Ilustrasi masjid saat matahari terbenam untuk sholat maghrib

Panduan Terlengkap Bacaan Sholat Maghrib dari Niat Hingga Salam

Sholat Maghrib merupakan salah satu dari lima sholat fardhu yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang telah baligh dan berakal. Sholat ini memiliki keistimewaan tersendiri karena dikerjakan pada waktu pergantian dari siang menuju malam. Terdiri dari tiga rakaat, sholat Maghrib menjadi penanda berakhirnya aktivitas di siang hari dan dimulainya waktu istirahat di malam hari. Melaksanakannya dengan tuma'ninah (tenang dan khusyuk) serta bacaan yang benar adalah kunci untuk meraih kesempurnaan ibadah.

Memahami setiap bacaan dalam sholat Maghrib, mulai dari niat hingga salam, bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga sebuah cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Setiap lafaz yang diucapkan memiliki makna mendalam yang dapat meningkatkan kualitas spiritual kita. Artikel ini akan mengupas secara tuntas dan mendetail setiap bacaan dalam sholat Maghrib, lengkap dengan tulisan Arab, transliterasi Latin, dan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia, agar dapat menjadi panduan yang mudah dipahami dan diamalkan.

1. Persiapan Sebelum Sholat: Wudhu dan Niat

Sebelum mendirikan sholat, seorang Muslim diwajibkan untuk bersuci dari hadas kecil dengan cara berwudhu. Wudhu adalah syarat sah sholat. Setelah memastikan diri suci, pakaian bersih, dan tempat sholat yang suci, langkah selanjutnya adalah menghadap Kiblat dan meluruskan niat di dalam hati.

Niat Sholat Maghrib

Niat adalah rukun pertama dan terpenting dalam sholat. Niat dilakukan di dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram. Meskipun dilafazkan adalah sunnah untuk memantapkan hati, yang wajib adalah lintasan niat di dalam hati. Berikut adalah lafaz niat sholat Maghrib sesuai dengan posisinya.

a. Niat Sholat Maghrib Sendirian (Munfarid)

أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى

Ushalli fardhal maghribi tsalaatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala.

"Aku niat melakukan sholat fardhu Maghrib tiga rakaat, menghadap kiblat, saat ini, karena Allah Ta'ala."

b. Niat Sholat Maghrib Sebagai Imam

أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لله تَعَالَى

Ushalli fardhal maghribi tsalaatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an imaaman lillaahi ta'aala.

"Aku niat melakukan sholat fardhu Maghrib tiga rakaat, menghadap kiblat, saat ini, sebagai imam, karena Allah Ta'ala."

c. Niat Sholat Maghrib Sebagai Makmum

أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لله تَعَالَى

Ushalli fardhal maghribi tsalaatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an ma'muuman lillaahi ta'aala.

"Aku niat melakukan sholat fardhu Maghrib tiga rakaat, menghadap kiblat, saat ini, sebagai makmum, karena Allah Ta'ala."

2. Runtunan Bacaan Sholat Maghrib per Rakaat

Setelah niat terpasang di dalam hati, sholat dimulai dengan Takbiratul Ihram. Berikut adalah urutan gerakan dan bacaan sholat Maghrib secara rinci dari rakaat pertama hingga rakaat ketiga.

Rakaat Pertama

a. Takbiratul Ihram

Berdiri tegak menghadap kiblat, angkat kedua tangan sejajar dengan telinga (untuk laki-laki) atau dada (untuk perempuan) sambil mengucapkan takbir. Gerakan ini menandakan dimulainya sholat dan "mengharamkan" segala aktivitas lain selain gerakan dan bacaan sholat.

اللهُ أَكْبَرُ

Allahu Akbar

"Allah Maha Besar."

b. Doa Iftitah

Setelah takbiratul ihram dan bersedekap (meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada), disunnahkan membaca doa iftitah. Ada beberapa versi doa iftitah, salah satu yang paling umum adalah sebagai berikut:

كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Kabiiran wal hamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukratan wa'ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wa maa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.

"Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan lurus dan berserah diri, dan aku bukanlah termasuk golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk golongan orang-orang Muslim."

c. Membaca Surat Al-Fatihah

Membaca Surat Al-Fatihah adalah rukun qauli (ucapan) yang wajib dibaca pada setiap rakaat sholat. Bacaan Al-Fatihah pada sholat Maghrib di rakaat pertama dan kedua dibaca secara jahr (dikeraskan suaranya) oleh imam, dan juga oleh yang sholat sendirian.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ. اَلرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّآلِّيْنَ

Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdu lillaahi rabbil 'aalamiin. Ar rahmaanir rahiim. Maaliki yaumid diin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an'amta 'alaihim ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalliin.

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."

d. Membaca Surat Pendek Al-Qur'an

Setelah membaca Al-Fatihah, disunnahkan untuk membaca surat atau beberapa ayat dari Al-Qur'an. Pada rakaat pertama dan kedua, bacaan ini juga dikeraskan. Contohnya membaca Surat Al-Ikhlas:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ. اَللهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

Bismillaahir rahmaanir rahiim. Qul huwallaahu ahad. Allahush shamad. Lam yalid wa lam yuulad. Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad.

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.'"

e. Ruku'

Setelah selesai membaca surat pendek, angkat tangan seperti takbiratul ihram lalu membungkuk untuk ruku'. Punggung dan kepala lurus, pandangan mata ke tempat sujud, dan kedua tangan memegang lutut. Saat ruku', bacalah tasbih sebanyak tiga kali.

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyal 'adziimi wa bihamdih.

"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."

f. I'tidal

Bangkit dari ruku' dengan mengangkat kedua tangan, lalu berdiri tegak. Gerakan ini disebut i'tidal. Saat bangkit, bacalah:

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Sami'allaahu liman hamidah.

"Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya."

Setelah berdiri tegak sempurna, bacalah:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Rabbanaa lakal hamdu mil'us samaawaati wa mil-ul ardhi wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du.

"Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."

g. Sujud Pertama

Turun dari posisi i'tidal untuk bersujud. Pastikan tujuh anggota badan menyentuh lantai: dahi (bersama hidung), kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung jari kaki. Saat sujud, bacalah tasbih sebanyak tiga kali.

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyal a'laa wa bihamdih.

"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."

h. Duduk di Antara Dua Sujud

Bangkit dari sujud untuk duduk iftirasy (telapak kaki kiri diduduki dan telapak kaki kanan ditegakkan). Sambil duduk, bacalah doa berikut:

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ

Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii.

"Ya Tuhanku, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupkanlah kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."

i. Sujud Kedua

Lakukan sujud kedua dengan gerakan dan bacaan yang sama persis seperti sujud pertama. Setelah selesai, bangkit untuk berdiri menuju rakaat kedua.

Rakaat Kedua

Rakaat kedua sholat Maghrib memiliki gerakan dan bacaan yang hampir sama dengan rakaat pertama, dimulai dari membaca Al-Fatihah hingga sujud kedua. Perbedaannya terletak pada akhir rakaat kedua, yaitu melakukan tasyahud awal.

  1. Berdiri dari sujud, langsung bersedekap tanpa mengangkat tangan takbir.
  2. Membaca Surat Al-Fatihah (bacaan dikeraskan).
  3. Membaca surat pendek Al-Qur'an (disunnahkan berbeda dari rakaat pertama, bacaan dikeraskan).
  4. Ruku' dengan bacaannya.
  5. I'tidal dengan bacaannya.
  6. Sujud pertama dengan bacaannya.
  7. Duduk di antara dua sujud dengan bacaannya.
  8. Sujud kedua dengan bacaannya.
  9. Bangkit dari sujud kedua untuk duduk tasyahud awal.

j. Tasyahud Awal (Tahiyat Awal)

Posisi duduk tasyahud awal sama seperti duduk di antara dua sujud (iftirasy). Jari telunjuk tangan kanan diacungkan saat membaca syahadat. Bacaan tasyahud awal adalah sebagai berikut:

اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ. اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

At-tahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah. Allaahumma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammad.

"Segala kehormatan, keberkahan, rahmat, dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya tercurah kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad."

Rakaat Ketiga

Setelah tasyahud awal, bangkit berdiri untuk rakaat ketiga dengan mengangkat tangan seperti takbir. Rakaat ketiga sholat Maghrib berbeda dari dua rakaat sebelumnya, yaitu bacaan Al-Fatihah dibaca secara sirr (tidak dikeraskan) dan tidak ada pembacaan surat pendek setelahnya.

  1. Berdiri tegak dan bersedekap.
  2. Membaca Surat Al-Fatihah saja (dibaca pelan/sirr).
  3. Ruku' dengan bacaannya.
  4. I'tidal dengan bacaannya.
  5. Sujud pertama dengan bacaannya.
  6. Duduk di antara dua sujud dengan bacaannya.
  7. Sujud kedua dengan bacaannya.
  8. Bangkit dari sujud kedua untuk duduk tasyahud akhir.

k. Tasyahud Akhir (Tahiyat Akhir)

Posisi duduk pada tasyahud akhir adalah duduk tawarruk (kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan, dan duduk di atas lantai). Bacaannya adalah bacaan tasyahud awal yang dilanjutkan dengan shalawat Ibrahimiyah.

...وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

...Wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammad. Kamaa shallaita 'alaa sayyidinaa Ibraahiim wa 'alaa aali sayyidinaa Ibraahiim. Wa baarik 'alaa sayyidinaa Muhammad wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammad. Kamaa baarakta 'alaa sayyidinaa Ibraahiim wa 'alaa aali sayyidinaa Ibraahiim, fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid.

"...dan limpahkanlah rahmat kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad. Sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya. Sebagaimana Engkau telah melimpahkan berkah kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia."

l. Salam

Sebagai penutup sholat, lakukan salam dengan menolehkan kepala ke kanan terlebih dahulu, lalu ke kiri, sambil mengucapkan salam.

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

Assalaamu 'alaikum wa rahmatullaah.

"Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah kepadamu."

Dengan mengucapkan salam, maka selesailah rangkaian sholat Maghrib tiga rakaat.

3. Dzikir dan Doa Setelah Sholat Maghrib

Setelah menyelesaikan sholat, sangat dianjurkan untuk tidak langsung beranjak pergi. Luangkan waktu sejenak untuk berdzikir dan berdoa kepada Allah SWT. Momen setelah sholat adalah salah satu waktu mustajab untuk berdoa. Berikut adalah urutan dzikir yang umum diamalkan.

a. Istighfar dan Pujian Awal

Membaca istighfar sebanyak tiga kali, memohon ampunan atas segala kekurangan dalam sholat dan kehidupan.

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ

Astaghfirullahal 'adziim.

"Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."

Dilanjutkan dengan bacaan:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ

Allahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam.

"Ya Allah, Engkaulah As-Salam (Yang Maha Sejahtera), dan dari-Mulah datangnya keselamatan. Maha Berkah Engkau, wahai Tuhan yang memiliki keagungan dan kemuliaan."

b. Tasbih, Tahmid, dan Takbir

Membaca kalimat-kalimat mulia ini masing-masing sebanyak 33 kali. Dapat dihitung menggunakan jari-jemari tangan kanan atau dengan tasbih.

  • Membaca Subhanallah (سُبْحَانَ اللهِ) 33 kali.
  • Membaca Alhamdulillah (اَلْحَمْدُ ِللهِ) 33 kali.
  • Membaca Allahu Akbar (اَللهُ أَكْبَرُ) 33 kali.

c. Bacaan Pelengkap Dzikir

Untuk menggenapkan menjadi seratus, bacaan dzikir di atas ditutup dengan kalimat tahlil berikut:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wa yumiit wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir.

"Tiada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

d. Membaca Ayat Kursi

Membaca Ayat Kursi (Surat Al-Baqarah ayat 255) setelah sholat fardhu memiliki keutamaan yang besar. Rasulullah bersabda bahwa siapa yang membacanya setiap selesai sholat, tidak ada yang menghalanginya masuk surga kecuali kematian.

اَللهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ ... (hingga akhir ayat)

Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw wa laa nauum... (dan seterusnya)

"Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur..."

e. Berdoa

Setelah selesai berdzikir, ini adalah saat yang tepat untuk memanjatkan doa pribadi. Angkat kedua tangan dan berdoalah dengan penuh harap dan kerendahan hati kepada Allah. Mintalah apa pun kebaikan dunia dan akhirat, seperti ampunan dosa, kesehatan, rezeki yang halal, kebahagiaan keluarga, dan keteguhan iman. Tutuplah doa dengan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Dengan menjalankan sholat Maghrib secara lengkap, mulai dari niat yang lurus, bacaan yang fasih dan dipahami maknanya, gerakan yang tuma'ninah, hingga diakhiri dengan dzikir dan doa, semoga ibadah kita diterima oleh Allah SWT dan menjadi pemberat timbangan kebaikan di hari akhir kelak. Aamiin.

🏠 Kembali ke Homepage