Panduan Bacaan Sholat Fardhu Lengkap

Ilustrasi orang sedang sujud Sujud Ilustrasi orang sedang melakukan sujud dalam sholat.

Sholat adalah tiang agama dan merupakan rukun Islam yang kedua. Sebagai seorang muslim, melaksanakan sholat fardhu lima waktu adalah kewajiban mutlak yang tidak bisa ditawar. Sholat bukan hanya sekadar rangkaian gerakan fisik, tetapi merupakan sebuah dialog spiritual antara seorang hamba dengan Sang Pencipta, Allah SWT. Di dalamnya terkandung bacaan-bacaan mulia yang penuh dengan pujian, permohonan, dan pengagungan kepada Allah.

Memahami dan melafalkan setiap bacaan sholat dengan benar dan khusyuk akan meningkatkan kualitas ibadah kita. Artikel ini akan menyajikan panduan lengkap bacaan sholat fardhu, mulai dari niat hingga salam, yang disajikan dalam tulisan Arab, transliterasi Latin untuk mempermudah pelafalan, serta terjemahan bahasa Indonesia untuk mendalami maknanya. Semoga panduan ini dapat membantu kita semua untuk menyempurnakan ibadah sholat kita setiap hari.

1. Niat Sholat Fardhu

Niat adalah rukun pertama dan terpenting dalam sholat. Niat merupakan tekad di dalam hati untuk melaksanakan ibadah sholat tertentu karena Allah Ta'ala. Meskipun niat tempatnya di hati, melafalkannya (talaffuzh) dianjurkan oleh sebagian ulama untuk membantu memantapkan hati. Berikut adalah lafal niat untuk masing-masing sholat fardhu.

A. Niat Sholat Subuh (2 Rakaat)

أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhash shubhi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat sholat fardhu Subuh dua rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala."

B. Niat Sholat Dzuhur (4 Rakaat)

أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhadz dzuhri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala."

C. Niat Sholat Ashar (4 Rakaat)

أُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal 'ashri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat sholat fardhu Ashar empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala."

D. Niat Sholat Maghrib (3 Rakaat)

أُصَلِّى فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal maghribi tsalaatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat sholat fardhu Maghrib tiga rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala."

E. Niat Sholat Isya (4 Rakaat)

أُصَلِّى فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal 'isyaa'i arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat sholat fardhu Isya empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala."

Niat ini menegaskan tujuan kita: beribadah semata-mata karena Allah, bukan karena hal lain. Ini adalah fondasi spiritual yang membedakan sholat dari sekadar aktivitas fisik.

2. Takbiratul Ihram

Takbiratul Ihram adalah gerakan mengangkat kedua tangan seraya mengucapkan "Allahu Akbar". Ini adalah penanda dimulainya sholat, di mana kita "mengharamkan" diri dari segala aktivitas dan perkataan di luar sholat. Dengan ucapan ini, kita mengikrarkan bahwa Allah Maha Besar, dan segala urusan dunia menjadi kecil di hadapan-Nya.

اللهُ أَكْبَرُ

Allaahu Akbar.

Artinya: "Allah Maha Besar."

Makna mendalam dari takbir ini adalah penyerahan total. Saat mengangkat tangan, seolah-olah kita melemparkan semua urusan duniawi ke belakang punggung kita dan memfokuskan seluruh jiwa, raga, dan pikiran hanya kepada Allah SWT. Ini adalah gerbang menuju kekhusyukan.

3. Doa Iftitah

Setelah Takbiratul Ihram, disunnahkan membaca Doa Iftitah. Doa ini adalah doa pembuka yang berisi pujian, pengagungan, dan permohonan ampun kepada Allah. Ada beberapa versi Doa Iftitah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Berikut adalah dua di antaranya yang paling umum dibaca.

Versi Pertama

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً. إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِىَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ. إِنَّ صَلاَتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Allaahu akbar kabiirow walhamdulillaahi katsiiroo, wa subhaanallaahi bukrotaw wa'ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fathoros samaawaati wal ardho haniifam muslimaw wamaa anaa minal musyrikiin. Inna sholaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi robbil 'aalamiin. Laa syariika lahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.

Artinya: "Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan lurus dan berserah diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk golongan orang-orang muslim."

Versi Kedua

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالثَّلْجِ وَالْمَاءِ وَالْبَرَدِ

Allaahumma baa'id bainii wa baina khothooyaaya kamaa baa'adta bainal masyriqi wal maghrib. Allaahumma naqqinii min khothooyaaya kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minad danas. Allaahummaghsilnii min khothooyaaya bits tsalji wal maa'i wal barod.

Artinya: "Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahanku sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan salju, air, dan embun."

Memilih salah satu dari doa ini adalah cara yang indah untuk memulai dialog dengan Allah, mengakui kebesaran-Nya dan memohon kesucian diri sebelum melanjutkan ke rukun sholat berikutnya.

4. Membaca Surat Al-Fatihah

Membaca Surat Al-Fatihah adalah rukun qauli (ucapan) yang wajib dibaca pada setiap rakaat sholat. Tanpa Al-Fatihah, sholat dianggap tidak sah. Surat ini disebut juga "Ummul Qur'an" (Induk Al-Qur'an) karena merangkum seluruh isi pokok ajaran Al-Qur'an.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (١) اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ (٢) الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ (٣) مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ (٤) اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ (٥) اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ (٦) صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ (٧)

1. Bismillaahirrohmaanirrohiim.
2. Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin.
3. Arrohmaanirrohiim.
4. Maaliki yaumiddiin.
5. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin.
6. Ihdinash-shiroothol mustaqiim.
7. Shirootholladziina an'amta 'alaihim ghoiril maghdhuubi 'alaihim waladh-dhoolliin.

Artinya:
1. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
2. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.
3. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
4. Pemilik hari pembalasan.
5. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.
6. Tunjukilah kami jalan yang lurus.
7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Makna Mendalam Setiap Ayat Al-Fatihah:

  • Ayat 1: Memulai segala sesuatu dengan nama Allah, mengakui bahwa segala kekuatan dan keberhasilan berasal dari-Nya.
  • Ayat 2: Pengakuan tulus bahwa segala bentuk pujian hanya pantas untuk Allah, Pencipta dan Pemelihara seluruh alam semesta.
  • Ayat 3: Menegaskan kembali sifat kasih sayang Allah yang tak terbatas (Ar-Rahman) dan yang tercurah kepada hamba-Nya yang beriman (Ar-Rahim).
  • Ayat 4: Mengingatkan kita akan adanya hari akhir, di mana Allah adalah satu-satunya Raja dan Hakim yang adil. Ini menumbuhkan rasa takut dan harapan.
  • Ayat 5: Puncak deklarasi tauhid. Kita berikrar bahwa ibadah kita hanya untuk Allah dan pertolongan yang kita harapkan juga hanya dari Allah. Ini membebaskan kita dari ketergantungan pada makhluk.
  • Ayat 6: Permohonan terpenting seorang hamba: meminta petunjuk agar selalu berada di jalan yang benar, jalan yang lurus menuju ridha-Nya.
  • Ayat 7: Penjelasan tentang jalan lurus tersebut, yaitu jalan para nabi, orang-orang shalih, dan para syuhada. Sekaligus memohon perlindungan agar tidak terjerumus ke jalan orang-orang yang dimurkai (karena mengetahui kebenaran tapi menolaknya) dan jalan orang-orang yang sesat (karena beribadah tanpa ilmu).

Setelah selesai membaca Al-Fatihah, disunnahkan untuk mengucapkan "Aamiin" (ﺁﻣِﻴﻦ), yang berarti "Kabulkanlah, ya Allah."

5. Membaca Surat Pendek Al-Qur'an

Setelah membaca Al-Fatihah pada rakaat pertama dan kedua sholat fardhu, disunnahkan untuk membaca surat atau beberapa ayat dari Al-Qur'an. Ini adalah kesempatan untuk merenungkan firman Allah lebih jauh. Tidak ada ketentuan surat apa yang harus dibaca, namun dianjurkan untuk membaca surat yang sudah dihafal dengan baik.

6. Ruku' dan Bacaannya

Ruku' adalah gerakan membungkukkan badan hingga punggung lurus, dengan kedua telapak tangan memegang lutut. Gerakan ini melambangkan ketundukan dan pengagungan seorang hamba kepada Tuhannya. Bacaan saat ruku' diulang sebanyak tiga kali atau lebih dalam hitungan ganjil.

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

Subhaana robbiyal 'adziimi wa bihamdih.

Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."

Dalam posisi ruku', kita merendahkan diri secara fisik sambil meninggikan Allah dengan lisan. Ini adalah pengakuan atas keagungan Allah yang mutlak, di mana tidak ada satu pun yang dapat menandingi kebesaran-Nya.

7. I'tidal dan Bacaannya

I'tidal adalah gerakan bangkit dari ruku' untuk kembali berdiri tegak. Saat bangkit, kita membaca:

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Sami'allaahu liman hamidah.

Artinya: "Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya."

Setelah berdiri tegak sempurna, kita melanjutkan dengan membaca:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Robbanaa lakal hamdu mil'us samaawaati wa mil'ul ardhi wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du.

Artinya: "Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."

I'tidal mengajarkan kita bahwa Allah senantiasa mendengar dan merespon setiap pujian dari hamba-Nya. Pujian kita kepada Allah tidak terbatas, melainkan seluas langit, bumi, dan segala ciptaan-Nya. Ini adalah momen untuk merasakan betapa luasnya karunia dan kebesaran Allah.

8. Sujud dan Bacaannya

Sujud adalah puncak dari ketundukan dan kerendahan diri seorang hamba. Ini adalah posisi di mana dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung kedua kaki menyentuh lantai. Dalam posisi ini, seorang hamba berada paling dekat dengan Tuhannya. Bacaan saat sujud diulang sebanyak tiga kali atau lebih dalam hitungan ganjil.

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhaana robbiyal a'laa wa bihamdih.

Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."

Saat kita meletakkan bagian tubuh termulia kita, yaitu wajah, di tempat terendah, kita secara simbolis mengakui bahwa tidak ada yang lebih tinggi dan lebih mulia selain Allah SWT. Momen sujud adalah waktu yang sangat mustajab untuk berdoa, sehingga dianjurkan untuk memperbanyak doa (dalam hati atau doa yang ma'tsur) setelah membaca tasbih sujud.

9. Duduk di Antara Dua Sujud dan Bacaannya

Setelah sujud pertama, kita bangkit untuk duduk sejenak sebelum melakukan sujud kedua. Posisi duduk ini disebut duduk iftirasy. Dalam jeda singkat ini, kita memanjatkan salah satu doa yang paling komprehensif dalam sholat.

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي

Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii.

Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."

Doa ini mencakup delapan permohonan fundamental dalam kehidupan seorang muslim:

  1. Ampunan (Ghafirah): Mengakui dosa dan memohon penghapusannya.
  2. Rahmat (Rahmah): Memohon kasih sayang Allah yang meliputi segalanya.
  3. Kecukupan (Jabr): Memohon agar Allah menutupi segala kekurangan kita, baik materi maupun non-materi.
  4. Ketinggian Derajat (Raf'): Memohon kemuliaan di dunia dan di akhirat.
  5. Rezeki (Rizq): Memohon rezeki yang halal dan berkah.
  6. Petunjuk (Hidayah): Permohonan terpenting agar selalu dibimbing di jalan yang benar.
  7. Kesehatan ('Afiyah): Memohon kesehatan fisik dan spiritual, serta perlindungan dari segala penyakit dan musibah.
  8. Maaf ('Afw): Memohon pemaafan, yaitu dihapuskannya catatan dosa seolah tak pernah terjadi.

10. Tasyahud (Tahiyat) Awal

Tasyahud Awal dilakukan pada rakaat kedua dalam sholat yang memiliki tiga atau empat rakaat (Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya). Posisi duduknya sama seperti duduk di antara dua sujud (iftirasy).

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullaahi wa barokaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu an laa ilaaha illallaah wa asyhadu anna muhammadar rosuulullaah. Allaahumma sholli 'alaa sayyidinaa Muhammad.

Artinya: "Segala penghormatan, keberkahan, shalawat, dan kebaikan hanyalah milik Allah. Semoga keselamatan tercurah atasmu, wahai Nabi, beserta rahmat dan keberkahan Allah. Semoga keselamatan tercurah atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad."

Setelah membaca shalawat kepada Nabi Muhammad, kita langsung berdiri untuk melanjutkan rakaat ketiga.

11. Tasyahud (Tahiyat) Akhir

Tasyahud Akhir dibaca pada rakaat terakhir setiap sholat. Posisinya duduk tawarruk (kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan, dan duduk di atas lantai). Bacaannya adalah bacaan Tasyahud Awal yang dilanjutkan dengan Shalawat Ibrahimiyah.

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِى الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullaahi wa barokaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu an laa ilaaha illallaah wa asyhadu anna muhammadar rosuulullaah. Allaahumma sholli 'alaa sayyidinaa Muhammad wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammad, kamaa shollaita 'alaa sayyidinaa Ibroohiim wa 'alaa aali sayyidinaa Ibroohiim, wa baarik 'alaa sayyidinaa Muhammad wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammad, kamaa baarokta 'alaa sayyidinaa Ibroohiim wa 'alaa aali sayyidinaa Ibroohiim, fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid.

Artinya: "Segala penghormatan, keberkahan, shalawat, dan kebaikan hanyalah milik Allah. Semoga keselamatan tercurah atasmu, wahai Nabi, beserta rahmat dan keberkahan Allah. Semoga keselamatan tercurah atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Dan limpahkanlah berkah kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya di seluruh alam Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia."

Shalawat Ibrahimiyah ini adalah bentuk penghormatan tertinggi kepada Nabi Muhammad SAW dan Nabi Ibrahim AS, menghubungkan risalah kenabian yang satu dan menegaskan kesinambungan ajaran tauhid.

12. Doa Perlindungan Sebelum Salam

Setelah menyelesaikan Tasyahud Akhir dan sebelum mengucap salam, kita disunnahkan untuk membaca doa memohon perlindungan dari empat perkara besar.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

Allaahumma innii a'uudzu bika min 'adzaabi jahannam, wa min 'adzaabil qobri, wa min fitnatil mahyaa wal mamaati, wa min syarri fitnatil masiihid dajjaal.

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal."

Doa ini merupakan permohonan perlindungan yang sangat penting, mencakup bahaya terbesar yang akan dihadapi manusia baik di dunia, di alam kubur, maupun di akhirat kelak.

13. Salam

Sholat diakhiri dengan mengucapkan salam sambil menolehkan kepala ke kanan dan ke kiri. Ini adalah penutup sholat yang penuh dengan pesan kedamaian.

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

Assalaamu 'alaikum wa rohmatullaah.

Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah atas kalian."

Salam pertama ke kanan adalah wajib, sedangkan salam kedua ke kiri adalah sunnah. Dengan menebarkan salam, kita mendoakan keselamatan dan rahmat bagi para malaikat pencatat amal dan kaum muslimin lain yang mungkin sholat di sekitar kita, baik yang terlihat maupun tidak. Ini adalah penutup yang indah, menandai kembalinya kita dari dialog intim dengan Allah ke interaksi dengan sesama makhluk dengan membawa semangat kedamaian.

Penutup

Demikianlah panduan bacaan sholat fardhu yang lengkap dari awal hingga akhir. Menghafal lafalnya adalah langkah pertama, namun yang lebih penting adalah berusaha memahami maknanya dan meresapinya dalam hati. Dengan memahami setiap kata yang kita ucapkan, sholat kita tidak akan lagi terasa sebagai rutinitas mekanis, melainkan sebuah perjalanan spiritual yang penuh makna, ketenangan, dan kekhusyukan. Semoga Allah SWT senantiasa menerima ibadah sholat kita dan membimbing kita untuk selalu menyempurnakannya.

🏠 Kembali ke Homepage