Panduan Bacaan Sholat Tarawih dari Awal Sampai Akhir

Sholat Tarawih adalah salah satu ibadah sunnah muakkadah yang paling istimewa di bulan Ramadhan. Dilaksanakan pada malam hari setelah sholat Isya, sholat ini menjadi momen bagi umat Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, memohon ampunan, dan meraih pahala yang berlipat ganda. Nama "Tarawih" sendiri berasal dari kata dalam bahasa Arab yang berarti "istirahat", karena di antara rakaat-rakaatnya disunnahkan untuk beristirahat sejenak sambil berdzikir.

Pelaksanaan sholat Tarawih, baik secara berjamaah di masjid maupun sendiri di rumah, memiliki tata cara dan bacaan-bacaan khusus yang perlu dipahami. Artikel ini akan menguraikan secara lengkap dan terperinci seluruh bacaan dalam sholat Tarawih, mulai dari niat hingga doa penutup setelah sholat Witir, agar ibadah kita menjadi lebih khusyuk dan sempurna.

Niat Sholat Tarawih

Niat adalah rukun pertama dan paling fundamental dalam setiap ibadah. Niat diletakkan di dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram. Berikut adalah lafal niat sholat Tarawih yang bisa diucapkan untuk memantapkan hati.

1. Niat Sholat Tarawih Sebagai Makmum (Berjamaah)

أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak'ataini mustaqbilal qiblati ma'mūman lillāhi ta'ālā.

"Aku niat sholat sunnah Tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala."

2. Niat Sholat Tarawih Sendiri (Munfarid)

أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak'ataini mustaqbilal qiblati lillāhi ta'ālā.

"Aku niat sholat sunnah Tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala."

3. Niat Sholat Tarawih Sebagai Imam

أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak'ataini mustaqbilal qiblati imāman lillāhi ta'ālā.

"Aku niat sholat sunnah Tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta'ala."

Tata Cara dan Bacaan dalam Setiap Rakaat Sholat Tarawih

Sholat Tarawih dilaksanakan dalam satuan dua rakaat salam. Artinya, setiap dua rakaat, kita mengakhirinya dengan salam, lalu berdiri lagi untuk dua rakaat berikutnya. Berikut adalah urutan bacaan dalam setiap dua rakaat sholat Tarawih.

1. Takbiratul Ihram

Sholat dimulai dengan mengangkat kedua tangan seraya mengucapkan takbir.

اللهُ أَكْبَرُ

Allāhu Akbar.

"Allah Maha Besar."

2. Doa Iftitah

Setelah takbiratul ihram, disunnahkan membaca doa iftitah. Ada beberapa versi doa iftitah, salah satu yang paling umum adalah sebagai berikut.

اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.

Allāhu akbar kabīran, walhamdu lillāhi kathīran, wa subhānallāhi bukratan wa aṣīlā. Innī wajjahtu wajhiya lilladzī faṭaras-samāwāti wal-arḍa ḥanīfan musliman wa mā ana minal-musyrikīn. Inna ṣalātī, wa nusukī, wa maḥyāya, wa mamātī lillāhi rabbil-'ālamīn. Lā syarīka lahū, wa bidzālika umirtu wa ana minal-muslimīn.

"Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan lurus dan berserah diri, dan aku bukanlah termasuk golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk golongan orang-orang muslim."

3. Membaca Surat Al-Fatihah

Surat Al-Fatihah adalah rukun sholat yang wajib dibaca pada setiap rakaat.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ. الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّۤالِّيْنَ.

Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn. Ar-raḥmānir-raḥīm. Māliki yaumid-dīn. Iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn. Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm. Ṣirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍūbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn.

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."

4. Membaca Surat Pendek Al-Qur'an

Setelah Al-Fatihah, disunnahkan membaca surat atau beberapa ayat dari Al-Qur'an. Dalam sholat Tarawih, biasanya imam akan membaca surat-surat pendek secara berurutan. Misalnya, pada pelaksanaan 20 rakaat, seringkali dimulai dari surat At-Takatsur hingga Al-Lahab untuk 10 rakaat pertama, dan mengulanginya atau membaca surat lain untuk 10 rakaat berikutnya.

5. Ruku'

Setelah selesai membaca surat pendek, angkat tangan seraya bertakbir kemudian membungkuk untuk ruku'. Bacaan tasbih ruku' dibaca sebanyak tiga kali.

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

Subḥāna rabbiyal-'aẓīmi wa biḥamdih.

"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."

6. I'tidal

Bangun dari ruku' dengan mengangkat kedua tangan seraya membaca:

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Sami'allāhu liman ḥamidah.

"Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya."

Setelah berdiri tegak, lanjutkan dengan membaca:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Rabbanā lakal-ḥamdu mil'as-samāwāti wa mil'al-arḍi wa mil'a mā syi'ta min syai'in ba'du.

"Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."

7. Sujud

Bertakbir lalu turun untuk sujud. Saat sujud, baca tasbih berikut sebanyak tiga kali.

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subḥāna rabbiyal-a'lā wa biḥamdih.

"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."

8. Duduk di Antara Dua Sujud

Bangun dari sujud untuk duduk iftirasy sambil membaca doa berikut.

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ

Rabbighfirlī, warḥamnī, wajburnī, warfa'nī, warzuqnī, wahdinī, wa 'āfinī, wa'fu 'annī.

"Ya Tuhanku, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."

9. Sujud Kedua

Lakukan sujud kedua dengan bacaan tasbih yang sama seperti sujud pertama.

10. Berdiri untuk Rakaat Kedua

Bangun dari sujud kedua untuk berdiri, lalu ulangi gerakan dan bacaan seperti pada rakaat pertama, mulai dari membaca Surat Al-Fatihah hingga sujud kedua.

11. Tasyahud (Tahiyat) Akhir

Pada akhir rakaat kedua, setelah sujud kedua, lakukan duduk tawarruk dan bacalah Tasyahud Akhir.

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ، السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ

At-taḥiyyātul-mubārakātuṣ-ṣalawātut-ṭayyibātu lillāh. As-salāmu 'alaika ayyuhan-nabiyyu wa raḥmatullāhi wa barakātuh. As-salāmu 'alainā wa 'alā 'ibādillāhiṣ-ṣāliḥīn. Asyhadu an lā ilāha illallāh, wa asyhadu anna Muḥammadar rasūlullāh.

"Segala kehormatan, keberkahan, rahmat, dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya tercurah kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah."

Lanjutkan dengan membaca shalawat Ibrahimiyah:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Allāhumma ṣalli 'alā sayyidinā Muḥammadin wa 'alā āli sayyidinā Muḥammad, kamā ṣallaita 'alā sayyidinā Ibrāhīma wa 'alā āli sayyidinā Ibrāhīm. Wa bārik 'alā sayyidinā Muḥammadin wa 'alā āli sayyidinā Muḥammad, kamā bārakta 'alā sayyidinā Ibrāhīma wa 'alā āli sayyidinā Ibrāhīm, fil-'ālamīna innaka ḥamīdum majīd.

"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Dan limpahkanlah berkah kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan berkah kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia."

12. Salam

Sholat diakhiri dengan menoleh ke kanan dan ke kiri sambil mengucapkan salam.

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

As-salāmu 'alaikum wa raḥmatullāh.

"Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah kepadamu."

Bacaan Bilal dan Dzikir di Sela Sholat Tarawih

Dalam sholat Tarawih berjamaah, peran bilal sangat penting untuk memandu jamaah. Bilal akan menyerukan bacaan tertentu di awal, di antara rakaat, dan sebelum sholat Witir. Berikut adalah seruan bilal dan jawaban dari para jamaah.

Seruan Awal Sholat Tarawih

Seruan Bilal:

صَلُّوْا سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ

Shollū sunnatat-tarāwīhi rak'ataini jāmi'atan raḥimakumullāh.

"Marilah kita sholat sunnah Tarawih dua rakaat secara berjamaah, semoga Allah merahmati kalian."

Jawaban Jamaah:

الصَّلَاةُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ

Aṣ-ṣalātu lā ilāha illallāh.

"Sholat itu (mengikrarkan) tiada Tuhan selain Allah."

Dzikir Setelah Salam (Setiap 2 Rakaat)

Setelah salam pada rakaat ke-2, ke-6, ke-10, dst., bilal dan jamaah biasanya membaca shalawat.

Seruan Bilal:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Allāhumma ṣalli 'alā sayyidinā Muḥammad.

"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad."

Jawaban Jamaah:

صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ

Ṣallallāhu wa sallama 'alaih.

"Semoga Allah memberikan rahmat dan keselamatan kepadanya."

Dzikir Setelah 4 Rakaat

Setelah selesai 4 rakaat, biasanya bilal akan memimpin dzikir yang lebih panjang untuk menandai jeda atau istirahat.

Seruan Bilal:

اَلْخَلِيْفَةُ اْلأُوْلَى سَيِّدُنَا أَبُوْ بَكَرْ الصِّدِيْقُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ

Al-khalīfatul ūlā sayyidunā Abū Bakar aṣ-Ṣiddīq raḍiyallāhu 'anh.

"Khalifah pertama, Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq, semoga Allah meridhoinya."

Jawaban Jamaah:

رَضِيَ اللهُ عَنْهُ

Raḍiyallāhu 'anh.

"Semoga Allah meridhoinya."

Setelah itu dilanjutkan dengan membaca dzikir bersama:

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ

Subḥānal malikil quddūs. (2x)

"Maha Suci Raja Yang Maha Suci."

سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ الْمَلآئِكَةِ وَالرُّوْحِ

Subbūḥun quddūsun rabbunā wa rabbul malā'ikati war-rūḥ.

"Maha Suci, Maha Qudus, Tuhan kami dan Tuhan para malaikat dan Ruh (Jibril)."

Bacaan Doa Kamilin Setelah Sholat Tarawih

Setelah menyelesaikan seluruh rakaat sholat Tarawih (baik 8 maupun 20 rakaat) dan sebelum memulai sholat Witir, disunnahkan untuk membaca doa khusus yang dikenal sebagai Doa Kamilin. Doa ini berisi permohonan yang sangat lengkap dan indah.

اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ، وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ، وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ، وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِي الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِي الْاٰخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ، وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلَاءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَاءِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ، وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ، وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَبِحُوْرٍ عِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْنٍ، مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولٰئِكَ رَفِيْقًا، ذٰلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا فِي هٰذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِه وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

Allāhummaj'alnā bil-īmāni kāmilīn, wa lil-farā'iḍi mu'addīn, wa liṣ-ṣalāti ḥāfiẓīn, wa liz-zakāti fā'ilīn, wa limā 'indaka ṭālibīn, wa li'afwika rājīn, wa bil-hudā mutamassikīn, wa 'anil-laghwi mu'riḍīn, wa fid-dunyā zāhidīn, wa fil-ākhirati rāghibīn, wa bil-qaḍā'i rāḍīn, wa lin-na'mā'i syākirīn, wa 'alal-balā'i ṣābirīn, wa taḥta liwā'i sayyidinā Muḥammadin ṣallallāhu 'alaihi wa sallama yaumal-qiyāmati sā'irīn, wa 'alal-ḥauḍi wāridīn, wa ilal-jannati dākhilīn, wa minan-nāri nājīn, wa 'alā sarīril-karāmati qā'idīn, wa biḥūrin 'īnin mutazawwijīn, wa min sundusin wa istabraqin wa dībājin mutalabbisīn, wa min ṭa'āmil-jannati ākilīn, wa min labanin wa 'asalin muṣaffan syāribīn, bi akwābin wa abārīqa wa ka'sim mim ma'īn, ma'al-lażīna an'amta 'alaihim minan-nabiyyīna waṣ-ṣiddīqīna wasy-syuhadā'i waṣ-ṣāliḥīn, wa ḥasuna ulā'ika rafīqā, żālikal-faḍlu minallāhi wa kafā billāhi 'alīmā. Allāhummaj'alnā fī hāżihil-lailatisy-syahrisy-syarīfatil-mubārakati minas-su'adā'il-maqbūlīn, wa lā taj'alnā minal-asyqiyā'il-mardūdīn. Wa ṣallallāhu 'alā sayyidinā Muḥammadin wa ālihī wa ṣaḥbihī ajma'īn, biraḥmatika yā arḥamar-rāḥimīn, wal-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn.

"Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang menunaikan kewajiban-kewajiban, yang memelihara sholat, yang menunaikan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang teguh pada petunjuk, yang berpaling dari kesia-siaan, yang zuhud di dunia, yang berhasrat pada akhirat, yang ridha dengan takdir, yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas cobaan, yang berjalan di bawah panji junjungan kami Nabi Muhammad SAW pada hari kiamat, yang sampai ke telaga (Kautsar), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas dipan kemuliaan, yang menikah dengan bidadari, yang mengenakan pakaian dari sutra halus dan tebal, yang memakan makanan surga, yang meminum dari susu dan madu yang murni dengan gelas, cerek, dan piala dari sumber yang mengalir, bersama orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, yaitu para nabi, para shiddiqin, para syuhada, dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. Itulah karunia dari Allah, dan cukuplah Allah Yang Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam bulan yang mulia dan penuh berkah ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima (amalannya), dan janganlah Engkau jadikan kami termasuk orang-orang yang celaka dan ditolak (amalannya). Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan sahabatnya, dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."

Panduan Sholat Witir

Sholat Witir adalah penutup dari rangkaian ibadah malam di bulan Ramadhan. Jumlah rakaatnya ganjil, umumnya dilakukan sebanyak 3 rakaat dengan format dua rakaat salam, lalu dilanjutkan satu rakaat salam.

1. Niat Sholat Witir

Niat 2 Rakaat Pertama (Sebagai Makmum)

أُصَلِّى سُنَّةً مِنَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan minal witri rak'ataini mustaqbilal qiblati ma'mūman lillāhi ta'ālā.

"Aku niat sholat sunnah bagian dari Witir dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala."

Niat 1 Rakaat Terakhir (Sebagai Makmum)

أُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal witri rak'atan mustaqbilal qiblati ma'mūman lillāhi ta'ālā.

"Aku niat sholat sunnah Witir satu rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala."

2. Bacaan Surat dalam Sholat Witir

Disunnahkan untuk membaca surat-surat tertentu dalam sholat Witir:

3. Doa Qunut pada Rakaat Terakhir Witir

Pada pertengahan kedua bulan Ramadhan (malam ke-16 dan seterusnya), disunnahkan untuk membaca Doa Qunut pada rakaat terakhir sholat Witir, yaitu setelah i'tidal (bangun dari ruku').

اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Allāhummahdinī fī man hadait, wa 'āfinī fī man 'āfait, wa tawallanī fī man tawallait, wa bārik lī fī mā a'ṭait, wa qinī syarra mā qaḍait, fa innaka taqḍī wa lā yuqḍā 'alaik, wa innahū lā yażillu man wālait, wa lā ya'izzu man 'ādait, tabārakta rabbanā wa ta'ālait, fa lakal-ḥamdu 'alā mā qaḍait, wa astagfiruka wa atūbu ilaik, wa ṣallallāhu 'alā sayyidinā Muḥammadin an-nabiyyil ummiyyi wa 'alā ālihī wa ṣaḥbihī wa sallam.

"Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan sebagaimana orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berkahilah rezeki yang telah Engkau berikan kepadaku. Lindungilah aku dari keburukan yang telah Engkau takdirkan. Sesungguhnya Engkaulah yang menentukan dan tidak ada yang bisa menentukan atas-Mu. Sesungguhnya tidak akan hina orang yang Engkau bela. Dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi. Bagi-Mu segala puji atas apa yang telah Engkau takdirkan. Aku memohon ampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, nabi yang ummi, beserta keluarga dan para sahabatnya."

Dzikir dan Doa Setelah Sholat Witir

Setelah menyelesaikan sholat Witir, jangan langsung beranjak. Disunnahkan untuk membaca dzikir dan doa penutup sebagai penyempurna ibadah malam kita.

1. Bacaan Dzikir

Dibaca sebanyak tiga kali, pada bacaan ketiga suara dipanjangkan dan ditinggikan.

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ

Subḥānal malikil quddūs.

"Maha Suci Raja Yang Maha Suci."

Kemudian dilanjutkan dengan bacaan:

رَبُّ الْمَلآئِكَةِ وَالرُّوْحِ

Rabbul malā'ikati war-rūḥ.

"Tuhan para malaikat dan Ruh (Jibril)."

2. Doa Penutup Setelah Witir

اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْـأَلُكَ اِيْمَانًا دَائِمًا، وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا، وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا، وَنَسْأَلُكَ عَمَلاً صَالِحًا، وَنَسْأَلُكَ دِيْنًا قَيِّمًا، وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيْرًا، وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ، وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الْغِنَاءَ عَنِ النَّاسِ. اَللّٰهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخَشُّعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا اَللهُ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

Allāhumma innā nas'aluka īmānan dā'imā, wa nas'aluka qalban khāsyi'ā, wa nas'aluka 'ilman nāfi'ā, wa nas'aluka yaqīnan ṣādiqā, wa nas'aluka 'amalan ṣāliḥā, wa nas'aluka dīnan qayyimā, wa nas'aluka khairan kaṡīrā, wa nas'alukal-'afwa wal-'āfiyah, wa nas'aluka tamāmal-'āfiyah, wa nas'alukasy-syukra 'alal-'āfiyah, wa nas'alukal-ghinā'a 'anin-nās. Allāhumma rabbanā taqabbal minnā ṣalātanā wa ṣiyāmanā wa qiyāmanā wa takhasysyu'anā wa taḍarru'anā wa ta'abbudanā, wa tammim taqṣīranā, yā Allāh, yā arḥamar-rāḥimīn. Wa ṣallallāhu 'alā khairi khalqihī Muḥammadin wa 'alā ālihī wa ṣaḥbihī ajma'īn, wal-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn.

"Ya Allah, kami memohon kepada-Mu iman yang tetap, kami memohon kepada-Mu hati yang khusyuk, kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, kami memohon kepada-Mu keyakinan yang benar, kami memohon kepada-Mu amal yang saleh, kami memohon kepada-Mu agama yang lurus, kami memohon kepada-Mu kebaikan yang banyak, kami memohon kepada-Mu ampunan dan kesehatan, kami memohon kepada-Mu kesehatan yang sempurna, kami memohon kepada-Mu syukur atas kesehatan, dan kami memohon kepada-Mu kecukupan dari manusia. Ya Allah, Tuhan kami, terimalah dari kami sholat kami, puasa kami, sholat malam kami, kekhusyukan kami, kerendahan hati kami, dan ibadah kami, dan sempurnakanlah kekurangan kami, ya Allah, wahai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang. Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada makhluk-Nya yang terbaik, Muhammad, serta kepada keluarga dan seluruh sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."

Dengan memahami dan menghayati setiap bacaan dalam sholat Tarawih dan Witir, semoga ibadah kita di bulan suci Ramadhan menjadi lebih berkualitas, penuh makna, dan diterima oleh Allah SWT. Semoga kita semua dapat meraih ampunan dan keberkahan yang melimpah di bulan yang penuh kemuliaan ini.

🏠 Kembali ke Homepage