mati.

Rangkaian bacaan dalam tahlil disusun dengan sangat indah, dimulai dengan pengiriman Al-Fatihah kepada para Nabi, sahabat, ulama, dan arwah yang dituju. Kemudian dilanjutkan dengan surat-surat pendek pilihan, ayat-ayat Al-Qur'an yang memiliki keutamaan besar seperti Ayat Kursi, dan diakhiri dengan dzikir inti serta doa penutup yang komprehensif. Setiap bacaan memiliki makna dan keutamaan tersendiri, yang ketika dirangkai menjadi satu, membentuk sebuah ibadah kolektif yang penuh kekhusyukan dan harapan akan ridha Allah SWT.

Susunan Bacaan Tahlil Lengkap

Berikut adalah urutan bacaan tahlil secara lengkap, disajikan dalam tulisan Latin agar mudah diikuti, beserta terjemahannya untuk dapat dihayati maknanya.

1. Muqaddimah: Pengiriman Al-Fatihah

Majelis dimulai dengan menghadiahkan bacaan Surat Al-Fatihah yang ditujukan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya. Ini adalah bentuk adab dan penghormatan tertinggi sebelum memulai rangkaian doa.

Ilaa hadhratin nabiyyil musthafaa, Muhammadin shallallaahu 'alaihi wa sallam, wa aalihii wa ash-haabihii wa azwaajihii wa dzurriyyaatihii syai-un lillaahi lahumul-faatihah.

"Dengan kerendahan hati, kepada junjungan Nabi terpilih, Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, istri, dan keturunannya. Sesuatu dari Allah untuk mereka, Al-Fatihah."

Setelah itu, imam akan memimpin pembacaan Surat Al-Fatihah bersama-sama. Kemudian, dilanjutkan dengan pengiriman Al-Fatihah kepada para nabi terdahulu, para malaikat, para waliyullah, para ulama, dan para guru.

Tsumma ilaa hadhrati ikhwaanihii minal anbiyaa-i wal mursaliin, wal auliyaa-i wasy-syuhadaa-i wash-shaalihiin, wash-shahaabati wat-taabi'iin, wal 'ulamaa-il 'aamiliin, wal mushannifiinal mukhlishiin, wa jamii'il malaa-ikatil muqarrabiin, khushuushan sayyidinaa asy-Syaikh 'Abdul Qaadir al-Jailaanii, syai-un lillaahi lahumul-faatihah.

"Kemudian, kepada para saudaranya dari golongan para nabi dan rasul, para wali, para syuhada, orang-orang saleh, para sahabat dan tabi'in, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas, dan semua malaikat yang didekatkan (kepada Allah), khususnya kepada tuan kami, Syekh Abdul Qadir Jaelani. Sesuatu dari Allah untuk mereka, Al-Fatihah."

Lalu, Al-Fatihah secara khusus dikirimkan kepada arwah kaum muslimin dan muslimat, terutama orang tua, guru, dan ahli kubur di lingkungan sekitar.

Tsumma ilaa jamii'i ahlil qubuur, minal muslimiina wal muslimaat, wal mu'miniina wal mu'minaat, min masyaariqil ardhi ilaa maghaaribihaa, barrihaa wa bahrihaa, khushuushan aabaa-anaa wa ummahaatinaa, wa ajdaadanaa wa jaddaatinaa, wa masyaayikhanaa wa masyaayikha masyaayikhinaa, wa limanijtama'naa haahunaa bisababih, syai-un lillaahi lahumul-faatihah.

"Kemudian, kepada semua ahli kubur dari kaum muslimin laki-laki dan perempuan, kaum mukminin laki-laki dan perempuan, dari timur hingga ke barat, di darat maupun di laut. Khususnya kepada bapak-bapak dan ibu-ibu kami, kakek-kakek dan nenek-nenek kami, guru-guru kami dan guru dari guru-guru kami, serta kepada arwah yang menjadi sebab kami berkumpul di sini. Sesuatu dari Allah untuk mereka, Al-Fatihah."

2. Pembacaan Surat Al-Fatihah

Setelah pengantar, Surat Al-Fatihah dibaca. Surat ini adalah Ummul Qur'an, induk dari Al-Qur'an, yang berisi pujian, pengakuan atas kekuasaan Allah, dan permohonan petunjuk.

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Al-hamdu lillaahi rabbil-'aalamiin. Ar-rahmaanir-rahiim. Maaliki yaumid-diin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinash-shiraathal-mustaqiim. Shiraathal-ladziina an'amta 'alaihim, ghairil-maghdhuubi 'alaihim wa ladh-dhaalliin. Aamiin.

"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Yang menguasai di Hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. Aamiin."

3. Pembacaan Surat-Surat Pendek

Rangkaian dilanjutkan dengan membaca tiga surat pendek yang memiliki keutamaan luar biasa dalam menegaskan keesaan Allah (tauhid) dan memohon perlindungan-Nya.

Surat Al-Ikhlas (dibaca 3 kali)

Surat Al-Ikhlas setara dengan sepertiga Al-Qur'an. Membacanya tiga kali seolah-olah telah mengkhatamkan Al-Qur'an. Surat ini murni membahas tentang keesaan Allah.

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Qul huwallaahu ahad. Allaahush-shamad. Lam yalid wa lam yuulad. Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad.

"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia'."

Kalimat Tahlil dan Takbir

Setiap selesai membaca surat, diselingi dengan dzikir tahlil dan takbir, sebagai penegasan kembali akan keesaan dan kebesaran Allah.

Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.

"Tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar."

Surat Al-Falaq (dibaca 1 kali)

Surat ini berisi permohonan perlindungan kepada Allah dari berbagai macam kejahatan yang tersembunyi dan terlihat.

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Qul a'uudzu birabbil-falaq. Min syarri maa khalaq. Wa min syarri ghaasiqin idzaa waqab. Wa min syarrin-naffaatsaati fil-'uqad. Wa min syarri haasidin idzaa hasad.

"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: 'Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki'."

Setelahnya, kembali membaca kalimat tahlil dan takbir:

Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.

"Tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar."

Surat An-Naas (dibaca 1 kali)

Surat terakhir dalam Al-Qur'an ini adalah doa untuk memohon perlindungan dari bisikan jahat setan, baik dari golongan jin maupun manusia.

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Qul a'uudzu birabbin-naas. Malikin-naas. Ilaahin-naas. Min syarril-waswaasil-khannaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin-naas. Minal jinnati wan-naas.

"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: 'Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia'."

Selesai membaca Surat An-Naas, dilanjutkan lagi dengan tahlil dan takbir.

Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.

"Tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar."

4. Pembacaan Ayat-Ayat Pilihan Al-Qur'an

Bagian ini mencakup pembacaan beberapa ayat dari Surat Al-Baqarah yang memiliki fadhilah atau keutamaan yang sangat besar.

Surat Al-Baqarah Ayat 1-5

Ayat-ayat pembuka Surat Al-Baqarah ini menjelaskan tentang ciri-ciri orang yang bertakwa dan beriman kepada yang gaib, yang akan mendapatkan petunjuk dan keberuntungan.

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Alif laam miim. Dzaalikal-kitaabu laa raiba fiih, hudal lil-muttaqiin. Alladziina yu'minuuna bil-ghaibi wa yuqiimuunash-shalaata wa mimmaa razaqnaahum yunfiquun. Wal-ladziina yu'minuuna bimaa unzila ilaika wa maa unzila min qablik, wa bil-aakhirati hum yuuqinuun. Ulaa-ika 'alaa hudam mir rabbihim, wa ulaa-ika humul-muflihuun.

"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Alif Lam Mim. Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al-Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung."

Ayat Kursi (Surat Al-Baqarah Ayat 255)

Ayat Kursi adalah ayat yang paling agung dalam Al-Qur'an. Isinya menguraikan tentang kebesaran, kekuasaan, dan pengetahuan Allah yang meliputi langit dan bumi. Membacanya memberikan perlindungan dari gangguan setan.

Allaahu laa ilaaha illaa huw, al-hayyul-qayyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw wa laa naum, lahuu maa fis-samaawaati wa maa fil-ardh, man dzal-ladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi-idznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai-im min 'ilmihii illaa bimaa syaa', wasi'a kursiyyuhus-samaawaati wal-ardh, wa laa ya-uuduhuu hifzhuhumaa, wa huwal-'aliyyul-'azhiim.

"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."

Surat Al-Baqarah Ayat 284-286

Ayat-ayat penutup Surat Al-Baqarah ini mengandung penegasan tentang kekuasaan mutlak Allah, prinsip keimanan para rasul, serta doa yang sarat dengan permohonan ampunan dan keringanan dari beban.

Lillaahi maa fis-samaawaati wa maa fil-ardh. Wa in tubduu maa fii anfusikum au tukhfuuhu yuhaasibkum bihillaah. Fa yaghfiru limay yasyaa-u wa yu'adz-dzibu may yasyaa'. Wallaahu 'alaa kulli syai-in qadiir. Aamanar-rasuulu bimaa unzila ilaihi mir rabbihii wal-mu'minuun. Kullun aamana billaahi wa malaa-ikatihii wa kutubihii wa rusulih. Laa nufarriqu baina ahadim mir rusulih. Wa qaaluu sami'naa wa atha'naa ghufraanaka rabbanaa wa ilaikal-mashiir. Laa yukallifullaahu nafsan illaa wus'ahaa. Lahaa maa kasabat wa 'alaihaa maktasabat. Rabbanaa laa tu-aakhidznaa in nasiinaa au akhtha'naa. Rabbanaa wa laa tahmil 'alainaa ishran kamaa hamaltahuu 'alal-ladziina min qablinaa. Rabbanaa wa laa tuhammilnaa maa laa thaaqata lanaa bih. Wa'fu 'annaa, waghfir lanaa, warhamnaa. Anta maulaanaa fanshurnaa 'alal-qaumil-kaafiriin.

"Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): 'Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya', dan mereka mengatakan: 'Kami dengar dan kami taat'. (Mereka berdoa): 'Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali'. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): 'Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir'."

5. Rangkaian Dzikir dan Shalawat

Setelah pembacaan ayat-ayat Al-Qur'an, majelis memasuki inti dzikir, dimulai dengan istighfar, tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil yang diulang-ulang untuk meresapi maknanya.

Istighfar dan Tasbih

Astaghfirullaahal-'azhiim. (dibaca 3 kali)

"Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."

Afdhaludz-dzikri fa'lam annahuu...

"Ketahuilah, dzikir yang paling utama adalah..."

Tahlil

Ini adalah bagian inti, di mana kalimat tauhid diucapkan berulang kali, biasanya sebanyak 33 kali atau 100 kali, tergantung kebiasaan di masing-masing tempat.

Laa ilaaha illallaah. (dibaca 33 atau 100 kali)

"Tiada Tuhan selain Allah."

Di akhir rangkaian tahlil, ditutup dengan kalimat berikut:

Laa ilaaha illallaahu Muhammadur rasuulullaah.

"Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah."

Shalawat Nabi

Sebagai bentuk cinta dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW, serta memohon syafaatnya, shalawat dibacakan.

Allaahumma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammad, Allaahumma shalli 'alaihi wa sallim. (dibaca 2 kali)

"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan atasnya."

Subhaanallaahi wa bihamdih, subhaanallaahil-'azhiim. (dibaca 33 kali)

"Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung."

6. Doa Penutup Tahlil

Sebagai puncak dari seluruh rangkaian, sebuah doa yang panjang dan komprehensif dipanjatkan. Doa ini berisi pujian kepada Allah, shalawat kepada Nabi, permohonan ampunan bagi diri sendiri dan arwah yang didoakan, serta harapan akan keselamatan dunia dan akhirat.

A'uudzu billaahi minasy-syaithaanir-rajiim. Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Al-hamdu lillaahi rabbil-'aalamiin. Hamdan syaakiriin, hamdan naa'imiin, hamday yuwaafii ni'amahuu wa yukaafi-u maziidah. Yaa rabbanaa lakal-hamdu kamaa yambaghii li jalaali wajhika wa 'azhiimi sulthaanik.

"Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Pujian orang-orang yang bersyukur, pujian orang-orang yang diberi nikmat, pujian yang sepadan dengan nikmat-Nya dan mencukupi tambahannya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji sebagaimana layaknya bagi keagungan wajah-Mu dan kebesaran kekuasaan-Mu."

Allaahumma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammad.

"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad."

Allaahumma taqabbal wa aushil tsawaaba maa qara'naahu minal-qur'aanil-'azhiim, wa maa hallalnaa wa maa sabbahnaa wa mastaghfarnaa wa maa shallainaa 'alaa sayyidinaa Muhammadin shallallaahu 'alaihi wa sallam, hadiyyatan waashilatan wa rahmatan naazilatan wa barakatan syaamilatan ilaa hadhrati habiibinaa wa syafii'inaa wa qurrati a'yuninaa sayyidinaa wa maulaanaa Muhammadin shallallaahu 'alaihi wa sallam.

"Ya Allah, terimalah dan sampaikanlah pahala dari apa yang telah kami baca dari Al-Qur'an yang agung, dan dari kalimat tahlil, tasbih, istighfar, serta shalawat kami kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, sebagai hadiah yang tersambung, rahmat yang turun, dan berkah yang menyeluruh, kepada junjungan kami, kekasih kami, pemberi syafaat kami, dan penyejuk mata kami, tuan dan pemimpin kami, Muhammad SAW."

Wa ilaa jamii'i ikhwaanihii minal anbiyaa-i wal mursaliin, wal auliyaa-i wasy-syuhadaa-i wash-shaalihiin, wash-shahaabati wat-taabi'iin, wal 'ulamaa-il 'aamiliin, wal mushannifiinal mukhlishiin, wa jamii'il mujaahidiina fii sabiilillaahi rabbil-'aalamiin, wal malaa-ikatil muqarrabiin.

"Dan kepada seluruh saudaranya dari para nabi dan rasul, para wali, para syuhada, orang-orang saleh, para sahabat dan tabi'in, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas, seluruh pejuang di jalan Allah Tuhan semesta alam, dan para malaikat yang didekatkan."

Tsumma ilaa jamii'i ahlil qubuur minal muslimiina wal muslimaat, wal mu'miniina wal mu'minaat, mim masyaariqil ardhi ilaa maghaaribihaa barrihaa wa bahrihaa, khushuushan ilaa arwaahi... (sebutkan nama arwah yang dituju) ... Waghfir lahum warhamhum wa 'aafihim wa'fu 'anhum.

"Kemudian kepada seluruh ahli kubur dari kaum muslimin laki-laki dan perempuan, kaum mukminin laki-laki dan perempuan, dari timur hingga ke barat, di darat maupun di laut, khususnya kepada arwah... (sebutkan nama arwahnya) ... Ampunilah mereka, rahmatilah mereka, sejahterakanlah mereka, dan maafkanlah mereka."

Allaahummaj'al qabrahum raudhatan mir riyaadhil-jinnaan, wa laa taj'al qabrahum hufratan min hufarin-niiraan.

"Ya Allah, jadikanlah kubur mereka taman dari taman-taman surga, dan janganlah Engkau jadikan kubur mereka lubang dari lubang-lubang neraka."

Rabbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanah, wa fil-aakhirati hasanah, wa qinaa 'adzaaban-naar.

"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka."

Subhaana rabbika rabbil-'izzati 'ammaa yashifuun, wa salaamun 'alal-mursaliin, wal-hamdu lillaahi rabbil-'aalamiin. Al-Faatihah.

"Maha Suci Tuhanmu, Tuhan Yang Maha Perkasa, dari sifat-sifat yang mereka berikan. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Al-Fatihah."

Majelis ditutup dengan pembacaan Surat Al-Fatihah sekali lagi secara bersama-sama.

🏠 Kembali ke Homepage