Panduan Terlengkap Baca Komik Dragon Ball
Membicarakan dunia komik Jepang, atau manga, mustahil rasanya jika tidak menyebut sebuah mahakarya yang telah melampaui batas generasi dan geografi. Sebuah cerita tentang petualangan, persahabatan, dan semangat pantang menyerah yang terpusat pada seorang bocah berekor monyet bernama Son Goku. Ya, inilah dunia Dragon Ball. Bagi Anda yang baru ingin memulai atau ingin bernostalgia, baca komik Dragon Ball dari awal adalah sebuah perjalanan epik yang menjanjikan tawa, ketegangan, dan inspirasi. Artikel ini akan menjadi pemandu Anda untuk menyelami setiap saga, setiap pertarungan, dan setiap momen tak terlupakan dalam kronologi komik aslinya.
Perjalanan ini tidak hanya sekadar mengikuti alur cerita. Ini adalah tentang memahami bagaimana sebuah komik petualangan yang ringan dan penuh humor secara perlahan berevolusi menjadi sebuah epopeya pertarungan antargalaksi yang mendefinisikan genre shonen. Kita akan mengupas tuntas setiap busur cerita utama, mulai dari pertemuan pertama Goku dengan Bulma, hingga pertarungan terakhir yang menentukan nasib alam semesta. Bersiaplah untuk memulai petualangan mencari tujuh bola naga legendaris.
Era Awal: Petualangan Mencari Bola Naga
Semua kisah besar dimulai dari langkah pertama yang sederhana. Begitu pula dengan Dragon Ball. Jauh sebelum pertarungan yang mengguncang planet, kisah ini dibuka dengan nuansa petualangan murni yang penuh dengan humor, keajaiban, dan penemuan. Bab-bab awal ini adalah fondasi yang membangun dunia dan karakter yang akan kita cintai.
Pertemuan Takdir: Son Goku dan Bulma
Di sebuah gunung terpencil bernama Gunung Paozu, hiduplah seorang anak laki-laki yang naif, kuat luar biasa, dan memiliki ekor monyet, Son Goku. Ia hidup seorang diri setelah kakek angkatnya, Gohan, meninggal. Peninggalan sang kakek yang paling berharga baginya adalah sebuah bola oranye bercahaya dengan empat bintang di dalamnya. Suatu hari, kehidupannya yang tenang terusik oleh kedatangan seorang gadis remaja jenius dan pemberani dari kota besar, Bulma.
Bulma, dengan radar canggih buatannya, sedang dalam misi untuk mengumpulkan tujuh bola naga. Ia menjelaskan pada Goku bahwa siapa pun yang berhasil mengumpulkan ketujuh bola tersebut dapat memanggil Shenron, sang naga dewa, yang akan mengabulkan satu permintaan apa pun. Bola bintang empat milik Goku adalah salah satu dari tujuh bola tersebut. Dengan iming-iming petualangan dan melihat dunia luar yang belum pernah ia saksikan, Goku setuju untuk ikut bersama Bulma. Momen inilah yang menjadi titik awal dari segala petualangan besar yang akan terjadi. Perjalanan mereka memperkenalkan kita pada karakter-karakter ikonik lainnya seperti Oolong si babi yang bisa berubah wujud, Yamcha si bandit gurun yang takut pada wanita, dan Puar, sahabat setia Yamcha.
Ajang Pembuktian Diri: Turnamen Tenkaichi Budokai
Setelah petualangan awal mereka, Goku dan teman barunya, Krillin, berguru pada seorang petarung legendaris yang mesum bernama Muten Roshi atau Kamesennin (Pertapa Kura-kura). Di bawah bimbingannya yang unik—seperti mengantar susu dengan menempuh jarak puluhan kilometer dan bertani dengan tangan kosong—Goku dan Krillin melatih tubuh dan pikiran mereka hingga melampaui batas manusia biasa. Puncak dari latihan mereka adalah keikutsertaan dalam Turnamen Tenkaichi Budokai, sebuah ajang pertarungan bela diri terakbar di dunia.
Turnamen ini menjadi panggung utama bagi perkembangan karakter dan unjuk kebolehan. Pertarungan demi pertarungan menampilkan teknik-teknik unik dan strategi yang cerdas. Di turnamen pertamanya, Goku berhasil mencapai final dan berhadapan dengan seorang pria tua misterius bernama Jackie Chun, yang sebenarnya adalah Muten Roshi yang menyamar. Tujuannya adalah untuk mengalahkan murid-muridnya sendiri agar mereka tidak cepat puas dan terus berlatih menjadi lebih kuat. Pertarungan mereka menjadi salah satu yang paling dikenang, di mana Goku bahkan berubah menjadi Kera Raksasa (Oozaru) saat melihat bulan purnama.
Turnamen-turnamen berikutnya pun tidak kalah seru. Goku bertemu dengan rival sekaligus sahabat masa depannya, seperti Tenshinhan dan Chiaotzu dari perguruan Tsurusennin (Pertapa Bangau). Puncaknya adalah pertarungan epik melawan Piccolo Jr., reinkarnasi dari Raja Iblis Piccolo, yang menjadi penutup era awal Dragon Ball dengan kemenangan dramatis Goku. Turnamen ini bukan sekadar adu kekuatan, melainkan sebuah perayaan semangat bela diri, sportivitas, dan keinginan untuk selalu menjadi lebih baik dari diri sendiri.
Ancaman Global: Tentara Pita Merah dan Raja Iblis Piccolo
Di sela-sela turnamen, dunia Dragon Ball tidak pernah sepi dari ancaman. Salah satu yang terbesar di era awal adalah Tentara Pita Merah (Red Ribbon Army), sebuah organisasi militer kejam yang juga mengincar bola naga untuk menguasai dunia. Goku, dalam pencariannya untuk bola naga milik kakeknya, harus berhadapan dengan pasukan ini seorang diri.
Saga ini membawa Goku berkeliling dunia, dari daratan bersalju di utara di mana ia melawan Jenderal White di Muscle Tower dan berteman dengan Android 8, hingga ke dasar lautan tropis untuk melawan Jenderal Blue yang licik. Puncak dari saga ini adalah pertarungannya melawan pembunuh bayaran paling mematikan di dunia, Tao Pai Pai, yang dengan mudah mengalahkan Goku pada pertemuan pertama mereka. Kekalahan ini mendorong Goku untuk berlatih di Menara Karin dan meminum Air Suci Super, yang membangkitkan potensi terpendamnya. Dengan kekuatan baru ini, Goku seorang diri berhasil menghancurkan markas besar Tentara Pita Merah, membuktikan bahwa kekuatan satu orang dengan tekad baja bisa mengalahkan pasukan terorganisir sekalipun.
Ancaman yang lebih gelap dan mengerikan kemudian muncul dalam wujud Raja Iblis Piccolo (Piccolo Daimao). Dilepaskan dari segelnya oleh Pilaf, Piccolo adalah perwujudan kejahatan murni yang pernah meneror dunia di masa lalu. Kemunculannya secara drastis mengubah nuansa cerita dari petualangan ceria menjadi pertarungan hidup dan mati yang suram. Piccolo dengan mudah membunuh karakter-karakter penting, termasuk Krillin dan Muten Roshi, dan berhasil menguasai dunia. Goku, yang dikalahkan dengan telak, harus melalui perjalanan spiritual dan fisik yang berat untuk bisa menandinginya. Pertarungan terakhir mereka adalah pertarungan yang brutal dan penuh keputusasaan, di mana Goku, dengan satu tangan yang tersisa, mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menembus tubuh sang raja iblis, menyelamatkan dunia dengan pengorbanan yang luar biasa. Kemenangan ini, bagaimanapun, melahirkan bibit ancaman baru: telur terakhir yang dimuntahkan Piccolo sebelum tewas, yang kelak menjadi Piccolo yang kita kenal.
Era Baru: Saga Saiyan dan Ancaman dari Luar Angkasa
Setelah kemenangan atas Piccolo, dunia memasuki masa damai. Goku tumbuh dewasa, menikah dengan Chi-Chi, dan memiliki seorang putra bernama Gohan. Namun, kedamaian ini hanyalah jeda singkat sebelum tirai terbuka untuk babak baru yang jauh lebih besar dan berbahaya. Ancaman kini tidak lagi datang dari bumi, melainkan dari bintang-bintang yang jauh.
Terungkapnya Jati Diri: Kedatangan Raditz
Kehidupan damai Goku hancur dengan kedatangan seorang prajurit alien misterius bernama Raditz. Yang mengejutkan, Raditz mengaku sebagai kakak kandung Goku. Ia mengungkapkan sebuah kebenaran yang mengguncang: Goku bukanlah manusia bumi. Nama aslinya adalah Kakarot, dan ia adalah anggota dari ras prajurit biadab yang disebut Saiyan. Goku dikirim ke Bumi saat bayi dengan misi untuk menghancurkan seluruh kehidupan di planet tersebut agar bisa dijual kepada penawar tertinggi. Namun, sebuah cedera kepala di masa kecil membuatnya lupa ingatan dan misinya, mengubahnya menjadi pribadi yang baik hati.
Raditz, yang jauh lebih kuat dari siapa pun di Bumi, menculik Gohan untuk memaksa Goku kembali ke sifat aslinya. Dalam situasi putus asa, Goku terpaksa membentuk aliansi yang tak terduga dengan musuh bebuyutannya, Piccolo. Pertarungan melawan Raditz menunjukkan betapa kecilnya kekuatan para pahlawan Bumi dibandingkan dengan ancaman dari luar angkasa. Bahkan dengan kekuatan gabungan Goku dan Piccolo, Raditz masih terlalu tangguh. Kemenangan hanya bisa diraih dengan pengorbanan tertinggi: Goku menahan Raditz dari belakang, membiarkan Piccolo menembakkan jurus andalannya, Makankosappo (Special Beam Cannon), yang menembus keduanya. Goku pun tewas, namun sebelum menghembuskan napas terakhir, Raditz menyeringai dan mengungkapkan bahwa dua Saiyan lain yang lebih kuat akan datang ke Bumi untuk membalas dendam dan mencari bola naga.
Latihan di Dunia Lain dan Penantian di Bumi
Dengan kematian Goku, para pahlawan Bumi dihadapkan pada krisis terbesar mereka. Mereka hanya memiliki waktu yang sangat terbatas sebelum dua Saiyan yang jauh lebih kuat tiba. Sementara Goku, di akhirat, diizinkan untuk mempertahankan tubuhnya dan berlari di sepanjang Jalan Ular yang sangat panjang untuk berlatih di bawah bimbingan Dewa Kaio (King Kai) di planet kecilnya. Di sana, Goku mempelajari teknik-teknik dahsyat seperti Kaioken, yang dapat melipatgandakan kekuatan, kecepatan, dan energinya secara drastis, serta Genki Dama (Spirit Bomb), sebuah bola energi raksasa yang mengumpulkan energi dari semua makhluk hidup.
Di Bumi, Piccolo membawa Gohan, yang menunjukkan potensi kekuatan luar biasa saat marah, untuk dilatih di alam liar. Piccolo, yang awalnya bertindak karena motif pribadi (ingin Gohan membantunya menguasai dunia nanti), secara perlahan mengembangkan ikatan layaknya guru dan murid, bahkan ayah dan anak, dengan Gohan. Sementara itu, Krillin, Yamcha, Tenshinhan, dan Chiaotzu dipanggil untuk berlatih di Istana Dewa di bawah bimbingan Kami (Dewa Bumi) dan Mr. Popo. Mereka semua mendorong diri mereka hingga batas maksimal, mengetahui bahwa nasib planet ini ada di tangan mereka. Penantian ini adalah periode yang penuh ketegangan, di mana setiap karakter harus menjadi lebih kuat dari sebelumnya hanya untuk memiliki harapan untuk bertahan hidup.
Pertarungan Epik di Bumi: Goku vs. Vegeta
Tepat sesuai jadwal, dua Saiyan perkasa, Nappa yang brutal dan Pangeran Saiyan yang angkuh, Vegeta, tiba di Bumi. Kekuatan mereka benar-benar melampaui apa pun yang pernah dihadapi para Z-Fighters. Pertarungan dimulai, dan dengan cepat berubah menjadi pembantaian. Satu per satu, para pahlawan Bumi gugur secara heroik: Yamcha tewas oleh Saibamen, Chiaotzu meledakkan diri dengan sia-sia di punggung Nappa, Tenshinhan mengerahkan seluruh energi kehidupannya dalam serangan terakhir yang gagal, dan akhirnya, Piccolo mengorbankan dirinya untuk melindungi Gohan dari serangan mematikan Nappa. Kematian Piccolo juga berarti kematian Dewa Bumi, yang membuat bola naga di Bumi menjadi batu tak berguna.
Tepat di saat keputusasaan mencapai puncaknya, Goku yang telah dihidupkan kembali dengan bola naga tiba di medan perang. Dengan kekuatan hasil latihannya bersama Dewa Kaio, Goku dengan mudah mengalahkan Nappa, membuat Vegeta murka dan mengeksekusi rekannya sendiri karena dianggap tidak berguna. Pertarungan yang sesungguhnya pun dimulai: Goku melawan Vegeta. Ini adalah pertarungan yang melegenda. Vegeta dengan kekuatan elitnya melawan Goku dengan teknik Kaioken-nya. Momen ikonik terjadi saat keduanya beradu jurus andalan, Kamehameha melawan Galick Gun. Goku, dengan mendorong Kaioken hingga batasnya, berhasil memenangkan adu jurus tersebut. Namun, pertarungan masih jauh dari selesai. Vegeta menciptakan bulan buatan dan berubah menjadi Kera Raksasa, membuat Goku kewalahan. Dengan bantuan Gohan, Krillin, dan Yajirobe yang secara tak terduga memotong ekor Vegeta, sang pangeran berhasil dikalahkan. Meski dalam kondisi babak belur, Krillin hendak menghabisi Vegeta, namun Goku memintanya untuk membiarkan Vegeta pergi. Goku ingin melawannya lagi suatu saat nanti dalam pertarungan yang adil. Keputusan ini menunjukkan belas kasih Goku dan menjadi awal dari rivalitas terpanjang dan paling kompleks dalam seri ini.
Perjalanan ke Planet Namek: Saga Frieza
Dengan tewasnya Piccolo dan Dewa Bumi, bola naga di Bumi tidak bisa digunakan lagi. Harapan untuk menghidupkan kembali teman-teman yang gugur tampak sirna. Namun, secercah harapan muncul ketika terungkap bahwa Piccolo dan Dewa Bumi berasal dari planet lain bernama Namek, yang juga memiliki bola naganya sendiri. Maka dimulailah perjalanan baru ke luar angkasa.
Misi Penyelamatan di Planet Asing
Bulma, Krillin, dan Gohan melakukan perjalanan berbahaya ke Planet Namek menggunakan pesawat luar angkasa milik Dewa Bumi. Namun, setibanya di sana, mereka menemukan bahwa planet yang seharusnya damai itu telah menjadi medan perang. Seorang tiran antargalaksi yang kejam dan ditakuti di seluruh alam semesta, Frieza, bersama pasukannya, juga sedang mencari bola naga Namek untuk mendapatkan kehidupan abadi. Frieza dan anak buahnya membantai bangsa Namek tanpa ampun untuk mendapatkan informasi lokasi bola naga.
Situasi semakin rumit ketika Vegeta, yang telah pulih, juga tiba di Namek dengan agenda yang sama: mencuri bola naga dari Frieza dan menjadi abadi agar bisa membalaskan dendam pada tuannya itu. Jadilah permainan kucing-dan-tikus tiga arah yang menegangkan. Krillin dan Gohan harus bersembunyi dan bergerak secara diam-diam, menghindari deteksi dari pasukan Frieza yang jauh lebih kuat dan Vegeta yang licik. Mereka mendapat bantuan dari seorang bangsa Namek yang masih muda dan pemberani, Dende. Perjuangan mereka untuk bertahan hidup dan mengumpulkan bola naga di planet asing yang berbahaya ini adalah ujian sejati bagi keberanian dan kecerdikan mereka.
Pasukan Ginyu dan Pertarungan Tanpa Henti
Merasa frustrasi dengan lambatnya pencarian bola naga, Frieza memanggil pasukan elite-nya, Ginyu Force (Pasukan Ginyu). Kelompok ini terdiri dari lima prajurit eksentrik namun sangat kuat: Guldo, Recoome, Burter, Jeice, dan kapten mereka, Ginyu. Kedatangan mereka mengubah dinamika kekuatan secara drastis. Vegeta, Krillin, dan Gohan, yang terpaksa beraliansi, dihajar habis-habisan oleh Recoome.
Tepat di saat mereka akan dihabisi, Goku akhirnya tiba di Namek setelah berlatih di dalam pesawat luar angkasa dengan gravitasi 100 kali lipat lebih berat dari Bumi. Kekuatan Goku telah meningkat secara eksponensial. Ia dengan mudah mengalahkan Recoome, Burter, dan Jeice, mengejutkan semua orang, termasuk Vegeta. Pertarungannya melawan Kapten Ginyu menjadi unik karena kemampuan Ginyu untuk bertukar tubuh. Setelah serangkaian kejadian komedi dan berbahaya, Ginyu akhirnya terperangkap dalam tubuh seekor katak Namek. Dengan Ginyu Force yang telah disingkirkan, jalan menuju pertarungan akhir melawan Frieza pun terbuka.
Kelahiran Sang Legenda: Super Saiyan
Pertarungan melawan Frieza adalah puncak dari seluruh saga Namek dan menjadi salah satu momen paling ikonik dalam sejarah manga. Frieza menunjukkan kekuatan sejatinya dengan bertransformasi beberapa kali, setiap bentuknya jauh lebih kuat dari sebelumnya. Para pahlawan, termasuk Piccolo yang telah dihidupkan kembali dan dibawa ke Namek, serta Vegeta, bertarung mati-matian namun tidak bisa menandingi kekuatan sang tiran. Vegeta, dalam napas terakhirnya setelah disiksa oleh Frieza, menceritakan kepada Goku tentang bagaimana Frieza menghancurkan planet asal mereka dan membantai ras Saiyan karena takut akan legenda Super Saiyan, prajurit legendaris yang muncul sekali dalam seribu generasi.
Goku, membawa beban harapan dan dendam kaumnya, bertarung melawan Frieza dengan sekuat tenaga, bahkan menggunakan Genki Dama raksasa yang ditenagai oleh energi Planet Namek dan planet-planet di sekitarnya. Namun, Frieza berhasil selamat dari serangan itu. Dalam kemarahannya, Frieza melakukan tindakan yang paling fatal: ia membunuh Krillin tepat di depan mata Goku.
Melihat sahabat terbaiknya tewas dengan keji, sesuatu dalam diri Goku akhirnya patah. Kemarahan, kesedihan, dan rasa frustrasi yang tak tertahankan meledak menjadi kekuatan yang luar biasa. Rambutnya berubah menjadi pirang keemasan, matanya menjadi hijau, dan aura emas yang dahsyat menyelimuti tubuhnya. Legenda itu telah menjadi kenyataan. Son Goku telah berubah menjadi seorang Super Saiyan.
Dalam wujud Super Saiyan, Goku sepenuhnya mendominasi Frieza. Pertarungan mereka di planet yang sedang hancur menjadi klimaks yang luar biasa. Pada akhirnya, Frieza dikalahkan oleh serangannya sendiri yang dipantulkan oleh Goku. Goku berhasil melarikan diri dari ledakan Planet Namek pada detik-detik terakhir, sementara yang lain telah dipindahkan kembali ke Bumi menggunakan bola naga. Kemenangan ini tidak hanya menyelamatkan teman-temannya, tetapi juga mengukuhkan status Goku sebagai petarung terkuat di alam semesta pada saat itu.
Ancaman Baru: Saga Android dan Cell
Setelah kemenangan di Namek, para pahlawan kembali ke kehidupan yang damai di Bumi. Namun, seperti biasa, kedamaian itu tidak berlangsung lama. Ancaman baru muncul, bukan dari luar angkasa, tetapi dari sisa-sisa dendam masa lalu yang ada di Bumi itu sendiri.
Peringatan dari Masa Depan
Setahun setelah peristiwa di Namek, Frieza yang telah direkonstruksi menjadi cyborg kembali ke Bumi bersama ayahnya, King Cold, untuk membalas dendam. Namun, sebelum mereka bisa melakukan apa pun, seorang pemuda misterius bersenjatakan pedang muncul entah dari mana. Dengan mudah, pemuda ini berubah menjadi Super Saiyan dan menghabisi Frieza beserta ayahnya dalam sekejap.
Pemuda ini memperkenalkan dirinya sebagai Trunks. Ia datang dari masa depan yang suram, sebuah dunia yang telah dihancurkan oleh dua android (manusia buatan) yang sangat kuat. Ia kembali ke masa lalu untuk memperingatkan Goku dan kawan-kawan tentang ancaman yang akan datang. Ia juga membawa obat untuk penyakit jantung yang akan merenggut nyawa Goku di masa depan, mencegah timeline utama mengalami tragedi yang sama. Peringatan Trunks memberikan para Z-Fighters waktu untuk berlatih dan mempersiapkan diri menghadapi musuh yang belum pernah mereka bayangkan.
Teror Para Android dan Kemunculan Sempurna
Sesuai ramalan Trunks, dua android muncul: Android 19 dan Android 20 (yang ternyata adalah Dr. Gero, ilmuwan dari Tentara Pita Merah yang menyimpan dendam pada Goku). Pertarungan awal berjalan sulit karena Goku tiba-tiba terserang penyakit jantungnya. Namun, Vegeta, yang juga telah berhasil mencapai wujud Super Saiyan melalui latihan keras, muncul dan dengan mudah menghancurkan Android 19.
Dr. Gero melarikan diri ke laboratoriumnya dan mengaktifkan ciptaan yang lebih berbahaya: Android 17 dan Android 18. Tidak seperti yang digambarkan Trunks, android di timeline ini jauh lebih kuat. Mereka memberontak, membunuh pencipta mereka, dan kemudian mengaktifkan satu lagi android, Android 16. Para android ini tidak memiliki tujuan menghancurkan dunia, melainkan hanya menganggap pertarungan sebagai sebuah permainan, yang membuat mereka semakin menakutkan. Para Z-Fighters, termasuk Vegeta dan Trunks, tidak berdaya melawan mereka.
Di tengah kekacauan ini, ancaman yang jauh lebih mengerikan muncul. Sebuah makhluk bio-mekanis bernama Cell datang dari timeline masa depan yang lain. Cell adalah ciptaan pamungkas Dr. Gero, yang diciptakan dari sel-sel petarung terkuat di alam semesta, termasuk Goku, Vegeta, Piccolo, dan Frieza. Tujuannya adalah untuk menyerap Android 17 dan 18 untuk mencapai wujud sempurnanya. Cell bergerak diam-diam, menyerap energi kehidupan manusia untuk meningkatkan kekuatannya, menciptakan teror di seluruh dunia.
Cell Games: Pertaruhan Nasib Planet
Setelah berhasil menyerap Android 17 dan kemudian Android 18 (karena kesombongan Vegeta), Cell akhirnya mencapai wujud sempurnanya. Kekuatannya kini jauh melampaui siapa pun. Namun, alih-alih langsung menghancurkan Bumi, Cell, dengan DNA Saiyan yang ada dalam dirinya, memutuskan untuk mengadakan turnamen pertarungannya sendiri yang disebut "Cell Games". Ia menantang petarung terkuat di Bumi untuk melawannya, dengan taruhan nasib seluruh planet.
Goku dan Gohan menggunakan waktu ini untuk berlatih di dalam Ruang Roh dan Waktu, di mana satu hari di luar sama dengan satu tahun di dalam. Di sana, mereka tidak hanya menjadi lebih kuat, tetapi juga berhasil menguasai wujud Super Saiyan, menghilangkan sifat amarah dan membuatnya menjadi bentuk yang stabil dan alami.
Turnamen pun dimulai. Goku menjadi petarung pertama yang melawan Cell. Pertarungan mereka sangat spektakuler, namun di tengah pertarungan, Goku secara mengejutkan menyerah. Ia menyatakan bahwa ada petarung lain yang memiliki potensi untuk mengalahkan Cell: putranya sendiri, Gohan.
Gohan, yang pada dasarnya tidak suka bertarung, awalnya kewalahan. Cell, yang frustrasi karena Gohan tidak menunjukkan kekuatan penuhnya, menciptakan Cell Jr. untuk menyiksa teman-teman Gohan. Melihat teman-temannya disakiti tanpa ampun, dan setelah pidato mengharukan dari Android 16 yang kepalanya dihancurkan oleh Cell, kemarahan Gohan akhirnya meledak. Ia melampaui batas Super Saiyan dan mencapai tingkatan baru yang dikenal sebagai Super Saiyan 2.
Dalam wujud barunya, Gohan benar-benar mendominasi Cell. Namun, kesombongannya membuatnya bermain-main dengan Cell, yang akhirnya mendorong Cell untuk melakukan tindakan bunuh diri untuk meledakkan planet. Goku, dalam tindakan pengorbanan terakhir, menggunakan Teleportasi Instan untuk memindahkan dirinya dan Cell ke planet Dewa Kaio, mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan Bumi.
Namun, Cell secara ajaib berhasil meregenerasi dirinya dari satu sel yang tersisa, kembali lebih kuat dari sebelumnya dan bahkan menguasai Teleportasi Instan. Ia kembali ke Bumi dan membunuh Trunks. Pertarungan terakhir pun terjadi: adu Kamehameha antara Gohan yang terluka dan Cell yang sempurna. Dengan dukungan spiritual dari ayahnya di akhirat dan serangan kejutan dari Vegeta, Gohan mengerahkan seluruh kekuatannya dan berhasil melenyapkan Cell untuk selamanya. Gohan, sang anak yang cinta damai, akhirnya menerima perannya sebagai pelindung Bumi, meskipun dengan harga yang sangat mahal.
Saga Terakhir: Ancaman Sihir Kuno Majin Buu
Beberapa masa damai berlalu setelah kekalahan Cell. Gohan telah tumbuh menjadi seorang remaja dan bersekolah di SMA, bahkan menjadi pahlawan super bertopeng bernama Great Saiyaman. Goku masih berada di akhirat, namun diizinkan untuk kembali ke Bumi selama satu hari untuk berpartisipasi dalam Turnamen Tenkaichi Budokai. Di sinilah babak terakhir dari epopeya Dragon Ball dimulai, dengan ancaman yang tidak berasal dari teknologi atau luar angkasa, melainkan dari sihir kuno yang telah tertidur selama jutaan tahun.
Kebangkitan Iblis Merah Jambu
Selama turnamen, seorang dewa dari alam yang lebih tinggi, Supreme Kai (Kaioshin), dan asistennya, Kibito, muncul. Mereka memperingatkan para pahlawan tentang rencana seorang penyihir jahat bernama Babidi untuk membangkitkan kembali monster mengerikan ciptaan ayahnya, Bibidi, yang bernama Majin Buu. Monster ini sangat kuat hingga mampu menghancurkan galaksi dan bahkan membunuh para Supreme Kai di masa lalu.
Untuk membangkitkan Buu, Babidi membutuhkan energi pertarungan dalam jumlah besar. Ia dan anak buahnya menyusup ke turnamen untuk mencuri energi dari para petarung kuat. Gohan, Vegeta, Piccolo, dan Krillin mengikuti mereka ke markas Babidi. Di sana, Vegeta, yang merasa frustrasi karena selalu berada di bawah bayang-bayang Goku, dengan sengaja membiarkan Babidi merasuki pikirannya untuk membangkitkan sisi jahat dan kekuatannya. Ia menjadi Majin Vegeta.
Pertarungan antara Goku (yang terpaksa berubah menjadi Super Saiyan 2) dan Majin Vegeta menghasilkan energi yang cukup untuk membangkitkan Majin Buu. Buu muncul dalam wujud yang tak terduga: makhluk gemuk berwarna merah jambu dengan sifat kekanak-kanakan. Namun, di balik penampilannya yang konyol, kekuatannya sungguh mengerikan dan tak terduga. Menyadari kesalahan fatalnya, Vegeta mengorbankan dirinya dalam ledakan besar dengan harapan bisa menghancurkan Buu, sebuah momen penebusan dosa yang sangat emosional. Sayangnya, Buu mampu meregenerasi dirinya dengan sempurna dari serpihan terkecil sekalipun.
Pertarungan Tanpa Henti Melawan Evolusi Buu
Dengan Vegeta dan Gohan yang dianggap tewas, harapan terakhir Bumi ada pada dua anak kecil: putra Goku, Goten, dan putra Vegeta, Trunks. Goku, dengan sisa waktunya yang terbatas di Bumi, mengajarkan mereka teknik Fusion (Penggabungan), yang memungkinkan dua orang dengan level kekuatan serupa untuk bersatu menjadi satu petarung yang jauh lebih kuat. Ia juga sempat menunjukkan tingkatan kekuatan baru yang ia capai di akhirat: Super Saiyan 3, sebuah wujud yang sangat kuat namun menguras energi dengan sangat cepat.
Majin Buu mengalami serangkaian transformasi. Sisi jahatnya memisahkan diri dan menyerap sisi baiknya, mengubahnya menjadi Super Buu, makhluk yang lebih tinggi, lebih ramping, dan murni kejahatan. Super Buu jauh lebih cerdas dan kuat. Goten dan Trunks, setelah beberapa kali gagal dengan lucu, akhirnya berhasil melakukan Fusion dengan sempurna dan menjadi Gotenks. Pertarungan antara Gotenks (yang juga bisa mencapai Super Saiyan 3) dan Super Buu adalah pertarungan yang spektakuler dan penuh dengan teknik-teknik aneh, yang terjadi di dalam Ruang Roh dan Waktu.
Namun, Buu terbukti terlalu licik. Ia berhasil menyerap Gotenks dan Piccolo, mendapatkan kekuatan dan kecerdasan mereka. Tepat saat harapan hampir pupus, Gohan kembali dari dunia Supreme Kai setelah potensi terpendamnya dibangkitkan sepenuhnya oleh Old Kai, memberinya kekuatan yang melampaui Super Saiyan 3 tanpa perlu berubah wujud. Gohan dengan mudah mendominasi Buu, namun sekali lagi, Buu berhasil menyerap Gohan juga.
Kini, Buu telah menjadi makhluk terkuat yang pernah ada. Goku, yang dihidupkan kembali secara permanen oleh Old Kai, kembali ke Bumi. Dengan Potara Earrings dari Supreme Kai, ia melakukan Fusion dengan Vegeta (yang juga diizinkan kembali dari akhirat) dan lahirlah prajurit terkuat: Vegito. Vegito sepenuhnya mengungguli Buu, namun ia dengan sengaja membiarkan dirinya diserap untuk menyelamatkan teman-temannya yang terperangkap di dalam tubuh Buu. Di dalam tubuh Buu, Goku dan Vegeta berhasil melepaskan semua orang, termasuk Buu gemuk yang baik. Tindakan ini menyebabkan Buu kembali ke wujud aslinya yang paling murni dan paling berbahaya: Kid Buu, perwujudan kehancuran tanpa pikiran dan tanpa ampun. Dalam sekejap, Kid Buu menghancurkan Planet Bumi.
Puncak Pertarungan: Genki Dama Universal
Goku, Vegeta, Dende, dan Mr. Satan berhasil diselamatkan dan dibawa ke dunia Supreme Kai. Pertarungan terakhir untuk nasib alam semesta pun dimulai antara Goku dan Kid Buu. Pertarungan ini sangat intens, mendorong Goku hingga batas kemampuannya. Bahkan Super Saiyan 3 pun tidak cukup untuk mengalahkan regenerasi dan stamina tak terbatas Kid Buu.
Di sinilah Vegeta menunjukkan perkembangan karakternya yang paling luar biasa. Ia mengakui Goku sebagai petarung nomor satu dan menyusun rencana terakhir. Ia meminta Dende dan Supreme Kai menggunakan bola naga Namek untuk memulihkan Bumi dan menghidupkan kembali semua orang. Kemudian, Vegeta menahan Kid Buu seorang diri, memberanikan diri menerima pukulan demi pukulan, memberikan Goku waktu yang cukup untuk mengumpulkan energi bagi Genki Dama pamungkas.
Dengan bantuan Mr. Satan, yang masih dianggap sebagai pahlawan oleh penduduk Bumi, Vegeta dan Goku berhasil meyakinkan seluruh umat manusia di Bumi (dan kemudian makhluk-makhluk lain di alam semesta) untuk menyumbangkan energi mereka. Sebuah Genki Dama raksasa tercipta. Dengan dorongan terakhir dari permintaan kepada bola naga untuk memulihkan kekuatan Goku, ia meluncurkan serangan itu dan berhasil melenyapkan Kid Buu untuk selamanya. Goku berharap agar Buu bisa bereinkarnasi menjadi orang baik agar ia bisa melawannya lagi suatu hari nanti. Ancaman terbesar di alam semesta akhirnya berakhir, membawa kedamaian yang sesungguhnya.
Mengapa Dragon Ball Tetap Menjadi Legenda?
Setelah melalui perjalanan panjang dari awal hingga akhir, pertanyaan yang muncul adalah: mengapa kisah ini begitu abadi? Mengapa setelah sekian lama, orang-orang masih antusias untuk baca komik Dragon Ball? Jawabannya terletak pada beberapa elemen fundamental yang dijalin dengan sangat baik di sepanjang ceritanya.
Pertama adalah tema semangat pantang menyerah. Son Goku adalah personifikasi dari kerja keras dan tekad. Ia mungkin tidak selalu menjadi yang terkuat sejak awal, tetapi ia tidak pernah berhenti berlatih dan mendorong batas kemampuannya. Setiap kali ia jatuh, ia akan bangkit kembali lebih kuat. Filosofi ini sangat universal dan menginspirasi pembaca dari segala usia.
Kedua adalah evolusi karakter yang luar biasa. Karakter seperti Vegeta dan Piccolo memulai debut mereka sebagai penjahat yang kejam. Namun, seiring berjalannya cerita, mereka berubah menjadi pahlawan yang rela berkorban demi melindungi orang yang mereka cintai dan planet yang mereka sebut rumah. Perkembangan karakter mereka sangat kompleks dan memuaskan untuk diikuti.
Ketiga, pentingnya persahabatan dan keluarga. Ikatan antara Goku dan Krillin, hubungan guru-murid antara Piccolo dan Gohan, dan rivalitas yang berubah menjadi persahabatan antara Goku dan Vegeta adalah jantung dari cerita ini. Momen-momen paling kuat sering kali bukan datang dari pertarungan, melainkan dari interaksi emosional antar karakter.
Membaca komik Dragon Ball adalah sebuah pengalaman. Ini adalah perjalanan untuk menyaksikan seorang anak kecil yang naif tumbuh menjadi pelindung alam semesta, melihat musuh menjadi sekutu, dan belajar bahwa batas terkuat sebenarnya ada di dalam diri kita sendiri. Dari petualangan yang menyenangkan hingga pertarungan epik yang menentukan nasib, Dragon Ball menawarkan segalanya. Inilah saatnya bagi Anda untuk membuka halaman pertama dan memulai petualangan Anda sendiri.