Panduan Tahlil Lengkap: Bacaan Latin dan Terjemahannya

Ilustrasi lentera islami dan tasbih sebagai simbol ketenangan dalam berdzikir dan tahlil. TAHLIL

Simbol cahaya dan dzikir sebagai penerang bagi yang telah tiada.

Memahami Makna dan Tujuan Tahlil

Tahlil, yang secara harfiah berarti mengucapkan kalimat tauhid "Lā ilāha illallāh" (Tiada Tuhan selain Allah), telah menjadi sebuah tradisi spiritual yang mengakar kuat di kalangan masyarakat Muslim, khususnya di Indonesia. Lebih dari sekadar ritual, tahlilan adalah sebuah majelis dzikir, doa, dan pengiriman pahala yang ditujukan kepada arwah orang-orang yang telah meninggal dunia. Praktik ini merupakan wujud cinta, bakti, dan kepedulian dari yang masih hidup kepada mereka yang telah berpulang.

Tujuan utama dari penyelenggaraan majelis tahlil adalah untuk memohonkan ampunan kepada Allah SWT bagi almarhum atau almarhumah. Setiap ayat suci Al-Qur'an, setiap kalimat tasbih, tahmid, dan tahlil yang dilantunkan, diniatkan agar pahalanya sampai kepada arwah di alam barzakh. Harapannya, bacaan-bacaan mulia ini dapat menjadi penerang di dalam kubur, meringankan siksa, dan mengangkat derajat mereka di sisi Allah. Selain itu, tahlilan juga menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antar keluarga, tetangga, dan sahabat, serta menjadi pengingat bagi yang masih hidup akan kepastian datangnya kematian (dzikrul maut), sehingga mendorong untuk senantiasa meningkatkan iman dan takwa.

Susunan Bacaan Tahlil Lengkap dan Penjelasannya

Berikut adalah susunan bacaan tahlil yang umum diamalkan, disajikan dalam tulisan Arab, Latin, terjemahan, serta penjelasan singkat mengenai makna dan keutamaannya. Urutan ini dapat sedikit bervariasi di beberapa daerah, namun intinya tetap sama, yaitu berdzikir dan berdoa kepada Allah SWT.

1. Pengantar dan Hadiah Al-Fatihah (Ilaa Hadrotin)

Majelis dimulai dengan mengirimkan doa dan bacaan Al-Fatihah yang pahalanya dihadiahkan kepada para Nabi, sahabat, ulama, guru, orang tua, dan khususnya kepada arwah yang dituju. Ini adalah bentuk adab dan penghormatan sebelum memulai rangkaian dzikir inti.

إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَآلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ أَجْمَعِيْنَ، شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ

Ilaa hadrotin nabiyyil mushthofaa muhammadin shollalloohu 'alaihi wa sallam, wa aalihii wa ashhaabihii wa azwaajihii wa dzurriyyatihii ajma'iin, syai-un lillaahi lahumul faatihah.

Artinya: "Teruntuk junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang terpilih, beserta keluarga, sahabat, istri, dan seluruh keturunannya. Sesuatu karena Allah, untuk mereka Al-Fatihah."

ثُمَّ إِلَى حَضْرَةِ إِخْوَانِهِ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمَلَائِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ، خُصُوْصًا سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجَيْلَانِيِّ، شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ

Tsumma ilaa hadroti ikhwaanihii minal anbiyaa-i wal mursaliin, wal auliyaa-i wasy syuhadaa-i wash shoolihiin, wash shohaabati wat taabi'iin, wal 'ulamaa-il 'aamiliin, wal mushonnifiinal mukhlishiin, wa jamii'il malaa-ikatil muqorrobiin, khushuushon sayyidinaa asy-syaikh 'abdil qoodiril jailaanii, syai-un lillaahi lahumul faatihah.

Artinya: "Kemudian kepada para saudaranya dari kalangan para Nabi dan Rasul, para wali, orang-orang yang mati syahid, orang-orang shalih, para sahabat dan tabi'in, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas, dan seluruh malaikat yang dekat dengan Allah, khususnya kepada Syekh Abdul Qadir Al-Jailani. Sesuatu karena Allah, untuk mereka Al-Fatihah."

ثُمَّ إِلَى جَمِيْعِ أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْأَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا، خُصُوْصًا آبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادَنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخَنَا وَمَشَايِخَ مَشَايِخِنَا وَلِمَنِ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ، شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ

Tsumma ilaa jamii'i ahlil qubuuri minal muslimiina wal muslimaat, wal mu'miniina wal mu'minaat, min masyaariqil ardhi ilaa maghooribihaa barrihaa wa bahrihaa, khushuushon aabaa-anaa wa ummahaatinaa wa ajdaadanaa wa jaddaatinaa wa masyaayikhonaa wa masyaayikho masyaayikhinaa wa limanijtama'naa haahunaa bisababihii, syai-un lillaahi lahumul faatihah.

Artinya: "Kemudian kepada semua ahli kubur dari kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat dari timur hingga barat, baik di darat maupun di laut, khususnya kepada bapak-bapak kami, ibu-ibu kami, kakek-nenek kami, guru-guru kami, dan guru dari guru-guru kami, serta kepada arwah yang menjadi sebab kami berkumpul di sini. Sesuatu karena Allah, untuk mereka Al-Fatihah."

2. Membaca Surat Al-Fatihah

Setelah menghadiahkan doa, majelis membaca Surat Al-Fatihah bersama-sama. Surat ini adalah Ummul Qur'an, induk dari Al-Qur'an, yang berisi pujian, pengakuan atas keesaan dan kekuasaan Allah, serta permohonan petunjuk ke jalan yang lurus. Membacanya adalah pembuka segala kebaikan.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ. الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُdُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ. اٰمِيْن.

Bismillaahir rohmaanir rohiim. Alhamdu lillaahi robbil 'aalamiin. Arrohmaanir rohiim. Maaliki yaumid diin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinash shiroothol mustaqiim. Shiroothol ladziina an'amta 'alaihim, ghoiril maghdhuubi 'alaihim wa ladh dhoolliin. Aamiin.

Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. Kabulkanlah."

3. Membaca Surat-Surat Pendek

Rangkaian dilanjutkan dengan membaca beberapa surat pendek yang memiliki keutamaan besar.

Surat Al-Ikhlas (3 kali)

Surat ini menegaskan kemurnian tauhid dan keesaan Allah. Rasulullah SAW bersabda bahwa membaca Surat Al-Ikhlas tiga kali pahalanya setara dengan mengkhatamkan seluruh Al-Qur'an. Ini adalah inti dari ajaran Islam, yaitu mengesakan Allah SWT secara mutlak.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ. اَللّٰهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ.

Bismillaahir rohmaanir rohiim. Qul huwallaahu ahad. Allaahush shomad. Lam yalid wa lam yuulad. Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad. (Dibaca 3 kali)

Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia'."

Kalimat Tahlil dan Takbir

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.

Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar."

Surat Al-Falaq (1 kali)

Surat ini adalah doa permohonan perlindungan kepada Allah dari segala macam kejahatan makhluk, kegelapan malam, sihir, dan kedengkian. Membacanya diharapkan dapat melindungi arwah dari segala gangguan di alamnya.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَ. وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِ. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ.

Bismillaahir rohmaanir rohiim. Qul a'uudzu birobbil falaq. Min syarri maa kholaq. Wa min syarri ghoosiqin idzaa waqob. Wa min syarrin naffaatsaati fil 'uqod. Wa min syarri haasidin idzaa hasad.

Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk) yang Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki'."

Kalimat Tahlil dan Takbir

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.

Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar."

Surat An-Nas (1 kali)

Bersama Surat Al-Falaq, surat ini disebut Al-Mu'awwidzatain (dua surat perlindungan). Surat An-Nas secara spesifik memohon perlindungan dari bisikan jahat setan, baik dari golongan jin maupun manusia, yang dapat mengganggu ketenangan jiwa.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ. اِلٰهِ النَّاسِ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ. الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ.

Bismillaahir rohmaanir rohiim. Qul a'uudzu birabbin naas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril waswaasil khonnaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas. Minal jinnati wan naas.

Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia'."

Kalimat Tahlil dan Takbir

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.

Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar."

4. Membaca Ayat-Ayat Al-Qur'an Pilihan

Selanjutnya, dibacakan ayat-ayat pilihan dari Al-Qur'an yang memiliki fadhilah atau keutamaan yang agung.

Surat Al-Baqarah Ayat 1-5

Ayat-ayat pembuka Surat Al-Baqarah ini menjelaskan tentang ciri-ciri orang yang bertakwa, yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib, mendirikan shalat, berinfak, serta beriman kepada kitab-kitab yang diturunkan Allah. Ini adalah doa agar almarhum/almarhumah tergolong sebagai orang-orang yang bertakwa dan mendapat petunjuk.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. الۤمّۤ. ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ فِيْهِ، هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ. الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ. وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ، وَبِالْاٰخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَ. اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ، وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ.

Bismillaahir rohmaanir rohiim. Alif laam miim. Dzaalikal kitaabu laa roiba fiih, hudal lil muttaqiin. Alladziina yu'minuuna bil ghoibi wa yuqiimuunash sholaata wa mimmaa rozaqnaahum yunfiquun. Walladziina yu'minuuna bimaa unzila ilaika wa maa unzila min qoblik, wa bil aakhiroti hum yuuqinuun. Ulaa-ika 'alaa hudam mir robbihim, wa ulaa-ika humul muflihuun.

Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Alif Lam Mim. Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa. (Yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."

Surat Al-Baqarah Ayat 163 (Ayat Tauhid)

Ayat ini merupakan penegasan kembali akan keesaan Allah, bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ini selaras dengan inti kalimat tahlil.

وَإِلٰهُكُمْ إِلٰهٌ وَّاحِدٌ، لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ

Wa ilaahukum ilaahuw waahid, laa ilaaha illaa huwar rohmaanur rohiim.

Artinya: "Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang."

Surat Al-Baqarah Ayat 255 (Ayat Kursi)

Ayat Kursi adalah ayat teragung dalam Al-Qur'an. Isinya menjelaskan tentang kebesaran, kekuasaan, dan ilmu Allah yang meliputi langit dan bumi. Membacanya memiliki keutamaan luar biasa, termasuk sebagai pelindung dari gangguan setan dan penjaga bagi pembacanya. Diharapkan keagungan ayat ini menjadi perlindungan bagi arwah di alam kubur.

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌ ۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖ ۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ ۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ

Allaahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw walaa nauum, lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardh, man dzal ladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi idznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa kholfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai-im min 'ilmihii illaa bimaa syaa', wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardh, wa laa ya-uuduhuu hifzhuhumaa, wa huwal 'aliyyul 'azhiim.

Artinya: "Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar."

5. Rangkaian Dzikir: Istighfar, Tahlil, dan Tasbih

Ini adalah bagian inti dari majelis tahlil, di mana jamaah bersama-sama melantunkan kalimat-kalimat dzikir untuk memohon ampunan dan mengagungkan nama Allah.

Istighfar (3 kali)

Memohon ampunan adalah langkah pertama dalam mendekatkan diri kepada Allah. Dengan istighfar, kita mengakui segala dosa dan kesalahan, baik untuk diri sendiri maupun untuk almarhum.

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ

Astaghfirullaahal 'adziim. (Dibaca 3 kali)

Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."

Tahlil Singkat

أَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ

Afdhaludz dzikri fa'lam annahuu laa ilaaha illallaah.

Artinya: "Ketahuilah, dzikir yang paling utama adalah kalimat 'Laa ilaaha illallaah'."

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ

Laa ilaaha illallaah. (Dibaca 33 atau 100 kali)

Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah."

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Laa ilaaha illallaahu muhammadur rosuulullaahi shollallaahu 'alaihi wa sallam.

Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah, semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan kepadanya."

Tasbih dan Tahmid

Setelah mengesakan Allah, kita mensucikan-Nya dengan tasbih dan memuji-Nya dengan tahmid. Kalimat-kalimat ini sangat dicintai oleh Allah dan berat timbangannya di hari kiamat.

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ

Subhaanallaahi wa bihamdih, subhaanallaahil 'adziim. (Dibaca 33 kali)

Artinya: "Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung."

6. Shalawat Nabi

Membaca shalawat adalah bentuk kecintaan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Doa tidak akan lengkap tanpa menyertakan shalawat, karena beliau adalah wasilah (perantara) rahmat Allah kepada seluruh alam.

اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ

Allaahumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammad, allaahumma sholli 'alaihi wa sallim. (Dibaca beberapa kali)

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepadanya."

اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Allaahumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammad wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad.

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad."

7. Doa Tahlil / Doa Arwah

Sebagai puncak dari rangkaian acara, dibacakan doa penutup yang berisi permohonan ampunan, rahmat, dan surga bagi arwah yang dituju, serta kebaikan dan keberkahan bagi keluarga yang ditinggalkan.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، حَمْدًا شَاكِرِيْنَ حَمْدًا نَاعِمِيْنَ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ.

Bismillaahir rohmaanir rohiim. Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin, hamdan syaakiriin, hamdan naa'imiin, hamdan yuwaafii ni'amahu wa yukaafi-u maziidah, yaa robbanaa lakal hamdu kamaa yanbaghii lijalaali wajhikal kariimi wa 'adhiimi sulthoonik.

Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, pujian orang-orang yang bersyukur, pujian orang-orang yang diberi nikmat, pujian yang sepadan dengan nikmat-Nya dan mencakup tambahan-Nya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji sebagaimana layaknya bagi kemuliaan Dzat-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu."

اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

Allaahumma sholli wa sallim 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad.

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarganya."

اللّٰهُمَّ تَقَبَّلْ وَأَوْصِلْ ثَوَابَ مَا قَرَأْنَاهُ مِنَ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَمَا هَلَّلْنَا وَمَا سَبَّحْنَا وَمَا اسْتَغْفَرْنَا وَمَا صَلَّيْنَا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَدِيَّةً وَاصِلَةً وَرَحْمَةً نَازِلَةً وَبَرَكَةً شَامِلَةً إِلَى حَضْرَةِ حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ أَعْيُنِنَا سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَإِلَى جَمِيْعِ إِخْوَانِهِ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِ اللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْمَلَائِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ.

Allaahumma taqobbal wa aushil tsawaaba maa qoro'naahu minal qur'aanil 'adziim, wa maa hallalnaa wa maa sabbahnaa wa mas taghfarnaa wa maa shollainaa 'alaa sayyidinaa muhammadin shollallaahu 'alaihi wa sallam, hadiyyatan waashilatan wa rohmatan naazilatan wa barokatan syaamilatan ilaa hadhroti habiibinaa wa syafii'inaa wa qurroti a'yuninaa sayyidinaa wa maulaanaa muhammadin shollallaahu 'alaihi wa sallam, wa ilaa jamii'i ikhwaanihii minal anbiyaa-i wal mursaliin, wal auliyaa-i wasy syuhadaa-i wash shoolihiin, wash shohaabati wat taabi'iin, wal 'ulamaa-il 'aamiliin, wal mushonnifiinal mukhlishiin, wa jamii'il mujaahidiina fii sabiilillaahi robbil 'aalamiin, wal malaa-ikatil muqorrobiin.

Artinya: "Ya Allah, terimalah dan sampaikanlah pahala Al-Qur'an yang agung yang telah kami baca, tahlil kami, tasbih kami, istighfar kami, dan shalawat kami kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, sebagai hadiah yang sampai, rahmat yang turun, dan berkah yang menyeluruh. Kepada junjungan kami, kekasih kami, pemberi syafaat kami, penyejuk mata kami, pemimpin dan tuan kami, Nabi Muhammad SAW, serta kepada seluruh saudaranya dari para nabi dan rasul, para wali, syuhada, orang-orang shalih, sahabat, tabi'in, ulama yang mengamalkan ilmunya, pengarang yang ikhlas, seluruh pejuang di jalan Allah Tuhan semesta alam, dan para malaikat yang dekat dengan-Mu."

اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ.

Allaahummaghfir lahum warhamhum wa 'aafihim wa'fu 'anhum. Allaahummaghfir lil mu'miniina wal mu'minaat, wal muslimiina wal muslimaat, al-ahyaa-i minhum wal amwaat.

Artinya: "Ya Allah, ampunilah mereka, sayangilah mereka, sejahterakanlah mereka, dan maafkanlah mereka. Ya Allah, ampunilah kaum mukminin dan mukminat, muslimin dan muslimat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia."

اللّٰهُمَّ اجْعَلْ قَبْرَهُمْ رَوْضَةً مِنْ رِيَاضِ الْجِنَانِ وَلَا تَجْعَلْ قَبْرَهُمْ حُفْرَةً مِنْ حُفَرِ النِّيْرَانِ.

Allaahummaj'al qobrohum roudhotan min riyaadhil jinaan, wa laa taj'al qobrohum hufrotan min hufarin niiraan.

Artinya: "Ya Allah, jadikanlah kubur mereka taman dari taman-taman surga, dan janganlah Engkau jadikan kubur mereka jurang dari jurang-jurang neraka."

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. آمِيْن.

Robbanaa aatinaa fid dunyaa hasanah, wa fil aakhiroti hasanah, wa qinaa 'adzaaban naar. Subhaana robbika robbil 'izzati 'ammaa yashifuun, wa salaamun 'alal mursaliin, wal hamdu lillaahi robbil 'aalamiin. Aamiin.

Artinya: "Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka. Maha Suci Tuhanmu, Tuhan Yang Maha Perkasa dari apa yang mereka sifatkan. Dan salam sejahtera bagi para rasul. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Kabulkanlah."

Penutup: Refleksi dan Harapan

Majelis tahlil adalah manifestasi dari ajaran Islam yang menekankan pentingnya hubungan vertikal dengan Allah (hablum minallah) dan hubungan horizontal dengan sesama manusia (hablum minannas), bahkan dengan mereka yang telah tiada. Ini adalah ibadah sosial-spiritual yang penuh dengan nilai-nilai luhur. Melalui lantunan dzikir dan doa, kita tidak hanya mengirimkan 'hadiah' pahala kepada almarhum, tetapi juga membersihkan hati dan jiwa kita sendiri, memperkuat iman, dan menyadarkan kita akan fana-nya kehidupan dunia. Semoga setiap kalimat thayyibah yang kita ucapkan diterima oleh Allah SWT dan menjadi cahaya bagi para arwah di alam barzakh.

🏠 Kembali ke Homepage